Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

1
MODUL 1 DAN MODUL 2

Mata Kuliah : Perspektif Pendidikan SD


Dosen : Sutini, S.Pd.MM

Di susun oleh :

1. ASIH MUSTIKA NINGRUM / 856975178


2. ENDAH SETYORINI / 856975192
3. EQQY DAMAYANTI / 856975218
4. ZUBAIDI / 856975329
PERSPEKTIF PENDIDKAN SD

LANDASAN
MODUL 1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
A. Landasan filosofis, dan Psikologis-Pedagogis Pendidikan Sekolah Dasar
• Filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan dalam
kehidupan manusia.
• Psikologis-Pedagogis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses
pendidikan dasar dalam pengembangan potensi individu sesuai dengan
karakteristik psikologis peserta didik.
• Sosiologis-Antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dasar dalam sosialisasi atau pendewasaan peserta didik
dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
1. Landasan Filosofis dan Psikologis-Pedagogis
Beberapa argumen tentang keniscayaan pendidikan untuk usia sekolah 6-13 tahun.
a. Pelembagaan proses pendidikan untuk usia dalam sistem pendidikan persekolahan.
b. Proses pendewasaan yang sistematik lebih memberikan hasil yang baik dan
menguntungkan.
c. Berbagai teori psikologi khususnya teori belajar yang menjadi landasan
konseptual teori pembelajaran.

Teori –teori belajar:


a. Teori Kognitifisme
Menurut Piaget, pengetahuan merupakan konstruksi pikiran yang terbentuk, karena
secara biologis adanya interaksi antara organisme dan lingkungan, dan secara kognitif
adanya interaksi pikiran dengan objek.
b. Teori Historis Kultural (Cultural Historical Theories)
• Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan simbol sebagai alat dengan
dasar pemikiran bahwa manusia menemukan alat yang telah mengantarkan
kemajuan bagi umat manusia.

c. Teori Humanistik
• Pendidikan humanistik adalah pendidikan manusia secara utuh dan
menyeluruh, yang memusatkan perhatian pada proses pendidikan yang
memungkinkan peserta didik melakukan belajar menikmati kehidupan atau
mencapai kebutuhan lebih tinggi dalm pengertian kebutuhan akan kehidupan
yang optimal atau kemungkinan pertumbuhan yang positif.
B. Landasan Sosiologis-Antropologis Pendidikan Sekolah Dasar
Cara pandang Sosiologis-Antropologis adalah cara melihat pendidikan
dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam proses sosialisasi atau
pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, dan
proses enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta
didik yang sedang mendewasa dalam konteks pembudayaan.
Kegiatan Belajar 2
LANDASAN HISTORIS, IDEOLOGIS, DAN YURIDIS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
A. Landasan Historis, dan Ideologis Pendidikan Sekolah Dasar
Perkembangan pendidikan sekolah dasar pada jaman penjajahan belanda
1. Sekolah Batavia (1622-1632)
2. Sekolah Dasar Kelas Pertama dan berkembang menjadi HIS (Hollandsch
Inlandsche School)
3. Sekolah Belanda untuk anak keturunan Eropa disebut Sekolah Rendah Eropa
(Europesche Lager School atau ELS)
Sedangkan sekolah untuk anak keturunan pribumi disebut Sekolah Rendah Bumi

Putera (Inlandsche School)


4. Sekolah Taman Muda dengan masa pendidikan empat tahun (pada masa
perjuangan kemerdekaan)

Pada zaman Hindia Belanda sekolah pendidikan dasar terjadi segregasi sosial dan
diskriminasi secara sengaja dilakukan terhadap anak penduduk Bumi Putera
B. Landasan Historis-Ideologis dan Yuridis Pendidikan Sekolah Dasar

• Landasan historis-ideologis dan yuridis pendidikan pada dasarnya merupakan komitmen


politik Negara Republik Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai ketentuan normatif
konstitusional yang mencerminkan bagaimana system pendidikan nasional dibangun dan
diselenggarakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
• Secara ideologis dan yuridis ditetapkan bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan dasar atau fondasi pendidikan
nasional. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan nasional, termasuk di dalamnya
pendidikan di SD/MI harus sepenuhnya didasarkan pada cita-cita, nilai, konsep dan moral
yang terkandung dalam bagian dari alenia keempat Pembukaan UUD 1945, yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan SD mengemban dua fungsi, yakni fungsi pengembangan potensi peserta didik secara psikologis
dan pemberian landasan yang kuat untuk pendidikan SMP dan seterusnya. Sedangkan tujuan secara
substantif merujuk pada tujuan pendidikan nasional.
Peserta didik SD/MI berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan dengan cara sebagai berikut.
1. Menjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya
2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan
3. Mengikuti proses pembelajaran dengan dengan menjunjung tinggi kejujuran akademik dan
mematuhi semua peraturan yang berlaku
4. Memeliha kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial diantara teman
5. Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi sesame
6. Mencintai lingkungan, bangsa dan Negara
7. Ikut menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan., ketertiban, dan keamanan
sekolah.
MODUL 2
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1
FUNGSI, TUJUAN, DAN CIRI-CIRI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Sejak dicanangkannya ajib belajar enam tahaun pada tahun 1984, SD menjadi kelembagaan
pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap arga negara
Indonesia yang masih berada pada rentang usia sekolah dasar.
Selanjutnya, dengan dicanangkannya pendidikan dasar sembilan tahun dalam Rancangan
Repelita VI Pendidikan Nasional, SD sebagai bagian pendidikan dasar mempunyai fungsi untuk
memantaskan ajib belajar pada tingkat Pendidikan Dasar sembilan tahun, yaitu enam tahun di
SD dan tiga tahun di SLTP.
Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
tercantum dalam pasal 3 undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Jika disimak secara cermat, tujuan pendidikan SD dapat dipilah menjadi
tiga kelompok sebagai berikut:
1. menanamkan kemampuan dasar baca, tulis dan hitung
2. menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat
bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya
3. mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP.
B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Pada dasarnya, karakteristik pendidikan SD tercermin dalam berbagai komponen
pendidikan, seperti siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, gedung, fasilitas/peralatan.

1. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SD
Pendidikan SD memiliki ciri khas yang membedakannya dari satuan
pendidikan lainnya. Paling tidak ada 4 sasaran utama dalam pendidikan-
pendidikan lainnya. Ada 4 sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu:
a. Kemelekwacanaan
b. kemampuan berkomunikasi
c. Kemampuan memecahkan masalah
d. Kemampuan bernalar
2. KARAKTERISTIK KHUSUS PENDIDIKAN SD
Karakteristik pendidikan SD membahas komponen pndidikan khusus
yang meliputi:
a. Siswa SD
b. Guru
c. Kurikulum
d. Pembelajaran
e.Gedung dan Peralatan Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 2
TATANAN ORGANISASI DAN BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

A. TATANAN ORGANISASI SEKOLAH DASAR


Sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, pendidikan SD
menjadi tanggung jaab bersama antar pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Secara lebih teknis, pengelola pendidikan SD terdapat dalam Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Butir-butir penting yang dapat digali dari RPP tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pengelolaan
2. Sarana dan Prasarana
B. BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SD

Bentuk-bentuk pendidikan SD yang masih asing bagi orang


awam/masyarakat umum:
1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
2. SD unggulan atau Sekolah Nasional Plus
3. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
4. Sekolah Dasar Inklusi
5. Program Paket A
6. Sekolah Rumah

Anda mungkin juga menyukai