Disusun Oleh:
1. ASMIARTI
2. DENI FITRIA FATMA
3. RADHIATI EKA PUTRI
4. RAHMI EKA PUTRI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pengembangan Tes
Hasil Belajar” ini tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami banyak
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Terutama kami sampaikan terima kasih kepada tutor mata kuliah Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran di SD ibuk Ridania Ekawati Azima,M.Pd.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Pengembangan Tes Hasil Belajar ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi khususnya bagi kami dan umumnya bagi para
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................
Daftar Isi ………...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan ……….......................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Keunggulan dan Kelemahan Tes ….……...….……...….……...
B. Mengembangkan Tes ……...….……...….……...….……...….….
C. Perencanaan tes ….……...….……...….……...….……...….……
BAB III PENUTUP ….……...….……...….……...….……...….…
DAFTAR RUJUKAN ….....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa keunggulan dan kelemahan tes?
2. Bagaimana mengembangkan tes?
3. Bagaimana perencanaan tes?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari tes.
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan tes.
3. Untuk mengetahui merencanakan tes.
BAB II
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Tes Objektif
1. Keunggulan Tes Objektif
Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang (ingatan,
pemahaman, penerapan).
Semua/sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian sehingga
semua/sebagian besar tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP dapat diukur
ketercapaiannya.
Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten karena
jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
Informasi yang diperoleh lebih kaya.
1. Keunggulan:
Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi.
Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat
diukur dengan tes objektif.
Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian lebih cepat daripada waktu yang
digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah dari pada menulis tes objektif.
2. Kelemahan:
3. Pemberian skor yang kurang objektif dan kurang konsisten dapat disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya:
1. Adanya hallo effect.
2. Adanya efek bawaan (carry over effect).
3. Efek urutan pemeriksaan ( order effect).
4. Pengaruh penggunaan bahasa.
5. Pengaruh tulisan tangan.
4. Upaya untuk meminimalkan kelemahan :
Upaya untuk meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan saat ujian adalah
membuat tes uraian yang dapat dijawab dengan cepat oleh siswa (tes uraian terbatas)
Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa adalah dengan memeriksa
hasil ujian tanpa nama.
Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa.
Agar hasil pemeriksaan tes uraian yang dilakukan dapat lebih objektif dan konsisten maka
lakukan pemeriksaan dengan cara sebagai berikut :
1. Gunakan tes uraian terbatas.
2. Gunakan 2 pemeriksa untuk memeriksa setiap hasil tes siswa.
3. Sepakat tentang cara pemberian skor dengan pemeriksa kedua.
4. Lakukan uji coba pemeriksaan.
Upaya untuk mengurangi hallo effect adalah dengan menghilangkan/menutup nama peserta
tes.
Upaya untuk menghindari carry over effect adalah dengan cara memeriksa jawaban soal
nomor 1 untuk keseluruhan siswa baru kemudian baru memeriksa soal nomor 2
jugauntuk keseluruh siswa begitu seterusnya sampai butir soal terakhir.
Upaya menghindari order effect adalah dengan berhenti memeriksa jika sudah merasa lelah
dalam memeriksa.
KEGIATAN BELAJAR 2
MENGEMBANGKAN TES
Ada dua jenis tes yang paling sering digunakan, yaitu tes objektif dan tes uraian.
Keterampilan menulis tes yang baik (baik pada tes uraian maupun tes objektif) sangat diperlukan
agar dapat menghasilkan tes yang baik.
A. Tes Objektif
Ragam tes objektif adalah sebagai berikut:
1. Tes benar salah / true false item
2. Menjodohkan
3. Pilihan ganda
B. Tes Uraian
1. Uraian terbatas
2. Uraian terbuka
b. Keunggulan:
o Mudah dikonstruksikan.
o Dapat menanyakan banyak sampel materi.
o Mudah penskoran.
o Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir sederhana.
c. Kelemahan:
B. TES URAIAN
1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonstruksi tes uraian yaitu:
Tulis tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang dibuat.
Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar.
Kembangkan butir soal dari suatu kasus.
Gunakan tes uraian terbatas.
Usahakan pertanyaan mengungkap pendapat siswa bukan hanya fakta.
Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas.
Rancanglah pertanyaan sesuai waktu yang disediakan dalam ujian.
Hindari penggunaan pernyataan pilihan.
Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa apabila ia mengerjakan soal dengan
benar.
2. Pedoman penskoran:
Apa jawaban terbaik dari pertanyaan tersebut? Jika ada jawaban lain maka jawaban tersebut
harus ditulis.
Tandai butir, kata kunci / konsep penting yang harus muncul pada jawaban tersebut.
Adakah butir, kata kunci / konsep yang lebih penting dari yang lain.
Beri skor pada setiap butir, kata kunci / konsep yang harus muncul pada jawaban tersebut.
Butir , kata kunci, atau konsep yang lebih penting dapat diberi skor lebih dari yang lain.
KEGIATAN BELAJAR 3
PERENCANAAN TES
Agar tes objektif yang akan ditulis tidak melenceng dari materi yang telah diajarkan
selama proses pembelajaran maka tes tersebut harus ditulis berdasarkan kisi-kisi. Kisi-kisi inilah
yang harus menjadi pedoman dalam menulis setiap butir soal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kisi-kisi antara lain:
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi harus diupayakan
serepresentatif mungkin.
2. Penentuan jenis tes yang akan digunakan. Penentuan jenis tes yang akan digunakan apakah
akan menggunakan tes pilihan ganda, tes uraian, atau gabungan antara keduanya harus
diperhitungkan terutama terkait dengan materi, jumlah butir soal dan waktu tes yang disediakan.
3. Jenjang kemampuan berpikir yang diujikan harus sesuai dengan kemampuan berpikir yang
dilatihkan selama proses pembelajaran.
4. Ragam tes yang digunakan. Pemilihan ragam soal ini erat kaitannya dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal. Pemilihan butir soal harus berpedoman pada tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
6. Waktu ujian yang disediakan. Lamanya waktu akan membawa konsekuensi pada banyaknya
butir soal yang harus dibuat.
7. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan tergantung pada:
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Ragam soal yang akan digunakan.
Proses berpikir yang ingin diukur.
Sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Tes merupakan alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam ranah
kognitif. Untuk menentukan salah satu jenis tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa, harus berpedoman pada tujuan pembelajaran yang akan diukur. Untuk dapat
memilih jenis tes yang tepat, kita harus memahami keunggulan dan kelemahan dari tiap jenis tes,
sehingga kita bisa memaksimalkan keunggulan tes yang kita gunakan dan menekan
kelemahannya seminimal mungkin.
Keterampilan menulis tes yang baik (baik pada tes uraian maupun tes objektif) sangat
diperlukan agar dapat menghasilkan tes yang baik.
Agar tes objektif yang akan ditulis tidak melenceng dari materi yang telah diajarkan
selama proses pembelajaran maka tes tersebut harus ditulis berdasarkan kisi-kisi yang
berpedoman pada tujuan pembelajaran yang akan diukur. Kisi-kisi inilah yang harus menjadi
pedoman dalam menulis setiap butir soal.