PENDIDIKAN SERTA
PENERAPANNYA
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1
KELAS 01-KELOMPOK 3
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ANGGOTA KELOMPOK
ASHABUL KAHFI : 210203501025
MUHAMMAD FAKRI B : 210203502011
SAHLAN : 210203502012
NUR MAGEFIRAH : 210203500003
MOCHAMMAD ADYATMA NUR : 210203502013
1. LANDASAN PENDIDIKAN
Landasan merupakan dasar atau fondasi yang harus
berdiri dengan kokoh jika ingin mendapatkan hasil
masksimal. Pendidikan adalah sebuah proses pemartabatan
manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, efektif,
dan psikotomorik yang dimilikinya
Sehingga dapat diambil pengertian bahwa landasan
pendidikan Indonesia adalah dasar atau pijakan yang dibuat
untuk menentukan isi dan arah pendidikan agar dapat
menyukseskan pembangunan pendidikan di Indonesia
melalui kebijakan dan praktiknya dan didasarkan pada
kaidah-kaidah yang berlaku.
a. Landasan filososfis
Filsafat pendidikan nasional Indonesia berakar pada
nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila.
Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta
didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional
dalam semua level dan tingkat dan jenis
Dua hal yang dipertimbangkan dalam menentukan
landasan filosopis dalam pendidikan nasional
Indonesia. Pertama, adalah pandangan tentang
manusia Indonesia terhadap pendidikan. Kedua
pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial
yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial
lain dalam masyarakat.
b. Landasan sosiologis
Landasan sosiologis pendidikan ialah analisis ilmiah
tentang proses sosial dan pola-pola interaksi social
daalm sistem pendidikan
Adapun ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi
pendidikan meliputi empat bidang:
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek
masyarakat lain
Hubungan kemanusiaan
Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya
Sekolah dalam komunitas yang mempelajarin pola
interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain
di dalam komunitasnya.
c. Landasan kultural
Kebudayaan nasional sebagai landasan pendidikan
nasional adalah bahwa masyarakat indonesia sebagai
pendudkung kebudayaan masyarakat mejemuk, maka
kebudayaan indonesia lebih tepat disebut dengan
kebudayaan nusantara
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 2
dijelaskan bahwa, pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasar pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945,
yang di dalamnya termasuk pada nilai-nilai agama,
kebudayaan Indonesia, dan tanggap pada perubahan
zaman.
d. Landasan psikologis
Landasan psikologis merupakan dasar psikologis
berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan
perkembangan anak. Dalam kehidupannya manusia
selalu terlibat dalam kegiatan belajar.
Secara garis besar, teori belajar dapat di bagi
menjadi tiga yaitu: teori disiplin mental, rumpun
behaviorisme, dan rumpun gestalt-medan.
Landasan psikologis merupakan asumsi-asumsi
dari studi ilmiah dalam bidang psikologi yang
bertindak sebagai sandaran atau tumpuan praktik
pendidikan.
e. Landasan ilmiah dan teknologi
Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai kaitan yang erat. Kemajuan pendidikan
diarahkan untuk kemajuan IPTEK, dan perkembangan
IPTEK pun sangat berpengaruh pada pendidikan.
IPTEK merupakan salah satu hasil pemikiran
manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
yang di mulai pada permulaan kehidupan manusia .
lambang pendidikan, terutama pendidikan jalur
sekolah, harus mampu mengakomodasi dan
mengantisipasi perkembangan IPTEK.
f. Landasan religius
Pendidikan adalah suatu usaha disengaja yang
diperuntukan dalam upaya untuk mengantarkan
peserta didik menuju pada tingkat kematangan atau
kedewasaan, baik moral maupun intelektual.
Namun tidak melupakan nilai-nilai ketuhanan,
individual dan social. Landasan religious berisi tentang
tuntunan-tuntunan atau pedoman dari Tuhan kepada
manusia untuk dapat mencapai kebahagiaan di dunia
dan di akhirat. Oleh sebab itu, sistem pendidikan
nasional mengaharuskan pelajar untuk tidak hanya
mengikuti pendidikan formal saja.
2. Asas asas pendidikan dan
penerapannya
1. Tut Wuri Handayani
Asas Tut Wuri Handayani adalah asas yang berlaku
hingga kini. Ki Hajar Dewantara merupakan pencetus
pertama asas ini yang dicetus pada medio 1922, semboyan
Tut Wuri Handayani adalah satu dari tujuh asa perguruan
nasional taman siswa. Asas yang dikumandangkan oleh Ki
Hajar Dewantara ini kemudian dikembangkan oleh Der.
R.M.P. Sustrokartono dengan menambah dua semboyan
lagi, yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada dan Ing Madya Mangun
Karsa.
2. Asas belajar sepanjang hayat
Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi
lain pendidikan seumur hidupMengapa asas ini dikatakan sebagai
proses belajar seumur hidup? Karena pada dasarnya manusia selalu
berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Menurut Cropley (1970:2-3, Sulo Lipu La Sulo, 1990:25-26, dalam
Tirtarahardja, 1994:121), belajar sepanjang hayat merupakan
pendidikan yang harus:
Meliputi seluruh hidup setiap individu.
Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, dan
penyempurnaan secara sistematis.
Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri
terhadap individu.
Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang
mungkin terjadi.
3. Asas kemandirian dalam belajar
TERIMA KASIH