Anda di halaman 1dari 14

Sekolah : SMAN 1 Kalirejo

Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi


Kelas/ Semester : XII/ I
Materi Pokok : Menerapkan tokoh panutan yang berperilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

I. Kompetensi Dasar
1. Merinci perilaku bohong yang perlu ditinggalkan
2. Merumuskan akibat buruk perilaku bohong pada orang lain dan diri sendiri
3. Membiasakan jujur dan tidak berbohong dalam kehidupan sehari-hari

II. Tujuan Pembelajaran


Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan metode studi kasus (study case)
dengan bermain peran peserta didik diharapkan dapat merinci perilaku bohong
yang perlu ditinggalkan sehingga dapat merumuskan akibat buruk perilaku
bohong pada orang lain dan diri sendiri, serta membiasakan jujur dan tidak
berbohong dalam kehidupan secara konsisten dalam menegakkan aturan baik
dikelas, sekolah, teman bermain, keluarga, dan masyarakat sehingga secara aktif
menghindari serta menolak perilaku korupsi.

III. Materi Pembelajaran


Kembalikan Saja Uang Itu

Sosok Mohammad Hatta dikenal sebagai seorang negarawan besar Indonesia.


Selain menjadi ujung tombak dalam beberapa perundingan dengan pemerintah
kolonial Belanda, Hatta adalah ekonom jempolan dan orang pertama yang
menjabat wakil presiden. Kisah hidup Hatta penuh warna. Dia lahir di Bukttinggi,
12 Agustus 1902, dalam keluarga yang dipengaruhi dua hal berbeda. Ayahnya
berasal dari keluarga ulama, sedangkan ibunya berasal dari keluarga pedagang.
Namun, Hatta yang terlahir dengan nama Mohammad Athar tak lama menikmati
belaian sang ayah. Saat Hatta berumur tujuh bulan, sang ayah meninggal dunia.
Memulai pendidikan di Sekolah Rakyat Melayu Fort De kock pada 1913, Hatta
pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang pada 1916. Setelah lulus,
ia meneruskan studi ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di kota yang
sama. Sejak masuk MULO inilah Hatta mulai tertarik pada pergerakan. Ia lantas
bergabung dengan Jong Sumatranen Bond. Di sana, hingga 1921, Hatta menjabat
bendahara. Sosoknya kian mengemuka semasa menimba ilmu di Nederland
Handelshogeschool di Rotterdam pada 1921. Ia bergabung dengan Indische
Vereniging yang lantas berubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Pada 1926,
Hatta menjadi pemimpin organisasi pergerakan nasional di Belanda tersebut.
Karena pengaruhnya yang besar, Hatta berkali-kali ditangkap dan diasingkan oleh
pemerintah kolonial. Namun, perjuangannya tak pernah berhenti hingga menjadi
sosok yang mendampingi Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada 1945. Selain menjadi wakil presiden, Hatta juga sempat menjabat
menteri luar negeri dan perdana menteri. Hatta meninggal pada 14 Maret 1980
setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jenazahnya
kemudian dikebumikan di TPU Tanah Kusir.
Mohammad Hatta memiliki kepribadian yang sangat baik. Mahar Mardjono,
mantan Rektor Universitas Indonesia yang juga seorang dokter, menjadi salah satu
saksi dari perilaku tersebut. Hal itu terjadi ketika Mahar Mardjono mendampingi
Bung Hatta berobat ke luar negeri pada 1970-an. “Waktu singgah di Bangkok
dalam perjalanan pulang ke Jakarta, Bung Hatta bertanya kepada sekretarisnya,
Pak Wangsa, jumlah sisa uang yang diberikan pemerintah untuk berobat. Ternyata
sebagian uang masih utuh karena ongkos pengobatan tak sebesar dari dugaan.
Segera Hatta memerintahkan mengembalikan uang sisa itu kepada pemerintah via
Kedubes RI di Bangkok,” ungkap Mahar.
Hal serupa juga dilakukan Bung Hatta sesaat setelah lengser dari posisinya
sebagai wakil presiden. Kala itu, Sekretaris Kabinet Maria Ulfah menyodorkan
uang Rp6 juta yang merupakan sisa dana nonbujeter untuk keperluan operasional
dirinya selama menjabat wakil presiden. Namun, dana itu ditolaknya. Bung Hatta
mengembalikan uang itu kepada negara. Bung Hatta melakukan itu karena tak
ingin meracuni diri dan mengotori jiwanya dengan rezeki yang bukan haknya. Dia
selalu teringat pepatah Jerman, Der Mensch ist, war es iszt, sikap manusia
sepadan dengan caranya mendapat makan.

IV. Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode studi kasus.

V. Kegiatan Pembelajaran

I. Pendahuluan ( 5 menit)
1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan siswa
2) Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

II. Inti ( 30 menit )


1) Pemberian stimulus terhadap siswa
Guru bertanya kepada siswa tentang salah satu tokoh panutan kejujuran
2) Guru meminta siswa untuk membaca artikel terkait tokoh panutan kejujuran.
Dalam hal ini tokoh Muhammad Hatta
3) Guru meminta siswa untuk memerankan tokoh seperti yang ada di dalam artikel.
Dan peserta lain mengamati sikap yang diperankan tersebut
4) Guru membagi peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok secara heterogen
5) Lalu guru meminta peserta didik untuk berdiskusi terkait perilaku jujur yang
diperankan sebelumnya
6) Peserta didik secara kelompok menggali dan mengumpulkan informasi dari peran
yang peragakan oleh peserta didik sebelumnya
7) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi yang diperoleh

III. Penutup (10 menit)


1) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang Sudah dilaksanakan
3) Melakukan penilaian
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
5) Menutup pelajaran dengan do’a dan salam

VI. Sumber Belajar


Internet, dan modul Pendidikan Anti Korupsi

VII. Penilian Proses dan Hasil belajar


Aspek yang Bentuk Penilaian
No Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai
1 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
2 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan Selama proses pembelajaran
sikap(jurnal)
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat presentasi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan
tertulis

Lampiran 1 Penilaian Pengetahuan

Penilaian Hasil Belajar


Penilaian Tahu/Paham
1. Teknik Penilaian: Tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan
a. Menganalisis sikap jujur dalam Tes tertulis Penyelesaian tugas
kehidupan berbangsa dan individu dan
bernegara kelompok
b. Menegaskan sikap jujur dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara

a) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan


mengerjakan uji kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.


1. Bagaimana menegaskan sikap jujur dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara!
2. Bagaimana mengkorelasikan sikap jujur dalam pengamalan Pancasila di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!
3. Uraikan manfaat bersikap jujur jika dilakukan secara terus menerus dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara!
Lampiran 2
Lembar penilaian keterampilan
Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Bisa/Mampu/Terampil

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan
argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran pada saat
menyampaikan hasil telaah tentang nilai jujur. Lembar penilaian Penyajian dan laporan hasil
telaah dapat menggunakan format dibawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan Kemampuan Memberi


No Nama Peserta Didik Bertanya menjawab/argumentasi Masukan/saran

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
 1 Ali                         
 2                          
 3                          
 4                          
 5                          
 6 Dst                         

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik) :


No Aspek Penskoran
1. Kemampuan bertanya
Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadangbertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan menjawab/ Argumentasi
Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Lampiran 3 Lembar Penilaian Sikap
Lembar Observasi
Kelas/Semester : XII / I
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Periode Pengamatan : tanggal .... s.d ....
Butir Nilai : Menerapkan tokoh panutan yang berperilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari

Indikator Sikap :
1. Menghayati akibat buruk perilaku bohong pada oranglain dan diri sendiri
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan perilaku bohong yang perlu ditinggalkan
3. Tidak melakukan tindakan berbohong

Nama Skor Indikator Sikap Jujur


Jumlah Skor Nilai
N Peser (1-4)
o ta Indikat Indikat Indikat
Didik or 1 or 2 or 3
1. Ali  2 3 2 10 2.33
2  
3            
4            
5            
6 Dst           
Keterangan :
Skor maksimal : 3 indikator x 4 +12
Perolehan skor
Nilai = ---------------------- x xnilai ideal (4)
Skor maksimal

Kalirejo, 29 JULI 2021


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMAN 1 Kalirejo

Husnul Marati, S.Ag, M,Pd.I Rafael Yulian.S


Nip. 19691114 199802 2 001
Sekolah : SMAN 1 Kalirejo
Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas/ Semester : XII/ I
Materi Pokok : Menerapkan tokoh panutan yang berperilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

I. Kompetensi Dasar
1. Merinci perilaku bohong yang perlu ditinggalkan
2. Merumuskan akibat buruk perilaku bohong pada orang lain dan diri sendiri
3. Membiasakan jujur dan tidak berbohong dalam kehidupan sehari-hari

II. Tujuan Pembelajaran


Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan metode bermain peran/studi kasus
peserta didik diharapkan dapat merinci perilaku bohong yang perlu ditinggalkan
sehingga dapat merumuskan akibat buruk perilaku bohong pada orang lain dan diri
sendiri serta membiasakan jujur dan tidak berbohong dalam kehidupan secara
konsisten dalam menegakkan aturan baik dikelas, sekolah, teman bermain, keluarga,
dan masyarakat sehingga secara aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.

III. Materi Pembelajaran


Jujur.

IV. Metode Pembelajaran


Melalui bermain peran

V. Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan (5 Menit)
1) Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (Salam,berdoa,Presensi )
2) Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

II. Inti (35 Menit)


1) Pemberian stimulus terhadap siswa
Satu kelompok bermain peran,memerankan tokoh sebagi pak Hoegeng(polisi
jujur),sebagai Bandar judi (penyogok),sebagai istri pak Hoegeng (merry
roeslani).Para peserta lain belajar mengamati sikap orang lain,peran-
peranya,perasaan-perasaanya dan mengidentifikasi cara-cara memecahkan
masalah yang berbeda-beda dalam kehidupan sehari-hari.

2) Identifikasi masalah
Peserta didik dibagi ke dalam 6 kelompok secara heterogen
Peserta didik secara responsif dan proaktif berdiskusi

3) Pengumpulan data
Peserta didik secara kelompok menggali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai peran tentang sikap danperasaannya

4) Pengolahan Data dan Pembuktian


Peserta didik berdiskusi untuk mengolah, menganalisis dan menyimpulkan
informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber terkait peran-perannya
dan perasaan-perasaannya
5) Menarik kesimpulan
Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi yang telah bermain peran
III. Penutup (5 Menit)
1) Kegiatan guru bersama peserta didik,yaitu:
a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang Sudah dilaksanakan
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

2) Kegiatan guru yaitu:


a) melakukan penilaian;
b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
3) Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

VI. Sumber belajar


Internet, dan modul Pendidikan Anti Korupsi

VII. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


N Aspek yang Bentuk Waktu
Instrumen Penilaian
o dinilai Penilaian Penilaian
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan Selama proses
sikap(jurnal) pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai
KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Pada saat
Laporan tertulis Unjuk Kinerja presentasi
Format Penilaian Laporan Pengumpulan
tertulis Tugas

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.

1. Bagaimana menegaskan sikap jujur dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara!
2. Bagaimana mengkorelasikan sikap jujur dalam pengamalan Pancasila di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!
3. Uraikan manfaat bersikap jujur jika dilakukan secara terus menerus dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara!

Penilaian sikap

Memulai dn Bertrima kasih Memberi


menutup tatkala diberi masukan/saran
Nama
No pembelajaran kesempatan kepada teman-
Peserta didik dengan doa temanya
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

Nama Kelompok:
Anggota kelompok:

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
peran temanya
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
Kesuaian solusi yang
4
ditawarkan

Kalirejo, 29 JULI 2021


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMAN 1 Kalirejo

Husnul Marati, S.Ag, M,Pd.I Rafael Yulian.S


Nip. 19691114 199802 2 001
Sekolah : SMAN 1 Kalirejo
Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas/ Semester : XII/ I
Materi Pokok : Menerapkan tokoh panutan yang berperilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

I. Kompetensi Dasar
1. Merinci perilaku bohong yang perlu ditinggalkan
2. Merumuskan akibat buruk perilaku bohong pada orang lain dan diri sendiri
3. Membiasakan jujur dan tidak berbohong dalam kehidupan sehari-hari

II. Tujuan Pembelajaran


Melalui pendekatan metode Studi kasus (studycase) dengan model pembelajaran
ceramah dan visualisasi, siswa dapat memahami tentang kejujuran, merinci perilaku
bohong yang perlu ditinggalkan, Merumuskan akibat buruk perilaku bohong pada
orang lain dan diri sendiri, Membiasakan jujur dan tidak berbohong dalam kehidupan
sehari-hari

III. Materi Pembelajaran


Upaya menanamkan nilai yang terus mnerus tanpahenti-henti dalam
kebersamaan, pelan-pelan akan berhasil tertanam semakin lama semakin dalam,
membentuk sifat kebiasaan dan kepribadian.
a) Kepercayaan ibarat jalan yang jalurnya dua arah, kita mendapat
akepercayaan apabila kita memberikan kepercayaan. apabila menginginkan
hubungan dengan orang lain dibangun atas dasar kepercayaan, maka kita harus
percaya orang lain sebagaimana kita percaya pada diri sendiri
b) Kita harus selalu menjaga kepercayaan, apabila mereka tidak mempercayai lagi,
sebaiknya ditanyakan langsung mengapa tidak muncul kepercayaan lagi.
c) Kadang-kadang orang tidak mempercayai anda karena perbuatan teman atau
orang terdekat. Argumen dengan kata-kata tidak akan mmbantu, buktikan dengan
perbuatan bahwa kita dapat dipercaya
d) Kadang-kadang kepercayaan orang kepada kita, harus diperjuangkan. Apabila,
kita dipercaya namun kita mneghianatai kepercayaan tersebut, tentu saja orang
lain akan marah dan hilang kepercayaan kepada kita. Pabila sudah terjadi, kita tidak
perlu putus asa, karena kepercayaan dapat dibangun kembali.
e) Untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang sempat hilang, kedua pihak
harus sama-sama mempunyai keinginan membangun kembali.
f) Sebagian orang yang pernah disakiti pada masa lalu, akan susah
mempercayai orang lain. Buktikan dengan berjalannya waktu bahwa kita memang
layak dipercaya.
g) Kepercayaan merupakan bagian penting dalam segala jenis
hubungann.
h) Kepercayaan merupakan hadiah.

IV. Metode Pembelajaran


Pendekatan metode Studi kasus (studycase) dengan model
pembelajaran ceramah dan visualisasi

V. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Mengucapkan salam
b. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
c. Memeriksa kehadiran siswa
d. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi kegiatan sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik

2. Inti (35 Menit)

 Siswa dibagi kedalam 4 kelompok


 Menayangkan vidio https://www.youtube.com/watch?v=SFK3bDVfXE0
 Peserta didik diminta untuk menyaksikan tayangan vidio secara cermat
 Siswa dapat menceritakan inti sari dari tayangan tersebut
 Siswa bersama kelompoknya membuat benang sari dari tayangan vidio
 Membuat alasan mengagumi tokoh yang di tampilkan

3. Penutup (5 menit)
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang kegitan pembelajaran hari
ini.
2. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk menerapkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
3. Pendidik bersama peserta didik mengagendakan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya, untuk dipelajari oleh peserta didik di rumah.
4. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa).

VI. Sumber Belajar


Internet, dan modul Pendidikan Anti Korupsi

VII. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Pengetahuan memahami tentang pentingnya kejujuran Teknik Penilaian: tes
1.
tertulis
Keterampilan melakukan pekerjaan sehari-hari dengan Penilaian
2.
kejujuran bisa/mampu/terampil
Sikap membiasakan jujur dalam lingkungan Observasi
3.
sekolah dan masyarakat

LAMPIRAN
1. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.

1. Uraikan pengertian Jujur ?


2. Berikan contoh prilaku jujur yang bisa saudara lakukan disekolah?
3. Apakah manfaat berbuat jujur bagi kita yang melakukan ?
Kunci jawaban

1. Pengertian jujur adalah tidak melakukan kecurangan, mengikuti kaidah atau aturan yang berlaku
dan memiliki ketulusan hati
2. Contoh prilaku jujur di sekolah adalah pada saat ulangan tidak mencontek
3. Manfaat berbuat jujur
a. hati tenang
b. banyak kawan
c. dipercara orang
4. Ciri – ciri orang jujur
a. selalu menepati janji
b. tidak berbelit belit bila berkata
c. berbicara dengan hati

Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =
No. Rentang Nilai Predikat Keterangan
1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤55 D Kurang

2. Penilaian Unjuk Kerja


Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

Nama Kelompok:
Anggota kelompok:

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
peran temanya
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
Kesuaian solusi yang
4
ditawarkan

3. Penilaian Sikap
Kuisioner

Tanggal : .........................
Nama Siswa : .........................

Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.
No. Pernyataan Kebiasaan

Sela Sering Jarang Tidak


lu Per
nah
1. Saya meminta jawaban kepada teman ketika
mengikuti ulangan di sekolah.

2. Saya mengembalikan barang yang dipinjam


kepada pemiliknya.

3. Saya merahasiakan kecurangan teman agar


tidak dimusuhinya.

4. Saya membicarakan kecurangan orang lain


kepada semua orang.

5. Saya menjawab pertanyaan orang lain sesuai


dengan apa yang diketahuinya.

6. Saya membaca istigfar ketika terlanjur


berkata dusta.

7. Saya menyadari dan menyesali perkataan


dusta yang dilakukan.

8. Saya nyaman berteman dengan teman yang


sering berdusta.

9. Saya ada perasaan khawatir dan waswas


ketika berbuat dusta.

10. Saya merasakan kesulitan yang sangat besar


ketika berkata jujur.

Saya yang menjawab,

I. Kunci Jawaban :

Skor

No. Pernyataan Serin Jaran Tidak


Selalu
g g Pernah

1. Saya meminta jawaban kepada teman ketika


1 2 3 4
mengikuti ulangan di sekolah.

2. Saya mengembalikan barang yang dipinjam


4 3 2 1
kepada pemiliknya.

3. Saya merahasiakan kecurangan teman agar tidak


4 3 2 1
dimusuhinya.

4. Saya membicarakan kecurangan orang lain


1 2 3 4
kepada semua orang.

5. Saya menjawab pertanyaan orang lain sesuai


4 3 2 1
dengan apa yang diketahuinya.

6. Saya membaca istigfar ketika terlanjur berkata


4 3 2 1
dusta.
7. Saya menyadari dan menyesali perkataan dusta
4 3 2 1
yang dilakukan.

8. Saya nyaman berteman dengan teman yang sering


1 2 3 4
berdusta.

9. Saya ada perasaan khawatir dan waswas ketika


4 3 2 1
berbuat dusta.

10. Saya merasakan kesulitan yang sangat besar ketika


1 2 3 4
berkata jujur.

Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =
No. Rentang Nilai Predikat Keterangan
1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤55 D Kurang

Nilai Kesimpulan :
1. Jika siswa memperoleh nilai 86 – 100, berarti ia Sangat BaikMenampilkan jujur dalam
kehidupan.
2. Jika siswa memperoleh nilai 71 – 85, berarti ia BaikMenampilkan jujur dalam
kehidupan.
3. Jika siswa memperoleh nilai 56 – 70, berarti ia CukupMenampilkan jujur dalam
kehidupan.
4. Jika siswa memperoleh nilai ≤55, berarti ia KurangMenampilkan jujur dalam kehidupan.

Kalirejo, 29 JULI 2021


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMAN 1 Kalirejo

Husnul Marati, S.Ag, M,Pd.I Rafael Yulian.S


Nip. 19691114 199802 2 001

Anda mungkin juga menyukai