PERSPEKTIF PENDIDIKAN
DI SD (PDGK 4104)
NETI ANITASARI (856979444)
RIZKI AFRILIA ASTUTI (856996458)
VIVIANI NURMALA (856979476)
NOVI ASTUTI (856994526)
A. Belajar menemukan
Menurut Burner, selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya
siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu
yang dipelajari (discovery learning).
Metode discovery learning mendorong siwa untuk bertanya dan
merumuskan jawaban sementara mereka serta menarik
kesimpulan.
B. Belajar menyimak
Contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan oleh guru untuk belajar
menyimak siswa adalah:
1. Bermain dengan kata
2. Bermain dengan pernyataan
3. Bermain dengan gambar
4. Bermain dengan musik
C. Belajar meniru
Anak-anak merupakan pribadi yang sangat suka meniru (modelling) dari
lingkungan sekitar. Anak akan banyak belajar dari melihat, mengamati,
menginternalisasi, hingga meniru dalam bentuk prilaku.
D. Belajar menghafal
Belajar dengan cara menghafal mengakibatkan tingkat
kemampuan kognitif siswa yang terbentuk hanya pada tataran
tingkat yang rendah, yaitu hanya pada daerah tingkatan ingatan
atau pemahaman saja. Metode menghafal merupakan aktivitas
yang tidak terlalu banyak menuntut aktivitas berpikir.
E. Belajar merangkai
Untuk mengembangkan kemampuan belajar merangkai dapat
dilakukan dengan permainan, salah satunya adalah permainan
aneka jenis binatang.
F. Belajar mengamalkan
Kegiatan belajar mengamalkan erat kaitannya dengan mata pelajaran PPKn dan
Agama, karena pada pelajaran tersebut anak diajarkan tentang nilai-nilai moral dan
prilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di masyarakat.
G. Belajar menganalisis
Permainan teka-teki dapat melatih anak dalam belajar menganalisis.
Manfaat dari permainan teka-teki adalah:
1. Mengasah daya ingat
2. Belajar klasifikasi
3. Mengembangkan kemampuan analisi
4. menghibur
H. Belajar merespon
Respon merupakan tanggapan yang diberikan oleh seseorang sebagai
reaksi dari suatu tertentu.
I. Belajar mengorganisasikan
Menurut Rogers, yang penting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran
yaitu:
1. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya
3. Mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bahan yang bermakna
bagi siswa.
J. Belajar mengambil keputusan
Pengalaman dini dalam pengambilan keputusan dapat
menolong anak untuk mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan sekaligus tanggung jawab yang harus
diembannya (resiko).
K. Berlatih
Untuk membiasakan anak berlatih melakukan kegiatan
sehari-hari,guru dapat mengadakan kegiatan bermain peran,
misalnya melakukan transaksi jual beli.
L. Melajar menghayati
Kegiatan belajar menghayati biasanya dilakukan pada
saat mengajarkan mata pelajaran kesenian, siswa
diajarkan menghayati suatu peran dan lagu.
M. belajar mengamati
Untuk membelajarkan anak tentang kemampuan
mengamati, guru dapat menggunakan media gambar,
video, dan alam nyata di sekitar lingkungan.
MODUL 5
Kegiatan Belajar 2
2. Motivasi Ektrinsik
merupakan motivasi yang didalam aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar. Misalnya, adanya
pemberian hadiah.
Di bawah ini beberapa bentuk dan cara yang dapat menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah.
1. Memberi nilai
2. Hadiah
3. Kompetisi
4. Ego Involvement
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar
10.Minat
11.Tujuan yang diakui
Selain faktor motivasi yang sangat mempengaruhi kegiiatan belajar, siswa juga
memiliki gaya belajar masing-masing, yaitu :
1. Siswa yang berorientasi pada visual
2. Siswa yang berorientasi pada suara
3. Siswa yang berorientasi pada benda yang dimanipulasi
Cara yang dapat dan ditiru agar motivasi belajar siswa dapat meningkat adalah
melalui beberapa cara berikut ini.
1.Konsistensi
2. Perlakuan siswa sebagai individual
3.Jadikan lingkungan fisik bernuansa belajar
4.Lakukan penialai sesering mungkin
5. Libatkan diri dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun
informal
6.Membuka diri terhadap kebutuhan siswa.
MODUL 6
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
Prinsip- Prinsip Bimbingan di Sekolah Dasar
A. Pengertian Bimbingan
Bimbingan di SD dapat diartikan sebagai suatu proses
membantu individu siswa untuk dapat memahami diri,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depannya, sehingga diharapkan dapat mencapai
perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai
anggota masyarakat yang demokratis. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa bimbingan merupakan salah satu
tugas yang harus dilakukan oleh setiap tenaga
kependidikan yang bertugas di sekolah, terutama guru.
B. Tujuan Bimbingan di Sekolah Dasar
Menurut Agus Taufik (2007) tujuan program Bimbingan dan Konselling di
SD adalah agar semua siswa dapat :
1. Memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya,
guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya;
2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya;
3. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan
nilai-nilai yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat
yang majemuk;
4. Belajar tentang berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk
hidup lebih baik dalam perkembangan yang wajar dan dalam
memecahkan masalah.
5. Menunjukkan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya.
C. Fungsi Bimbingan di Sekolah
1. Fungsi Pengungkapan: Pembimbing atau guru berusaha untuk mengetahui keadaan diri siswa,
dengan cara melakukan pendekatan pada siswa bermasalah agar mau menceritakan atau
mengungkapkan masalahnya.
4.Fungsi Pencegahan: Memberikan bantuan pada siswa untuk memperikarakan hambatan atau
gangguan yang timbul dalam diri siswa
5.Fungsi Perkembangan: Setiap siswa memiliki potensi masing-masing yang harus dikembangkan
semaksimal mungkin sehingga memerlukan dorongan dari pihak lain.
6.Fungsi Perbaikan: Bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif.
D. Prinsip-Prinsip Bimbingan di SD
Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah meliputi :
1. Bimbingan untuk semua
2. Bimbingan dilaksanakan oleh semu guru kelas
3. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan kognitif dan afektif
4. Bimbingan diberikan secara insidental dan informal
5. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermaknaan
belajar
6. Bimbingan difokuskan pada aset
7. Bimbingan terhadap proses pendewasaan
8. Program bimbingan dilaksanakan secara bersama
E. Peran Guru dalam Program Bimbingan dan Konseling
Menurut Traxler (dalam HM Surya, 2005) dikatakan bahwa
dalam menjalankan tugas, seorang guru telah melakukan tugas
rangkap dalam mengajar sekaligus melakukan bimbingan.
Bimbingan di SD bukan merupakan suatu pelayanan yang
bersifat khusus sebagaimana layanan bimbingan di sekolah
lanjutan pada umumnya. Titik berat dan kepedulian bimbingan
di SD adalah pada masalah perkembangan siswa. Mengingat
seorang guru merupakan kunci dalam pelaksanaan bimbingan
maka hendaknya dilakukan secara terencana, dan perlu
dirumuskan tujuan, aktivitas, metode dan penilaian
keberhasilan bimbingan.
MODUL 6
Kegiatan Belajar 2
Berbagai Layanan Pendidikan untuk Anak
Sekolah Dasar
A. LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
1. Pengertian anak berbakat
Menurut clark anak berbakat adalah anak yang
menunjukkan kemampuan /penampilan yang tinggi
dalam bidang-bidang, seperti intelektual, kreatif, seni,
kapasitas kepemimpinan atau bidang akademik khusus,
dan bidang yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau
aktivitas-aktivitas yang tidak bisa disediakan oleh
sekolah, agar tiap kemampuan anak berkembang secara
penuh.
2. Layanan pendidikan anak berbakat di sekolah dasar