Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

MATA KULIAH : PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

NAMA : KOMARIAH

NIM : 857217425

1. Dalam melihat pendidikan dapat menggunakan tiga perspektif, yaitu perspektif filosofis, perspektif
psikologis-pedagogis dan perspektif sosiologis-antropologis. Jelaskan yang dimaksud dengan pandangan
filosifis, psikologis-pedagogis, dan sosiologis-antropologis !

Jawab : Pandangan filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan dalam
kehidupan manusia.

Pandangan psikologis-pedagogis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan
dasar dalam pengembangan potensi individu sesuai dengan karakteristik peserta didik

Pandangan sosiologis-antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan
dasar dalam sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, dan
proses enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta didik yang sedang mendewasa
dalam konteks pembudayaan.

2. Bagaimanakah menurut saudara tentang landasan historis-ideologis dan yuridis pendidikan SD ?

Jawab : Landasan historis - ideologis adalah dasar pemikiran yang diangkat dari fakta sejarah yang
relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Sekolah Dasar beserta ide-ide atau
pertimbangan yang melatar belakanginya. Sejak pada masa Hindia Belanda sampai saat ini.

Secara historis ssistem pendidikan di Indonesia merupakan warisan dari penjajah Belanda. Sehingga
sistem pendidikan pada masa ini bertujuan memperoleh tenaga terampil yang mendukung keberlansungan
penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa ini sudah ada istilah bumi putera yang dianggap sebagai
hamba .

Landasan yuridis ditetapkan bahwa pancasila dan UUD 1945 Republik Indonesia merupakan dasar atau
pondasi pendidikan nasional. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan nasional termasuk
didalamnya pendidikan SD/MI harus sepenuhnya didasarkan pada cita-cita, nilai, konsep dan moral yang
terkandung dalam bagian alinea keempat pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa
yang berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Jelaskan Fungsi dan Tujuan Pendidikan SD ?

Jawab : Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
tercantum dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam pasal 3 UU Tentang Sisdiknas tersebut ditetapakan bahwa : “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreaatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
4. Dalam sistem pendidikan nasional penyelenggaraan pendidikan terdiri dari pendidikanformal,
nonformal, dan informal. Dri jenis pendidikan formal terdapat pendidikan dasar, menengah, dan
pendidikan tinggi. Jelaskan bentuk bentuk penyelenggaraan dasar yang formal !

Jawab : Bentuk penyelenggaraan pendidikan yang formal antara lain :

1. Sekolah Dasar (SD)

2. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

3. SD unggulan atau Sekolah Nasional Plus

4. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan

5. SD Inklusi

- SD merupakan jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan pendidikan umum bagi
anak-anak usia 6-12 tahun.

- MI adalah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan umum setingkat SD, disamping pendidikan
Agama Islam

Sejak dicanangkan wajib belajar enam tahun pada tahun 1984, SD/MI menjadi lembaga pendidikan yang
berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga negara Indonesia yang masih berada
pada rentang usia sekolah Dasar.

-SD unggulan atau sekolah nasional plus; menyelenggarakan pendidikan umum dengan keunggulan
yaang merupakankelebihannya dari SD biasa. Kelebihan tersebut dapat berupa : 1) penggunaan bahasa
asing, dalam komunikasi sehari-hari. 2). Jumlah jam pelajaran lebih banyak. 3) tersedia pendidikan
khusus, ujian, dan sertifikat bagi siswa yang memenuhi standar kompetensi pada lembaga pendidikan
global. 4) fasilitas yang lengkap dan lebih baik dari sekolah nasional. 5) jumlah siswa dalam satu kelas
relatif kecil. Dan sekolah ini juga dapat menggunakan kurikulum internasional.

- Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) ; Untuk anak-anak yang memerlukan pelayanan khusus atau yang
mempunyai kelainan, UU No. 20/2003 tentang sisdiknas pasal 32 mempersyaratkan diselenggarakan
pendidikan khusus dan layanan pendidikan khusus. Yang merupakan peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikutu proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

- Sekolah Dasar inklusi ; Di SDLB berkumpul anak-anak dari berbagai kelainan, maka di SD inklusi
berbaur anak biasa (normal) dengan anak luar biasa. Sebagai konsekuensi adanya anak-anak luar biasa di
SD biasa, maka SD biasa harus delengkapi dengan guru pembimbing khusus (GPK) yaitu guru yang
mempunyai kompetensi membimbing anak-anak luar biasa. Di SD Inklusi akan terjadi perbauran antara
anak-anak biasa dengan anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus karena memiliki kelainan fisik
atau mental.

5. Penyelenggaraan pendidikan dasar di Indonesia mengalami perkembangan sejalan dengan


perkembanganpemerintahan yang berkuasa. Semenjak orde lama, orde baruhingga saat ini orde reformasi.
Jelaskan yang sangat menarik menurut saudar tentang perkembangan penyelenggaraan pendidikan dasar
pada masing-masing orde pemerintahan tersebut !

-Hal yang menarik pada penyelenggaraan pendidikan pada orde lama; posisi siswa sebagai subjek, dalam
kurikulum orde lama dibagi menjadi kurikulum rentang tahun 1945-1968. Kurikilum pertama yang lahir
pada masa kemerdekaan memakai istlah dalam bahasa Belanda “leer plan” artinya rencana pelajaran.
Rencana pelajaran Terurai 1952, kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran.

-Hal yang menarik pada penyelenggaraan pendidikan pada masa orde baru; Pendidikan pada masa orde
baru terdiri dari pendidikan pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan kewarga negaraan. Kurikulum
pada masa orde baru terdiri dari kurikulum 1968 berisi kelompok pembinaan pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Penekanannya hanya dalam segi intelektual. Penyelenggaraan
kurikulumnya juga diikuti dengan penyeragaman metode mengajar dan sistem evaluasi, yaitu Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA)

-Hal yang menarik pada Era Reformasi; Budaya Indonesia saat ini semakin samar-samar kehadirannya.
Hal ini dikarenakan budaya barat yang masuk ke Indonesia tanpa disaring terlebih dahulu yang kemudian
langsung diterima oleh masyarakat, penyebabnya adalah reformasi. Era reformasi memberikan dampak
yang kurang baik terhadap Indonesia khususnya pada aspek pendidikan. Kualitas kebudayaan sebagai
dasar pendidikan luntur dan menjadikan kapitalisme sebaggai ideologi pendidikan. Mencontek menjadi
hal yang lazim dilakukan oleh pelajar dan juga mahasiswa demi kepuasan nilai. Pemberdayaan
masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia dikalahkan oleh ideologi politik
sehingga membuat kreativitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan menjadi tidak berkembang.
Ketidak efektipan dalam proses pendidikan adalah kata yang paling tepat dalam menggambarkan sistem
pendidikan di era reformasi. Institusi pendidikan melupakan tujuan utamanya yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa tetapi malah berorientasi kepada bisnis pendidikan dengan biaya dan fasilitas yang
serba mahal. Maka dari itu perlu dikaji ulang terhadap pendidikan di era reformasi ini.

Anda mungkin juga menyukai