Anda di halaman 1dari 8

MODUL 9

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS

Kegiatan Belajar 1
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis

A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis


Kemampuan menulis bukanlah diperoleh secara otomatis yang dibawa
sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak pembelajaran. Seseorang yang
telah mendapatkan pembelajaran menulispun belum tentu memiliki
kompetensi menulis andal tanpa banyak latihan menulis.
Untuk siswa SD yang baru masuk sekolah diperkenalkan dengan
bentuk huruf-huruf yang dibentuk oleh garis-garis. Sehingga siswa tersebut
dilatih untuk membuat garus putus-putus, garis lurus, garis lengkung dan
garis bulat yang merupakan dasar untuk membuat sebuah huruf. Oleh karena
itu, materi pokok menulis pada semester 1 SD kelas 1, yaitu minggu-minggu
pertama masuk sekolah, mereka dilatih untuk membuat garis-garis tersebut.
Hal ini sesuai dengan materi pokok pembelajaran menulis pada semester 1,
yaitu :
1. Garis putus-putus
2. Garis lurus
3. Garis lengkung
4. Lingkaran
5. Garis pembentuk lingkaran
Jadi, untuk siswa kelas 1 SD ini diperkenalkan dengan
membuat/menulis huruf-huruf dan merangkainya menjadi kata-kata.
Selain itu, siswa dibiasakan untuk menulis dengan sikap yang benar,
misalnya memegang dan menggunakan alat tulis yag merupakan kompetensi
dasar menulis yang harus dikembangkan oleh guru.
Sedangkan di SD kelas tinggi, siswa setelah menguasai teknis menulis
kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan merangkai kata-kata menjadi
kalimat, dan kelimat-kalimat ini dirangkaikan menjadi paragraf dan yang
terkhir paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah wacana.
Menurut Pappas (dalam Nurchasanah, 1994) dalam pengajaran bahsa
terpadu (termasuk menulis) dilandasi oleh beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif. Mereka terus-menerus
akan berpikir tentang dunia mereka sebagai dasar apa yang mereka
pelajari dan mereka susun.
2. Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan dalam kehidupan
sosial. Karena bahasa digunakan untuk bermacam-macam tujuan maka
makna tersebut diapresiasikan dengan cara yang bermacam-macam.
Bahasa tidak dapat dipahami, diinterpretasikan dan dievaluasi tanpa
dihubungkan dengan konteks sosial tempat bahasa itu digunakan. Bahasa
dipelajari melalui penggunaan aktual. Pola-pola bahasa yang bervariasi
dipelajari dalam penggunaannya untuk berbagai tujuan dan berbagai
konteks sosial.
3. Anak-anak pada dasarnya sudah mempunyai pengetahuan. Pengetahuan
itu diorganisasikan dan disusun melalui interaksi sosial. Pengetahuan itu
secara tiba-tiba akan berubah dalam kehidupan mereka dan dibangun
dengan representasi mental yang didasarkan atas pengalaman individual.
Selanjutnya, pengetahuan itu selalu dimodifikasi dan bersifat tentatif dan
sementara. Pengetahuan itu tidak bersifat statis dan absolut dalam
menyikapi objek. Karena anak-anak hidup dalam lingkungan sosial maka
mereka akan selalu menyikapi budaya yang ada di lingkungannya dan
keadaan sosial yang selalu berubah serta peristiwa-peristiwa sejarah.
Dengan ketiga prinsip di atas dalam pengajaran menulis, siswa perlu
dihadapkan dengan dunia nyata yang ada di lingkungan sosialnya. Mereka
perlu dilatih untuk berinteraksi dengan kehidupan sosial mereka, diberi
kesempatan untuk berinteraksi dengan kehidupan nyata dengan bekal
pengetahuan yang sudah mereka miliki. Dengan demikian, merekea
diharapkan dapat menemukan masalah yang akan ditulisnya dan lingkungan
sosial mereka sendiri dan dapat mengembangkan masalah dan menata bahan
penulisan dengan kreativitas mereka sendiri.
Tujuan pengajaran menulis terpadu adalah agar siswa dapat
berkomunikasi dalam bahasa tulis sesuai dengan konteks pemakaian bahasa
yang wajar. Untuk mencapai tujuan itu, pengajaran menulis bisa memadukan
beberapa aspek pembelajaran bahasa baik yang bersifat kebahasaan maupun
keterampilan sebagai bahan ajarnya, misalnya keterampilan menulis yang
dipadukan dengan keterampilan menyimak/mendengarkan, membaca atau
dipadukan dengan pembelajaran kebahasaan, seperti kosakata, struktur, ejaan
dan sebagainya.
Dalam proses pembelajaran terpadu ini peran guru sangat besar. Guru
harus mampu menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa aktif
untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Jadi, yang dimaksud
dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada
kegiatan menulis huruf-huruf dan merangkaikan huruf-huruf itu menjadi kata,
serta merangkaikan kata-kata itu menjadi kalimat sederhana maka di SD kelas
tinggi difokuskan pada latihan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
tulis secara jelas.
B. Tujuan Pembelajaran Menulis di SD Kelas Rendah
Tujuan pembelajaran menulis di SD kelas rendah dapat dilihat dari
hasil belajar dan kompetensi dasar yang akan dikembangkan. Hasil belajar
yang pada hakikatnya merupakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
sehubungan dengan keterampilan menulis di SD kelsas rendah. Adapun hasil
belajar atau tujuan dengan benar dalam menulis yang ingin dicapai di kelas 1
SD adalah :
1. Bersikap dengan benar dalam menulis garis putus-putus, garis lurus, garis
lengkung, lingkaran, garis pembentuk huruf
2. Menjiplak dan menebalkan (gambar, lingkaran, bentuk lurus)
3. Menyalin (huruf, kata, kalimat, angka arab, kalimat, beberapa kalimat)
4. Menulis huruf, kata dan kalimat sederhana dengan huruf lepas
5. Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri atas 3-5 kata) dengan huruf
sambung
6. Menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung dan
menuliskannya denan benar
7. Menulis rapi kalimat dengan huruf sambung
Hasil belajar atau tujuan pembelajaran menulis di kelas 2 adalah :
1. Menuliskan pengalaman mengguanakan kalimat sederhana dengan huruf
sambung
2. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dalam huruf sambung dengan
benar (penggunaan ejaan, dan tanda baca)
3. Melengkapi cerita dengan kata yang tepat
4. Menulis karangan pendek tentang kegiatan anggota keluarga
5. Menulis cerita sederhana tentang kesukaan dan ketidaksukaan
Dalam praktiknya, pembelajaran menulis di SD kelas 1 guru SD tidak
banyak mengalami kesulitan karena siswa kelas 1 SD sebagian besar sudah
dibekali dengan menulis dan membaca permulaan di Taman Kanak-kanak.
C. Tujuan Pembelajaran Menulis di SD Kelas Tinggi
Hasil belajar atau tujuan pembelajaran menulis di SD kelas tinggi
adalah berikut ini:
1. Kelas 3
a. Menulis karangan dari pikiran sendiri dengan menggunakan pilihan
kata dan kalimat yang tepat.
b. Menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri menggunakan
kalimat yang makin kompleks.
c. Membuat ringkasan dari teks narasi cerita dalam beberapa kalimat
menggunakan kata-kata sendiri.
d. Menulis petunjuk membuat mainan dan menjelaskan cara
memainkannya.
2. Kelas 4
a. Memahami isi percakapan dan melengkapi percakapan.
b. Menulis deskripsi tentang benda di sekitar atau seseorang dengan
bahasa yang runtut.
c. Mengisi formulir dengan benar.
d. Memahami isi cerita dan melengkapi cerita.
e. Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita
dengan bahasa yang komunikatif.
f. Menyusun paragraf dengan bahasa yang tersedia.
g. Menulis cerita berdasarkan pengalaman.
h. Menulis pengumuman dengan bahasa yang komunikatif.
i. Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang
runtut dan menggunakan EYD yang tepat.
j. Membuat pantun sederhana.
3. Kelas 5
a. Menulis karangan berdasarkan gambar seri yang diacak.
b. Menulis karangan dengan bahan yang tersedia.
c. Menyusun karangan dengan menggunakan kerangka karangan.
d. Menulis kartu pos dengan benar.
e. Menulis surat pribadi untuk berbagai keperluan untuk berbagai
tujuan dengan kalimat yang efektif.
f. Menyusun laporan melalui tahapan yang benar.
g. Menulis secara ringkas isi buku pengetahuan dari cerita dalam
beberapa kalimat dengan kata-kata sendiri.
h. Menulis kejadian penting dalam buku harian dengan ragam bahasa
yang sesuai.
i. Menuangkan ide/gagasan dalam bentuk poster sederhana dengan
bahasa yang komunikatif.
j. Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana.
k. Menuangkan gagasan dalam bentuk puisi.
4. Kelas 6
a. Mengisi daftar riwayat hidup dengan benar.
b. Menyusun naskah pidato/sambutan dengan bahasa yang komunikatif
dan santun.
c. Menyampaikan informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang
komunikatif.
d. Menulis wesel pos dengan benar.
e. Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar.
f. Menyusun rangkuman dari berbagai teks bacaan yang memiliki
kesamaan tema.
g. Menulis surat resmi dengan memperlihatkan pilihan kata yang sesuai
dengan yang dituju.
h. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap
mempertahankan makna puisi.
i. Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar.
Kegiatan Belajar 2
Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis

A. Materi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus


Menulis
Materi merupakan bahan pembelajaran yang berfungsi sebagai sarana
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan guru atau untuk
mengembangkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Sebenarnya materi pembelajaran itu sudah tercantum dalam kurikulum
sehingga guru tinggal mengembangkannya.

Kelas 1
D. Menulis
Standar Kompetensi : Mampu menulis beberap kalimat yang dibuat sendiri
dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis
kalimat yang didiktekan guru, dan menulis rapi
menggunakan huruf sambung.

Kelas 2
Standar Kompetensi : Mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat
sendiri dengan huruf sambung, menulis kalimat yang
didiktekan guru, menulis melengkapi cerita, menulis
rapi menggunakan huruf sambung, dan menuliskan
pengalaman tentang kesukaan dan ketidaksukaan.

Kelas 3
Standar Kompetensi : Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan,
pendapat, dan perasaan melalui menulis karangan
dari pikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan,
menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar
seri, dan menulis petunjuk.
Kelas 4
Standar Kompetensi : Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan,
pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan
melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi,
mengisi formulir sederhana, melanjutkan cerita
narasi, menulis surat, menyusun paragraf, dan
menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan
dan melanjutkan pantun.

Kelas 5
Standar Kompetensi : Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan,
pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam
tulisan melalui menyusun karangan, menulis surat
pribadi, meringkas buku bacaan, membuat poster,
dan menulis catatan dalam buku harian serta menulis
prosa sederhana dan puisi.

Kelas 6
Standar Kompetensi : Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan,
pendapat, dan perasaan ke dalam berbagai ragam
tulisan melalui mengisi formulir sederhana,
menyusun naskah sambutan/pidato, menyusun
rangkuman, dan menulis surat resmi serta
memparafrasekan puisi dan menyusun percakapan.

B.

Anda mungkin juga menyukai