Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


MENULIS
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis.
Kemampuan itu bukan dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak pembelajaran.
Seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran menulis pun belum tentu memiliki
kompetensi menulis yang andal tanpa banyak latihan menulis.
Siswa SD yang baru masuk Sekolah diperkenalkan dengan bentuk huruf-huruf. Oleh
karena itu pada hakikatnya huruf-huruf itu dibentuk oleh garis-garis maka siswa
diperkenalkan dan dilatih untuk membuat garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung, dan
garis bulat yang merupakan dasar untuk menulis sebuah huruf. Oleh karena itu kalau kita
perhatikan materi pokok menulis pada semester 1 SD kelas 1, yaitu minggu-minggu pertama
masuk sekolah, mereka dilatih untuk membuat garis-garis tersebut. Hal ini sesuai dengan
materi pokok pembelajaran menulis pada semester 1, yaitu (a) garis putus-putus, (b) garis
lurus, (c) garis lengkung, (d) lingkaran, (e) garis pembentuk lingkaran. Jadi di kelas 1 SD ini
siswa diperkenalkan dengan membuat/menulis huruf-huruf atau alfabet latin dan
merangkaikannya menjadi kata-kata.
Di samping itu siswa dibiasakan untuk menulis dengan sikap yang benar, misalnya
memegang dan menggunakan alat tulis (merupakan kompetensi dasar menulis yang harus
dikembangkan guru).
Di SD kelas tinggi setelah siswa menguasai teknik menulis kata, kemudian dilanjutkan
dengan latihan merangkaikan kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat-kalimat ini
dirangkaikan menjadi paragraf dan yang terakhir paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah
wacana.
Menurut Pappas (dalam Nurchasanah, 1994) dalam pengajaran bahasa terpadu
(termasuk menulis) dilandasi oleh beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif. Mereka terus menerus akan berpikir
tentang dunia mereka sebagai dasar apa yang mereka pelajari dan mereka susun.
2. Bahasa adalah system makna yang dikomunikasikan dalam kehidupan social. Karena
bahasa digunakan untuk bermacam-macam tujuan maka makna tersebut diekspresikan
dengan cara bermacam-macam. Bahasa tidak dapat dipahami, diinterpretasikan, dan
dievaluasi tanpa dihubungkan dengan konteks sosial tempat bahasa itu digunakan. Bahasa
dipelajari melalui penggunaan aktual. Pola-pola bahasa yang bervariasi dipelajari dalam
penggunaannya untuk berbagai tujuan dan berbagai konteks sosial.
3. Anak-anak pada dasarnya sudah mempunyai pengetahuan. Pengetahuan itu
diorganisasikan dan disusun melalui interaksi sosial. Pengetahuan itu secara tiba-tiba akan
berubah dalam kehidupan mereka dan dibangun dengan representasi mental yang
didasarkan atas pengalaman individual. Selanjutnya, pengetahuan itu selalu dimodifikasi
dan bersifat tentatif dan sementara. Pengetahuan itu tidak bersifat statis dan absolut dalam
menyikapi objek. Karena anak-anak hidup dalam lingkungan sosial maka mereka akan
selalu menyikapi budaya yang ada di lingkungannya dan keadaan sosial yang selalu
berubah serta pristiwa-peristiwa sejarah.
Aplikasi ketiga prinsip di atas, siswa perlu dihadapkan dengan dunia nyata yang ada di
lingkungan sosialnya, dilatih untuk berinteraksi dengan kehidupan social, diberi kesempatan
untuk berinteraksi dengan kehidupan nyata dengan bekal pengetahuan yang sudah mereka
miliki. Dengan demikan, mereka diharapkan dapat menemukan masalah yang akan
ditulisnya dan lingkungan sosial mereka sendiri dan dapat mengembangkan masalah dan
menata bahan penulisan dengan kreativitas mereka sendiri.
Tujuan pengajaran menulis terpadu adalah agar siswa dapat berkomunikasi dalam
bahasa tulis sesuai dengan konteks pemakaian bahasa yang wajar. Untuk mencapai tujuan itu,
pengajaran menulis bisa memadukan beberapa aspek pembelajaran bahasa baik yang bersifat
kebahasaan maupun keterampilan sebagai bahan ajarnya. Misalnya “coba anda sebutkan !”,
ya keterampilan menulis dipadukan dengan pembelajaran kebahasaan seperti kosa kata,
struktur, ejaan, dan sebagainya.
Dalam proses pembelajaran terpadu ini peran guru sangat besar. Guru harus mampu
menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa aktif untuk berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tulis. Jadi, yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa indonesia yang
dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan latihan menulis. Kalau di SD kelas rendah
difokuskan pada penguasaan menulis huruf-huruf dan merangkaikan huruf-huruf itu menjadi
kata, serta merangkaikan kata-kata itu menjadi kalimat sederhana maka di SD kelas tinggi
difokuskan pada latihan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis secara jelas.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SD KELAS RENDAH
Tujuan pembelajaran menulis di SD kelas rendah ini dapat kita lihat pada hasil belajar
dan kompetensi dasar apa yang akan dikembangkan. Adapun hasil belajar atau tujuan
pembelajaran menulis yang ingin dicapai di kelas 1 SD adalah (a) bersikap dengan benar
menulis garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung, lingkaran, garis pembentuk huruf; (b)
menjiplak dan menebalkan; (c) menyalin; (d) menulis huruf , kata, dan kalimat sederhana
dengan huruf lepas; (e) menulis kalimat sederhana dengan huruf sambung; (f) menulis
kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung dan menuliskannya dengan
benar; dan (g) menulis rapi kalimat dengan huruf sambung. Sedangkan di kelas 2 SD adalah
(a) menuliskan pengalaman, (b) menuliskan kalimat yang didikte guru huruf tegak
bersambung, (c) melengkapi cerita dengan kata yang tepat, (d) menulis karangan pendek
tentang anggota keluarga, dan (e) menulis cerita sederhana tentang kesukaan dan
ketidaksukaan.
Dalam praktiknya pembelajaran menulis di SD kelas 1 guru SD tidak banyak megalami
kesulitan karena siswa kelas 1 SD sebagian besar sudah dibekali dengan menulis dan
membaca permulaan di Taman Kanak-kanak.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SD KELAS TINGGI
Hasil belajar atau tujuan pembelajaran menulis di SD kelas tinggi adalah berikut ini :
1. Kelas 3
a. Menulis karangan dari pikiran sendiri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat
yang tepat.
b. Menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri menggunakan kalimat yang
makin kompleks.
c. Membuat ringkasan dari teks narasi cerita dalam beberapa kalimat menggunakan
bahasa sendiri.
d. Menulis petunjuk membuat mainan dan menjelaskan cara memainkannya.
2. Kelas 4 :
a. Memahami isi percakapan dan melengkapi percakapan.
b. Menuliskan deskripsi tentang benda di sekitar atau seseorang dengan bahasa yang
runtut.
c. Mengisi formulir dengan benar.
d. Memahami isi cerita dan melengkapi cerita.
e. Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa
yang komunikatif.
f. Menyusun paragraf dengan bahan yang tersedia.
g. Menulis cerita berdasarkan pengalaman.
h. Menulis pengumuman dengan bahasa yang komunikatif.
i. Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang runtut dan
mnggunakan EYD yang tepat.
j. Membuat pantun sederhana.

3. Kelas 5 :
a. Menulis karangan berdasarkan gambar seri yang diacak.
b. Menulis karangan dengan bahan yang tersedia.
c. Menyusun karangan dengan menggunakan kerangka karangan.
d. Menulis kartu pos dengan benar.
e. Menulis surat pribadi untuk berbagai keperluan untuk berbagai tujuan dengan kalimat
yang efektif.
f. Menyusun laporan melalui tahapan yang benar.
g. Menulis secara ringkas isi buku pengetahuan dari cerita dalam beberapa kalimat
dengan kata-kata sendiri.
h. Menulis kejadian penting dalam buku harian dengan ragam bahasa yang sesuai
i. Menuangkan ide/gagasan dalam bentuk poster sederhana dengan bahasa yang
komunikatif.
j. Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana.
k. Menuangkan gagasan dalam bentuk puisi.

4. Kelas 6 :
a. Mengisi daftar riwayat hidup dengan benar.
b. Menyusun naskah pidato/sambutan dengan bahasaa yang komunikatif dan santun.
c. Menyampaikan informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang komunikartif.
d. Menulis wesel pos dengan benar.
e. Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar.
f. Menyusun rangkuman dari berbagai teks bacaan yang memiliki kesamaan tema.
g. Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.
h. Mengubah puisi dalam bentuk prosa dengan tetap mempertahankan makna puisi.
i. Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar.

Anda mungkin juga menyukai