pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena
pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.
Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat
memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan
teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.
#404040">
1. Landasan Hukum
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.Sementara itu kata hukum
dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Aturan baku yang sudah disahkan oleh
pemerintah ini , bila dilanggar akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku pula.
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam
melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.
2. Landasan Filososfis
3. Landasan Kultural
4. Landasan Sosiologis
2. hubunan kemanusiaan.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial
lain di dalam komunitasnya.
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas
pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas
tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam
belajar.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
· Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan
dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
· Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan
persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
· Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan pengalaman di luar sekolah.
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan
menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai
fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian
belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta
pengindahan sejumlah asas-asas tertentu.Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan
filosofis, sosiologis, dan kultural, ilmiah dan teknologi.yang sangat memegang peranan penting dalam
menentukan tujuan pendidikan.
A. LANDASAN PENDIDIKAN
1. Landasan Filososfis
2. Landasan Sosiolagis
Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang:
2. hubunan kemanusiaan.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial
lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baiksecara formal maupun informal.
4. Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman
etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan
penerapannya dalam bidang pendidikan.
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya
teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang
berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional
dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi
juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas
pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas
tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam
belajar.
1. Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang
dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono
dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun
Karso.
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan
dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
Ø Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan
persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Ø Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan pengalaman di luar sekolah.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
Ø Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan
menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai
fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian
belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atautumpuan berikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaanpendidikan. Pandangan tentang hakikat manusia merupakan
tumpuan berikirutama yang sangat penting dalam pendidikan.
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaanyang ditemui
sekarang:
Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenagakependidikan pada semua jalur,
jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara proporsional. Dan pada gilirannya
dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaanguru dan tenaga guru
dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri.
Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isipendidikan agar mampu
memenuhi tantangan pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan.
Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yangsemakin meningkat: ruang belajar,
perpustakaan, media pengajaran,bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan
jasmani
Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikanmasyarakat yang bertujuan
untuk:a)Meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidupbermasyarakat secara
berbudaya melalui berbagai cara belajar.b)Menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia
seutuhnya.
Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita denganmemberikan kesempatan seluas-
luasnya dalam upaya mewujudkankeluarga sehat, sejahtera dan bahagia; peningkatan ilmu pngetahuan
danteknologi, ketrampilan serta ketahanan mental.
a.Pengembangan penerapan asas Tut Wuri HandayaniFungsi guru tidak lagi berfungsi menggurui atau
sebagai pusat kegiatan atau
sehingga guru berfungsi sebagai fasilitator sajayang membantu siswa atau anak
lain.b.Asas Belajar Sepanjang Hayat (Pendidikan Seumur Hidup)Pendidikan seumur hidup sama atau
sejalan dengan pendidikanmanusia Indonesia seutuhnya.untuk mencapai keutuhan manusia tidak dapat
dikembangkan pada suatu saat saja, tetapi perlu pengembangan yang
.Asas Kemandirian dalam BelajarBaik asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat
secaralangsung erat kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tut wurihandayani pada
prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar,sedini mungkin di kembangkan kemandirian dalam belajar itu
denganmenghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tanganapabila diperlukan.
Selanjutnya, asas belajar sepanjang hayat hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi
bahwa peserta didik mau danmampu mandiri dalam belajar, karena adalah tidak mungkin
seseorangbelajar sepanjang hayatnya apabila selau tergantung dari bantuan guru ataupunorang
lain.Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan gurudalam peran utama sebaga
fasilitator dan motivator, di samping peran-peran lain: Informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai
fasilitator, gurudiharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikiansehingga
memudahkan peserta didik berinterkasi dengan sumber-sumbertersebut. Sedang sebagai motivator,
guru mengupayakan timbulnyaprakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu.
Pengembangankemandirian dalam belajar ini seyogyanya dimulai dalam kegiatanintrakurikuler, yang
dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam
Kesimpulan