Anda di halaman 1dari 2

NAMA MAHASISWA : PIPIN ARISANTI

NIM : 856979523
POKJAR : PADANGRATU
NAMA MATA KULIAH : TUGAS AKHIR PROGRAM

Membuat satu kasus yang pernah atau tidak pernah dialami yang mengacu pada modul
halaman 41 sampai selesai.

CONTOH KASUS

Saya mengajar di kelas 5 SD. Ketika suatu siang Saya masuk kelas dengan membawa sebuah
alat peraga gambar poster alat pernapasan manusia. Perhatian anak-anak tertuju kepada
gambar poster organ pernapasan manusia tersebut, akan tetapi Saya tidak menggunakan alat
peraga tersebut untuk menyampaikan materi.

Setelah saya memberi ucapkan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir, dan berdoa,
Saya menyampaikan bahwa hari ini pelajaran IPA yang akan dibahas adalah organ
pernapasan manusia dan saya menyampaikan pada akhir pembelajaran nanti, anak-anak
diharapkan dapat menjelaskan tentang apa saja organ pernapasan manusia. Tanpa memberi
kesempatan anak-anak untuk bertanya, Saya melanjutkan pertanyaan.

Sambil duduk di kursi guru, Saya menjelaskan apa saja organ pernapasan manusia. Anak-
anak melihat ke Saya dengan muka penuh tanda tanya dan bingung. Dengan lancar Saya
menjelaskan bahwa organ pernapasan manusia terdiri dari romgga mulut, laring dan bronkus.
Akan tetapi Anak-anak kelihatan mulai bosan mendengarkan penjelasan saya.

Setelah saya selesai menjelaskan, Saya memberi kesempatan kepada anak-anak untuk
bertanya. Namun, tidak ada satupun anak yang bertanya, kemudian saya meminta anak-anak
mengeluarkan buku latihan, dan mengerjakan soal yang terdiri dari 5 pertanyaan yang ditulis
di papan tulis.

Ketika anak-anak bekerja, Saya mengawasi sambil berkeliling dari meja kemeja. Anak-anak
kelihatan bingung karena tidak mengerti bagaimana harus menjawab soal tersebut. Saya
memberi perintah untuk membuka buku IPA dan mencoba mencari jawabannya di sana.
Namun, banyak anak yang malas membaca sehingga mereka sama sekali tidak menjawab.
Ketika Saya bertanya apakah anak-anak sudah selesai mengerjakan soal tersebut, anak-anak
menjawab belum, saya menjadi marah karena teryata hanya 5 orang dari 20 orang anak yang
selesai mengerjakan soal tersebut. Anak yang lima orang tersebut hanya menyalin dari buku
IPA, tanpa meyakini apakah jawabannya benar atau salah, sedangkan anak-anak yang lain
mengatakan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena tidak mengerti.

Saya terdiam, saya sangat marah dan kecewa serta bertanya-tanya mengapa mereka tidak
dapat mengerjakan soal padahal saya sudah menjelaskan, kemudian saya meminta anak-anak
beristirahat. Saya tinggal sendiri di dalam kelas. Saya mencoba mengingat apa yang terjadi di
kelas saya, dimana letak kesalahan saya, sehingga anak-anak tidak paham dengan apa yang
sudah saya jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai