Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................     i
DAFTAR ISI .....................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................      1
A. Latar  Belakang ..............................................................................................       1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................       1
C. Tujuan.............................................................................................................       1
BAB II PEMABAHASAN................................................................................      2
A. Penertian Analisis Tes Dan Butir Soal............................................................       2
B. Menganalisis Hasil Tes....................................................................................       2
C. Analisis Butir Soal..........................................................................................       3
D. Cara Analisis Butir Soal..................................................................................       5
BAB III PENUTUP........................................................................................... 10
A. Kesimpulan.....................................................................................................       10
B. Daftar Pustaka................................................................................................       11
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tanpa hambatan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan pengikutnya
hingga akhir zaman, mudah-mudahan termasuk kita selaku umatnya .
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran
Matematika, dalam makalah ini membahas tentang masalah menganalisis hasil tes Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung, diantaranya:

1. . Nur Rahma,S.Pd.I.,M.Pd selaku Dosen yang telah memberi tugas dan selalu
memberi pengarahan.

2. Teman-teman satu kelompok kerja yang telah bekerja dalam pencarian materi dalam
makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa apa yang penulis susun ini masih jauh dari
sempurna, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian
penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik dalam makalah
ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat khususnya pada diri penulis umumnya bagi
para pembaca.

Palopo, Maret  2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar  Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian
dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam
penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, guru memberikan suatu evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah dikuasai oleh siswa selama proses
belajar mengajar mengenai materi yang disampaikan.
Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, berhasil atau tidaknya sangat ditentukan oleh
tepat atau tidaknya pelaksanaan ujian. Untuk melaksanakan ujian ini memerlukan alat-alat.
Bagi ujian tertulis maka alatnya adalah butir-butir soal tertulis. Bagi ujian lisan maka alatnya
adalah butir soal tertulis yang disediakan bagi setiap tes, atau sekurang-kurangnya pokok
pertanyaan yang sudah tertulis dan dipersiapkan sebelumnya. Bagi ujian praktek, maka
alatnya adalah lembar pengamatan yang berisi segi-segi yang diamati beserta rentang skor
masing-masing.
Idealnya sebelum suatu tes dipergunakan maka tes tersebut harus memenuhi syarat-
syarat sebagi tes yang baik, maka tes yang bersangkutan perlu diuji cobakan. Namun sebelum
diuji cobakan tes tersebut harus memperlihatkan indokator-indikator sebagai tes yang baik.
Dalam hal ini dilakukan suatu analisis butir soal.
B.     Rumusan  Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan:
1.      Pengertian,tujuan dan manfaat analisis tes dan butir soal?
2.       Bagaimanakah cara menilai tes yang dibuat sendiri?
3.       Bagaimanakah menganalisis butir soal?
C.     Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini, yaitu:
1.       Mengetahui cara menilai tes yang dibuat sendiri.
2.       Mengetahui analisis butir soal.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian, Analisis Tes dan Butir Soal.


Analisis tes dan butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk
mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir  soal yang
menjadi bagian dari tes tersebut. Sebab itu, tes digunakan guru harus memiliki kualitas yang
baik. Analisis tes berkaitan dengan pertanyaan apakah tes itu mampu dijadikan sebagai alat
ukur benar-banar mampu mengukur apa yang hendak diukur,  dan sampaimana tes tersebut
dapat diandalkan dan berguna[1].

B.     Menganalisis Hasil Tes


Ada 4 cara untuk menilai tes, yaitu:
a.       Meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban
tentang ketidak jelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan soal
tersebut.
b.      Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
1)      Apakah banyaknya soal untuk tiap topik sudah seimbang ?
2)      Apakah semua soal menanyakan bahan yang telah diajarkan ?
3)      Apakah soal yang kita susun tidak merupakan pertanyaan yang membingungkan (dapat
disalah tafsirkan)?
4)      Apakah soal itu tidak sukar untuk dimengerti ?
5)      Apakah soal itu dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa ?
c.       Mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal adalah suatu prosedur Yang
sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes
yang kita susun.

Faedah mengadakan analisis soal:


1)      Membantu kita dalam mengidentifikasi butir-butir soal yang jelek.
2)      Memperoleh informasi yang akan dapat digunakan untuk menyempurnakan soal-soal untuk
kepentingan lebih lanjut.
3)      Memperoleh gambaran secara selintas tentang keadaan yang kita susun.
d.      Mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan
Guru adalah validitas kurikuler.
e.       Mengadakan checking reliabilita. Salah satu indikator untuk tes yang
Mempunyai realibilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu
mempunyai daya pembeda yang tinggi[2].

C.    Analisis Butir Soal


Analisis butir soal yang dalam bahasa inggris disebut item analiysis dilakukan terhadap
empirik.Maksudnya, analisis itu baru dapat dilakukan apabila suatu tes telah dilaksanakan
dan hasil jawaban terhadap butir-butir soal telah kita peroleh.

1.      Tujuan,dan Manfaat Analisis butir soal


Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang
baik,kurang baik dan soal yang buruk. Sehingga dapat petunjuk untuk mendapatkan
perbaikan.
Manfaat yang dapat diberikan apabila dilakukan analisis terhadap butir soal,sebagai
berikut :
a.       Untuk mengetahui soal yang dianalisis telah berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
b.      Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal.
c.       Untuk mengetahui apakah tanggapan-tanggapan soal yang dianalisis sudah baik susunannya.
d.      Untuk mengetahui apakah soal yang dianalisis sudah betul/baik konstruksinya.
e.       Untuk bahan masukan menyusun program remedial teaching.
f.       Untuk meningkatakan keterampilan guru dalam merencanakan dan mengolah hasil tes.

Dalam analisis butir soal secara kuantitatif ada empat yang perlu dianalisis pada
setiap soal yang telah dikerjakan siswa yaitu :
1.    Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang
terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan. Sebaliknya
soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
Dalam menentukan kriteria soal, apakah soal tersebut termasuk mudah, sedang, atau
sukar adalah berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut
antara lain adalah: Aspek yang di ukur dalam pernyataan tersebut. Sifat materi yang di ujikan
atau ditanyakan. Isi bahan yang di tanyakan sesuai dengan bidang keilmuannya, baik luasnya
maupun kedalamannya.

2.    Analisis Daya Pembeda


Daya pembeda adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam
membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori rendah dan kategori tinggi prestasinya.
Tujuan daya pembeda yaitu untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa
yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah
prestasinya.
3.    Pola jawaban soal
Pola jawaban soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada
soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee
yang memilih jawaban a,b,c, , atau datau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko).

D.    Cara Analisis Butir Soal


1.      Penskoran
Penggunaan skor tes adalah untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran yang mewakili ranah kemampuan kognitif. Ranah kemampuan yang diukur
adalah ranah kemampuan kognitif. Pemberian skor dengan menggunakan skala bebas,
tergantung besarnya bobot butir soal. Hal ini seperti diungkapkan oleh Arikunto (1986:45)
bahwa dalam penentuan skor tertinggi dari skala yang digunakan tidak selalu sama.
Pemberian skor total setiap butir tergantung banyaknya langkah kesukaran pertanyaan
penyelesaian dalam soal tersebut.

2.      Validasi
Suatu alat dikatakan valid(absah atau sahih) apabila alat tersebut mampu mengukur apa
yang hendak diukur (Suherman, 1994:129). Sedangkan Sudjana (1992:12) mengemukakan
bahwa, validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai,
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Menurut Suke Silverius (1991:52) menyatakan, “soal yang akan ditulis harus mampu
mengukur pencapaian TKP yang merupakan indikator TIU. Berarti, soal yang akan disajikan
hendaknya didasarkan atas TKP. Selanjutnya dikatakan TKP dan indikator mempunyai
perumusan persis sama, perbedaannya TKP diarahkan pada kegiatan belajar mengajar tetapi
indikator diarahkan pada penulisan soal”.
Salah satu cara untuk mengetahui derajat validitas tes adalah dengan membuat tabel
spesifikasi yang memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek dalam TIK atau
indikator. Adapun tabel spesifikasi tiap butir dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL SPESIFIKASI PENULISAN BUTIR SOAL
Jenis Sekolah     : Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester : 1 (satu)/I
Bentuk soal        : Uraian
Tujuan Aspek Nomor
P.Bahasan/
Umum Kognitif soal
S.P. Materi Indikator
Pembelajara
Bahasan C1 C2 C3
n
Siswa Fungsi Fungsi          Menemukan suatu fungsi dari x 1
memahami Kuadrat Kuadrat sekumpulan data yang diberkan.
dan terampil          Menentukan apakah suatu grafik
menggunakan yang disajikan dalam diagram x 5
aturan, konsep kartesius merupakan grafik fungsi.
dan rumus-          Menentukan persamaan fungsi
rumus fungsi kuadrat, jika diketahui titik balik
kuadrat dan minimum dan suatu titik yang x 3,6
grafiknya dilalui grafik fungsi kuadra
         Menggunakan tranformasi geser
untuk menemukan grafik fungsi
kuadrat g dari grafik fungsi kuadrat
f yang diberikan
Aplikasi         Menggambarkan grafik fungsi x 2
fungsi kuadrat
kuadrat          Menggunakan prinsip-prinsip
dan dalam fungsi kuadrat untuk
grafiknya menentu kan luas maksimum dua
kandang dengan kondisi yang
diberikan x 4
         Menentukan hasil kali maksimum
dua bilangan jika diketahui jumlah x 8
kedua bilangan tersebut

x 7
Untuk mengetahui karakteristik dari instrumen tes hasil belajar, dengan menganalisis
data hasil uji coba, yang dikenal dengan analisis butir tes. Butir tes dikatakan baik apabila
memiliki informasi yang baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Setelah soal disusun, dilakukan telaah butir soal secara kualitatif yang bertujuan untuk
menguji mutu butir soal dari segi kesesuaian materi, bahasa, dan konstruksi. Ini berkaitan erat
dengan validasi isi. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Hasil Validasi Tes

Penilaian Validator untuk Butir Soal


No. Validator
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Validator 1 LD LD LDP LD LD LD LD LD
2 Validator 2 LD LD LD LD LD LD LD LDP
3 Validator 3 LD LD LD LD LDP LD LD LD
4 Validator 4 LD LD LD LD LD LD LD LD
5 Validator 5 LD LD LD LD LD LD LD LD
6 Validator 6 LD LD LD LD LD LD LD LD

Keterangan:
LD       : Layak Digunakan
LDP    :  Layak Digunakan dengan Perbaikan
Secara kuantitatif seyogyanya memenuhi kritria validitas item, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda berdasarkan data hasil uji coba lapangan.
Arikunto menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya
sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
kriterium. Untuk mengetahui apakah suatu alat ukur mempunyai validitas secara empirik,
adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada masing-masing butir, dengan skor
total. Apabila skor semua pernyataan yang disusun berdasarkan konsep berkorelasi positif
dengan skor total, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur itu mempunyai validitas. Validitas
semacam ini disebut validitas butir.

3.      Daya Pembeda
Suatu butir soal mempunyai daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut
mampu membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang lemah. Sebelum
menghitung daya pembeda setiap butir soal, terlebih dahulu dilakukan pengelompokan siswa
atas tiga kelompok berdasarkan skor total. Skor total diurutkan mulai yang terbesar sampai
terkecil. Penentuan kelompok atas dan kelompok bawah, menurut Kelly (dalam Nur,
1987:138) memberikan batasan bahwa 27% dari seluruh siswa yang dihitung mulai urutan
teratas merupakan kelompok atas, dan 27% dari seluruh siswa yang dihitung dari urutan
paling bawah merupakan kelompok bawah.
4.      Reliabilitas Tes
Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yanng tinggi apabila instrumen itu
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Hasil pengukuran tersebut relatif serupa jika
pengukurannya dilakukan pada subyek yang sama meskipun dilaksanakan oleh orang yang
berbeda dan tempat yang berbeda. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman
(1994:153) bahwa suatu alat evaluasi (tes atau non tes) disebut reliabel jika hasil evaluasi
tersebut relatif tetap jika untuk subyek yang sama[3].
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Analisis tes dan butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk
mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir  soal yang
menjadi bagian dari tes tersebut.
Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila benar-benar mampu mengukur apa
yang hendak diukur dengan tepat. Validitas dapat dihitung dengan beberapa metode, antara
lain metode korelasi product moment angka simpangan,korelasi perbedaan peringkat
peringkat dan diagram pencar. Reliabilitas merupakan derajat konsistensi suatu instrument.
Suatu tes dapat dikatakan reliable apabila selalu memberikan hasil yang sama bila
diteskan pada kelompok yang sama pada kesempatan yang berbeda.
Analisis butir soal dilakukan dengan melakukan perhitungan tingkat kesukaran dan
daya pembeda. Analisis lain yang dibutuhkan untuk memastikan kualitas tes dan butir soal
adalah analisis pengecoh, analisis homogenitas dan analisis efektivitas fungsi opsi.
DAFTAR PUSTAKA

http://nhiaazzahra.blogspot.com/2012/01/analisis-kualitas-tes.html(diunduh 30-05-
2015)
http://harlona.blogspot.com/2013/09/cara-analisis-butir-soal.html(diunduh 30-05-
2015)
http://re-alitha.blogspot.com/2012/05/analisis-kualitas-tes-dan-butir-
soal.html(diunduh 30-05-2015)

Anda mungkin juga menyukai