Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


“RESUME MODUL 5 DAN MODUL 6”

KARLINA EKA PUTRI


NIM 857499799

UPBJJ UT BANDUNG (POKJAR KATAPANG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 5
TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

KEGIATAN BELAJAR 1
Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa

Ada 4 aspek pembelajaran bahasa Indonesia yaitu mendengarkan, berbicara, cara membaca
dan menulis.
A. Perpaduan aspek keterampilan berbahasa kelas tinggi:
1. Aspek mendengarkan
a. Mendengarkan berita petunjuk pengumuman perintah bunyi atau suara bunyi
bahasa, lagu kaset, pesan penjelasan, laporan. Ceramah, khotbah, pidato,
pembicaraan narasumber, dialog atau percakapan serta perintah didengar dengan
memberikan respon secara tepat.
b. Kemampuan bersastra yaitu mengapresiasi dan ekspresi sastra melalui kegiatan
mendengarkaan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak, cerita rakyat, cerita
Binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan menonton drama anak.
2. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia di kelas 3
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
mendengarkan penjelasan petunjuk baik verbal maupun dengan symbol dan
mendengarkan pembacaab cerita dan teks drama.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran pendapat gagasan dan perasaan secara ;isan
melalui kemampuan menceritakan pengalaman lucu, menjelaskan urutan,
mendeskripsikan tempat, menceritakan pengalaman, dan peristiwa, serta bermain
peran.
c. Membaca
Mampu membaca dengan pemahaman teks agak Panjang dengan cara membaca
lancer (bersuara) dan membaca secara memindai suatu denah serta membaca
dongeng dan puisi.
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan
melalui menulis karangan dan pikiran sendiri, Menyusun ringkasan bacaan,
menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri dan menulis petunjuk.
3. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia di kelas 4
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui petunjuk
mendengarkan pengalaman teman dan mendengarkan pengumuman pembacaan
pantun.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran pendapat gagasan dan perasaan secara lisan
melalui kemampuan bertanya/ menyapa, menceritakan kegiatan sehari-hari,
melakukan percakapan, menceritakan pengalaman, melaporkan, dan
mendeskripsikan sesuatu serta mendeklamasikan pantun, menceritakan Kembali
cerita dan bermain peran.
c. Membaca
Mampu membaca dengan memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara
membaca melalui membaca memindai, membaca sekilas, membaca intensif. Dan
membacakan teks untuk orang lain serta membaca cerita rakyat dan pantun.
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan
dalam berbagai ragam tulisan melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi,
mengisi formular sederhana, melanjutkan cerita narasi, menulis surat, Menyusun
paragraph, dan menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan melanjutkan
pantun.
4. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia di kelas 5
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
mendengarkan pengumuman, mendengarkan penjelasan narasumber, dan
mendengarkan pesan lewar tatap muka atau telpon serta mendengarkna cerita
pendek dan cerita rakyat.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran pendapat gagasan dan perasaan secara lisan
melalui menanggapi sesuatu persoalan atau peristiwa yang terjadi di sekitar,
berwawancara dan melaporkan hasil wawancara, mendeskripsikan benda atau alat
dan menyampaikan dialog atau percakapan serta memerankan drama pendek.
c. Membaca
Mampu membaca ragam teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk
menddapatkan informasi tertentu melalui membacakan tata tertib/pengumuman,
membaca cepat, membaca intensif dan ektensif, membaca sekilas, dan membaca
memindai teks-teks khusus serta membaca puisi.
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan
dalam berbagai ragam tulisan melalui Menyusun karangan, menulis surat pribadi,
meringkas buku bacaan, membuat poster, dan menulis catatan dalam buku harian
serta menulis prosa sederhana dan puisi.
5. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia di kelas 6
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
mendengarkan dan meringkas cerita dan mendengarkan dan mendiskusikan isi
undang-undang serta mendengarkan pembacaan salah satu pasal atau ayat dalam
suatu undang-undang dan cerita rakyat.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran pendapat gagasan dan perasaan secara lisan
melalui menceritakan hasil pengamatan, menyampaikan pesan/informasi,
membahas isi buku, mengkritik sesuatu, memuji sesuatu, berpidato dan berdiskusi
serta memerankan drama anak.
c. Membaca
Mampu membaca ragam teks bacaan dengan berbagai cara/ Teknik membaca
melalui membacakan teks untuk orang lain, membaca intensif berbagai teks serta
membaca novel anak, cerita rakyat, dan cerita lama yang masih popular.
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan
dalam berbagai ragam tulisan melalui mengisi formular sederhana, Menyusun
naskah sambutan/pidato, menuliskan iklan sederhana, Menyusun ringkasan,
Menyusun rangkuman, dan menulis surat resmi serta memparafrasekan puisi dan
Menyusun percakapan.
B. Perpaduan Aspek keterampilan Bahasa dengan aspek sastra kelas tinggi.
Dalam pembelajaran di kelas guru dapat memadukan anatara aspek keterampilan
berbahasa dengan aspek kesastraan. Hal yang dilakukan adalah melihat kompetensi
dasar apa yang harus dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 2
Kajian Buku Teks

A. Syarat-syarat Buku Teks


Menurut W.F. Mackey (dalam Hanafi, 1981) penyusun buku teks didasarkan pada
prinsip berikut ini :
1. Seleksi
Dalam seleksi perlu dipertimbangkan:
 Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan, dan jumlah waktu
belajar,
 Tipe bahasa yang diajarkan meliputi dialek, register, style dan media.
 Jumlah materi yang disajikan
 Pilihan butir-butir yang akan diajarkan yang mencakup fonetik, tata
bahasa, kosakata dan makna
 Kriteria yang dipakai melandasi pilihan.
2. Gradasi Bahan Pelajaran
Gradasi bahan Pelajaran berkaitan dengan tataan yang paling dipandang paling
baik untuk menyajikan bahan Pelajaran yang telah dipilih.
 Pengelompokkan
- Pengelompokkan berdasar system : fonetik, gramatikal, leksikal
- Pengelompokkan bunyi : bahasa jadi kata, kata jadi frasa, frasa jadi
kalimat, kalimat jadi konteks.
 Pengurutan atau sekuensi
3. Presentasi Bahan
Presentasi bahan berkaitan dengan pengkomunikasian bahan kepada siswa.
 Penahapan bahan Pelajaran
 Pendemonstrasian bahan Pelajaran
 Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi Pelajaran
4. Repetisi Bahan Pelajaran.
Repetisi bahan Pelajaran berkaitan dengan hal yang sepatutnya dilakukan guru di
dalam kelas, salah satunya yaitu menyajikan bahan Pelajaran yang telah tertata
dalam buku Pelajaran.
Menurut Tarigan (1986) dalam Menyusun buku teks, digunakan dua patokan yaitu
:
a. Patokan umum
 Pendekatan keterampilan proses
 Tujuannya kognitif, afektif dan psikomotor.
 Bahan pengajaran
 Program kelas, semester dan jam Pelajaran
 Metode
 Sarana dan sumber
 Penilaian
 Bahasa

Dalam naskah buku Pelajaran harus mempertimbangkan ketentuan-ketentuan


berikut :
a. Ketentuan umum
- Bagian awal naskah
- Bagian isi naskah
- Bagian akhir naskah
b. Ketentuan khusus
- Keamanan Nasional
- Isi buku teks
- Cara penyajian
- Penggunaan bahasa
- Ilustrasi
B. Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru harus menetapkan terlebih dahulu
kompetensi mana yang akan dikembangkan.
Misalnya kompetensi dasar yang akan dikembangkan berhubungan dengan aspek
membaca untuk siswa kelas 4, maka guru harus terlebih dahulu memahami kurikulum
untuk aspek membaca padal siswa kelas 4.
MODUL 6
PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN (MMP)

KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS KELAS RENDAH

A. Pengertian MMP
MMP singakatan dari Membaca Menulis Permulaan. MMP merupakan
program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan
menulis permulaan di kelas -kelas awal pada saata anak anak mulai memasuki
bangku sekolah. Tahap awal memasuki bangku sekolah adalah kelas 1 sekolah
dasar.
Mengapa disebut permulaan ? dan apa sasarannya? Peralihan dari masa
bermain di TK atau dari lingkungan rumash ke dunia sekolah merupakan hal yang
baru bagi anak.
Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan
membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya anak dapat
mengubah dan melafalkan lambing tertulis menjadi bunyi bermakna. Pada tahap
ini sangat memungkinkan anak dapat melafalkan lambing huruf dibacanya tanpa
diikuti pemahaman terhadap lambing tersebut.
Kemampuan melek huruf dibina menuju kemampuan membaca tingkat lanjut,
yakni melek wacana. Melek wacana adalah kemampuan membaca yang
sesungguhnya.
B. Tujuan Pembelajaran MMP
Standar kompetensi mata Pelajaran bahas Indonesia hendaknya memadai dan
efektif sebagai alat komunikasi, berinteraksi sosial, media pengembangan ilmu
dan alat pemersatu bangsa.
Ada 4 buah standar kompetensi membaca yang diturunkan yaitu :
- Membiasakan sikap membaca dengan benar
- Membaca nyaring
- Membaca bersuara
- Membaca penggalan cerita
Untuk keterampilan menulis di kelas 1, standar kompetensi yang diturunkan yaitu
7 buah kompetensi dasar :
- Membiasakan sikap menulis yang benar
- Menjiplak dan menebalkan
- Menyalin
- Menulis permulaan
- Menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung]menuliskan kalimat
yang didiktekann oleh guru
- Menulis dengan huruf sambung
KEGIATAN BELAJAR 2
STRATEGI PEMBELAJARAN MMP

A. Metode Pembelajaran MMP


1. Metode Eja
Metode eja atau bisa disebut metode abjad atau alphabet. Pembelajaran
membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai pembelajaran
dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alpabetis. Contohnya A B C D E
F dan seterusnya dilafalkan dengan A BE CE DE E EF dan seterusnya.
Setelah itu, siswa diajak merangkai huruf.
Contoh : B – A = BA (dieja “be-a=ba”)
2. Metode Bunyi
Proses belajar dengan metode bunyi hamper sama dengan metode eja.
Perbedaannya terletak pada system pelafalan abjad atau huruf .
3. Metode Suku Kata
Langkah yang bisa ditempuh yaitu :
- Pengenalan suku kata
Contoh : ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu,ce,co
- Perangkaian suku-suku kata menjadi kata
Contoh :
Bo – bi
Cu – ci
Da – di
Ka – ki
- Perangkaian kata menjadi kalimat sederhana
Contoh :
Ka – ki ku – da
Ba – ca bu – ku
- Pengitegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan
Kalimat- kata- suku kata
4. Metode kata
Proses pembelajatan MMP pada metode ini diawali dengan pengenalan sebuah
kata tertentu. Kata ini kemudian dijadikan Lembaga sebagai dasar untuk
pengenalan suku kata dan huruf. Artinya kata yang dimaksud diuraikan
menjadi suku kata, suku kata menjadi hirif.
5. Metode Global
Deroly. Kemudian Depdiknas (2000:6) mendefinisikan bahwa metode global
adalah cara belajar kalimat secara utuh. Metode ini didasarkan pada
pendekatan kalimat. Metode ini juga dapat diterapkan dengan kalimat tanpa
bantuan gambar. Selanjutnya siswa menguraikan kalimat menjadi kata.
- Memperkenalkan gambar beserta kalimatnya
- Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata,
dan suku kata menjadi huruf.
6. Metode SAS (Struktural, Analitic, Sintatik)
Langkah -langkah :
- Structural yaitu menampilkan keseluruhan
- Analitik yaitu melakukan proses penguraian
- Sintetik yaitu melakukan penggabungan Kembali kepada bentuk
structural semula.
B. Model Pembelajaran MMP
Mengenai pemilihan model pembelajaran MMP apa yang paling tepat digunakan,
dapat dilakukan sesuai situasi dan kondisi siswa. Namun CBSA, pendekatan
komunikatif-integratif, dan CTL hendaknya benar-benar dilaksanakan.
- Langkah Langkah pembelajaran MMP tanpa Buku
Pembelajaran membaca menulis permulaan tanpa buku dapat
berlangsung sejak awal masuk sekolah pada minggu pertama siswa
duduk di bangku sekolah. Hal ini dapat berlangsung selama 8-10
minggu.
Sebelum KBM dilakukan sebaiknya guru mengawali dengan berbagai
kegiatan pra- KBM yang dapat merangsang atau menggali pengalaman
berbahasa anak.
Selanjutnya pilih variasi kegiatan belajar mengajar :
 Menunjukkan gambar
 Menceritakan gambar
 Siswa bercerita dengan abhasa sendiri
 Memperkenalkan bentuk huruf
 Membaca tulisan bergambar
 Membaca tulisan tanpa gambar
 Memperkenalkan huruf, suku kata, kata atau kalimat
- Langkah pembelajaran dengan menggunakan buku
 Membaca buku Pelajaran
 Membaca buku dan majalah anak yang sudah terpilih
 Membaca bacaan susunan bersama guru-siswa
 Membaca bacaan susunan siswa
- Langkah pembelajaran menulis permulaan
 Pengenalan huruf
 Guru menunjukkan gambar yang diberi kalimat
 Menyebutkan kalimat dalam gambar
 Menganalisis huruf yang ada dalam kalimat tersebut
 Latihan
 Latihan memegang pensil
 Latihan menggerakkan tangan
 Latihan mengeblat (meniru atau menebalkan )
 Latihan menghubungkan tanda titik-titik yang
membentuk tulisan
 Latihan menatap bentuk tulisan
 Latihan menyalin
 Latihan menulis halus indah
 Latihan dikte
 Latihan melengkapi tulisan
 Menulis nama benda yang ada dalam gambar
 Mengarang sederhana

KEGIATAN BELAJAR 3
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MMP

Evaluasi atau penilaian merupaka prosen pengumpulan, pengolahan dan pemaknaan


data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut.
Sasaran penilaianharus mencakupi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Alat
penilaian berbentuk tes dan non tes yang dilakukan. Dan diharapkan memberikan gambaran
kemampuan dan kemajuan belajar siswa secara utuh dan menyeluruh. Penilaian seperti ini
dinamakan penilaian dengan pendekatan holistik.
A. Penilaian Proses
Penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan
belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran dimaksud, guru akan memperhatikan
aktifitas, respons, kegiatan, minat, sikap, dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Alat penilaian yang dapat digunakan diantaranya :
- Tes tertulis
- Tes lisan
- Tes perbuatan
Teknik non tes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran
mengenai karakteristik minat, sikap, dan kepribadian. Dengan kata lain penilaian non
tes lebih cocok digunakan dalam penilaian proses, sedangkan untuk penilaian hsil dapat
dilakukan dengan keduanya, baik Teknik tes maupun nontes.
B. Penilaian Hasil
Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa.
Alat yang digunakan bisa berupa tes maupun nontes.
Dalam tes membaca permulaan, dapat dilakukan hal berikut :
- Membaca nyaring
- Mengisi wacana rumpang
- Menjawab dan mengajukan pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai