Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


“RESUME MODUL 11 DAN MODUL 12”

KARLINA EKA PUTRI


NIM 857499799

UPBJJ UT BANDUNG (POKJAR KATAPANG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 11
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS BERBICARA

KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

A.HAKIKAT PEMBELAJARAN

Kimble (dalam Hergenhahn,1982) mengemukakan bahwa perubahan tingkah laku


siswa setelah melaksanakan pembelakjaran adalah tingkah laku yangrelatif
permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement)
praktis. Beberapa detail hakikat pembelajaran tersebutdikemukakan sebagai
berikut :

1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku, dengan kata lain, proses belajar dapat
diamati, bahwa setelah mengikuti pembelajaran seseorang dapat melakukan
sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
2. Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen.
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi pengalaman
walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis.
5. Pengalaman /latihan harus selalu ditajamkan, terutama pada tanggapan yang
memerlukan adanya penghargaan ( reword ).

Pembelajaran dapat membuat seseorang memiliki pengalaman dan tingkah laku


sesuai dengan pengalaman atau pelatihan yang diterimanya. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) sebagai B2 bagi siswa sekolah dasar (SD)
perlu diberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menggunakan bahasa agar
apa yang dilakukan itu dapat mengubah tingkah laku dalam berbahasa Indonesia.

B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah pembelajaran
dalam situasi formal. Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah
aktivitas yang sistemik, sistematik, dan terencana. Untuk mewujudkan ketiga
karakteristik pembelajaran bahasa, terdapat beberapa pemasalahan yang harus
diantisipasi dan didudukkan secara proporsional. Permasalahan tersebut
berkaitan dengan hal-hal berikut.
1.Tujuan pembelajaran
2.Meteri pembelajaran
3.Strategi pembelajaran
4.Evaluasi
5.Pengajar (guru)
6.Siswa

C.PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD


Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia diperoleh
dengan dua cara, yaitu pemerolehan secara formal dan nonformal. Menurut
kurikulum berbasis kompetensi (KBK), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan mauun tulis
sebagai alat untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai
aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dan apresiatif terhadap karya sastra Indonesia
(Mulyasa,2003;89).
Untuk kelas rendah, pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada
aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedangkan
untuk kelas tinggi menekankan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan
dan tulis.
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standart kompetensi yang telah
ditentukan dalam kurikulum. Standart kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan
belajar sastra belajar menghargai manusia dan nlai-nilai kemanusiaan. Agar dapat
melaksanakan pembelajaran berbicara di SD, terlebih dahulu mempelajari tentang
hal-hal berikut ini:
1.Teori Berbicara
2.Komponen Berbicara
3.Hakikat Berbicara
4.Jenis-jenis Berbicara

D. TEKNIK BERBICARA
Berbicara di depan umu memerlukan teknik-teknik tertentu. Penguasaan
teknik yang digunakan untuk menyajikan pikiran dan gagasan secara oral
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pembicara. Sebagai salah
satu metode penyampaian lisan yang ditunjukkan kepada pendengar (khalayak).
Ada beberapa syarat untuk melatih kemampuan berbicara adalah sebagai berikut :
1.Memiliki keberanian dan tekad yang kuat
2.Memiliki pengetahuan yang luas
3.Memahami proses komunikasi massa
4.Menguasai bahasa yang baik dan lancer
5.Pelatihan yang memadai

E. EFEKTIVITAS BERBICARA

Hal –hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi bisa efektif, sebagai berikut :
1.Adanya kesamaan kepentingan antara pembicara dan pendengar
2.Adanya sikap saling mendukung dari kedua belah pihak
3.Adanya sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima
4.Sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi keduanya
5.Adanya sikap keterbukaan yang disampaikan kedua belah pihak
6.Adanya usaha dari masing-masing pihak untuk menempatkan diri dengan sebaik-
baiknya (ada unsur empati) pada mitra bicara.

Tarigan (1990:218) mengemukakan ciri-ciri pembicara yang baik, antaralain:


1.Pandai menemukan topik yang tepat dan up to date (terkini)
2.Menguasai materi
3.Memahami pendengar
4.Memahami situasi
5.Merumuskan tujuan dengan jelas
6.Memiliki kemampuan linguistik yang memadai
7.Menjalin kontak dengan pendengar
8.Menguasai pendengar
9.Memanfaatkan alat bantu
10.Berpenampilan meyakinkan
11.Mempunyai rencana

F. PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA


Pembelajaran keterampilan berbahasa pada hakikatnya merupakan upaya
meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam
pelaksanaannya keempat keterampilan ini harus mendapatkan porsi
pembelajaran yang seimbang dalam konteks yang alami. Pembelajaran yang dibuat-
buat akan menjadikan keterampilan yang dilatih terasa aneh dan bersifat artificial.
Hal ini siswa harus dilakukan agar siswa
1.Konsep Pembelajaran Berbicara Terpadu
Pembelajaran berbicara terpadu adalah bentuk pembelajaran berbicara yang
dilakukan dengan cara memadukan pembelajaran berbicara tersebut dengan
pembelajaran yang lain.
2.Isi/Aktivitas Pembelajaran Berbicara
Aktivitas pembelajaran berbicara dapat dilakukan dengan 3 teknik, yaitu :
a.Teknik terpimpin
b.Teknik semi terpimpin
c.Teknik bebas

G. TUJUAN PEMBELAJARAN BERBICARA DI SEKOLAH DASAR


Tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur, menginformasikan,
mestimulasi, meyakinkan, atau menggerakkan pendengar (Tarigan, 1990:177).
Tujuan pembelajaran di SD dikelompokkan atas
1.Tujuan pembelajaran berbicara di depan kelas rendah
a.Melatih keberanian siswa
b.Melatih siswa menceritakan pengetahuan dan pengalaman
c.Melatih menyampaikan pendapat
d.Membiasakan siswa untuk bertanya

2.Tujuan pembelajaran berbicara di depan kelas tinggi


a.Memupuk keberanian siswa
b.Mengungkapkan pengetahuan dan wawasan siswa
c.Melatih siswa menyanggah/menolak pendapat orang lain
d.Melatih siswa berpikir logis
e.Melatih siswa menghargai pendapat orang lain
KEGIATAN BELAJAR 2
MODEL PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA

A.MATERI DAN BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN BERBICARA


Materi pembelajaran berbicara di SD menurut kurikulum 2004 dapat dilihat di
standar kompetensi dari semua kompetensi dasar tersebut yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana dan materi mana yang anda ajarkan terlebih dahulu.

B. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBICARA


Dalam proses pembelajaran, coles(1995) menyatakan bahwa berbahasa lisan
merupakan inti dari setiap kurikulum pengajaran. Pada kenyataannya Sebagian
besar kegiatan belajar dan mengajar dilakukan melalui media komunikasi lisan
(Pollard dan Tann, 1993).
Model pembelajaran BI dengan fokus berbicara disekolah yang satu dengan
yang lainnya tentulah amat berguna. Ada hal-hal yang perlu anda perhatikan dalam
pembelajaran berbicara antara lain
(1) suasana belajar di sekolah (dikelas) dan
(2) kegiatan berbicara

Beberapa metode pembelajaran berbicara yang dapat diterapkan (Tarigan dalam


Idra 2002:56) adalah :
1.Metode Ulang Ucap
2.Metode Lihat Ucap
3.Metode Memerikan
4.Metode Menjawab Pertanyaan
5.Metode Bertanya
6.Metode Bertanya Menggali
7.Metode Melanjutkan Cerita
8.Metode Menceritakan Kembali
9.Metode Bercakap-cakap
10.Mereka Cerita Gambar
11.Metode Bercerita
12.Memberi Petunjuk
13.Melaporkan
14.Bermain Peran
15.Wawacara
16.Diskusi
17.Bertelepon
18.Dramatisasi.

C. PENYUSUNAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN


FOKUS MENYIMAK
MODUL 12
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA

Kegiatan Belajar 1
HAKIKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI
SD
A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA
Pengertian apresiasi sastra menurut Gove adalah pengenalan melalui
perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap
nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.
Pengertian apresiasi sastra menurut Tarigan adalah penaksiran
kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar kepadanya
berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar serta kritis.
Pengertian apresiasi sastra menurut S. Effendi adalah kegiatan
menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian,
penghargaanm kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik
terhadap cipta sastra.
Pengertian apresiasi sastra secara umum adalah penilaian yang baik
atau penghargaan terhadap karya sastra.
Pengertian secara sastra secara luas adalah pengenalan melalui
perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap
nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.

B. HAKIKAT SASTRA ANAK


1. Pengertian Sastra Anak
Menurut Santoso (2003:8.3) sastra anak adalah karya seni yang imajinatif
dengan unsur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa, baik lisan
ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan
berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak.

2. Ciri Sastra Anak


Menurut Sarumpaet (dalam Santoso, 2003:8.3) Ada tuga ciri yang
membedakan antara sastra anak dengan sastra orang dewasa.
a. Unsur Pantangan
b. Penyajian dengan gaya secara langsung
c. Fungsi Terapan

3. Jenis Sastra Anak


Jenis sastra anak, seperti halnya ada pada karya sastra umum, yaitu
bentuk puisi, prosa dan drama.
C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
SASTRA
Pembelajaran yang akan dilaksanakan difokuskan pada sastra maka
materi yang dipilih adalah memperkenalkan karya sastra.
Misalnya anak disuruh mendengarkan puisi atau cerpen, kemudian mereka
diminta untuk menulis Kembali isi puisi atau cerpen tersebut dengan bahasa
mereka sendiri.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH


Standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SD di kelas rendah
adalah mampu mengapresiaasi sastra anak secara sederhana melalui
kegiatan mendengarkan dongeng, bermain peran, dan mendeklamasikan
atau melagukan puisi anak.
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di
kelas 1 SD adalah :
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan
adalah mendengarkan dongeng guru, menjawab pertanyaan dan
menceritakan Kembali.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara
adalah:
- Mendeklamasikan puisi atau syair lagu dengan penghayatan dan
ekspresi yang sesuai.
- Memerankan tokoh tertentu dalam dongeng sesuai dengan
karakternya.
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil sastra yang akan dicapai oleh kelas 2
SD adalah :
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan
adalah menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan
pertanyaan.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara
adalah :
- Mendeklamasikan pantun dengan penghayatan dan ekspresi yang
sesuai
- Memerankan percakapan sesuai isi dan ekspresi yang tepat
- Menceritakan Kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan
kata-kata sendiri
- Memerankan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
dengan menggunakan dialog sederhana
- Memerankan ekspresi emosional tertentu (marah, senang, sedih, haru
dan lain-lain)
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca
adalah membaca puisi dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN DI KELAS TINGGI
 Tujuan pembelajaran di kelas 3 SD adalah :
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran
mendengarkan adalah :
a. Menanggapi tokoh-tokoh dalam cerita dari mendengarkan
pembacaan cerita
b. Menjelaskan isi teks drama yang dibacakan guru atau teman,
kemudian memerankan tokoh-tokohnya
- Pembelajaran sastra terpadu dengan pembelajaran berbicara
adalah :
a. Memerankan tokoh dalam teks cerita sesuai dengan sifatnya
dengan menggunakan kalimat sederhana
b. Memerankan tokoh sesuai dengan pekerjaan atau profesinya
sesuai dengan sifatnya dengan menggunakan kalimat
sederhana
- Pembelajaran sastra terpadu dengan pembelajaran membaca
adalah :
a. Membacakan dongeng dengan penghayatan dan ekspresi
yang sesuai
b. Membacakan puisi dengan penghayatan dan menjelaskan
isinya

 Tuujuan Pembelajaran di kelas 4


- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran
mendengarkan adalah menyimpulkan isi pantun
- Pembelajaran sastra terpadu dengan pembelajaran berbicara
adalah :
a. Menceritakan Kembali isi dongeng dari hasil kegiatan
membaca atau mendengarkan dengan bahasa yang runtut
b. Memerankan berbagai karakter tokoh dengan penghayatan
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan membaca :
a. Menjelaskan latar dongeng, tokoh dan penokohan
b. Membacakan pantun berpasangan dengan lafal dan intonasi
yang sesuai
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran
menulis :
a. Menulis cerita rekaan dengan EYD yang tepat
b. Melanjutkan pantun sesuai dengan isinya

 Tujuan pembelajaran di kelas 5


- Pembelajaran satra yang terpadu dengan mendengarkan
a. Menanggapi isi cerita rayat
b. Menganggapi cerita pendek
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan berbicara
a. Memerankan drama pendek
- Pembelajaran sastra terpadu dengan membaca
a. Membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat
- Pembelajaran sastra terpadu dengan menulis:
a. Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana
b. Menuangkan gagasan dalam bentuk puisi

 Tujuan pembelajaran di kelas 6


- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran
mendengarkan adalah memahami isi cerita dari berbagai segi dan
menceritakan Kembali dengan bahasa sendiri
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara
adalah bermain peran drama anak dengan lafal, intonasi dan
ekspresi yang sesuai
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca
:
a. Membaca novel anak, menjelaskan isi dan menyimpulkan
amanatnya
b. Memahami cerita rakyat, menentukan tokoh, dan penokohan
c. Membacakan cerita lama yang masih popular dengan gaya
membaca yang menarik
- Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis:
a. Membuat paraphrase puisi dengan tetap mempertahankan
makna puisi
b. Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar
Kegiatan Belajar 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI SD

A. MATERI, METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DENGAN FOKUS SASTRA
Menurut Huck pemilihan materi harus sesuai dengan kebutuhan anak, yaitu
sastra untuk anak-anak harus memiliki nilai yang mencakup nilai personal.
Artinya bahwa materi sastra yang dipilih harus dapat :
- Memberikan kenikmatan
- Mengembangkan imajinasi
- Memperkuat daya piker
- Memberi pengalaman mengalami
- Mengembangkan kemampuan berperilaku
- Menyajikan pengalaman yang menyeluruh
Sedangkan memiliki nilai Pendidikan berarti :
- Mengembangkan bahasa
- Membantu belajar bahasa
- Membantu belajar menulis
Adapun metode yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di SD yaitu :
1. Direct Method atau Metode Langsung
Adalah metode yang dalam pelaksanaannya guru langsung
menggunakan bahasa yang diajarkan.
2. Natural method
Adalah metode yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang
berupa benda-benda, gambar-gambar atau peragaan secara langsung
dalam aktivitas sehari-hari.
3. Reading Method
Metode yang dalam pelaksaannya memberikan pemahaman terhadap
teks ilmiah yang mereka perlukan.
4. Electric Method
Adalah metode yang dalam pelakssanaannya bebas untuk menambah
atau mengkombinasi antara metode satu dan yang lainnya yang dianggap
cocok.

Adapun Teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia


di SD yaitu :
a. Teknik ceramah
b. Teknik tanya jawab
c. Teknik diskusi kelompok
d. Teknik pemberian tugas
e. Teknik ramu pendapat
f. Teknik simulasi

B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA


DI KELAS RENDAH
Guru bisa menceritakan cerita anak atau memperdengarkan melalui audio
kaset kemudian dilanjutkan dengan anak diberi kesempatan untuk
menceritakan Kembali secara bergiliran.
Guru juga bisa mengajak anak untuk memerankan tokoh dalam cerita.

C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA


DI KELAS TINGGI
Misalnya dengan memberikan sebuah puisi, setiap anak diberi lembaran yang
berisi puisi kemudian guru membacakannya. Setelah itu anak diminta untuk
membaca puisi tersebut. Dengan tujuan untuk memahami isi puisi.
Kemudian anak diminta untuk membuat cerita dari puisi tersebut dengan kat-
kata mereka sendiri dan membacakannya di depan kelas.

Anda mungkin juga menyukai