Anda di halaman 1dari 11

Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan

Pengertian Pendidikan
Secara bahasa, pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy,
yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah
diantar oleh seorang pelayan. Pelayan yang kengantar dan menjemput
dinamakan paedagogos. Dalam bahasa romawi pendidikan diistilahkan
sebagai educate uang berarti mengeluarkan sesuatu yang berasa di
dalam. Dalam Bahasa inggris pendidikan diistilahkan to educate yang
berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual.

Pendidikan dalam Arti Luas


Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan hidup.

Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan baik yang khusus


diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan
sendirinya. Pendidikan berlangsung seumur hidup di setiap saat selama
ada pengaruh lingkungan. Pendidikan berbentuk segala macam
pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam
berbagai bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi
sembarang, kapan dan di mana pun dalam hidup. Pendidikan lebih
berorientasi pada peserta didik.

Pendidikan dalam Arti Sempit


Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah lembaga pendidikan formal. Pendidikan
adalah segala pengaruh yang diupayakan oleh sekolah terhadap anak
yang bersekolah agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial
mereka. Jika diperinci dari pengertian ini terdapat beberapa komponen
pendidik antara lain sebagai berikut:sebagai

Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan


khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara teknis pendidikan
berlangsung di kelas. Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam
bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada
kegiatan guru dan siswa-siswi sehingga guru mempunyai peran yang
sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan terjadwal dan materinya
pun tertentu. Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas yaitu
untuk anak-anak dan remaja.

Pengertian Alternatif dan Luas Terbatas


Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan,
yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk
mempersiapkan peserta didik untuk dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa yang akan datang.
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belakang terprogram
dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan infromal di sekolah
dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup bertujuan untuk
mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu.

Para ahli memberikan batasan-batasan tertentu tentang hakikat


pendidikan sesuai dengan sudut pandang masing-masing, sebagimana
diuraikan di bawah ini.

1. Langelveld mendefinisikan pendidikan sebagai setiap usaha,


pengaruh, perlindungan, dan ,bantuan ynag diberikan pada
anak tertuju pada pengawasan anak itu, atau membantu anak
agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
2. John Dewey memberi batasan pendidikan sebagai proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.

3. J.J. Rousseau berpendapat pendidikan adalah memberi kita


perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak akan tetapi
diperlukan pada masa dewasa.

Driyarkara juga mengemukakan rumusan pendidikan sebagai berikut:

1. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal


ayah-ibu-anak, di mana terjadi pemanusiaan anak, dengan
mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai
manusia purnawan (Driyakara, 1980:129).

Pemanusiaan di sini mempunyai dua arti: pendidikan


memanusiakan anak didik, dan anak didik memanusiakan
dirinya. Pemanusiaan itulah yang merupakan proses dalam
pendidikan. Proses itu akan berakhir jika anak sudah dapat
memanusia sendiri sebagai manusia purnawan.

2. Pendidikan adalah hidup bersama kesatuan tritunggal ayah-


ibu-anak, di mana terjadi pembudayaan anak, dengan mana dia
berproses untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai
manusia purnawan (Driyarkara, 1980:130).

Pembudayaan di sini menunjuk aktifitas baik dari oendidik


maupun dari anak didik. Pendidik membudidayakan anak, dan
anak karena dibudayakan itu membudayakan diri.

3. Pendidikan adalah hdiup bersama dalam kesatuan tritunggal


ayah-ibu-anak, di mana terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan
di mana dia berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan
sendiri sebagai manusia purnawan (Driyarkara, 1980:131).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakek adalah suatu
kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab
yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul
interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang
dicita-citakan dan berlangsung secara terus menerus.

Dasar Pendidikan
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi
kekuatan bagi tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti
pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang menjadi dasarnya.
Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah
dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk
dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah
atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku
dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan
sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar
apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting
dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang
tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan
hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan
belum membuahkan hasil yang menggembirakan.

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal


telah dirumuskan antara lain sebagai berikut:

1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4


tahun 1950, Nomor 2 tahun 1945, Yang Berbunyi: Pendidikan
dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub
dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan
bangsa Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang
berbunyi: Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila
3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN
1988 Bab IV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila.
4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV
bagian Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah


Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2
tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.

Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:

1. Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang


paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman,
akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam
pendidikan
2. Ideologis : Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni
pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya
adalah untuk mencerdaskan kehidupa bangsa.
3. Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah
untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari
segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
4. Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
5. Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi
sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
6. Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang
utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik
kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak
untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan
memberikan keterampilan kepada peserta didik,
mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta
didik.
7. Sosial budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu
dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau
masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya
masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena
budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial
budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan
mudah dicapai.

Pentingnya Dasar Pendidikan


Pendidikan merupakan gejala semesta dan berlangsung disepanjang
hayat manusia. Pendidikan juga merupakan agen peradaban dan
pemberadapan manusia. Tetapi, pendidikan formal selalu mengalami
tekanan dan nyaris selalu tertinggal dengan kemajuan peradaban.
Kebodohan merupakan cikal bakal utama bencana manusia. Cikal bakal
kebodohan adalah kemalasan dalam belajar dan ketidaktahuan akan
makna sejati pendidikan. Seperti yang terjadi di negara Indonesia
perkembangan di dunia pendidikan yang terus berubah seiring
berjalannya waktu dengan cara yang signifikan sehingga banyak
merubah pola pikir mayarakat, yang awalnya mereka berfikir
pendidikan berorientasi pada pembentukan kerakter dan akhaq baik
bagi siswa menjadi pendidikan yang lebih berorientasi pada nilai akhir
yang didapat dari nilai ujian. Pola pikir di era saat ini sangat
membutuhkan pembentukan pembelajaran karakter yang baik agar
tidak tergerus dalam derasnya arus globalisasi. Hal tersebut sangat
berpengaruh dalam pendidikan di negara Indonesia. Menyikapi hal
tersebut kita harus dapat mengetahui pentingnya dasar pendidikan.
Dasar pendidikan adalah landasan berpijak dan arah bagi pendidikan
sebagai wahana pengembangan manusia dan masyarakat.

Menurut Iman Barnadip filsafat menjadi dasar pemikiran-pemikiran


pendidikan secara filosofi. Berdasarkan urutan-urutan timbulnya dalam
sejarah islam filsafat pendidikan dapat digolongkan menjadi empat
tipe.

Filsafat naturalisme berpandangan bahwa semua yang datang dari


alam bersifat fisik.

Filsafat idealisme berpandangan bahwa kenyataan itu sendiri atas


subtansi-subtansi yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan atau spirit
atau jiwa.

Filsafat realisme berpandangan bahwa hakikat segala sesuatu adalah


sesuatu yang real, terbebas dari subjek atau manusia yang mengetahui.

Filsafat pragmatisme berpandang bahwa kegunaan, manfaat, utilita


menempati kedudukan utama dari segala sesuatu.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan


berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk
mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi
secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena
pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam
segala aspek kehidupan. Tujuan pendidikan hendaknya diartikan
sebagai rekontruksi pengalaman yang terus menerus. Ini disebut
dengan progresivisme.

Esensi adalah membangun manusia dengan tingkat keterpelajaran


tertentu atau berpendidikan. Manusia yang berpendidikan adalah
mereka yang mampu memahami fenomena secara akurat, berpikir
jernih, dan bertindak secara efektif sesuai dengan prinsip dan aspirasi
dirinya. Orang yang berpendidikan juga membutuhkan informasi,
namun tidak bergantung semata pada informasi yang disimpan
dikepalanya. Nilai-nilai inti dalam mendenifisikan pendidkan adalah
menyediakan lingkungan yang aman dan melakukan pemberdayaan
bagi anak didik sehingga mereka berpeluang memenuhi kebutuhan
dalam makna ideal. Hasil pendidikan yang diharapkan adalah
tumbuhkembangnya anak secara optimal yang dibuktikan dengan
kemampuan menjalani hidup.

Macam – Macam Dasar Pendidikan


Menurut Umar Tirtahardja dan La sulo (1994; 86-87) pada bukunya
yang berjudul Pengantar pendidikan menyatakan bahwa dalam
pendidikan terdapat beberapa dasar yang perlu diperhatikan,
diantaranya adalah dasar filosofis, dasar sosiologis, dasar kultural,
dasar historis, dasar psikologis, serta dasar ilmiah dan teknologi .

Selain itu dikombinasikan dengan pendapat Mantja, W (2007; 2) bahwa


macam dasar pendidikan lainnya adalah landasan yuridis (legalistik),
ekonomi, dan politik.

Apa maksudnya dari masing-masing dasar pendidikan tersebut? berikut


penjelasannya

1. Dasar Filosofis

Dasar filosofis adalah dasar yang berkaitan dengan kajian


mengenai makna terdalam atau hakikat pendidikan itu sendiri.

Dari mengapa pendidikan dapat dilakukan dan diberikan


kepada manusia hingga apa tujuan pendidikan yang
seharusnya.

Dimana pada dasar ini menggunakan mazab-mazab teori


pendidikan berdasarkan aliran-aliran filsafat tertentu dalam
memaknai hakikat pendidikan tersebut.
Contohnya adalah progresivisme, yakni mazab pendidikan yang
menginginkan kemajuan.

2. Dasar Sosiologis

Indikator-indikator atau tanda bahwa pendidikan


menggunakan dasar sosiologis adalah dengan diwujudkannya
tata tertib sosial, perubahan sosial, interaksi sosial, komunikasi
dan sosialisasi dalam dunia pendidikan.

3. Dasar Kultural

Dengan beragamnya budaya Indonesia, ternyata memiliki


hubungan timbal balik antara budaya dan pendidikan.

Kebudayaan yang dapat diwariskan dan kembangkan melalui


pendidikan, sebaliknya bentuk, ciri-ciri, dan metode
pelaksanaan pendidikan yang dipengaruhi atau ditentukan oleh
kebudayaan yang ada dalam masyarakat.

4. Dasar Psikologis

Kegiatan pendidikan seperti proses belajar mengajar tentu


berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan akan
perkembangan manusia, maka tak heran jika melibatkan aspek
kejiwaan merupakan salah satu dasar pendidikan yang penting.

5. Dasar Historis

Alasan dasar historis ini mudah, yakni manusia yang tentunya


memiliki sejarah yang panjang, dari sejak manusia pertama kali
hidup sejak itu pula pendidikan ada.

Maka perkembangan waktu dan zaman maka berpengaruh


pada metode pendidikan dari yang paling sederhana hingga
pendidikan yang komplek seperti saat ini.
6. Dasar Ilmiah dan Teknologi

Masih berkaitan dengan historis, perkembangan ilmiah dan


teknologi pasti akan segera diakomodasi oleh pendidikan. Yang
akhirnya perkembangan IPTEks akan mempengaruhi
pendidikan.

Tampak pada tersedianya berbagai informasi yang cepat dan


tepat untuk dijadikan program, alat dan cara kerja teknologi
pendidikan.

7. Dasar Politik

Seperti yang semua tahu bahwa tujuan dan cita-cita suatu


bangsa dapat tercapai dengan adanya politik.

Maka untuk memperjuangkan cita-cita tersebut perlu melalui


politik yang dijadikan sebagai sebuah dasar atau
landasan.pendidikan.

8. Dasar Ekonomi

Manusia hasil dari sebuah pendidikan pastinya menjadi modal


bagi pembangunan bangsa atau bahkan peradaban. Sehingga
dengan dasar ekonomi, manusia yang berpendidikan bisa
membantu pertumbuhan ekonomi seperti naiknya GNP atau
pendapatan nasional.

9. Dasar Yuridis

Sebuah pendidikan yang berlangsung tentunya tidak ingin


melenceng dari keinginan masyarakat, dengan demikian
pendidikan perlu diatur dalam regulasi yang berlaku di
masyarakat atau bangsa tersebut.
Daftar Pustaka

Mantja, W. (2007). Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen


Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas

Umar Tirtarahardja & La Sulo. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta:


Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan.

Abdul Kadir. (2012). Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.

H. Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati. (2015). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.

Sudarwan Danim. (2010). Pengantar Kependidikan. Bandung:


ALFABETA

Muhtadirusli. (2015). Dasar dan Tujuan Pendidikan.

16 Januari 2015 oleh muhtadirusli

Anda mungkin juga menyukai