Anda di halaman 1dari 5

NAMA : UTTITA NA’MA

NIM : 858821491
TUGAS TUTORIAL 2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

1. Padukan aspek keterampilan berbahasa dengan aspek sastra di kelas tinggi (kelas 6
SD)!

Dalam pembelajaran di kelas guru dapat memadukan antara aspek keterampilan


berbahasa dengan aspek kesastraan. Misalkan, Anda diminta untuk memadukan
antara aspek keterampilan bahasa dan aspek sastra untuk anak kelas 6. Pertama sekali
Anda harus melihat kompetensi dasar apa yang harus dikuasai siswa kelas 6 dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Coba Anda buka halaman 37. Anda perhatikan kolom
pertama yang berisi kompetensi dasar "Membaca novel anak". kemudian Anda
perhatikan kolom ketiga, yaitu indikator Dari indikator pertama secara implisit
terdapat aspek mendengarkan (siswa tidak dapat menjawab pertanyaan kalau tidak
mendengarkan), di samping itu ada aspek sastra (karena yang didengarkan adalah
novel anak). Kemudian, kalau kita perhatikan indikator kedua, yaitu "menjelaskan
amanat yang terkandung dalam novel anak-anak" secara implisit terkandung kegiatan
apresiasi sastra, dan kalau "menjelaskan" diungkapkan secara tertulis maka terdapat
aspek "menulis", kalau dilisankan terdapat aspek "berbicara". Nah, di sini jelas bahwa
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas memang selalu ada perpaduan
antara beberapa aspek Coba Anda sebutkan perpaduan aspek apa saja yang terdapat
pada kompetensi dasar "Membaca novel anak" dalam uraian di atas! Bagus. Ada
perpaduan antara aspek membaca (membacakan...), aspek mendengarkan (siswa
tidak dapat menjawab kalau tidak mendengarkan), aspek menulis (kalau penjelasan
amanat itu disampaikan secara tertulis), aspek berbicara (kalau penjelasan itu
disampaikan secara lisan), dan aspek sastra (karena yang dijelaskan itu adalah amanat
novel).

2. Penyusunan buku teks didasarkan pada pinsip berikut: (a) prinsip seleksi, (b) seleksi
gradasi, dan (c) prinsip repetisi, dan (d) prinsip repetisi W. F. Mackey (dalam
Hanafi,1981).
Uraikan dengan singkat dan jelas empat prinsip penyusunan buku teks tersebut
dengan kalimatnya Anda sendiri!

a. Prinsip seleksi
Dalam seleksi yang perlu dipertimbangkan adalah hal-hal berikut:
Tujuan pengajaran bahasa. level bahasa yang diajarkan dan jumlah waktu
belajar. Tipe bahasa yang akan diajarkan yang meliputi dialek, register,style,
dan media. Jumlah materi yang akan disajikan. Pilihan butir-butir yang akan
diajarkan yang mencakup fonetik, tata bahasa, kosa kata dan makna kata.
Kriteria yang dipakai melandasi pilihan.

b. Seleksi gradasi
Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang di pandang paling baik
untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi ini
tampak seperti berikut:
- Pengelompokan yang mencakup (1) pengelompokan yang berdasarkan
sistem, yaitu pengelompokan fonetis, gramatikal, leksikal, dan (2)
pengelompokan bunti-bunyi bahasa menjadi kata, kata menjadi frasa frasa
menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.
- Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan
sistem di satu pihak dan berdasarkan struktur di pihak lain.

c. Presentasi Bahan
Presentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada siswa.
Presentasi bahan pelajaran tampak pada uraian berikut ini :
- Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya.
- Pendemonstrasian bahan pelajaran yang mungkin secara lisan ataukah
secara tertulis.
- Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri dari
ragam- ragam prosedur, yaitu eksplanasi, translasi, otentik atau peragaan
(dengan benda, gerak atau situasi), gambar, dan konteks.

d. Repetisi Bahan Pelajaran


Repetisi bahan pelajaran mempersoalkan hal-hal yang patut dilakukan guru di
dalam kelas, menyajikan bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku
pelajaran (telah diseleksi, degradasi, dan dipresentasikan). Repetisi ini
menyangkut perilaku guru dalam mengajar, dan siswa dalam belajar, yaitu
perilaku yang berhubungan dengan pembinaan keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis atau mengarang.

3. Standar kompetensi diturunkan kedalam tujuh buah kompetensi dasar, antara lain :
1) Membiasakan sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan alat
tulis)
2) Menjiplak dan menebalkan
3) Menyalin
4) Menulis permulaan
5) Menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung
6) Manulis kalimat yang didiktekan guru
7) Menulis dengan huruf sambung

Berdasarkan kompetensi dasar tersebut ditetapkanlah hasil belajar dan


indikatornya menulisnuntuk kelas 1 sekolah dasar seperti berikut :
Hasil Belajar Indikator

Bersikap dengan benar dalam 1. Menggerakkan telunjuk untuk membuat


menulis berbagai bentuk garis dan lingkaran.
1. Garis putus-putus 2. Memegang alat tulis dan menggunakannya
2. Garis lurus dengan benar.
3. Garis lengkung 3. Mewarnai.
4. Lingkaran
5. Garis permukaan huruf
Menjiplak dan menebalkan 1. Menjiplak dan menebalkan berbagai bentuk
1. Gambar gambar, lingkaran dan bentuk huruf.
2. Lingkaran
3. Bentuk huruf
Menyalin 1. Menyalin atau mencontoh huruf kata, atau
1. Huruf kalimat dari buku atau papan tulis dengan
2. Kata benar.
3. Kalimat 2. Menyalin atau mencontoh kalimat dari buku
4. Angka Arab atau papan tulis yang ditulis guru, dan
5. Kalimat atau beberapa menuliskannya pada buku tulisnya.
kalimat
Menulis huruf, kata, dan 1. Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana.
kalimat sederhana dengan 2. Menulis huruf kata, dan kalimat sederhana
huruf lepas dengan benar dan dapat dibaca orang lain.
3. Membuat label untuk benda-benda dalam
kelas.
4. Melengkapi kalimat yang belum selesai
berdasarkan gambar.
5. Menuliskan nama diri, umur, tempat
tinggal.
Menulis beberapa kalimat 1. Menuliskan pikiran dan pengalaman dengan
sederhana (terdiri atas 3-5 huruf sambung dengan rapi yang mudah
kata) dengan huruf sambung. dibaca orang lain.
Menulis kalimat yang 1. Menulis kalimat secara benar dan tepat
didektekan guru menggunakan mengikuti apa yang didiktekan guru
huruf sambung dan 2. Menulis dengan menggunakan huruf
menuliskannya dengan benar sambung.
Menulisn rapi kalimat dengan 1. Menulis kalimat dengan huruf sambung
huruf sambung yang rapi dan dapat dibaca orang lain.

4. Dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk matapelajaran Bahasa


Indonesia, Anda boleh menggunakan tiga teknik, yaitu: (a) teknik membaca sekilas
(skimming), teknik membaca memindai scanning), dan (3) teknik SQ3R. Coba Anda
uraikan dengan singkat dan jelas strategi membaca cepat yang efektif dengan
menggunakan teknik SQ3R!
a) Survey (penelaahan dan pendahuluan).

Siapkan buku yang akan dipelajari, kamu harus tertarik dengan buku yang akan
kamu baca terlebih dahulu, hal itu penting untuk membangun rasa penasaran
dalam dirimu atas isi buku yang akan kamu baca nantinya. Kamu bisa membaca
bagian sinopsis bagian belakang buku, kamu juga bisa tertarik hanya dengan
membaca judul, sub judul, hingga daftar isi. Mahasiswa kadang tidak paham
dengan penjelasan dosen saat kegiatan PBM. Namun ada beberapa point
penting yang akan ditekankan dosen hingga membuatmu ingin mencari tahu
point tersebut. Dengan begitu tujuanmu untuk membaca buku menjadi lebih
jelas karena kamu tidak membaca untuk menambah wawasan tapi untuk
mencari solusi masalah.

b) Question (bertanya)

Menyiapkan pertanyaan sebelum membaca isi buku ? Langkah ini mungkin


membuatmu bingung. Pertanyaan disini tidak harus datang dari dirimu, seperti
yang sudah dijelaskan pada langkah sebelumnya jika ada dosen yang meminta
mahasiswa untuk mencari solusi masalah dari topik masalah yang sedang
dibahas saat perkuliahan. Dengan modal pertanyaan tersebut kamu tidak perlu
lagi membaca seluruh isi buku, kamu hanya perlu membaca bagian yang
memang kamu perlukan, solusi masalah apa yang kamu butuhkan.

c) Read (baca)

Mahasiswa harus membaca secara aktif, kamu harus fokus pada setiap paragraf
yang kamu baca, kebiasaan membaca cepat sangat tidak dianjurkan karena hal
itu tidak akan membantumu untuk memahami sebuah teks yang kamu baca.
Kamu memerlukan ritme lambat untuk membaca setiap paragraf yang ada, coba
kamu pahami dan renungkan setiap teks yang kamu baca, dengan begitu kamu
akan mudah paham, jika perlu baca paragraf berulang kali karena hal itu juga
dapat memudahkanmu dalam mengingat.

d) Recall/recite (mengutarakan)

Setelah kamu menemukan semua jawaban dari pertanyaan yang kamu buat,
langkah selanjutnya adalah membaca ulang pertanyaan serta jawaban yang
sudah kamu rangkum, salah satu bukti bahwa kamu sudah paham dengan buku
yang sudah kamu baca adalah kamu tidak perlu lagi membuka buku untuk
menjawab pertanyaan yang sudah kamu susun tadi.

e) Review (mengulas)

Langkah terakhir adalah review, saat kamu sudah selesai membaca buku kamu
perlu mereview atau mengulas seluruh pertanyaan dan jawaban yang telah
kamu rangkum. Kamu bisa melakukan review ini berkali-kali untuk
membantumu untuk mengingat setiap informasi tadi.

5. Uraikan enam macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah
Oka!

1) Pengajaran Membaca Permulaan


Pengajaran membaca permulaan ini disajikan kepada siswa tingkat permulaan
Sekolah Dasar. Tujuannya adalah membinakan dasar mekanisme membaca,
seperti kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa
yang diwakilinya, membina gerakan mata membaca dari kiri ke kanan,
membaca kata-kata dan kalimat sederhana.
2) Pengajaran Membaca Nyaring
Pengajaran membaca nyaring ini di satu pihak dianggap merupakan bagian
atau lanjutan dari pengajaran membaca permulaan, dan di pihak lain
dipandang juga sebagai pengajaran membaca tersebdiri yang sudah
tergolong tingkat lanjut, seperti membaca sebuah kutipan dengan suara
nyaring.
3) Pengajaran Membaca dalam Hati
Pengajaran membaca ini membina siswa agar mereka mampu membaca tanpa
suara dan mampu memahami isi tuturan tertulis yang dibacanya, baik isi
pokoknya maupun isi bagiannya termasuk pula isi yang tersurat dan yang
tersirat.
4) Pengajaran Membaca Pemahaman
Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hampir tidak berbeda
dengan pengajaran membaca dalam hati.
5) Pengajaran Membaca Bahasa
Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari
pengajaran bahasa. Guru memanfaatkannya untuk membina kemampuan
bahasa siswa.
6) Pengajaran Membaca Teknik
Pengajaran membaca teknik memusatkan perhatiannya kepada
pembinaan-pembinaan kemampuan siswa menguasai teknik-teknik
membaca yang dipandang patut. Dalam pelaksanaannya pengajaran
membaca teknik sering kali berimpit dengan pengajaran membaca nyaring
dan pengajaran membaca permulaan. Disamping itu, pengajaran membaca
ini banyak pula berhubungan dengan cara-cara membaca suatu tuturan
tertulis yang tergolong rumit.

Anda mungkin juga menyukai