Anda di halaman 1dari 20

PETA KONSEP DAN RESUME

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


MODUL 11 & 12
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
BERBICARA DAN FOKUS SASTRA
Disusun oleh :
SITI MASITOH ( 857120704)
SITI MUNAWAROH (857120711)
SUTIHAT (857120782)
YAYAH ROSYIDAH (857120997)
TOHADI ADI HARYADI (857120822)

UNIVERSITAS TERBUKA UPJJ JAKARTA


POKJAR TAMBELANG TAHUN 2022.3
RESUME MODUL 11
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS BERBICARA
• Kegiatan Belajar 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
• A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
Kimble (dalam hergenhahm, 1982) mengungkapkan bahwa perubahan tingkah
laku siswa setelah melaksanakan pembelajaran adalah tingkah laku yang relatif
permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement)
praktis. Beberapa hakikat pembelajaran tersebut dikemukakan sebagai berikut :
1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku
2. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat permanen
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi pengalaman
walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/ latihan praktis
5. Pengalaman/latiahan harus selalu ditajamkan, terutama pada tanggapan yang
memerlukan adanya penghargaan (reward)
• B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah pembelajaran
dalam situasi formal. Pembelajarn pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas
yang sistemik, sistematis, dan terencana. Untuk mewujudkan ketiga
karakteristik pelajaran Bahasa, terdapat beberapa permasalahan yang harus
diantisipasi dan didudukkan secara poporsional. Permasalah tersebut berkaitan
dengan
(1) tujuan pembelajaran,
(2) materi pembelajaran,
(3) strategi pembelajaran,
(4) evaluasi,
(5) pengajar(guru),
(6) siswa.
C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia diperoleh
dengan dua cara, yaitu pemerolehan secara formal dan nonformal. Menurut
kurikulum 2004, yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK), mata pelajaran
bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa
berkomunikasi baik lisan maupun tulis sebagai alat untuk mempelajari
rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek kehidupan, serta
mengembangkan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan apresiatif terhadap karya sastra Indonesia (Mulyasa, 2003:89).
Agar dapat melaksanakan pelajaran berbicara di SD, hal-hal yang terlebih
dahulu dipelajari:
1. Teori Berbicara
2. Komponen berbicara
3. Hakikat Berbicara
4. Jenis-jenis berbicara
D. TEKNIK BERBICARA
Teknik berbicara di muka terwujud, dalam beberapa persiapan,
yaitu
menentukan maksud pembicaraan, mengenalisis pendengar dan
situasi, memilih dan menyempitkan topik, mengumpulkan bahan,
membuat kerngka uraian, menguraikan secara mendetail, dan
berlatih dengan suara nyaring.
Sementara ada beberapa syarat agar seseorang mahir dalam
berbicara, yaitu:
1. Memiliki keberanian dan tekat yang kuat.
2. Memiliki pengetahuan yang luas
3. Memahami proses komunikasi massa
4. Menguasai bahasa yang baik dan lancar
5. Pelatihan yang memadai
E. EFEKTIFITAS BERBICARA
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara, adalah sebagai berikut:
1. Adanya kesamaan kepentingan antara pembicara dan pendengar.
2. Adanya sikap saling mendukung dari kedua belah pihak.
3. Adanya sikap positif, artinya pikiran atau ide yang di utarakan dapat diterima.
4. Sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi keduanya.
5. Adanya sikap keterbukaan yang disampaikan keduabelah pihak.
6. Adanya usaha dari masing-masing pihak untuk menempatkan diri dengan
sebaik-baiknya(ada unsur empati) pada mitra bicara.
Sementara tarigan (1990:218) mengemukakan ciri-ciri pembicara yang baik,,
antara lain :
1) Pandai menemukan topik yang tepat dan up to date 2) Menguasai materi
3) Memahami pendengar 4) Memahami situasi 5) Merumuskan tujuan dengan jelas
6) Memiliki kemampuan linguastik yan memadai 7) Menjalin kontak dengan pendengar
8) Menguasai pendengar 9) Memanfaatkan alat bantu 10) Berpenampilan menyakinkan
11) Mempunyai rencana
F. PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA
Pembelajaran keterampilan berbicara dapat dilakukan
dengan pemfokusan diri dan dengan tidak pemfokusan.
Jika pembelajaran dilakukan dengan pemfokusan, semua
aktivitas pembelajaran berangkat, tertuju, dan berpulang
pada keterampilan berbicara. Aktivitas keterampilan
berbahasa yang lain dan kompetensi kebahasaan yang
ditampilkan sekedar pendukung berjalannya secara wajar
kegiatan pembelajaran. Menginat pembelajaran berfokus
pada pembelajaran keterampilan berbicara maka
aktivitas pembelajaran didominasi oleh pembelajaran
berbicara
G. TUJUAN PEMBELAJARAN BERBICARA
Tujuan pembelajaran berbicara di SD dikelompokkan atas :
1. Tujuan pembelajaran Berbicara dikelas Rendah Tujuan pembelajaran
Berbicara dikelas Rendah, antara lain:
a. Melatih keberanian siswa
b. Melatih siswa menceritakan pengetahuan dan pengalamannya.
c. Melatih menyampaikan pendapat
d. Membiasakan siswa untuk bertanya
2. Tujuan pembelajaran Berbicara dikelas Tinggi Tujuan pembelajaran
Berbicara dikelas Tinggi, antara lain:
a. Memupuk keberanian siswa
b. Mengungkapkan pengetahuan dan wawasan siswa
c. Melatih siswa menyanggah/menolak pendapat orang lain
d. Melatih siswa berpikir logis dan kritis
e. Melatih siswa menghargai pendapat orang lain.
Kegiatan Belajar 2
MODEL PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA

A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN BERBICARA


Materi pelajaran berbicara di SD menurut kurikulum 2004 dapat kita lihat
pada standar kompetensi atau pada penjabaran masing-masing kompetensi
dasar dan materi pokok yang ada didalam kurikulum. Dari beberapa materi
yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana dan materi mana yang harus diajarkan
terlebih dahulu. Dengan metode , dan teknik apa, serta bagaimana siswa
belajar berbicara . semua materi tersebut seyogianya diintegrasikan
kedalam keterampilan berbahasa
yang lainnya , yaitu mendengarkan, membaca, dan menulis. Di samping itu
juga harus diintegrasikan dengan kompetensi kebahasan dan sastra.
B. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBICARA
Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa. Apabila dikaitkan dengan
pengalaman belajar, metode berfungsi sebagai
sarana untuk meujudkan pengalaman belajar yang telah
dirancang , sedangkan media pembelajaran adalah sarana
pembelajaran yang digunakan siswa dan guru untuk proses
belajar mengajar. Media yang dapat digunalkan dalam proses
pembelajaran
berbicara adalah , telepon, pengeras suara, bahan bacaan,
gambar, radio, tape recorder, program televisi, dsb
C. MENYUSUN MODEL PERENCANAAN
PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA.

Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan


fokus berbicara terdiri
atas Menyusun model perencanaan pembelajaran BI
dengan fokus berbicara dikelas
rendah dan Menyusun model perencanaan
pembelajaran BI dengan fokus menyimak
dikelas tinggi.
MODUL 12
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS SASTRA
Kegiatan Belajar 1
HAKIKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
SASTRA DI SD

A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA


Pengertian apresiasi sastra menurut Gove adalah pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan
pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di ungkapkan pengarang.
Pengertian apresiasi sastra menurut Tarigan adalah penaksiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang
wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis.
Pengertian apresiasi sastra menurut S. Effendi adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh
hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta
sastra.
Pengertian apresiasi sastra secara umum adalah penilaian yang baik atau penghargaan terhadap karya sastra
Pengertian apresiasi sastra secara luas adalah pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman
serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di ungkapkan pengarang
B. HAKIKAT SASTRA ANAK
• 1. Pengertian Sastra Anak
• 2. Ciri Sastra Anak
• 3. Jenis Sastra Anak

C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


SASTRA
Pembelajaran yang akan dilaksanakan difokuskan pada sastra maka materi
yang dipilih adalah memperkenalkan karya sastra.
Misalnya anak-anak di suruh mendengarkan puisi atau cerpen, kemudian
mereka diminta untuk menulis kembali isi puisi atau cerpen tersebut dengan
bahasa mereka sendiri.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS
RENDAH
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di kelas 2
SD adalah berikut ini.
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah
menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan pertanyaan.
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
a. mendeklamasikan pantun dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai;
b. memerankan percakapan sesuai isi dan ekspresi yang tepat;
c. menceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan kata_x0002_kata
sendiri;
d. memerankan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan dialog sederhana;
e. memerankan ekspresi emosional tertentu (marah, senang, sedih, haru, dan
lain-lain).
3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah
membaca puisi dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS
TINGGI

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 3 SD


adalah mampu mengekspresikan berbagai pikiran,
gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis
karanggan melalui piikiran sendiri, menyusun ringkasan
bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar
seri, dan menulis petunjuk.
Kegiatan Belajar 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA
DI SD

A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA
Menurut Huck Pemilihan materi harus sesuai dengan kebutuhan anak, yaitu sastra
untuk anak-anak harus memiliki nilai-nilai yang mencakup nilai yang bersifat
personal.
Artinya bahwa materi sastra yang dipilih harus dapat :
a. memberikan kenikmatan
b. mengembangkan imajinasi
c. memperkuat daya pikir
d. memberi pengalaman mengalami
e. mengembangkan kemampuan berperilaku
f. menyajikan pengalaman yang menyeluruh
Sedangkan memiliki nilai-nilai pendidikan berarti dapat :
a. mengembangkan bahasa
b. membantu belajar bahasa
c. membantu belajar menulis.
B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
SASTRA DI KELAS RENDAH
Guru bisa menceritakan cerita anak atau memperdengarkannya melalui audio
kaset kemudian di lanjutkan dengan anak-anak diberi kesempatan untuk
menceritakan kembali secara bergiliran dengan menggunakan kata-kata mereka
sendiri. Guru juga bisa mengajak anak-anak untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam
cerita.

C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


SASTRA DI KELAS TINGGI
Misalnya dengan memberikan sebuah puisi. Setiap anak diberi lembaran yang
berisi puisi anak, kemudian guru membacaakannya. Setelah itu anak-anak diminta
untuk membaca puisi tersebut. Kegiatan ini bertujuan agar anak dapat memahami isi
puisi.
Kemudian anak-anak diminta untuk membuat cerita dari puisi tersebut dengan kata_x0002_kata mereka
sendiri. Dan membacakan hasilnya di depan kelas. Model pembelajaran
diatas biasanya diterapkan di kelas 3, 4, 5 dan 6, yang difokuskan di kelas tinggi.
SEKIAN

DAN

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

SALAM HORMAT KAMI SAMPAIKAN

Anda mungkin juga menyukai