Disusun Oleh
KELOMPOK : VI (Enam)
3. Unedo Samosir
JURUSAN MATEMATIKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Evaluasi Hasil Belajar Matematika ini,
yaitu tugas makalah dengan judul ANALISIS BUTIR TES.
Dengan tersusunnya tugas ini, penulis berharap dapat bermanfaat dalam proses belajar
mengajar tidak hanya untuk penulis tetapi juga para pembacanya.
Dalam kesempatan kali ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Matematika yang telah membina dan mengarahkan penulis
untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan hasil yang baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana peningkat kualitas hidup manusia. Lembaga
pendidikan, sekolah misalnya memegang peranan yang cukup penting dalam proses
pendidikan. Guru sebagai pelaksana pendidikan juga berperan sebagai pendidik sekaligus
fasilitator yang mengarahkan siswanya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, seorang guru harus mengadakan evaluasi. Dengan
evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan
evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar
untuk berubah menjadi lebih baik ke depan Evaluasi pada dasarnya sebagai dasar
keputusan, menyusun kebijakan, maupun progam selanjutnya, keputusan apakah akan
dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.
Kedudukan evaluasi dalam proses belajar sangat penting dan tidak dapat dipisahkan.
Demikian juga, agar proses evaluasi itu berfungsi dengan semestinya dan sesuai tujuan,
maka alat evaluasi itu sendiri harus baik. Hal ini sering kali dilupakan oleh para pendidik
di lapangan, mereka hanya berhenti pada pelaporan hasil evaluasi tanpa merasa perlu
untuk mengetahui seberapa baik alat evaluasi yang telah mereka gunakan. Alat evaluasi
yang dimaksud adalah tes hasil belajar yang berisi butir butir soal (item soal).
Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru
untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses
pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat
keputusan tentang setiap penilaian. Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan
menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di
samping itu, tujuan analisis butir soal juga membantu meningkatkan tes melalui revisi
atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada
siswa apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang diajarkan. Soal yang
bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat tepatnya sesuai dengan
tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum
menguasai materi yang diajarkan guru.
Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara
kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri
ciri statistiknya atau prosedur peningkatan secara judgment dan prosedur peningkatan
secara judgment dan prosedur peningkatan secara empirik. Analisis kualitatif mencakup
pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup
pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal termasuk validitas soal dan
reliabilitasnya.
Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan untuk penelaahan butir soal yaitu secara
kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing masing memiliki keunggulan dan
kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya
(penggabungan). Kedua cara ini diuraikan secara rinci dalam buku ini.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis butir tes.
2. Untuk mengetahui manfaat analisis butir tes.
3. Untuk mengetahui cara menganalisis butir tes.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata tes berasal dari bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan
logam-logam mulia yang dimaksud disini adalah dengan menggunakan alat berupa piring
akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang bernilai tinggi. Dalam
perkembangannya dan seiirng kemujuan zaman tes berate ujian atau percobaan. Ada
beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian diatas yaitu test,
testing, tester dan testee, yang masing-masing mempunyai pengertian berbeda namun erat
kaitannya dengan tes.
1. Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian,
2. Testing berarti saat dilaksanakannya pengukuran dan penilaian atau saat pengambilan
tes
3. Tester artinya orang yang melaksanakan tes atau orang yang diserahi untuk
melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden
4. Tested adalah pihak yang sedang dikenai tes.
Suatu tes akan berisiskan pertanyaan-pertanyaan dan atau soal-soal yang harus
dijawab dan atau dipecahkan oleh individu yang dites (testee), maka disebut tes hasil
belajar (achievement test). Berdasarkan pendapat itu, tes hasil belajar biasanya terdiri dari
sejumlah butir soal yang memiliki tingkat kesukaran tertentu (ada yang mudah, sedang,
dan sukar). Tes tersebut harus dapat dikerjakan oleh siswa dalam waktu yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, tes hasil belajar merupakan power test. Maksudnya adalah
mengukur kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan atau permasalahan. Soal-soal
yang terdapat dalam tes hasil belajar seharusnya dilakukan analisis terlebih dahulu agar
soal yang diberikan bersifat baik dan bermutu.
Aiken dalam Suprananto (2012) berpendapat bahwa kegiatan analisis butir soal
merupakan kegiatan penting dalam penyusunan soal agar diperoleh butir soal yang
bermutu. Tujuan kegiatan ini adalah: mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar
diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan, meningkatkan kualitas butir tes melalui
revisi atau membuang soal yang tidak efektif, mengetahui informasi diagnostik pada siswa
apakah mereka telah memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah
soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya tentang siswa mana yang telah
menguasai materi dan siswa mana yang belum menguasai materi. Selanjutnya menurut
Anastasia dan Urbina (1997) dalam Suprananto (2012), analisis butir soal dapat dilakukan
secara kualitatif (berkaitan dengan isi dan bentuknya) dan kuantitatif (berkaitan dengan
ciri-ciri statistiknya). Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan
konstruksi, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran validitas dan reliabilitas
butir soal, kesulitan butir soal serta diskriminasi soal. Kedua teknik ini masing-masing
memiliki keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan
atau memadukan keduanya. Dalam menganalisis hasil tes ada 4 cara untuk menilai tes,
yaitu :
1. Meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh
jawaban ketidak jelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan
soal tersebut.
2. Mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal adalah suatu prosedur yang
sistematis yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap
butir tes yang kita susun.
3. Mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan guru
adalah validitas kurikuler, kita harus merumuskan tujuan setiap bagian pelajaran
secara khusus dan jelas sehingga setiap soal dapat kita jodohkan dengan setiap tujuan
khusus tersebut.
4. Mengadakan checking reliabilitas. Salah satu indicator untuk tes yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu mempunyai
daya pembeda tinggi.
Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (1997) dalam
Suprananto (2012), analisis butir soal memiliki banyak manfaat, diantaranya yakni:
1. Membantu pengguna tes dalam mengevaluasi kualitas tes yang digunakan
2. Relevan bagi penyusunan tes informal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa
dikelas,
3. Mendukung penulisan butir soal yang efektif
4. Secara materi dapat memperbaiki tes di kelas
5. Meningkatkan validitas soal dan reliabilitas.
Selain itu, data hasil analisis butir soal juga sangat bermanfaat sebagai dasar untuk:
1. Diskusi tentang efisien hasil tes,
2. Kerja remedial,
3. Peningkatan secara umum pembelajaran di kelas,
4. Peningkatan keterampilan pada kontruksi tes.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa analisis butir soal memberikan
manfaat:
1. Menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik
2. Meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu, tingkat kesukaran, daya
pembeda dan pengecoh soal
3. Merevisi soal yang tidak relevan degan materi yang diajarkan, ditandai dengan
banyaknya anak yang tidak dapat menjawab butir soal tertentu.
Ada beberapa alasan mengapa diperlukan analisis butir soal. Alasan tersebut antara
lain :
1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga dapat dilakukan seleksi
dan revisi butir soal
2. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap, sehingga
akan lebih memudahkan bagi pembuat soal dalam menyusun perangkat soal yang akan
memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu
3. Untuk segera dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal
4. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam kumpulan
soal.
Secara ideal penelaah butir soal di samping memiliki latar belakang materi yang
diujikan, beberapa penelaah yang diminta untuk menelaah butir soal memiliki
keterampilan, seperti guru yang mengajarkan materi itu, ahli materi, ahli pengembang
kurikulum, ahli penilaian, psikolog, ahli bahasa, ahli kebijakan pendidikan, atau lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Analisis butir tes merupakan power test. yakni kegiatan yang dilakukan secara
sistematis terhadap butir tes yang diujikan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan atau permasalahan. Soal-soal yang terdapat dalam tes hasil
belajar seharusnya dilakukan analisis terlebih dahulu agar soal yang diberikan bersifat
baik dan bermutu.
2. Manfaat analisis butir tes yaitu : menentukam soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi
dengan baik, meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu, tingkat
kesukaran, daya pembeda dan pengecoh soal dan merevisi soal yang tidak relevan
degan materi yang diajarkan yang ditandai dengan banyaknya anak yang tidak dapat
menjawab butir soal tertentu.
3. Tes hasil belajar biasanya berupa soal-soal yang terdiri dari soal pilihan ganda dan
soal uraian. Penganalisisan terhadap butir-butir soal dapat dilakukan dari tiga segi
yaitu Teknik analisis kesukaran item soal, Teknik anallisis daya pembeda, Teknik
analisis fungsi distraktor
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi, Cet. II . Jakarta:
Bumi Aksara.
Sudjiono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Suprananto, Kusaen. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan . Yogyakarta : Graha Ilmu.