Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 2

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

KODE MK : PDGK 4204

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG POKJAR TANJUNG KARANG

NAMA : JEANNE DEBORA CHRIS SEPTIANA

NIM : 855728365

KELAS 3D

ESSAY 2

1. Mengapa guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus tergantung dengan
buku teks ? Jelaskan!

Jawab:

Guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus tergantung pada buku teks
yang ada. Guru harus kreatif dengan jalan mencari materi pokok tersebut dari sumber-
sumber lain, dan bilamana perlu guru dapat menyusun sendiri teks tersebut. Untuk
kepentingan itu guru harus mempunyai pengetahuan tentang syarat-syarat penyusunan
buku teks yang baik.

2. Uraikan macam-macam variasi dan bentuk-bentuk latihan menulis permulaan !

Jawab:

Macam-macam Variasi:

a. Menunjukkan Gambar
Variasi ini di lakukan dengan cara guru memperlihatkan sebuah gambar yang
melukiskan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak (laki-laki
dan perempuan), seperti gambar berikut ini. Hal ini di maksudkan untuk menarik
minat dan perhatian anak.
b. Menceritakan Gambar
Guru menceritakan gambar tersebut dengan memberi nama terhadap peran-peran
yang terdapat di dalam gambar. Penamaan tokoh –tokoh hendaknya menggunakan
huruf-huruf yang pertama-tama hendak di perkenalkan kepada anak. GBPP dan
Buku Paket dapat dijadikan acuan untuk penamaan tokoh-tokoh tersebut.
Misalnya, dapat menyebutkan Mama untuk gambar Ibu dan Papa untuk gambar
anak laki-laki. Tini untuk gambar anak perempuan, dan Tono untuk gambar anak
laki-laki. Tema cerita dapat di sesuaikan dengan tema-tema yang terdapat dalam
GBPP/Kurikulum atau tema-tema yang di perkirakan menarik perhatian anak dan
akrab dengan kehidupan anak.

c. Siswa bercerita dengan bahasa sendiri


Selanjutnya, satu dua orang siswa di minta menceritakan kembali gambar tersebut
dengan bahasanya sendiri.

d. Memperkenalkan bentuk-bentuk huruf (tulisan) melalui bantuan gambar.


Pada fase ini, guru mulai melepaskan gambar-gambar tadi secara terpisah dan
menempelkan tulisan sebagai keterangan atas gambar tadi. Sebagai contoh, di
bawah gambar ibu tertera tulisan yang berbunyi, ini Mama atau ini Ibu
(bergantung kepada pemilhan metode MMP yang di gunakan, yaitu Metode
SAS,Metode Kata, Metode Eja, dan seterusnya).

e. Membaca tulisan bergambar


Pada fase ini, guru mulai melakukan proses pembelajaran membaca sesuai dengan
metode yang di pilihnya. Jika menggunakan Metode Eja atau Metode Bunyi
pengenalan lambing tulisan akan di awali dengan pengenalan huruf-huruf melalui
proses drill (teknik tubian) atau proses hafalan. Jika menggunakan Metode Global
atau Metode SAS (proses pembelajaran membaca akan di mulai dari pengenalan
struktur kalimat (sederhana),lalu di uraikan menjadi kata, kata menjadi suku kata,
hingga unit terkecil di tingkat huruf. Setelah itu di lakukan sintesis (perangkaian)
huruf menjadi suku kata, suku kata menajadi kata, kata menjadi kalimat, hingga
kembali lagi struktur semula.

f. Membaca tulisan pada gambar


Setelah proses ini di lalui, langkah sealnjutnya guru secara perlahan-lahan dapat
menyingkirkan gambar-gambar tadi dan siswa di upayakan untuk melihat bentuk
tulisan nya saja. Kegiatan ini dapat di sertai dengan penyalinan bentuk tulisan di
papan tulisan dan guru menyajikan wacana sederhana yang dapat memberikan
keutuhan makna atau keutuhan informasi kepada anak.
Misalnya, guru dapat menyajikan wacana seperti berikut:
Ini mama
Ini mimi
Ini nana
Ini mama mimi
Ini mama nana
g. Memperkenalkan huruf, suku kata, kata atau kalimat dengan bantuan kartu.
Berikut ini akan disajikan berbagai alternative pengenalan berbagai unsur bahasa
melalui kartu-kartu.
1) Memperkenalkan unsur kalimat/kata

ini mama ini


… mama
ini …
… … mama

2) Memperkenalkan unsur kata/suku kata


Mana mimi ma na
ma.. mi
…na …mi
…. …. mi mi

3) Memperkenalkan unsur suku kata/huruf


Ma ma m
m a m a
…. a m a
…. …. m a
…. …. …. a
…. …. …. …. m

4) Memperkenalkan unsur suku kata/huruf


Perhatikan contoh kartu-kartu huruf berikut serta bentukan-bentukan kata
yang di hasilkan nya.

a
i
m
n
i n i
i i n
i i n
a m i n
m a i n
i m a n
m i n a

5) Merangkai suku kata menjadi kata


Dapat di lakukan seperti pada butir (4) di atas, namun kartu yang di
pergunakan untuk merangkai kata adalah kartu-kartu suku kata.
Ada beberapa bentuk latihan menulis permulaan, yaitu:
a) Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang
benar. Tangan kanan berfungsi untuk menulis, tangan kiri untuk
menekan buku tulis agar tidak mudah bergeser
b) Latihan gerakan tangan.
Mula –mula melatih gerakan tangan di udara dengan telunjuk
sendiri atau dengan bantuan alat seperti pensil, kemudian di
lanjutkan dengan latihan dalam buku latihan. Agar kegiatan ini
menarik, sebaiknya di sertai dengan kegiatan bercerita, misalnya
untuk melatih membuat garis tegak lurus guru dapat bercerita yang
ada kaitannya dengan pagar, bulatan dengan telur.
c) Latihan mengeblat, yakni menirukan atau menebalkan suatu tulisan
dengan menindas tulisan yang ada. Ada beberapa cara mengeblat
yang bias di lakukan anak, misalnya dengan menggunakan kertas
karbon, kertas tipis menebalkan tulisan yang sudah ada.
d) Latihan menghubung-hubungkan tanda titik-titik yang membentuk
tulisan. Latihan dapat di lakukan dalam buku-buku yang secara
khusus menyajikan latihan semacam ini.
e) Latihan menatap bentuk tulisan.
Latihan ini di maksudkan untuk melatih koordinasi antara mata,
ingatan dan jari anak ketika menulis sehingga anak dapat
memgingat bentuk kata atau bentuk huruf dalam benaknya dan
memindahkan nyake jari tangan nya.
f) Latihan menyalin, baik dari buku pelajaran maupun dari tulisan
guru pada papan tulis. Latihan ini hendaknya di berikan setelah di
pastikan bahwa semua anak telah mengenal huruf dengan baik.
g) Latihan menulis halus indah.
Latihan dapat di lakukan dengan menggunakan buku bergaris
untuk latihan menulis atau buku kotak.
 Untuk tulisan huruf cetak
 Untuk tulisan tegak bersambung
h) Latihan dikte/imla
Latihan ini di maksudkan untuk melatih siswa dalam
mengkoordinasikan antara ucapan, pendengeran,ingatan, dan jari
jarinya ketika menulis sehingga ucapan seseorang itu dapat di
dengar, di ingat, dan dipindahkan ke dalam wujud tulisan dengan
benar.
i) Latihan melengkapi tulisan (melengkapi huruf, suku kata, atau
kata) yang secara sengaja di hilangkan.
 Melengkapi huruf
 Melengkapi suku kata adik bermain
j) Menulikan nama-nama benda yang terdapat dalam gambar.

k) Mengarang sederhana dengan bantuan gambar.


Ikut langkah-langkah berikut ini.
 Guru menunjukkan suatu susunan gambar berseri
 Guru menceritkan dan bertanya jawab tentang tema, isi,
dan maksud gambar.

Siswa di beri tugas menulis karangan sederhana sesuai dengan


penafsirannya mengenai gambar tadi atau sesuai dengan cerita
gurunya dengan menggunakan kata-kata sendiri.

3. Sebutkan dua tahap dalam pembelajaran membaca permulaan !

Jawab:

Pembelajaran membaca permulaan terbagi dalam dua tahap, yaitu

1) Pembelajaran membaca tanpa buku dan


2) Pembelajaran membaca dengan dengan menggunakan buku.

4. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat difokuskan pada salah satu komponen, jelaskan !

Jawab:

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat di fokuskan pada salah satu komponen
bahan pengajaran, yaitu kebahasaan, keterampilan berbahasa, atau sastra. Langkah-
langkah pembelajaran di tentukan oleh komponen bahan pengajaran apa yang menjadi
dalam pembelajaran. Jika di fokuskan pada salah satu aspek keterampilan berbahasa
maka kegiatan belajar – mengajar di tujukan untuk mencapai tujuan pengembangan
kompetensi dari salah satu aspek keterampilan tersebut dengan pembagian waktu yang
lebih banyak untuk aspek keterampilan berbahasa yang menjadi focus pembelajaran saat
itu.
Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus
tersebut untk mengembangkan salah satu komponen pembelajaran bahasa imdonesia
yang di titikberatkan pada pengembangan kompetensi dasar dari salah satu aspek
pengajaran bahasa.

5. Tujuan membaca di SD kelas rendah adalah untuk melatih ? Jelaskan !

Jawab:

Tujuan membaca di SD kelas rendah adalah melatih siswa menggerakkan mata dari kiri
ke kanan, mengasosiasikan huruf dengan bunyi bahasa, dan membaca kata-kata dan
kalimat sederhana. Jadi, masih bersifat mekanis. Sedangkan, tujuan membaca di SD kelas
tinggi di tekankan pada pemahaman secara komprehensif.

Macam-macam pengajaran membaca menurut I Gusti Ngurah Oka adalah:

1) Membaca permulaan;
2) Membaca nyaring;
3) Membaca dalam hati;
4) Membaca pemahaman;
5) Membaca bahasa;
6) Membaca teknik.

Anda mungkin juga menyukai