Capaian Pembelajaran*)
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa :
1. Mampu menggunakan landasan pendidikan dan menerapkannya
dalam kegiatan pembelajaran serta mengembangkannya sesuai dengan
kebutuhan praksis pendidikan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, ditetapkan indikator
sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian landasan pendidikan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai macam landasan pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penerapan landasan pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran
C. Pokok – Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang akan dibahas pada modul ini adalah :
1. Pengertian landasan pendidikan
2. Macam-macam landasan pendidikan
3. Penerapan landasan pendidikan
D. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi
lebih ditemtukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan
rangkaian kegiatan menuju pendewasaaan guna menuju kehidupan yang lebih
berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari oarng taunya dan manakala anak
anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak –anaknya ,
begitu juga disekolah dan diperguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar
oleh guru dan dosen.
1) Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan secara singkat dapat dikatakan sebagai tempat
bertumpu atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan
kenyataan (fakta) tentang kebijakan dan praktek pendidikan (Moeliono, 1989;
Soedomo, 1989/1990). Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan fakta tersebut
dapat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan kebijakan dan
praktek pendidikan yang tepat guna dan bernilai guna. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa landasan pendidikan merupakan dasar bagi upaya
pengembangan kependidikan dalam segala aspeknya.
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna
atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok
dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan
diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan. Sehubungan
dengan itu, landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan atau
bersifat filsafat. Sesuai dengan sifatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu
secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-
konsepsi mengenai kehidupan dan dunia.
b. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar
interaksi sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan
dari upaya dan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara individu yang
terlibat didalamnya. Dalam posisi yang demikian, apa yang dinamakan pendidik
dan peserta didik, menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari kedudukannya
dalam interaksi sosial. Artinya, siapa yang bertanggung jawab atas perilaku dan
siapa yang memiliki peranan penting dalam proses mengubahnya. Karena itu,
proses pendidikan sering kali sukar untuk menunjukkan siapa yang menjadi
pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara permanen, karena
keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
Suatu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa pendidikan tidak akan
pernah terjadi dalam kehampaan sosial, artinya pendidikan tidak akan pernah
terjadi tanpa interaksi antara individu, antara satu generasi dengan generasi
lainnya, dan bahkan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Namun,
oleh karena pendidikan membawa misi normatif maka keluasan interaksi
tersebut dibatasi oleh tata nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Sehubungan dengan itu pula, lembaga pendidikan tidak pernah
berada di dalam kehampaan sosial. Jika lembaga pendidikan bergerak secara
dinamis, maka masyarakat pun akan berkembang dengan cara yang sama, jika
masyarakat bergerak secara dinamis, maka lembaga pendidikan akan
berkembang dengan cara yang sama. Sebaliknya, jika lembaga pendidikan
mengalami stagnasi, masyarakat juga akan mengalami stagnasi, jika masyarakat
mengalami stagnasi, lembaga pendidikan akan mengalami hal yang sama.
Selain itu, sampai saat ini masyarakat Indonesia ditandai oleh dua ciri
yang unik. Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan sosial atau
komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat, dan kedaerahan.
Secara vertikal ditandai oleh adanya perbedaan pola kehidupan antara lapisan
atas, menengah dan bawah. Ketelitian dalam memahami semua latar sosial
tersebut, proses perubahan dan dampak ikutannya akan menentukan
keberhasilan pendidikan dan sebaliknya. Artinya, latar sosial masyarakat
Indonesia yang berbeda tersebut harus dijadikan sebagai tempat bertumpu atau
dasar dalam melakukan analisis kritis dalam upaya menentukan, mengarahkan,
dan mengembangkan kebijakan dan praktek pendidikan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa berbagai pihak yang terkait dengan
kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan disamping perlu
memperoleh perlindungan hukum, dengan landasan hukum semua pihak
tersebut mengetahui hak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Semuanya itu, dapat diketahui melalui perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku. Selain daripada itu, dengan landasan hukum dapat dikaji posisi, fungsi,
dan permasalahan pendidikan dalam segala aspek kehidupan. Oleh karena itu,
tata urut berbagai produk peraturan perundang-undangan perlu ditemukenali
dalam rangka pengambilan kebijakan dan penyelenggaraan praktek pendidikan
agar penyimpangan dan kealpaan diketahui sedini mungkin.
d. Landasan Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik.
Kebudayaan dapat dilestarikan dan/atau dikembangkan dengan jalan
mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pendidikan,
baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal (sekolah). Sebaliknya,
ciri-ciri dan pelaksanaan pendidikan ikut ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat tempat proses pendidikan berlangsung. Oleh sebab itu, langkah-
langkah pengembangan pendidikan tidak boleh bebas dari kebudayaan tempat
pendidikan tersebut diselenggarakan dan dikembangkan. Oleh sebab itu pula,
perancang, pengambil kebijakan, dan pelaksana pengembangan pendidikan
harus memperhitungkan faktor sosial budaya dalam merancang, mengambil
kebijakan, dan melaksanakan pengembangan pendidikan agar supaya segala
kegiatan tersebut tidak menimbulkan kegoncangan budaya.
e. Landasan Psikologis
Psikologi Pendidikan menurut John W. Santrock adalah adalah cabang
ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Jadi, dapat dikatakan bahwa
psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu yang berupaya menggunakan
konsep atau prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan masalah-masalah
yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pendidikan selalu melibatkan aspek
kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis merupakan salah satu
landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Landasan psikologis
pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia, khususnya berkenaan
dengan proses belajar manusia (baca: peserta didik). Pemahaman terhadap
peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek kejiwaan,
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Oleh karena itu,
hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya,
pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri-ciri pertumbuhan
setiap aspek, dan konsep tentang cara-cara paling tepat untuk pengembangan
kepribadian.
g. Landasan Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak bisa lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab
kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Orang tidak mampupun
memerlukan uang untuk mengisi perutnya dan sekedar berteduh di waktu
malam. Dengan demikian pembahasan tentang ekonomi tidak hanya
menyangkut orang kaya saja, melainkan semua orang, termasuk dunia
pendidikan yang ditekuni.
Dunia sekarang ini tidak hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan
juga masalah dari dunia ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan
penghasilan Negara bertambah, walaupun hutang luar negeri cukup besar dan
penghasilan rakyat kecil masih minim. Perkembangan ekonomipun menjadi
pengaruh dalam bidang pendidikan.Globalisasi ekonomi yang melanda dunia,
otomatis mempengaruhi hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Alasannya sederhana, yaitu karena takut digulung dan dihempaskan oleh
gelombang globalisasi ekonomi dunia.
i. Landasan Religius
Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasari dari
landasann-landasan pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang
diciptakan oleh Allah SWT. Landasan agama berupa firman Allah SWT dalam
kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis berupa risalah yang dibawakan oleh
Rasulullah SAW untuk umat manusia yang berisi tentang tuntutan-tuntutan atau
pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia
maupun diakhirat, serta merupakan rahmat untuk seluruh alam.
G. Latihan/Kasus/Tugas**)
1. Buatlah peta konsep tentang landasan pendidikan sebagaimana
diuraikan di atas.
2. Sebutkan definisi landasan pendidikan.
3. Sebutkan empat jenis landasan pendidikan berdasarkan
sumbernya.
4. Jelaskan fungsi landasan pendidikan bagi tenaga kependidikan