Anda di halaman 1dari 25

PEMBELAJARAN IPA DI SD

Oleh:
Kelompok 5
1. Nova Yunandar - 855732168
2. Rini Oktiyani - 855732738
3. Via Kuntari – 855731238
4. Wigi Rahayu – 855730078
MODUL 4.
KETERAMPILAN PROSES IPA DI SD

 KB 1 – Pengertian Keterrampilan Proses IPA Serta


Keterampilan Mengobservasi, Mengklasifikasi dan
Mengukur.

 KB 2 – keterampilan mengkomunikasikan, Menginferensi,


Memprediksi. Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu dan
mengenal Hubungan-hubungan Angka.

 KB 3 – Keterampilan Proses Memformulasi Hipotesis,


Mengontrol Variabel, Membuat Definisi Operasional,
Menginterpretasi Data.
PENGERTIAN KETERAMPILAN PROSES IPA
SERTA KETERAMPILAN MENGOBSERVASI,
MENGKLASIFIKASI, DAN MENGUKUR

A. PENGERTIAN
Keterampilan proses adalah salah satu pendekatan, di samping pendekatan yang menekankan pada fakta dan
pendekatan konsep, yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah kegiatan dalam menguji
sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuan pada waktu membuktikan atau membangun suatu teori.

Keterampilan proses terdiri dari :


1. keterampilan proses dasar yaitu keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan,
mengiferensi, memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan – hubungan angka.
2. Keterampilan proses terintegrasi yaitu keterampilan memformulasikan hipotesis, menamai variable, membuat definisi
operasional, melakukan eksperimen; menginterpretasi dara, dan melakukan penyelidikan .
Keterampilan proses dianggap penting dalam
pembelajaran IPA
Wynie Harlen (1992) mengemukakan beberapa alasan untuk itu yaitu :
1. Pengubahan ide-ide ke arah yang lebih ilmiah (dengan fenomena yang lebih cocok) tergantung pada cara dan
pengujian yang di gunakan. Pengujian yang di gunakan ini berhubungan erat dengan penggunaan keterampilan-
keterampilan proses.
2. Pengembangan pemahaman dalam IPA tergantung kepada kemampuan melakukan keterampilan proses dalam
perilaku ilmiah. Itulah sebabnya mengapa pengembangan keterampilan proses mendapat perhatian.
3. Peranan keterampilan proses sangat besar dalam pengembangan konsep-konsep ilmiah.

Selain itu, Semiawan dkk. (1992) mengemukakan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka
tidaklah mungkin lagi seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada para siswanya. Jika pun dipaksakan
maka guru akan mengambil jalan pintas yaitu mengajarkan secara terburu – buru dengan metode ceramah.
Akibatnya, siswa mungkin akan memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan,
meliputi memformulasikan hipotesis, menamakan variable, mengontrol variable, membuat definisi opersional,
melakukan eksperimen, menginterpretasi data, dan melakukan penyelidikan.
B. KETERAMPILAN
MENGOBSERVASI

Bath (1995) mencontohkan suatu


Menurut Esler dan Esler (1984) pembelajara yang melatih
ketermpilan mengobservasi keterampilan proses dengan
adalah keterampilan yang menggunakan berbagai macan
dikembangkan dengan objek yang dikenal dan ditemukan
menggunakan semua indera yang oleh siswa dalam kehidupan
kita miliki untuk mengidentifikasi sehari – hari, yaitu jenis buah –
dan memberikan nama sifat – buahan. Karena Bath adalah
sifat dari objek – objek atau orang Amerika, beliau
kejadian – kejadian. menggunakan buah jeruk, sunkis,
apel, pear, peach, dan plum serta
pisang.
Rancangan Keterampilan Proses Mengobservasi oleh Bath

1. Judul Kegiatan : Membedakan sifat atau karakteristik dari suatu objek


2. Bahan yang dugunakan : Berbagai jenis Buah - Buahan
3. Alat yang disiapkan: Lembar pengamatan
4. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat membuat daftar hasil observasi
b. Siswa dapat menjelaskan sifat/ karakteristik objek yang diobservasi
5. Kegiatan Pembelajaran:
1) Kegiatan Awal
a. Guru memegang jeruk dan apel untuk dilihat oleh seluruh siswa
b. Dijelaskan kepada siswa tentang salah satu buah yang dipegang (misalnya apel).
c. Guru kemudian bertanya: benda apa yang saya observasi ? (jawabannya tentu saja apel)
d. Tugaskan siswa untuk menjelaskan tentang jeruk
2) Kegiatan Eksplorasi
a. Bentuklah kelompok kecil terdiri 4 – 5 siswa
b. Tugaskan siswa untuk mengobservasi buah yang ada
c. Bagikan daftar isian, tugaskan para siswa untuk mengisinya dengan diberikan contoh terlebih
dahulu.
6. Evaluasi Kegiatan
a. Apakah siswa dapat menyebutkan sifat/ karakteristik objek yang diobservasinya?
b. Apakah siswa dapat mengisi dafatr isian yang diberikan secara benar?
c. Apakah siswa menjelaskan sifat/ karaterisktik objek yang ditangannya kepada siswa lain?
Dengan menggunakan “lingkaran karakteristik” kita
dapat memudahkan siswa menyusun sebuah observasi

Daftar Isian 1
Lingkaran Karakteristik
Nama Siswa/ Kelompok:
Tugas:
1. Tulislah nama benda/objek yang diterangkan dalam lingkaran. Selanjutna tulis karakteristik – karakteristik
yang dimiliki oleh benda/ objek tersebut yang diperoleh dari hasil observasu pada garis – garis yang telah
disediakan di sekitar lingkaran.
2. Indera apa yang kamu gunakan untuk mengobservasi?
3. Indera mana yang paling sering digunakan
Lingkaran Karakteristik

NAMA BENDA/
OBJEK
C. KETERAMPILAN
MENGKLASIFIKASIKAN
Menurut Esler dan Esler (1984), Keterampilan
mengklasidfikasikan merupakan keterampilan
yang dikembangkan melalui latihan – latihan
mengkategorikan benda – benda berdasarkan
pada (set yang ditetapkan sebelumnya dari) sifat
– sifat benda tersebut.
Sebagai contoh system klasifikasi hewan
vertebrata berikut ini.
Rancangan Keterampilan Proses
Mengklasifikasi oleh Bath (1992)
dengan menggunakan kancing.

1. Judul Kegiatan : Klasifikasi


2. Bahan yang diperlukan : Bermacam – macam bentuk,
warna dan ukuran kancing serta bermacam – macam
daun – daunan.
3. Alat yang diperlukan : Peralatan tulis – menulis, lem
multiguna, dan Daftar Isian 2
4. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengklasifikasikan
kancing – kancing yang ada
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Membagi siswa ke dalam kelompk kecil 4- 5 orang siswa
b. Mintalah beberapa siswa memilih salah satu kancing dan menjelaskan ciri – ciri dan karakter yang dimiliki
kancing tersebut
c. Tugaskan siswa yang lain untuk memisahkan kancing – kancing berdasarkan karakteristiknya
d. Mintalah siswa menempelkan kancing tersebut pada kelompok yang sesuai (contoh kelompoknya dapat
dilihat pada daftar isian 2 modul hal 4.15) hitung jumlah untuk setiap kelompol
6. Evaluasi : Guru melakukan observasi apakah siswa dapat melakukan cara pengelompokan dengan baik.
Kemudian brikan setiap kelompok bermacam – macam daun. Dan mintalah siswa mengelompokkan daun
berdasarkan ciri – ciri nya. (daftar isian 3 modul hal 4.16)
D.Keterampilan Mengukur
● Keterampilan Mengukur menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikembangkan melalui kegiatan – kegiatan
yang berkaitan dengan pengembangan satuan – satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu,
berat, dan sebagainya.
● Keterampilan mengukur merupakan keterampilan membuat observasi secara kuantitatif. Contoh –
contohnya kegiatannya adalah mengukur jarak dengan menggunakan tali, menghitung luas dengan
menggunakan kubus satuan, menghitung jumlah tomat yang ada di mangkuk besar, mengukur suhu dengan
termometer.
Kegiatan Belajar 2

KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN,
MENGIFERENSI, MEMPREDIKSI, MENGENAL
HUBUNGAN RUANG DAN WAKTU, DAN
MENGENAL HUBUNGAN – HUBUNGAN
ANGKA
A. KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN

Menurut Abruscato (1988) mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil
dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan.
Keterampilan mengkomunikasi sangat penting untuk dikembangkan Karena komunikasi selalu
digunakan dalam semua usaha manusia
Kegiatan keterampilan ini dapat berupa kegiatan membuat dan menginterpretasikan informasi dari
grafik, charta, peta, gambar, dan lain – lain. Misalnya siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan
mengkomunikasikan deskripsi benda – benda dan kejadian – kejadian tertentu secara rinci, seperti jenis –
jenis hewan kecil (seperti ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan cara geraknya) di depan kelas.
B. KETERAMPILAN
MENGIFERENSI
Menurut Esler dan Esler (1984) keterampilan
mengiferensi dapat dikatakan sebagai keterampilan membuat
kesimpulan smentara
Inferansi adalah membuat kesimpulan sementara yang
terkait dengan adanya dugaan – dugaan.
Perbedaan Observasi dan Inverensi adalah:
• Observasi merupakan suatu pengalaman yang didapatkan
dari hasil panca indera
• Inferensi adalah penjelsaan dari suatu observasi
Contoh kegiatan mengiferensi yaitu
menggunakan suatu benda yang
Contoh lainnya misalnya siswa diajak ke
dibungkus sehingga siswa pada mulanya
daerah yang banyak ditumbuhi pohon –
tidak tahu apa benda tersebut.
pohon, kemudian tanyakan apa
Kemudian siswa mengguncang –
inferensinya tentang hewan – hewan
guncang bungkusan yang berisi benda
yang mungkin hidup di sekitar pohon
itu, kemudian menciumnya dan
yang dilihatnya.
mengiferensi apa yang ada di dalam
bungkusan tersebut.
C. KETERAMPILAN
MEMPREDIKSI
 Memprediksi adalah meramal secara khusus tentang apa yang
akan terjadi pada observasi yang akan datang. (Abruscato,
1988) atau membuat perkiraan kejadian atau keadaan yang
akan daatang yang diharapkaan terjadi (Carin,1992)
 Contoh kegiatan pembelajaran untuk melatih kegiatan ini
adalah memprediksi berapa lama (dalam menit dan detik) lilin
yang menyala aka tetap menyala jika kemudian ditutup dengan
stoples (dalam berbagai ukuran) yang ditelungkupkan.
Seperti gambar di samping
E. KETERAMPILAN MENGENAL
HUBUNGAN RUANG DAN
WAKTU
 Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menrut Esler dan Esler
(1984) meliputi keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap
benda – benda lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan mengubah
bentuk dan posisi suatu benda setelah beberap waktu.
 Proses ini dapat dipecahkan ke dalam bermacam – macam kategori
termasuk bentuk, arah dan susunan yang berkaitan dengan ruang dan
waktu, gerak dan kecepatan, kesimetrisan, dan kecepatan perubahan.
 Kegiatan untuk melatih keterampilan ini adalah menamakan dan
mengidentifikasi gambar – gambar geometris dua dan tiga dimensi dan
bayangannya, membuat pertanyaan tentang simetri dari benda - benda
KB.3 KETERAMPILAN PROSES MEMFORMULASI
HIPOTESIS, MENGONTROL VARIABEL, MEMBUAT
DEFINISI OPERASIONAL, MENGINTERPRESI DATA

Sebagai contoh pengajaran tetang bandul


Keterampilan proses IPA yang terintegrasi atau ayunan. Siswa diminta untuk
adalah merupakan kombinasi dari menentukan factor – factor yang
beberapa keterampilan proses dasar IPA. mempengaruhi jumlah ayunan dari
Keterampilan proses IPA yang terintegrasi bandul. Guru memberikan definisi dan
meliputi memformulasi hipotesis, penjelasan mengenai pembelajaran
menamai variable, membuat definisi tentang ayunan dan bandul. Guru
operasional melakukan eksperimen memberikan pertanyaan dan variable yang
menginterpretasikan data, dan melakukan akan diuji. Kemudian menentukan
penyelidikan. hipotesis.
A. MEMFORMULASIKAN
HIPOTESIS

 Memformulasi hipotesis berkaitan erat melakukan membuat


ramalan (predicting). Hipotesis adalah ramalan atau prediksi
yang bersifat khusus, yaitu meramalkan bagaimana suatu
variable akan mempengaruhi variabel lainnya. Hipotesis
biasnya diformulasikan dalam bentuk pertanyaan. Jika……,
maka…..”
 Pada umumnya hipotesis terdiri dari 2 variabel. Salah satu
variable depat diubahh oleh peneliti. Variabel yang dapat
diubah – ubah disebut variabel manipulasi ( manipulated
variabel ), variabel lainnya diobservasi atau di ukur untuk
mengetahui sejauh mana variabel tersebut dapat
dipengaruhi.
 Contoh : “Jika suhu air meningkat, maka jumlah oksigen yang
terlarut di dalamnya akan menurun”.
B. VARIABEL

 Variabel adalah factor, kondisi dan/atau hubungan antara kejadian – kejadian


atau system
1. Jenis – jenis Variabel
a. Variabel bebas (Manipulated Variabel) yaitu variabel yang selalu berubah –
ubah.
b. Variabel terikat (Responding Variable) yaitu variabel yang merupakan hasil dari
variabel yang diubah – ubah
c. Variabel control (Control Variable) yaitu variabel yang dikonrol supaya tetap
sama selama proses percobaan.
Definisi Operasional Adalah metode untuk memberi definisi, mengukur, atau
mendeteksi adanya suatu variabel. Sebagai contoh Anda disuruh membedakan 3
buah definisi operasional untuk mengukur daya serap dari kertas tisu yang meliputi
mencelupkan, mengangkat, dan menuang.
Definisi operasional mencelupkan adalah jumlah air yang dapat diserap oleh kertas
tisu setelah dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air dengan volume tertentu.
Volume air yang diserap adalah volume air mula – mula dikurangi dengan volume air
setelah kertas tisu di angkat.
Definisi operasional dari menyerap atau mengangkat adalah volume air yang dapat
diserap atau merambat ke dalam kertas tisu setelah kertas tisu di angkat.
Definisi operasional dari menuang adalah volume air yang dapat diserap oleh
kertas tisu setelah air dituang ke dalam kertas tisu.
Volume air yang diserap adalah volume air mula – mula dalam gelas dikurangi
volume air yang tersisa dalam wadah penampung.
INTERPRETASI
DATA
Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi
bermakna disebut interpretasi data.

Interpretasi atau biasanya melibatkan organisasi data ke


dalam tabel, gambar dan bagan.

Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai Karena


akan sangat membantu kita dalam memberi makna dan
pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan
denganbaik.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai