OLEH
NIM : (A1K117073)
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb .....
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah PENGANTAR PENDIDIKAN, Kami menyusun makalah ini
guna memberi penjelasan mengenai landasan dan asas-asas pendidikan serta
penerapannya dan untuk lebih jelasnya kami akan menjabarkannya dalam
makalah ini Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
4) Landasan Kultural
Pengertian Landasan Kultural Kebudayaan dan pendidikan mempunyai
hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan
dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan
jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal. Anggota masyarakat
berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan
zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru
sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut
transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat
transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya
sekolah dan keluarga.
Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional Pelestarian
dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya
pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ika’an masyarakat dan bangsa
Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan
dan persatuan bangsa dan negara Indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
5) Landasan Psikologis
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di
Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang
dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri
Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam belajar. 1.
Asas Tut Wuri Handayani Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti
dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara,
seorang perintis kemerdekaan dan pendidikan nasional.
Asas Tut Wuri Handayani memberi kesempatan anak didik untuk melakukan
usaha sendiri, dan ada kemungkinan mengalami berbuat kesalahan, tanpa ada
tindakan (hukuman) dari pendidik (Karya Ki Hajar Dewantara, 1962:59). Hal itu
tidak menjadikan masalah, karena menurut Ki Hajar Dewantara, setiap kesalahan
yang dilakukan anak didik akan membawa pidananya sendiri, kalau tidak ada
pendidik sebagai pemimpin yang mendorong datangnya hukuman tersebut. Dengan
demikian, setiap kesalahan yang dialami anak tersebut bersifat mendidik. Menurut
asas tut wuri handayani : Pendidikan dilaksanakan tidak menggunakan syarat paksaan
Pendidikan adalah penggulowenthah yang mengandung makna: momong, among,
ngemong. Among mengandung arti mengembangkan kodrat alam anak dengan
tuntutan agar anak didik dapat mengembangkan hidup batin menjadi subur dan
selamat.momong mempunyai arti mengamat-amati anak agar dapat tumbuh menurut
kodratnya. Ngemong berarti kita harus mengikuti apa yang ingin diusahakan anak
sendiri dan memberi bantuan pada saat anak membutuhkan.
Pendidikan menciptakan tertib dan damai (orde en vrede) Pendidikan tidak ngujo
(memanjakan anak), dan Pendidikan menciptakan iklim, tidak terperintah,
memerintah diri sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri (mandiri dalam diri anak
didik) Asas ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan
menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing
Madyo Mangun Karso. Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu
kesatuan asas yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri
Handayani : jika di depan memberi contoh : jika ditengah-tengah memberi dukungan
dan semangat : jika di belakang memberi dorongan 2. Asas Belajar Sepanjang
Hayat Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang
dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).
a. Jasmani dan rohani; jasmani meliputi: badan, indera, dan organ tubuh yang lain;
sedangkan rohani meliputi: potensi pikiran, perasaan, daya cipta, karya, dan budi
nurani
b. Material dan spiritual; material berkaitan dengan kebutuhan sandang, pangan,
dan papan yang memadai; sedangkan spiritual berkaitan dengan kebutuhan
kesejahteraan dan kebahagiaan yang sedalam-dalamnya dalam kehidupan
batiniah.
c. Individual dan sosial; manusia mempunyai kebutuhan untuk memenuhi keinginan
pribadi dan memenuhi tuntutan masyarakatnya.
d. Dunia dan akhirat; manusia selalu mendambakan kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat sesuai dengan keyakinan agama masing-masing.
e. Spesialisasi dan generalisasi; manusia selalu mendambakan untuk memiliki
kemampuan kemampuan yang umumnya dimiliki orang lain, tetapi juga
menginginkan kemampuan khusus bagi dirinya sendiri. Untuk mencapai
integritas pribadi yang utuh sebagaimana gambaran manusia Indonesia seutuhnya
sesuai dengan nilai-niai Pancasila, Indonesia menganut asas pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan tiap warga negara
Indonesia:
1) Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kemandirian
sepanjang hidupnya.
2) Mendapat kesempatan untuk memanfaatkan layanan lembaga-lembaga
pendidikan yang ada di masyarakat. Lembaga pendidikan yang ditawarkan
dapat bersifat formal, informal, non formal.
3) Mendapat kesempatan mengikuti program-program pendidikan sesuai bakat,
minat, dan kemampuan dalam rangka pengembangan pribadi secara utuh
menuju profil Manusia Indonesia Seutuhnya (MIS) berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
4) Mendapat kesempatan mengembangkan diri melalui proses pendidikan jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu sebagaimana tersurat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun Asas Kemandirian dalam
Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan
kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru,
namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Pandangan
tentang hakikat manusia merupakan tumpuan berfikir utama yang sangat penting
dalam pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia itu
dapat dididik dan dapat mendidik diri sendiri. Seperti diketahui, manusia yang
dilahirkan hampir tanpa daya dan sangat tergantung pada orang lain (orang tuanya,
terutama ibu) namun memiliki potensi yang hampir tanpa batas untuk dikembangkan.
Bayi itu melalui pendidikan dapat dikembangkan menjadi calon pakar yang dapat
merancang dan membuat pesawat angkasa luar yang dapat menjelajah ruang angkasa,
dan mampu merekayasa genetika yang memicu revolusi hijau dengan berbagai bibit
unggul, ataupun sebaliknya mampu membuat bom yang dapat menghancurkan
manusia dan kebudayaannya. Sebagaimana telah dibicarakan dalam bahasan
terdahulu ada tiga asas utama yang menjadi acuan pelaksanaan pendidikan, yakni:
Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian
dalam Belajar. Untuk memberi gambaran bagaimana penerapan asas-asas tersebut di
atas berturut-turut akan dibicarakan: keadaan yang ditemui sekarang, permasalahan
yang ada, dan pengembangan penerapan asas-asas pendidikan.
Keadaan yang Ditemui Sekarang Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat,
dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui sekarang: Usaha pemerintah
memperluas kesempatan belajar telah mengalami peningkatan. Terbukti dengan
semakin banyaknya peserta didik dari tahun ke tahun yang dapat ditampung
baik dalam lembaga pendidikan formal, non formal, dan informal berbagai
jenis pendidikan; dan berbagai jenjang pendidikan dari TK sampai perguruan
tinggi. Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga
kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan
tugasnya secara proporsional. Dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil
pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru dan tenaga guru dilaksanakan baik
didalam negeri maupun diluar negeri. Usaha pembaharuan kurikulum dan
pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu memenuhi tantangan
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan.
Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin meningkat:
ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan
ketrampilan, sarana pendidikan jasmani.
Kesimpulan
Jahid Hamzah, 2012. Sumber Asas Dan Landasan Pendidikan. Jurusan Pendidikan
Agama Islam.Volume.7.No.2.Makassar