Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 2

PEMBELAJARAN IPA DI SD

Nama : Ni Luh Anis Apriliani


NIM : 859008556
Kode/Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA di SD
Hari,tanggal : Minggu, 19 April 2020

Soal :

1. Jelaskan keterampilan dasar IPA!


2. Jelaskan pengertian disertai dengan contoh media pembelajaran IPA!
3. Jelaskan apa yang dimaksud keterampilan proses terpadu!

Jawaban :

1. Keterampilan dasar IPA sering disebut juga sebagai Keterampilan Proses IPA dimana
keterampilan ini adalah suatu pendekatan yang menekankan kepada fakta dan pendekatan
konsep , yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah-langkah
kegiatan dalam menguji sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan pada waktu
membangun atau dalam membuktikan suatu teori. Ketrampilan proses dianggap sangat
penting untuk pembelajaran IPA. Wynnie Harlen (1992) mengemukakan beberapa alasan
untuk itu, yaitu berikut ini :
- Pengubahan ide-ide kearah yang lebih ilmiah (dengan fenomena yang lebih
cocok) tergantung pada cara dan pengujian yang digunakan. Pengujian yang
digunakan ini berhubungan erat dengan penggunaan ketrampilan proses. 
- Pengembangan-pengembangan dalam IPA tergantung pada kemampuan
melakukan ketrampilan proses dalam perilaku ilmiah, itulah sebabnya mengapa
pengembangan keterampilan proses mendapat perhatian.
- Peranan keterampilan proses sangat besar dalam pengembangan konsep-konsep
ilmiah.
American Assosiation for the Advancement of Science (Popi Kamalia Devi, 2010)
mengklasifikasikan ketrampilan proses menjadi ketrampilan proses dasar dan ketrampilan
proses terpadu. Ketrampilan proses dasar meliputi ; pengamatan, pengukuran,
menyimpulkan, meramalkan, menggolongkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan
ketrampilan proses terpadu meliputi pengontrolan variable, intepretasi data, perumusan
hipotesa, pendefinisian variable secara operasional, dan merancang eksperimen.

2. Media Pembelajaran IPA yaitu, berasal dari kata media dalam bahasa latin “ medium” yang
secara harfiah berarti “ tengah” atau “pengantar.” Dengan kata lain media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Gearlach & Ely
mengatakan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan
keterampilan atau sikap. Contoh media pembelajaran IPA yaitu:
a. Media kongkrit/nyata
Media kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan
penggunaan benda konkrit siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena
siswa tidak hanya belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA
melalui keterampilan proses. Contoh media benda kongkrit adalah :
a. benda gas,
b. rangkaian listrik,
c. benda padat,
d. pesawat sederhana, dll
b. Lingkungan alam
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai
tempat untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan
alam tersebut. Contohnya adalah siswa dibawa ke kebun sekolah untuk mengamati
bagian-bagian tumbuhan atau gerakan air di parit untuk mengamati pengaruh gaya
gravitasi terhadap benda-benda di bumi.
c. Charta, Slide Film, dan Film
Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang
benda, ogan tubuh atau mahluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat
membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput,
padang pasir, hutan hujan basah, tundra, laut dan sebagainya yang letaknya jauh dari
lingkungan sekitar siswa. Selain itu film-film tentang hewan akan menarik perhatian
siswa dan member motivasi pada siswa untuk belajar dan bertanya.
d. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-
paru yang dapat dioperasikan oleh siswa agar memahami cara kerja paru-paru manusia
dan apa yang menyebabkan paru-paru mengembang dan mengempis.
e. Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia terbuat dari bahan sintetik berupa
plastik atau gip, Torso memudahkan siswa untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.
f. Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan
digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan
antariksa (IPBA). Selain itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti
posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau.
Selain itu globe untuk merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan
pengaruh-pengaruh geografis terhadap manusia.
g. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda
transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam
kelas.Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar
komputer atau video disk ke layar lebar.
h. Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang
terdapat dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau
dikerjakan oleh siswa-siswa. Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa
tersebut biasanya menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut.
Contohnya adalah gelas labu, tabung reaksi, corong, tetes obat, kaca pembesar.
3. Keterampilan Proses Terpadu adalah perpaduan antara keterampilan proses dasar yang
menuju jenjang lebih rumit atau kompleks. Ketrampilan proses terpadu meliputi
pengontrolan variable, intepretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian variable secara
operasional, dan merancang eksperimen. Popi Kamalia Devi menjelaskan bahwa ketrampilan
proses dasar merupakan fondasi untuk melatih ketrampilan terpadu yang lebih kompleks.
Untuk lebih jelasnya berikut ini ketrampilan proses dasar dan ketrampilan proses terpadu
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD, antara lain:
a. Pengamatan
Ketrampilan pengamatan dapat dilakukan dengan panca indera. Pengamatan yang
dilakukan dengan panca indera disebut pengamatan kualitatif. Sedangkan pengamatan
yang dilakukan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Pengamatan
dapat dilakukan pada objek yang sudah tersedia dan pengamatan pada suatu gejala atau
perubahan. Contoh :
Sekelompok siswa diminta mengamati beberapa tepung yang berbeda warna, rasa, warna,
ukuran serbuk, dan baunya. Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis
tepung yang tersedia di piring.
Tepung Warna Rasa Warna Bau
A
B
C
D
b. Pengukuran
Ketrampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, berat, dan sebagainya.
Menurut Carin (Nasution, 2007) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif dengan
membandingkan standar yang konvensional dan non konvensional.
Contoh : Siswa melakukan pengukuran suhu menggunakan thermometer, menimbang
dengan berbagai neraca, mengukur volum dengan gelas ukur, dan mengukur panjang
dengan menggunakan penggaris.
c. Menyimpulkan
Menyimpulkan di dalam ketrampilan proses disebut inferensi. Inferensi adalah sebuah
pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan
sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran
inferensi sebaiknya menggunakan pembelajaran kontruktivisme, sehingga siswa belajar
merumuskan sendiri inferensinya.
d. Menggolongkan
Menggolongkan (mengklasifikasi) adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk
mengadakan penyusunan dan pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-
kejadian.Ketrampilan mengelompokkan dapat dikuasai siswa apabila telah dapat
melakukan ketrampilan-ketrampilan berikut ini: 1) mengidentifikasi dan memberi nama
sifat-sifat yang diamati dari sekelompok objek yang digunakan dasar untuk
mengklasifikasi. 2) menyusun klasifikasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu sesuai
dengan sifat-sifat objek. Menggelongkan ini berguna bagi siswa untuk melatih
menunjukkan persamaan, perbedaan dan hubungan timbal balik. Contoh : Siswa
menggolongkan berbagai hewan yang memiliki cirri-ciri khusus, sifat logam berdasarkan
kemagnetannya.
e. Mengkomunikasikan
Mongkomunikasikan dalam ketrampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil
ketrampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulis. Dalam bentuk tulisan dapat
berupa rangkuman, grafik, tabel, diagram, gambar, poster dan lainnya. Ketrampilan
berkomunikasi ini hendaknya dilatihkan kepada siswa agar siswa terbiasa
mengemukakan pendapat dan berani tampil di depan umum.Karakteristik ketrampilan
proses mengkomunikasikan, antara lain: 1) mengutarakan suatu gagasan 2) menjelaskan
penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau kejadian
3) mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainya misalnya grafik atau diagram
secara akurat.
f. Prediksi
Prediksi adalah ramalan tentang kejadian yang dapat diamati diwaktu yang akan datang.
Prediksi di dasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara
beberapa kejadian yang telah diobservasi. Perbedaan inferensi dan prediksi yaitu:
inferensi didukung oleh fakta hasil observasi, sedangkan prediksi dilakukan dengan
meramalkan apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan data pada saat pengamatan
dilakukan. Contoh : Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan
batereinya yang terbalik?
g. Mengidentifikasi Variabel
Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau
berubah pada situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan
dalam suatu pengukuran baku tertentu. Besaran kuantiatif adalah besaran yang
dinyatakan dalam suatu pengukuran baku tertentu. Dalam suatu eksperimen terdapat tiga
macam variable, yaitu: variable manipulasi, variable respon dan variable control. Namun
untuk tingkatan SD ketrampilan ini belum dilatihkan.
h. Intepretasi Data
Ketrampilan intepretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data,
dan mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk
yang mudah dipahami. Misalnya dalam bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang
sudah ditentukan rata-ratanya. Data yang sudah dianalisis kemudian diimpretasikan
menjadi suatu kesimpulan dalam bentuk pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus
yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.
i. Hipotesis
Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan
tentang pengaruh yang akan terjadi dari variable manipulasi terdapat variable respon.
Menurut (Nur, 1996) hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan,
pertanyaan biasanya digunakan dalam merusumkan masalah yang akan diteliti. Hipotesis
dapat dirumuskan secara induktif dan deduktif. Perumusan induktif berdasarkan data
pengamatan sedangkan perumusan deduktif berdasarkan teori. Hipotesis juga dapat
dikatakan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
j. Definisi Variabel Secara Operasional
Mendefinisikan secara operasional suatu variable berarti menetapkan bagaimana suatu
variable itu diukur. Devinisi operasional suatu variable adalah definisi yang menguraikan
bagaimana mengukur suatu variable. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang
akan dilakukan dan pengamatan apa yang dicatat dari suatu eksperimen.Ketrampilan ini
merupakan ketrampilan proses yang paling sulit untuk dilatihkan karena itu harus sering
di ulang-ulang. Contoh : siswa melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kelarutan
gula..
k. Eksperimen
Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk
menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu
eksperimen akan berhasil jika variable yang dimanipulasi dan jenis respon yang
diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi
yang akan dikontrol sudat tepat. Untuk keberhasilan eksperimen ini maka setiap
eksperimen harus dirancang terlebih dahulu kemudian diuji coba. Melatihkan
merencanakan eksperimen tidak harus dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup
dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep-konsep
di dalam kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai