Anda di halaman 1dari 12

MATERI

LANDASAN PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan


Dosen Pengampu: Meldi Ade Kurnia S.T, M.Pd. T

Disusun Oleh:
1. Suci Fitria Sari 21029122
2. Tia Radiah Ramdhani 21029125
3. Feby Pebriani 21033074
4. Ferawati Yusnisa Putri 21033075

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
LANDASAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan


Landasan Pendidikan adalah tumpuan dasar, atau asas konseptual yang
digunakan untuk menyelubungi pendidikan secara keseluruhan. Pembahasan
mengenai landasan pendidikan biasanya berkaitan dengan hakikat manusia
sebagai makhluk pembelajar, situasi, proses, perubahan sosial, aliran
pelaksanaan, hingga permasalahan-permasalahan pendidikan.
Landasan diperlukan dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah
kebijakan dan praktik pendidikan. Tanpa landasan, praktik pendidikan tidak
akan jelas arahnya sehingga dapat menimbulkan masalah serta kesenjangan
pendidikan antar manusia.

B. Jenis- Jenis Landasan Pendidikan


Berdasarkan perolehannya dapat diidentifikasi dalam empat jenis landasan
pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1. Landasan Religus Pendidikan, yaitu mencangkup asumsi dan teori yang
bersumber dari kepercaaan atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka
praktik pendidikan.
2. Landasan Filosofis Pendidikan, yaitu asumsi hinga teori yang bersumber dari
filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
3. Landasan Ilmiah Pendidikan, yaitu asumsi dan teori yang bersumber dari
berbagai cabang atau disiplin ilmu lain yang berhubungan dalam rangka praktik
pendidikan. Contohnya landasan psiologi pendidikan, landasan sosiologi
pendidikan, landasan historis pendidikan, dan lain-lain.
4. Landasan Yuridis atau Hukum Pendidikan, yaitu asumsi, teori, dalil, dan
hukum yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku
menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
C. Ruang Lingkup Landasan Pendidikan
Ruang lingkup landasan pendidikan adalah batasan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan
negara. Adapun ruang lingkup landasan pendidikan yaitu sebagai berikut:
1. Landasan Filosofis Pendidikan
Merupakan titik permulaan dalam proses pendidikan dan menjadi titik
tolak akan arah dan tujuan dalam pendidikan, terutama ketika menentukan
aspek tujuan-tujuan dalam pendidikan. Dalam landasan pendidikan, filsafat
memberikan konsep dasar yang dibutuhkan sebagai prakarsa, baik bagi
masyarakat maupun pemerintah dalam membentuk formulasi dan orientasi
pendidikan.
2. Landasan Sosiologis
Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
hubungan dan interaksi manusia, baik individu maupun kelompok
(masyarakat) dengan persekolahan (pendidikan) dan begitu pun sebaliknya,
hubungan antara persekolahan (pendidikan) dengan manusia, sehingga
terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia
dengan pendidikan.
3. Landasan Kultural
Kebudayaan sebagaimana halnya sistem sosial yang berlaku dimasyarakat,
merupakan sebuah kondisi yang esensial untuk perkembangan dan
kehidupan masyarakat. Kebudayaan dengan pendidikan memiliki keterkaitan
karena kebudayaan menjadi sebuah kondisi belajar dan memiliki daya
dorong yang kuat, serta memberikan rangsangan tertentu.
4. Landasan Psikologis
Harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik
harus dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai
dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan mereka. Sebagaimana
Al- Ghazali dan Al- Zarnuji yang menyarankan agar guru mengetahui tabiat
anak didik dari sisi kejiwaannya. Aspek kejiwaan anak didik harus dikuasai
untuk membantu memilih metode dan teknik pembelajaran yang tepat, baik
ketika mengajar, membina mental, dan memberikan petunjuk.
5. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi bagian utama dalam isi
pengajaran, dengan kata lain pendidikan berperan sangat penting dalam
pewarisan pengembangan IPTEK dan harus segera diakomodasikan oleh
pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil pengembangan IPTEK
ke dalam isi bahan ajar.
D. Landasan Pendidikan di Indonesia
1. Landasan Yuridis Pendidikan
Merupakan seperangkat asumsi yang bersumber dari perundang-undangan
yang berlaku sebagai titik tolak dalam rangka pengelolaan,penyelenggaraan,
dan kegiatan pendidikan dalam suatu sistem pendidikan nasional. Landasan
Yuridis tentang pendidika Indonesia, antara lain:
a. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
b. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Peraturan Pemerintah yang berkenaan dengan pendidikan yang
menyertainya
2. Landasan Filosofis Pendidikan
Merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masala-masalah pokok dalam
pendidikan. Untuk memahami landasan filosofis pendidikan perlu adanya
pendekatan filsafat ilmu yang meliputi 3 bidang yaitu:
a. Ontologi
b. Epistemologi
c. Aksiologi
Terdapat beberapa aliran-aliran filsafat pendidikan yang biasa dijadikan
salah satu rujukan dan kajian landasan pendidikan, yaitu:
 Perenialisme, merupakan aliran filsafat pendidikan yang melihat ke
belakang, percaya bahwa kebijaksanaan abadi dari spiritualisme, tradisi,
dan agama berbagi satu satu kebenaran metafisik yang universal di mana
semua pengetahuan, ajaran dan nilai yang baik telah tumbuh.
 Essensialisme, yakni aliran yang ingin kembali pada kebudayaan-
kebudayaan warisan sejarah yang telah terbukti keunggulannya dan
kebaikannya bagi kehidupan manusia.
 Progressivisme, aliran ini percaya bahwa pengetahuan mengenai dunia
ini hanyalah sebatas sebagaimana dunia ini dialami oleh manusia dan
Itulah yang dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan (sains) untuk kita
semua.
 Pedagogi Kritis, salah satu unsur pokok dari aliran ini adalah keharusan
untuk memandang sekolah sebagai ruang publik yang demokratis.
Sekolah didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial.
 Eksistensialisme, merupakan salah satu ciri pemikiran filsafat abad 20
yang sangat mendambakan adanya otonomi dan kebebasan manusia yang
sangat besar untuk mengaktualisasikan dirinya.
3. Landasan Religius Pendidikan adalah pembangunan ilmu pengetahuan
yang menguatkan keberagamaan, keyakinan, atau keimanan peserta didik
sehingga tujuan pendidikan untuk membangun manusia yang beriman dan
bertakwa serta berkepribadian luhur dapat dicapai secara optimal.
4. Landasan Ilmiah Pendidikan
Merupakan landasan teori yang digunakan untuk mengkaji dan
mempelajari berbagai ilmu yang berhubungan langsung dengan pendidikan
dari segala bidang yang menyelimutinya.
5. Landasan Psikologis Pendidikan
Di dalam hubungan pendidikan dengan psikologi, pendidik harus mampu
memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik perilaku,
perkembangan maupun pertumbuhannya.
6. Landasan Sosiologis Pendidikan
Seorang pendidik harus mempelajari permasalahan sosial Individu dan
masyarakat serta Implikasinya terhadap pendidikan. Implikasi dari konsep
individu dan masyar akat, antara lain bahwa:
 Pendidikan perlu dilakukan terhadap individu demi terciptanya
konformitas di dalam masyarakat.
 Dalam konteks tersebut, pendidikan sangat identik dengan sosialisasi.
7. Landasan Antropologis Pendidikan
Kebudayaan menjadi input bagi pendidikan, anatara lain dapat dipahami
bahwa:
 Kebudayaan milik suatu masyarakat yang berupa nilai-nilai dan
gagasan-gagasan akan menggariskan tujuan pendidikan.
 Wujud kebudayaan berupa nilai-nilai, norma-norma, gagasan-
gagasan dan wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
berpola dari suatu masyarakat akan menjadi kurikulum dan metode
pendidikan.
 Wujud fisik berupa bangunan, benda benda, dan uang merupakan
sarana, alat, dan biaya yang digunakan dalam pendidikan.
 Sebaliknya, pendidikan berfungsi untuk melestarikan kebudayaan
masyarakat (fungsi konservasi), dan berfungsi pula dalam rangka
mengembangkan kebudayaan masyarakat (fungsi kreasi).
8. Landasan Historis Pendidikan
Pendidikan merupakan kesinambungan dari pendidikan di masa lampau
dan dalam kesinambungan tersebut konsep dan praktik pendidikan masa
lampau yang dipandang baik dan berguna akan tetap dipertahankan.
Sedangkan konsep dan praktik pendidikan yang dipandang tidak baik dan
tidak berguna atau keliru akan diperbaiki atau dikembangkan sehingga
berbeda dengan konsep dan praktik pendidikan masa lampau. Landasan
historis pendidikan Indonesia, antara lain mencakup landasan historis
pendidikan:
 Zaman purba
 Zaman kerajaan Hindu-Budha
 Zaman kerajaan Islam
 Zaman pengaruh Portugis dan Spanyol
 Zaman kolonial Belanda
 Zaman pendudukan Jepang
 Pendidikan periode 1945-1969
 Pendidikan pada masa PJP I (1969)-1993)
9. Landasan Ekonomi Pendidikan
Faktor ekonomi sangat berkesesuaian dengan pendidikan adalah sumber
daya manusia. Oleh karena itu, ditinjau dari sudut pandang ekonomi,
pendidikan adalah human investment atau upaya penanaman modal pada diri
manusia. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang
produktif dalam menghasilkan tenaga kerja yang produktif dalam
menghasilkan barang dan jasa dibutuhkan masyarakat.
E. Asas dan Unsur Landasan Pendidikan
a. Asas Pendidikan
1. Asas Tut Wuri Handayani
Asas yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, seorang perintis
kemerdekaan dan pendidikan nasional mengandung arti pendidik dengan
kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan memberi
pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari
jalan sendiri, dan bila anak melakukan kesalahan baru pendidik
membantunya.
2. Asas 1922
Ketujuh asas 1922 tersebut adalah sebagai berikut:
 Setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri
dengan mengingat tertibnya persatuan dalam perikehidupan
umum.
 Pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah, yang
dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri
 Pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri.
 Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada
seluruh rakyat.
 Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh-
penuhnya lahir maupun batin hendaknya diusahakan dengan
kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apapun dan dari siapa pun
yang mengikat baik berupa ikatan lahir maupun ikatan batin.
 Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka
mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
 Dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan
batin.
3. Asas Pendidikan Sepanjang Hayat
Dalam proses belajar mengajar di sekolah setidaknya mengemban dua
hal pokok, yakni membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif,
dan meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai
basis dari belajar sepanjang hayat.
4. Asas Kemandirian dalam Belajar
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang
berlangsung karena didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan
tanggung jawab sendiri. Ada beberapa pandangan tentang belajar
mandiri yang diutarakan oleh para ahli seperti dipaparkan sebagai
berikut:

1) Belajar Mandiri memandang siswa sebagai para manajer dan pemilik


tanggung jawab dari proses pelajaran mereka sendiri. Belajar Mandiri
mengintegrasikan self-management (manajemen konteks,
menentukan setting, sumber daya, dan tindakan) dengan self-
monitoring (siswa memonitor, mengevaluasi dan mengatur strategi
belajarnya).
2) Peran kemauan dan motivasi dalam Belajar Mandiri sangat penting di
dalam memulai dan memelihara usaha siswa untuk mengembangkan
potensinya
3) Dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser dari
guru ke siswa atau biasa disebut dengan student-centered. Siswa
mempunyai banyak kebebasan untuk memutuskan pelajaran apa dan
tujuan apa yang hendak dicapai dan bermanfaat baginya
b. Unsur-Unsur Pendidikan
1. Tujuan pendidikan
2. Peserta didik
3. Pendidik
4. Interaksi edukatif
5. Materi pendidikan
6. Alat dan metode pendidikan
7. Lingkungan pendidikan
F. Fungsi dan Tujuan Landasan Pendidikan
a. Fungsi Landasan Pendidikan
1. Sebagai pijakan utama yang kokoh dan adil untuk memastikan keadilan
pendidikan seperti dalam landasan hukum pendidikan.
2. Barometer utama untuk memastikan kualitas pendidikan yang terarah
sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya.
3. Landasan perlindungan hukum untuk menjaga keadilan dan kemerataan
pendidikan.
4. Perlindungan fungsi pendidikan pada pakemnya agar tidak
disalahgunakan untuk hal yang buruk.
5. Sebagai acuan atau tolak ukur atau acuan konsep dan teori bagi setiap
pendidik dalam praktik pendidikan.
6. Sebagai konsep atau cara pandang dan bersikap dalam melaksanakan
tugas kependidikan.
7. Sebagai motivator dalam menemukan dan menggali konsep-konsep
pendidikan.
8. Mendorong pemikiran kritis terhadap teori-teori pendidikan sehingga
bisa memilah mana yang bisa dipraktikkan dan dikembangkan dalam
proses pendidikan.
9. Membentuk pola pikir dan pola kerja dalam praktek belajar mengajar.
b. Tujuan Landasan Pendidikan
1. Pendidikan menjadi hak seluruh manusia tanpa syarat apa pun
2. Pemerataan pendidikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas bagi
seluruh umat manusia
3. Terjaganya hak pendidikan bagi seluruh kalangan tanpa terkecuali
4. Pendidikan berfungsi sebagaimana mestinya, yakni memajukan dan
membantu manusia untuk dan tidak disalahgunakan untuk hal yang
negatif.
5. Membangun sistem pendidikan yang berkualitas dan kuat
6. Dengan adanya landasan pendidikan diharapkan tujuan pendidikan bisa
tercapai dengan baik

7. Landasan pendidikan bisa digunakan sebagai tolak ukur atau acuan


dalam studi berkenaan dengan kualitas sebuah sistem pendidikan
8. Diharapkan pendidikan bisa mencetak sumber daya manusia yang
cerdas.
9. Landasan pendidikan menjadi pedoman yang kongkret dalam
melaksanakan praktek pendidikan.
G. Pentingnya Landasan Pendidikan untuk Dipelajari
Beriku adalah alasan mengapa landasan pendidikan harus dipelajari, yaitu:
1. Untuk membangun landasan pendidikan yang kokoh

Untuk mendapatkan pendidikan yang kokoh dan berkualitas harus dimulai


dari landasan pendidikan yang kuat.
2. Sebagai tolak ukur/dasar dalam pendidikan
Landasan pendidikan ibarat pondasi dasar untuk membangun pendidikan
sesuai kearah yang dicita-citakan bangsa.
3. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
Keberlangsungan Negara kesatuan Indonesia, secara tidak langsung
menjadi tanggung jawab para generasi penerus yang duduk di berbagai
tingkatan dan jenjang pendidikan, baik tingkat dasar maupun jenjang
pendidikan tinggi karena merekalah yang akan menjadi penerus lajunya
perkembangan bangsa ini. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan
selayaknya dilakukan secara serempak pada setiap sektor dan komponen
serta dilakukan oleh berbagai pihak yang berperan dalam dunia pendidikan.
4. Untuk menjadikan sumber daya manusia yang cerdas
Secara khusus peranan pendidikan dasar dirumuskan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 bahwa pendidikan dasar bertujuan
meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
5. Landasan pendidikan menjadi pedoman yang kongkret
Landasan pendidikan merupakan norma dasar pendidikan yang bersifat
imperative yang artinya mengikat dan mengharuskan semua pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan pendidikan untuk setia melaksanakan dan
mengembangkan berdasarkan landasan pendidikan yang dianut.
H. Contoh Landasan Pendidikan
1. Pembuatan kurikulum pendidikan yang dibuat sebagai dasar panduan dalam
praktek pendidikan dan pengajaran di sekolah secara umum.
2. Pembuatan silabus pelajaran sebagai panduan bahan ajar yang akan
diberikan dana tau diterima siswa dalam proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

https://serupa.id/landasan-pendidikan-pengertian-fungsi-tujuan-jenis-dsb/

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEDAGOGIK/196108141986031-
BABANG_ROBANDI/LPPOLRI.pdf

https://www.dosenpendidikan.co.id/landasan-pendidikan/

https://slideplayer.info/slide/3258494/

https://saintif.com/landasan-pendidikan-adalah/

Anda mungkin juga menyukai