Anda di halaman 1dari 5

Landasan dan azas pendidikan

9 macam bentuk landasan pendidikan

1. Landasan filosofis

merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat


pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam
pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan
diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.

2. landasan sosiologis

merupakan tempat bertumpu dalam menentukan, mengarahkan, dan


mengembangkan kebijakan serta praktek pendidikan,

3. landasan legalistuk/hukum

Dengan berlandaskan hukum, kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan


pendidikan dapat terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya
dengan landasan hukum segala hak dan kewajiban pendidik dan peserta didik
dapat terpelihara.

4. Landasan kultural

Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut


dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik.
Kebudayaan dapat dilestarikan dan/atau dikembangkan dengan jalan
mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pendidikan,
baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal (sekolah).

5. Landasan psikologis

pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman peserta didik. Pemahaman


terhadap peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan.

6. Landasan ilimiah dan teknologi


Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
mempunyai kaitan yang sangat erat. Hal tersebut dikarenakan IPTEKS
menjadi bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam bentuk
pembelajaran.

7. Landasan ekonomi

Ekonomi tidak hanya menyangkut orang kaya saja, melainkan semua orang,
termasuk dunia pendidikan yang ditekuni. Perkembangan ekonomi makro
berpengaruh pula dalam bidang pendidikan. Cukup banyak orang kaya sudah
mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tidak
mampu bisa bersekolah.

8. Landasan historis/ sejarah

Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari sebuah


landasan sejarah bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Sejarah
penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model,
konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya.

9. Landasan religius

Landasan agama berupa firman Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an dan
Al-Hadis berupa risalah yang dibawakan oleh Rasulullah SAW untuk umat
manusia yang berisi tentang tuntutan-tuntutan atau pedoman hidup manusia
untuk mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun diakhirat,

7 macam bentuk asas pendidikan

1. Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan


nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis
dan jenjang pendidikan, dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang
tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan usaha pembangunan bangsa.

2. Asas pendidikan seumur hidup


Belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang
dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi
yaitu dimensi vertikal dan horisontal.

 Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan


kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan
kehidupan peserta didik di masa depan.

 Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara


pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3. Asas tanggung jawab bersama

Aktivitas yang dilakukan dalam proses pendidikan harus selalu didasarkan


pada asas tanggungjawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam
pendidikan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yakni mendidik dan
membimbing peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan dan segala potensi yang dimiliki.

4. Asas manfaat adil dan merata

Asas manfaat, yang berarti pendidikan harus mengingat kemanfaatannya bagi


masa depan peserta didik, bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama.

5. Asas tut wuri handayani ,ing ngarso sung tulodo ,dan ing madyo mangun
karso

Asas Tut Wuri Handayani bermakna bahwa setiap orang berhak mengatur
dirinya sendiri dengan berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang umum.
Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso
Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso. Kini ketiga semboyan
tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:

Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)

Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan


semangat).

Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

6. Asas kemandirian dalam belajar

Perwujudan kemandirian dalam belajar akan menempatkan pendidik dalam peran


utama sebagai fasilitator, informator, dan motivator, disamping peran-peran lain
seperti organisator. Sebagai informator, pendidik harus menyadari bahwa dirinya
hanya merupakan bagian kecil saja dari sumber informasi yang datangnya
membanjir dewasa ini.

7. Asas alam takambang jadi guru

“Alam” berarti tempat kita hidup, sesuatu yang berada di sekitar, tempat lahir
dan berkembang yang dijadikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. “Takambang”
memiliki makna bahwa alam yang diciptakan Tuhan itu bukanlah alam yang
sempit, namun memiliki keluasan cakupan, tempat terjadinya aneka peristiwa
dan dinamika kehidupan di dalamnya. Sedangkan “jadi guru” dapat diartikan
bahwa alam tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar, tempat terjadinya
proses pendidikan yang maha luas, banyak hikmah yang dapat diambil
pelajaran sebagai pedoman hidup manusia dalam mengalami kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai