Anda di halaman 1dari 9

RESUME MODUL 3 DAN 4

METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD DAN


KETERAMPILAN PROSES IPA DI SD

NAMA : IDA AYU PUTU WIDA SEPTIARI


NIM : 859016094

MODUL 3 : METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD


Kegiatan Belajar 1 : Metode Dalam Pembelajaran IPA
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan
proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik, yang
digunakan sebagai pedoman dalam perancangan hingga pelaksanaan pembelajaran. Setiap
guru akan mengembangkan variasi metode mengajar untuk mereka gunakan dalam
memberikan pembelajaran kepada peserta didiknya. Adapun jenis metode pembelajaran,
khususnya dalam proses pembelajaran IPA yang dapat digunakan antara lain :
1. Metode Penugasan
Metode penugasan atau metode pemberian tugas merupakan cara dalam proses belajar
mengajar dengan jalan memberi tugas kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran,
siswa hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan
kreatifitas. Dalam memberikan tugas pada pembelajaran IPA harusnya sesuai dengan
minat dan perhatian siswa. Jika guru ingin menggunakan metode penugasan hendaknya
dalam memberikan tugas pada siswa harus ada pedoman tugas yang dikerjakan oleh siswa
seperti apa sehingga siswa mengetahui dengan jelas maksud dan tujuan serta apa yang
diharapkan dari tugas tersebut.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi ini merupakan metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Diskusi juga merupakan suatu perbandingan
mengenai subjek dari berbagai sudut pandang. Dalam pembelajaran IPA metode diskusi ini
sering digunakan baik diskusi kelas maupun diskusi kelompok. Manfaat metode diskusi ini
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mendorong siswa berpikir kritis, mendorong
siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas sesuai dengan materi pembelajaran
saat itu, mendorong siswa untuk menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan
masalah bersama, dan diajak dalam mempertimbangkan dan mengambil satu alternatif
jawaban untuk memcahkan masalah berdasarkan pertimbangan secara seksama serta
menyadarkan siswa bahwa dengan berdiskusi mereka dapat saling mengemukakan
pendapat sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik dan membiasakan siswa
untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun pendapat orang lain tersebut berbeda
dengan pendapat kita sendiri sehingga membiasakan siswa dapat bersikap saling toleransi.
3. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab merupakan suatu metode yang cara penyajiannya dalam
pembelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama jika guru bertanya
kepada siswa atau sebaliknya siswa bertanya kepada guru mengenai materi yang
diajarkan. Metode Tanya jawab ini juga digunakan untuk mengetahui sejauhmana siswa
mengerti dan mengingat tentang fakta yang dipelajari dan didengarnya. Pertanyaan yang
diajukan guru juga berfungsi untuk mengecek pemahaman siswa terhadap pokok bahasan
atau materi yang diajarkan. Pertanyaan yang diberikan dalam metode ini bermaksud untuk
merangsang siswa untuk berpikir dan memperoleh umpan balik sehingga terlihat daya
tangkap siswa atau kemampuannya terhadap materi pembelajaran yang diberikan.
4. Metode Latihan
Dalam pembelajaran IPA metode latihan digunakan seperti penggunaan mikroskop,
penggolongan berbagai jenis hewan dan tanaman, penggunaan ukuran membaca
thermometer, sehingga dengan memberikan metode latihan ini dalam pembelajaran IPA
bertujuan agar siswa menguasai ketrampilan melakukan sesuatu dan memiliki ketrampilan
yang lebih baik dari apa yang dipelajari sebelumnya.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling sering digunakan oleh guru dalam
memberikan pebelajaran di kelas. Metode ceramah juga disebut dengan metode yang
tradisional dimana guru berbicara dan siswa mendengarkan. Tetapi dalam pembelajaran
IPA metode ceramah ini jarang digunakan dikarenakan dalam belajar IPA siswa dituntut
untuk bisa lebih aktif .
6. Metode Simulasi
Simulasi merupakan tingkah laku yang akan dikehendaki sebelum tingkah laku itu
benar-benar dilaksanakan di depan kelas. Metode simulasi ini merupakan metode
mengajar yang dimana guru harus mempersiapkan dengan benar sebelum ditampilkan
dalam mengajar di kelas, sehingga diperlukan hal kesiapan terlebih dahulu sebelum
mensimulasikan kepada siswa di kelas. Contohnya dalam percobaan IPA siswa dapat
berperan sebagai matahari, tumbuhan, herbivora, dan lain sebagainya.
7. Metode Proyek
Metode proyek merupakan metode pembelajaran berbasis proyek yang dimana
penugasannya memerlukan pemikiran dan tindakan yang membangun dari siswa. Suatu
proyek memerlukan perencaan yang lebih rinci dan lebih banyak pandangan ke depan. Di
dalam melaksanakan proyek, siswa memerlukan peran aktif guru dalam membantu dan
membimbing, sehingga proyek tersebut berhasil.
8. Metode Studi Lapangan
Metode studi lapangan merupakan metode mengajar yang memberikan pengalaman
lebih luas kepada siswa dibandingkan hanya di dalam kelas, dimana siswa mendapatkan
pengalaman langsung dalam proses pembelajaran menggunakan metode studi lapangan
ini, contohnya misalkan ingin mengamati ciri-ciri tumbuhan bisa siswa diajak mengamati
tumbuhan yang ada di halaman sekolah bahkan di kebun raya sekaligus untuk berwisata
sehingga menjadikan pembelajaran tidak membosankan dan menyenangkan siswa
mendapat pengalaman secara langsung.
9. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran dimana cara
penyajian pembelajaran dengan meragakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi
atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya
maupun dalam bentuk tiruan yang yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain
di depan seluruh siswa.
10.Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar atau suatu cara mengajar, di mana
siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
dievaluasi oleh guru. Metode ini banyak digunakan dalam mempelajari pembelajaran IPA,
dimana eksperimen atau percobaan dilakukan tidak selalu harus di laboratorium namun di
lingkungan sekitar juga dapat dilaksanakan.

Kegiatan Belajar 2 : Penggunaan Metode Dalam Pembelajaran IPA


A. Memilih Metode Belajar Untuk Pembelajaran IPA
Jika dalam pembelajaran guru ingin menggunakan metode pembelajaran tertentu,
hendaknya banyak hal harus diperhatikan dan ada beberapa faktor-faktor yang perlu
menjadi bahan pertimbangan ketika hendak memilih suatu metode yang ingin digunakan
sebagai berikut.
1. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Tujuan
Pembelajaran IPA di SD, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungan,
b. Beragam dan terpadu,
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan,
e. Menyeluruh dan berkesinambungan,
f. Belajar sepanjang hayat,
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
2. Metode Belajar Hendaknya Diadaptasikan dengan Kemampuan Siswa
Metode mengajar perlu disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan para siswa,
sehingga perlu dalam membuat keputusan tentang kemampuan siswa. Suatu pembelajaran
yang direncanakan serta disusun dengan baik, menggunakan metode yang tepat, dan
diberikan oleh guru yang amat mahir, hampir tidak berguna apabila siswa tidak dapat
mengikutinya dengan baik.
3. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Psikologi Belajar
Dalam hubungannya dengan psikologi belajar ini, sering kali kita mengabaikan dua hal
penting yaitu pengulangan secara berkala dan pemberian pengalaman langsung. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemberian pengalaman langsung
semakin penting pada pendidikan IPA.
4. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Bahan Pengajaran
Metode belajar untuk mata pelajaran yang satu berbeda dengan mata pelajaran yang
lainnya. Metode mengajar berenang berbeda dengan metode mengajar matematika. Bahan
pengajaran dapat dianggap sebagai pedoman untuk menentukan metode mengajar yang
akan digunakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa metode ceramah itu buruk atau
baik.
5. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Alokasi Waktu dan Sarana
Prasarana yang Tersedia
Walaupun mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, ada ketersediaan waktu yang
telah ditetapkan. Selain menentukan waktu dalam metode yang akan digunakan, dapat juga
dipertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana.
6. Metode Belajar Hendaknya sesuai dengan Pribadi Guru
Sebagai pedoman, dalam pengguaan metode mengajar oleh guru, dimana metode
tersebut dianggap sebagai yang terbaik dan harus sesuai dengan kepribadiannya. Metode
mengajar yang digunakan oleh seorang guru tidaklah harus sama dengan guru yang lain.
Jadi yang terpenting dalam menggunakan atau memilih metode mengajar adalah
kepribadian gurunya masing-masing.
Salah satu alternatif dari penggunaan metode mengajar untuk pembelajaran IPA SD
adalah sebagai berikut.
No. Aspek Sub Aspek Metode Alternatif
1. Benda di sekitar kita Ciri-ciri benda Eksperimen
2. Benda dan sifatnya Perbedaan benda padat Studi lapangan
dan benda cair
3. Bumi dan alam semesta Sumber daya alam Sumbang saran
4. Makhluk hidup dan Alat indra dan fungsinya Ceramah
proses kehidupan
5. Makhluk hidup dan Penyesuaian diri dengan Studi lapangan
proses kehidupan lingkungan untuk
mempertahankan hidup
6. Makhluk hidup dan Perkembangbiakan Penemuan
proses kehidupan makhluk hidup dan
tanggapan makhluk hidup
terhadap rangsangan

MODUL 4 : KETERAMPILAN PROSES IPA DI SD


Ada beberapa macam pendekatan yang biasa digunakan dalam pembelajaran IPA, yaitu
pendekatan yang menekankan pada fakta, menekankan pada konsep dan menekankan
pada proses.
Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Keterampilan Proses IPA serta Keterampilan
Mengobservasi, Mengklasifikasi, dan Mengukur
1. Ketrampilan Proses IPA
Ketrampilan proses IPA merupakan ketrampilan belajar sepanjang hayat, dapat
digunakan untuk belajar berbagai macam ilmu, dan dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Pengertian ketrampilan proses dikaitkan dengan ketrampilan fisik dan mental
yang terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan
diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah. Ketrampilan proses dasar meliputi ketrampilan
mengobservasi, mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi,
memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan-hubungan
angka.
2. Ketrampilan Mengobservasi
Ketrampilan mengobservasi merupakan ketrampilan yang dikembangkan dengan
menggunakan semua indera yang kita miliki atau alat bantu indera untuk mendapatkan
informasi dan mengidentifikasi serta memberikan nama sifat-sifat/karakteristik dari objek
atau kejadian.
3. Ketrampilan Mengklasifikasikan
Ketrampilan mengklasifikasikan merupakan ketrampilan yang dikembangkan melalui
latihan-latihan mengkategorikan, menggolongkan, mengatur atau membagi
objek/benda/kejadian/informasi berdasarkan sifat/karakteristik yang dimiliki menurut
sistem atau metode tertentu.
4. Ketrampilan Mengukur
Ketrampilan mengukur merupakan ketrampilan membuat observasi secara kuantitatif
(terhadap standar ukuran tertentu) yang dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi,
waktu, berat, massa, dan lain-lain.

Kegiatan Belajar 2 : Keterampilan mengkomunikasikan, Menginferensi,


Memprediksi, Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu, dan
Mengenal Hubungan-hubungan Angka
1. Ketrampilan Mengkomunikasikan
Ketrampilan mengkomunikasikan merupakan menyampaikan hasil pengamatan yang
berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan, yang dapat dikembangkan
dengan cara menghimpun informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda-
benda /kejadian-kejadian secara rinci.
2. Ketrampilan Menginferensi
Ketrampilan menginferensi merupakan ketrampilan membuat kesimpulan sementara dari
yang kita observasi dengan menggunakan logika. Ketrampilan ini dapat dikembangkan
dengan latihan-latihan yang mengembangkan lebih dari satu rangkaian keadaan yang
diobservasi.
3. Ketrampilan Memprediksi
Ketrampilan memprediksi merupakan ketrampilan menduga/ memprakirakan/
meramalkan beberapa kejadian/keadaan yang akan datang berdasarkan dari kejadian/
keadaan yang terjadi sekarang (yang telah diketahui), ketrampilan menggunakan grafik
untuk menyisipkan dan meramalkan terkaan-terkaan atau dugaan-dugaan.
4. Ketrampilan mengenal hubungan ruang dan waktu
Ketrampilan mengenal hubungan ruang dan waktu meliputi ketrampilan menjelaskan
posisi suatu benda terhadap benda lainnya atau terhadap waktu, atau ketrampilan
mengubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu. Proses ini dapat dipecah
ke dalam bermacam-macam kategori termasuk bentuk, arah, dan susunan yang berkaitan
dengan ruang-waktu, gerak dan kecepatan, kesimetrisan, dan kecepatan perubahan.
5. Ketrampilan mengenal hubungan bilangan-bilangan
Ketrampilan mengenal hubungan bilangan-bilangan meliputi kegiatan menemukan
hubungan kuantitatif di antara data dan menggunakan garis bilangan untuk membuat
operasi aritmatik. Menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan-aturan atau rumus-
rumus matematik untuk menghitung kuantitas atau menentukan hubungan dari
pengukuran dasar.

Kegiatan Belajar 3 : Keterampilan Proses Memformulasikan Hipotesis, Mengontrol


Variabel, Membuat Definisi Operasional, Menginterpretasi Data
Ketrampilan proses IPA yang terintegrasi merupakan kombinasi dari beberapa
ketrampilan proses dasar IPA. Ketrampilan proses IPA yang terintegrasi meliputi
memformulasikan hipotesis, menamai variabel, membuat definisi operasional melakukan
eksperimen menginterpretasikan data, dan melakukan penyelidikan.
Memfomulasikan hipotesis berkaitan erat melakukan membuat ramalan. Hipotesis
adalah ramalan atau prediksi yang bersifat khusus, yaitu meramalkan bagaimana suatu
variabel akan mempengaruhi variabel lainnya.
Variabel adalah faktor, kondisi dan atau hubungan antara kejadian atau sistem. Dikenal
ada tiga jenis variabel yaitu variabel yang selalu berubah-ubah disebut variabel bebas,
variabel yang merupakan hasil dari variabel yang diubah-ubah disebut variabel terikat dan
variabel terkontrol supaya tetap sama selama percobaan berlangsung sehingga disebut
variabel kontrol.
Definisi operasional merupakan metode untuk memberi definisi, mengukur, atau
mendeteksi adanya suatu variabel. Sebagai contoh misalkan disuruh membedakan 3 buah
definisi operasional untuk mengukur daya serap dari kertas tisu yang meliputi :
mencelupkan, mengangkat, dan menuang.
Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi bermakna disebut interpretasi data.
Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data ke dalam tabel, gambar, dan bagan.
Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai karena akan sangat membantu kita dalam
memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai