Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan sebagai usaha dasar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta

pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena
pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.
Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat
memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan
teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.

#404040">

Apa saja macam-macam landasan pendidikan?

1. Landasan Hukum

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.Sementara itu kata hukum
dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Aturan baku yang sudah disahkan oleh
pemerintah ini , bila dilanggar akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku pula.
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam
melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.

2. Landasan Filososfis

a. Pengertian Landasan Filosofis

Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut


keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan
tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah
Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme

3. Landasan Kultural

a. Pengertian Landasan Kultural


Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baiksecara formal maupun informal.

Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan


zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga
sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga
pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

4. Landasan Sosiologis

a. Pengertian Landasan Sosiologis

Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi


pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

2. hubunan kemanusiaan.

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial
lain di dalam komunitasnya.

Apakah yang dimaksud dengan asas-asas pendidikan?

ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas
pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas
tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam
belajar.

1. Asas Tut Wuri Handayani


Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang
dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono
dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun
Karso.

Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:

· Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)

· Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)

· Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

2. Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan
dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.

· Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan
persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.

· Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan pengalaman di luar sekolah.

3. Asas Kemandirian dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan
menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai
fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian
belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

Bagaimana penerapan asas tut wuri handayani dalam pendidikan di Indonesia?

1. 1. Memberikan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat.


2. 2. Seorang pendidikan harus melibatkan mental siswa dalam proses pembelajaran.

3. 3. Seorang pendidikan hanya untuk mengarahkan.

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta
pengindahan sejumlah asas-asas tertentu.Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan
filosofis, sosiologis, dan kultural, ilmiah dan teknologi.yang sangat memegang peranan penting dalam
menentukan tujuan pendidikan.

A. LANDASAN PENDIDIKAN

1. Landasan Filososfis

a. Pengertian Landasan Filosofis

Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut


keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan
tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan

2. Landasan Sosiolagis

a. Pengertian Landasan Sosiologis

Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat

Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

2. hubunan kemanusiaan.

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial
lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural

a. Pengertian Landasan Kultural

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baiksecara formal maupun informal.

4. Landasan Psikologis

a. Pengertian Landasan Filosofis

Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman
etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan
penerapannya dalam bidang pendidikan.

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis

a. Pengertian Landasan IPTEK

Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya
teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang
berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional
dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi
juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu

B. ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas
pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas
tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam
belajar.
1. Asas Tut Wuri Handayani

Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang
dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono
dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun
Karso.

2. Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan
dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.

Ø Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan
persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.

Ø Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan pengalaman di luar sekolah.

Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:

Ø Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)

Ø Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)

Ø Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

. Asas Kemandirian dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan
menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai
fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian
belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

A.PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atautumpuan berikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaanpendidikan. Pandangan tentang hakikat manusia merupakan
tumpuan berikirutama yang sangat penting dalam pendidikan.

Untuk memberi gambaran bagaimana penerapan asas-asas tersebut di atasberturut-turut akan


dibicarakan: keadaan yang ditemui sekarang, permasalahanyang ada, dan pengembangan penerapan
asas-asas pendidikan tersebut di sekolah.

1. Keadaan yang Ditemui Sekarang

Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaanyang ditemui
sekarang:

Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalamipeningkatan. Terbukti dengan


semakin banyaknya peserta didik daritahun ke tahun yang dapat ditampung baik dalam lembaga
pendidikanformal, non formal, dan informal; berbagai jenis pendidikan; dan berbagaijenjang pendidikan
dari TK sampai perguruan tinggi.

Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenagakependidikan pada semua jalur,
jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara proporsional. Dan pada gilirannya
dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaanguru dan tenaga guru
dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri.

Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isipendidikan agar mampu
memenuhi tantangan pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan.

Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yangsemakin meningkat: ruang belajar,
perpustakaan, media pengajaran,bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan
jasmani

Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikanmasyarakat yang bertujuan
untuk:a)Meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidupbermasyarakat secara
berbudaya melalui berbagai cara belajar.b)Menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia
seutuhnya.

Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda:kepemimpinan dan ketrampilan,


kesegaran jasmani dan daya kreasi,sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran berbangsa dan
bernegara,kepribadian dan budi luhur.

Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan denganmemberikan kesempatan yang


seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan olahraga untuk
meningkatkankesehatan dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga

Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita denganmemberikan kesempatan seluas-
luasnya dalam upaya mewujudkankeluarga sehat, sejahtera dan bahagia; peningkatan ilmu pngetahuan
danteknologi, ketrampilan serta ketahanan mental.

3. Pengembangan Penerapan Asas-asas Pendidikan

a.Pengembangan penerapan asas Tut Wuri HandayaniFungsi guru tidak lagi berfungsi menggurui atau
sebagai pusat kegiatan atau

perhatian siswa, melainkan siswalah yang menjadi penentukeberhasilan studinya,

sehingga guru berfungsi sebagai fasilitator sajayang membantu siswa atau anak

untuk mengembangkan kemampuannyasecara optimal.Dengan kata lain guru harus dapat


mengusahakan iklim pendidikan yangdapat

menunjang keberhasilan siswa secara efektif misalnya menciptakankondisi yang


hangat, bersemangat, penuh gairah, memberikan tugas yangmenantang, memberikan

kebebasan berpikir, menyelesaikan tugas, mengontroldisiplin, mengevaluasi, dan lain

lain.b.Asas Belajar Sepanjang Hayat (Pendidikan Seumur Hidup)Pendidikan seumur hidup sama atau
sejalan dengan pendidikanmanusia Indonesia seutuhnya.untuk mencapai keutuhan manusia tidak dapat
dikembangkan pada suatu saat saja, tetapi perlu pengembangan yang

.Asas Kemandirian dalam BelajarBaik asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat
secaralangsung erat kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tut wurihandayani pada
prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar,sedini mungkin di kembangkan kemandirian dalam belajar itu
denganmenghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tanganapabila diperlukan.
Selanjutnya, asas belajar sepanjang hayat hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi
bahwa peserta didik mau danmampu mandiri dalam belajar, karena adalah tidak mungkin
seseorangbelajar sepanjang hayatnya apabila selau tergantung dari bantuan guru ataupunorang
lain.Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan gurudalam peran utama sebaga
fasilitator dan motivator, di samping peran-peran lain: Informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai
fasilitator, gurudiharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikiansehingga
memudahkan peserta didik berinterkasi dengan sumber-sumbertersebut. Sedang sebagai motivator,
guru mengupayakan timbulnyaprakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu.
Pengembangankemandirian dalam belajar ini seyogyanya dimulai dalam kegiatanintrakurikuler, yang
dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam

Kesimpulan

1. Landasan ilosois bersumber dari pandangan-pandanagan dalam ilsafat pendidikan. Pasal 2 UU RI


No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasionalberdasarkan pancasila dan UUD 1945.
sedangkan Ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa
seluruhrakyat indonesia. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telahmempengaruhi
sistem pendidikan nasional. Kebudayaan dan pendidikanmempunyai hubungan timbal balik, sebab
kebudayaan dapat dilestarikan/dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke
generasipenerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Iptek merupakan salah
satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yanglebih baik, yang dimualai pada permulaan
kehidupan manusia.2. Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuanberpikir. Ada tiga asas pokok Pendidikan yaitu :a.Asas Tut wuri Handayani.b.Asas Belajar
Sepanjang Hayat.c.Asas Kemandirian dalam

Anda mungkin juga menyukai