Anda di halaman 1dari 36

MODUL 5 DAN MODUL 6

PERSPEKTIF PENDIDIKAN
DI SD (PDGK 4104)
NETI ANITASARI (856979444)
RIZKI AFRILIA ASTUTI (856996458)
VIVIANI NURMALA (856979476)
NOVI ASTUTI (856994526)

NINA KEMALA (856998903)


SITI NURJANAH (856998895)
MODUL 5
Karekteristik Belajar Siswa
Sekolah Dasar
Kegiatan belajar 1
Bentuk-bentuk Kegiatan Belajar Yang Biasa Dilakukan
Siswa Sekolah Dasar.

A. Belajar menemukan
Menurut Burner, selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya
siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu
yang dipelajari (discovery learning).
Metode discovery learning mendorong siwa untuk bertanya dan
merumuskan jawaban sementara mereka serta menarik
kesimpulan.
B. Belajar menyimak
Contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan oleh guru untuk belajar
menyimak siswa adalah:
1. Bermain dengan kata
2. Bermain dengan pernyataan
3. Bermain dengan gambar
4. Bermain dengan musik

C. Belajar meniru
Anak-anak merupakan pribadi yang sangat suka meniru (modelling) dari
lingkungan sekitar. Anak akan banyak belajar dari melihat, mengamati,
menginternalisasi, hingga meniru dalam bentuk prilaku.
D. Belajar menghafal
Belajar dengan cara menghafal mengakibatkan tingkat
kemampuan kognitif siswa yang terbentuk hanya pada tataran
tingkat yang rendah, yaitu hanya pada daerah tingkatan ingatan
atau pemahaman saja. Metode menghafal merupakan aktivitas
yang tidak terlalu banyak menuntut aktivitas berpikir.

E. Belajar merangkai
Untuk mengembangkan kemampuan belajar merangkai dapat
dilakukan dengan permainan, salah satunya adalah permainan
aneka jenis binatang.
F. Belajar mengamalkan
Kegiatan belajar mengamalkan erat kaitannya dengan mata pelajaran PPKn dan
Agama, karena pada pelajaran tersebut anak diajarkan tentang nilai-nilai moral dan
prilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di masyarakat.

G. Belajar menganalisis
Permainan teka-teki dapat melatih anak dalam belajar menganalisis.
Manfaat dari permainan teka-teki adalah:
1. Mengasah daya ingat
2. Belajar klasifikasi
3. Mengembangkan kemampuan analisi
4. menghibur
H. Belajar merespon
Respon merupakan tanggapan yang diberikan oleh seseorang sebagai
reaksi dari suatu tertentu.

I. Belajar mengorganisasikan
Menurut Rogers, yang penting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran
yaitu:
1. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya
3. Mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bahan yang bermakna
bagi siswa.
J. Belajar mengambil keputusan
Pengalaman dini dalam pengambilan keputusan dapat
menolong anak untuk mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan sekaligus tanggung jawab yang harus
diembannya (resiko).

K. Berlatih
Untuk membiasakan anak berlatih melakukan kegiatan
sehari-hari,guru dapat mengadakan kegiatan bermain peran,
misalnya melakukan transaksi jual beli.
L. Melajar menghayati
Kegiatan belajar menghayati biasanya dilakukan pada
saat mengajarkan mata pelajaran kesenian, siswa
diajarkan menghayati suatu peran dan lagu.

M. belajar mengamati
Untuk membelajarkan anak tentang kemampuan
mengamati, guru dapat menggunakan media gambar,
video, dan alam nyata di sekitar lingkungan.
MODUL 5
Kegiatan Belajar 2

Motivasi Belajar Siswa


Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat
diartikan sebagai upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Pengertian
motivasi sebagai perubahan energi yang ditandai
dengan munculnya rasa tapi diawali dahulu dengan
adanya tanggapan terhadap tujuan. Dalam konteks
pembelajaran di kelas, apabila guru menemukan
siswa tidak mengerjakan apa yang diminta oleh
guru maka perlu dicari sebab-sebabnya.
A.Ruang Lingkup Motivasi
Motivasi berkaitan dengan kebutuhan. Dalam hal ini ada
beberapa teori tentang motivasi yang selalu terkait dengan masalah
kebutuhan (Teori Abraham Maslow), yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis seperti haus, lapar, kebutuhan untuk
istirahat;
2. Kebutuhan akan keamanan, bebas dari rasa cemas dan khawatir;
3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu
kelompok masyarakat;
4. Kebutuhan dihargai
5. Kebutuhan untuk mewujudkan bakat
Selanjutnya, fungsi motivasi yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
2. Dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya
3. Menjadi alat untuk menyeleksi perbuatan. Misalnya, siswa
yang ingin mendapatkan nilai 100 saat ulangan akan
memilih belajar daripada menonton TV.
4. Sebagai pendorong untuk usha mencapai prestasi. Dengan
usaha yang tekun dan didasari motivasi, akan membuat
seseorang belajar dan mendapatkan prestasi yang baik.
Berkaitan dengan jenis motivasi, ada beberapa sudut pandang yang
membagi motivasi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Motivasi Intrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi yang tidak
memerlukan rangsangan dari luar diri seseorang. Contoh: siswa
yang melakukan kegiatan belajar karena ingin menambah ilmu.

2. Motivasi Ektrinsik
merupakan motivasi yang didalam aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar. Misalnya, adanya
pemberian hadiah.
Di bawah ini beberapa bentuk dan cara yang dapat menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah.
1. Memberi nilai
2. Hadiah
3. Kompetisi
4. Ego Involvement
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar
10.Minat
11.Tujuan yang diakui
Selain faktor motivasi yang sangat mempengaruhi kegiiatan belajar, siswa juga
memiliki gaya belajar masing-masing, yaitu :
1. Siswa yang berorientasi pada visual
2. Siswa yang berorientasi pada suara
3. Siswa yang berorientasi pada benda yang dimanipulasi
Cara yang dapat dan ditiru agar motivasi belajar siswa dapat meningkat adalah
melalui beberapa cara berikut ini.
1.Konsistensi
2. Perlakuan siswa sebagai individual
3.Jadikan lingkungan fisik bernuansa belajar
4.Lakukan penialai sesering mungkin
5. Libatkan diri dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun
informal
6.Membuka diri terhadap kebutuhan siswa.
MODUL 6
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1
Prinsip- Prinsip Bimbingan di Sekolah Dasar
A. Pengertian Bimbingan
Bimbingan di SD dapat diartikan sebagai suatu proses
membantu individu siswa untuk dapat memahami diri,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depannya, sehingga diharapkan dapat mencapai
perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai
anggota masyarakat yang demokratis. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa bimbingan merupakan salah satu
tugas yang harus dilakukan oleh setiap tenaga
kependidikan yang bertugas di sekolah, terutama guru.
B. Tujuan Bimbingan di Sekolah Dasar
Menurut Agus Taufik (2007) tujuan program Bimbingan dan Konselling di
SD adalah agar semua siswa dapat :
1. Memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya,
guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya;
2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya;
3. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan
nilai-nilai yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat
yang majemuk;
4. Belajar tentang berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk
hidup lebih baik dalam perkembangan yang wajar dan dalam
memecahkan masalah.
5. Menunjukkan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya.
C. Fungsi Bimbingan di Sekolah
1. Fungsi Pengungkapan: Pembimbing atau guru berusaha untuk mengetahui keadaan diri siswa,
dengan cara melakukan pendekatan pada siswa bermasalah agar mau menceritakan atau
mengungkapkan masalahnya.

2.Fungsi Penyaluran: Pembimbing akan mengenali masing-masing siswa secara perorangan,


kemudian membantunya mengarahkan kegiatan pada program yang dapat menunjang tercapainya
perkembangan yang optimal

3.Fungsi Penyesuaian: Membantu terciptanya penyesuaian antara individu dan lingkungannya.

4.Fungsi Pencegahan: Memberikan bantuan pada siswa untuk memperikarakan hambatan atau
gangguan yang timbul dalam diri siswa

5.Fungsi Perkembangan: Setiap siswa memiliki potensi masing-masing yang harus dikembangkan
semaksimal mungkin sehingga memerlukan dorongan dari pihak lain.

6.Fungsi Perbaikan: Bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif.
D. Prinsip-Prinsip Bimbingan di SD
Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah meliputi :
1. Bimbingan untuk semua
2. Bimbingan dilaksanakan oleh semu guru kelas
3. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan kognitif dan afektif
4. Bimbingan diberikan secara insidental dan informal
5. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermaknaan
belajar
6. Bimbingan difokuskan pada aset
7. Bimbingan terhadap proses pendewasaan
8. Program bimbingan dilaksanakan secara bersama
E. Peran Guru dalam Program Bimbingan dan Konseling
Menurut Traxler (dalam HM Surya, 2005) dikatakan bahwa
dalam menjalankan tugas, seorang guru telah melakukan tugas
rangkap dalam mengajar sekaligus melakukan bimbingan.
Bimbingan di SD bukan merupakan suatu pelayanan yang
bersifat khusus sebagaimana layanan bimbingan di sekolah
lanjutan pada umumnya. Titik berat dan kepedulian bimbingan
di SD adalah pada masalah perkembangan siswa. Mengingat
seorang guru merupakan kunci dalam pelaksanaan bimbingan
maka hendaknya dilakukan secara terencana, dan perlu
dirumuskan tujuan, aktivitas, metode dan penilaian
keberhasilan bimbingan.
MODUL 6
Kegiatan Belajar 2
Berbagai Layanan Pendidikan untuk Anak
Sekolah Dasar
A. LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
1. Pengertian anak berbakat
Menurut clark anak berbakat adalah anak yang
menunjukkan kemampuan /penampilan yang tinggi
dalam bidang-bidang, seperti intelektual, kreatif, seni,
kapasitas kepemimpinan atau bidang akademik khusus,
dan bidang yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau
aktivitas-aktivitas yang tidak bisa disediakan oleh
sekolah, agar tiap kemampuan anak berkembang secara
penuh.
2. Layanan pendidikan anak berbakat di sekolah dasar

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan


anak berbakat di sekolah dasar adalah:
a. Pengidentifikasian anak berbakat
b. Layanan anak berbaka
c. Strategi pembelajaran dan model layanan
d. Layanan perkembangan kreativitas
e. Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi
f. Desain pembelajaran
g. Evaluasi
B. LAYANAN PENYANDANG KELAINAN FISIK
1. Pengertian
menurut Mulyono Abdulrachman, keluarbiasaan merupakan
istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang
menunjukkan perbedaan dengan anak normal pada umumnya.
Jenis kelainan fisik dapat dikelompokkan menjadi:
a. Tunanetra
b. Tunarungu
c. tunadaksa
2. Layanan bimbingan terhadap penyandang
kelainan fisik
Berikut adalah cara memberikan bimbingan atau
bantuan terhadap penyandang cacat yang akan
dapat memberikan arahan bagi penderitanya:
a. Layanan terhadap anak tunanetra
b. layanan terhadap anak tunarungu
c. Layanan terhadap anak tunadaksa
C. LAYANAN TERHADAP ANAK DENGAN GANGGUAN
PSIKOLOGIS
1. Pengertian, klasifikasi dan karakteristik anak
tunalaras
Dalam permen No. 72 tahun 1991 disebutkan bahwa:
tunalras adalah gangguan atau hambatan atau
kelainan tingkah laku, sehingga kurang dapat
menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan
keluarga,sekolah dan masyarakat.
2. Jenis prilaku menyimpang di sekolah
Penyimpangan-penyimpangan prilaku anak seperti anak suka
jail, iri hati, mencela, rewel, agresif, suka protes dan malas
belajar.

3. Gejala-gelaja perilaku menyimpang


a. Anak yang suka jahil
b. Anak yang suka iri hati
c. Anak yang suka mencela
d. Anak yang suka agresif
4. Penyebab perilaku menyimpang
Menurut Hendra Surya (2004) berbagai prilaku menyimpang yang dialami oleh
anak usia antara 3-12 tahun pada umumnya dilatarbelakangi oleh suatu unsur
pemuas ego perasaan seseorang. Perilaku menyimpang tersebut tanpa disadari
oleh suatu pertimbangan pemikiran, apakah perbuatan itu baik atau tidak.

5. Memahami anak berprilaku menyimpang


Keberadaan anak berperilaku menyimpang sering dihadapi guru pada saat
mengajar. Pada saat tertentu mereka tidak ada bedanya dengan anak-anak lain
pada umumnya, namun ia juga sering terlibat pertentangan dengan peraturan
sekolah dan guru. Dia sering menolak untuk mengerjakan tugas, membenahi
peralatan atau duduk tertib dikelas. Dia sering berbuat ribut di kelas dan marah-
marah tanpa sebab.
6. Perlunya saling dukung antar guru
Dukungan rekan kerja bagi para guru dalam menghadapi anak-anak berperilaku
menyimpang meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman dari sekolah secara keseluruhan
b. Pemahaman bahwa masalah-masalah perilaku yang besar membutuhkan
pendekatan kelompok
c. Kesediaan wali kelas untuk menerima dukungan dan pemahaman bahwa
dukungan ini bersifat normatif
d. Penyelenggaraan rapat oleh wali kelas dengan sesama kolega
e. Pengakuan bahwa penyimpangan perilaku seseorang merupakan tanggung
jawab bersama
f. Perlunya pembentukan forum sekolah
g. Ketersediaan dukungan sesama rekan
7. Berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam
pelayanan anak

a. Penyimpangan sebagai akibat


b. Perilaku destruktif
c. Perilaku mengajar
d. Cara mengatasi anak yang berprilaku
menyimpang
C. LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KULIKULER
1. Pengertian
Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di
luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.

2. Tujuan kegiatan ekstra kulikuler


Melalui kegiatan ekstra kulikuler siswa diharapkan mampu
mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh disekolah dengan
keadaan dan kebutuhan lingkungan.
3. Jenis kegiatan ekstra kulikuler
Jenis kegiatan ekstra kulikuler yang diselenggarakan
disekolah antara lain: pramuka, UKS, olah raga, palang
merah remaja, kesenian dan kegiatan lainnya yang
diselenggarakan di luar jam pelajaran sekolah.

4. Manfaat kegiatan ekstra kulikuler


Melalui kegiatan ekstra kulikuler siswa akan memperoleh
secara maksimal pengembangan fisik, mental, emosional,
kognitif dan sosial.
5. Pelaksanaan kegiatan ekstra kulikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstra yanguru kulikuler
biasanya dilakukan oleh para guru yag
menguasai bidangnya, dapat juga dari tenaga
ahli yang tersedia di masyarakat atau lembaga-
lembaga tertentu disekitar sekolah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai