Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

“LANDASAN PENDIDIKAN”

OLEH:

KELOMPOK 12

FAUZIATUL HASANA (18046147)

HARIS MT PANGGABEAN (18086136)

MEGA SYAFRIL (18031108)

SITI AMINAH (18031115)

DOSEN PENGAMPU : Dra.Hj. IZZATI M.pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT,karena atas berkat dan rahmat-
NYA lah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan tak lupa juga
penulis ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah mengarahkan kami dalam menyusun
makalah ini.

Selain dari pada itu kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua,
saudara dan teman-teman sekalian yang telah memberi penulis dukungan,banyak inspirasi
dan motivasi-motivasi yang sangat bermanfaat bagi terwujudnya makalah ini.

Padang, 13 Februari 2020

Penulis
LANDASAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA DI INDONESIA

A. Pengertian Landasan Pendidikan

Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan istilah foundation, yang dalam bahasa
Indonesia menjadi fondasi. Fondasi merupakan bagian terpenting untuk mengawali sesuatu Dalam
bahasa Indonesia, Istilah landasan mengandung arti sebagai alas, dasar atau tumpuan (kamus besar
bahasa Indonesia, 1995:560).
Landasan adalah alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak dari suatu
hal atau suatu fondasi tempat berdirinya sesuatu hal.
Sedangkan Pendidikan adalah bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia
dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya,
sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna
menuju kehidupan yang lebih berarti (Ardiyanadhian :2014).
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa landasan pendidikan
adalah pedoman atau asumsi yang menjadi dasar atau titik tolak dalam rangka praktik pendidikan
menuju pendewasaan dan menuju kehidupan manusia yang lebih berarti.

B. Pentingnya landasan pendidikan

Pentingnya Landasan Pendidikan untuk dipelajari


Beberapa alasan mengapa landasan pendidikan harus dipelajari, yaitu :

 Untuk membangun landasan pendidikan yang kokoh

Untuk mendapatkan pendidikan yang kokoh dan berkualitas harus dimulai dari landasan
pendidikan yang kuat. Pendidikan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika landasan
tidak kuat atau tidak utuh.

 Sebagai tolak ukuran/dasar dalam study pendidikan

Landasan pendidikan ibarat pondasi dasar untuk membangun pendidikan sesuai kearah
yang dicita-citakan bangsa tentu kita tidak ingin mencetak generasi penerus hanya dengan
berpedoman pada nilai yang dihasilkan saja

 Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

Keberlangsungan Negara kesatuan Indonesia, secara tidak langsung menjadi tanggung


jawab para generasi penerus yang duduk di berbagai tingkatan dan jenjang pendidikan, baik
tingkat dasar maupun jenjang pendidikan tinggi karena merekalah yang akan menjadi
penerus lajunya perkembangan bangsa ini
 Untuk menjadikan sumber daya manusia yang cerdas
Dengan tidak mengurangi arti dan pentingnya jalur dari jenjang pendidikan lain, pendidikan
dasar khususnya pendidikan anak usia dini memiliki posisi yang strategis dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dikatakan demikian karena, pada masa usia dini
merupakan landasan atau pondasi bagi tingkatan pendidikan selanjutnya. pendidikan yang
berkualitas, tentunya akan menjadi landasan yang kuat bagi tingkatan pendidikan
selanjutnya, baik pendidikan menengah maupun tinggi

 Landasan pendidikan menjadi pedoman yang kongkret


Landasan pendidikan merupakan norma dasar pendidikan yang bersifat imperatif; artinya
mengikat dan mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan
untuk setia melaksanakan dan mengembangkan berdasarkan landasan pendidikan yang
dianut.
Fungsi landasan pendidikan :

Misi utamam landasan pendidikan dalam pendidikan tenaga kependidikan tidak


tertuju kepada pengembangan aspek keterampilan khusus mengenai pendidikan sesuai
spesialisasi jurusan atau program pendidikan, melainkan tertuju kepada pengembangan
wawasan kependidikan yaitu berkenaan dengan berbagai asumsi yang bersifat umum
tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga kependidikan sehingga
menjadi cara pandang dan bersikap dalam rangka melaksanakan tugasnya.

C. Jenis Landasan Pendidikan

Berdasarkan sifat wujudnya terdapat dua jenis landasan, yaitu Landasan yang bersifat
material, dan Landasan yang bersifat konseptual. Landasan pendidikan tergolong kedalam jenis yang
bersifat konseptual. Landasan yang bersifat konseptual pada dasrnya identik dengan asumsi, yaitu
suatu gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau pernyataan yang sudah dianggap benar, yang
dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir( melakukan suatu studi) dan atau dalam rangka bertindak
(melakukan suatu praktek).

Jenis landasan pendidikan dapat diidentifikasi dan dikelompokan menjadi :

1) Landasan Religius Pendidikan


Landasan Religius Pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari ajaran
agama yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan.

 menurut pandangan Agama Islam turunnya AlQuran yang pertama kali adalah tentang
perintah membaca (Qs.Al-Alaq) ,
 Qs.Almujadilah yang menjelaskan tentang derajat orang berilmu,
 Sebuah hadist yang mengatakan (HR.Ibnu Abdil Barr) mencari ilmu itu wajib bagi setiap
muslim laki laki maupun perempuan (HR.Ibnu Abdil Barr
Implikasinya bahwa pendidikan adalah kewajiban , dan ilmu sangat penting bagi
kehidupan dunia akhirat sampai sampai ada hadist yang mengatakan : Barang siapa yang
menghendaki kehidupan di dunia maka wajib baginya memiliki ilmu,dan barang siapa yang
menghendaki kehidupan akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa
menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu ((HR.Turmudzi).

2) Landasan Sosiologis Pendidikan


Landasan sosiologi pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari
kaidahkaidah sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Kaidah-kaidah sosiologi
tersebut menjelaskan bahwa manusia itu pada dasarnya termasuk makhluk individu,
bermasyarakat, serta berbudaya. landasan sosiologis pendidikan juga merupakan analisis
ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan.
Kegiatan pendidikan itu merupakan suatu proses interaksi antar pendidik dengan peserta
didik, antara generasi satu dengan generasi yang lainnya. Kajian sosiologi pendidikan sangat
esensial, karena merupakan sarana untuk memahami sistem pendidikan dengan
keseluruhan hidup masyarakat.
Kajian sosiologis pendidikan :
a. Individu, Masyarakat, dan Kebudayaan
Individu adalah manusia perseorangan sebagai kesatuan yang tak dapat dibagi,
memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga bersifat unik, serta bebas mengambil
keputusan atau tindakan lainnya sehingga bersifat unik, serta bebas mengambil
keputusan atau tindakan atas pilihan dan tanggung jawabnya (otonom).
Adapun masyarakat didefinisikan oleh Ralp Linton sebagai ‘setiap kelompok manusia
yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka dan menggangp diri mereka sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas.”
Adanya empat unsure di dalam masyarakat yaitu:
1) Manusia (individu-individu) yang hidup bersama
2) Melakukan mempunyai social dalam waktu yang cukup lama
3) Mereka mempunyai kesadaran sebagai satu kesatuan
4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan,
sehingga setiap individu di dalamnya merasa terikat satu dengan yang lainnya.

b. Pendidikan Sosial dan Enkulturasi


Sebagaimana kita maklumi, manusia berbeda dengan hewan yang seluruh
perilakunya dikendalikan oleh naluri yang diperoleh sejak kelahirannya. Saat
kelahirannya, manusia dalam keadaan tak berdaya, karena naluri yang dibawa ketika
kelahirannya relative tidak lengkap. Ia belum memiliki sistem nilai, norma, pengetahuan,
adat kebiasaan, serta belum mengetahui dan belum dapat menggunakan dengan tepat
berbagai benda sebagai hasil karya masyarakatnya. Anak manusia harus belajar dalam
waktu yang relative lebih panjang untuk mampu melaksanakan berbagai peranan sesuai
statusnya dan sesuai kebudayaan masyarakatnya.
c. Pendidikan sebagai Pranata Sosial Pranata Sosial.
Pranata social adalah suatu sistem peran dan norma social yang saling
berhubungan dan terorganisasi disekitar pemenuhan kebutuhan atau fungsi social yang
penting. Pendidikan Formal (Sekolah). Pendidikan formal adalah pendidikan yang
terstrukutr dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. (Pasal 1 ayat 11 UU RI No. 20 Tahun 2003). Fungsi pendidikan
Sekolah. Pendidikan sekolah dapat dikemukakan fungsifungsi sebagai berikut: 1) Fungsi
transmisi kebudayaan masayarakat Fungsi pendidikan Sekolah.

Pendidikan sekolah dapat dikemukakan fungsifungsi sebagai berikut:


o Fungsi transmisi kebudayaan masayarakat
o Fungsi sosialisasi (memilih dan mengajarkan peranan social)
o Fungsi integrasi social
o Fungsi mengembangkan kepribadian individu/anak
o Fungsi mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan
o Fungsi inovasi/men-transformasi masyarakat dan kebudayaan

3) Landasan hukum/yuridis pendidikan.


Landasan yuridis atau hukum pendidikan yakni asumsi-asumsi yang bersumber dari
peraturan perudang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.
Landasan yuridis pendidikan Indonesia ialah seperangkat konsep peraturan
perundang-undangan yang menjadi titik tolak system pendidikan Indonesia, yang menurut
Undang-Undang Dasar 1945 meliputi, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Ketetapan
MPR, Undang-Undang Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang, peraturan
pemerintah, Keputusan Presiden peraturan pelaksanaan lainnya, seperti peraturan Menteri,
Instruksi Menteri dan lain-lain.
UUD 1945 dan UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
merupakan dua bentuk landasan yuridis pendidikan nasional.
Pasal 31 UUD 1945 menjamin hak setiap warga negara untuk mendapat pendidikan,
mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar dan mewajibkan
pemerintah untuk membiayaninya. Pasal 31 UUD 1945 juga mengamanatkan agar
pemerintah Landasan Yuridis Pendidikan untuk mengusahakan dan menyelenggarakan
sistem pendidikan nasional,
Landasan yuridis pendidikan yang bersumber dari UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional - yang dikaji dalam kegiatan pembelajaran ini - antara
lain meliputi:
 Pasal 1 Ketentuan Umum; Penjelasan mengenai visi, misi, dan strategi pendidikan
nasional
 Pasal 2 mengenai dasar pendidikan nasional
 Pasal 3 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional
 Pasal 4 mengenai prinsip penyelenggaraan pendidikan
 Pasal 5 s.d. Pasal 11 mengenai hak dan kewajiban warga negara, orang tua,
masyarakat dan pemerintah
4) Landasan Kultural Pendidikan
Landasan kultural adalah landasan pendidikan yang berakar pada kebudayaan
bangsa , sedangkan kebudayaan adalah hasil cipta dan karya manusia berupa norma-norma,
nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan teknologi yang dipelajari dan dimiliki oleh semua
anggota masyarakat tertentu.

Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat


kebudayaan, dan keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan serta peranan keduanya
dalam terciptanya konsep pendidikan Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik, sebab kebudayaan diwariskan dan dikembangkan dengan jalan pendidikan.
Sebaliknya bentuk, ciriciri dan pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung.

a. Hubungan sistem pendidikan dengan berbagai aspek kemasyarakatan.


o Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
o Hubungan sistem pendidikan dan proses control sosial dengan sistem kekuasaan
yang menentukan kebijakan pendidikan
o Fungsi sistem dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan
kebuadayaan
o Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status
o Fungsionalisasi sistem pendidikan dalam hubungannya dengan ras, kebudayaan,
atau kelompok – kelompok dalam masyarakat
b. Hubungan kemanusiaan di sekolah
Sifat kebudayaan sekolah yang berbeda dengan kebudayaan diluar sekolah. Hal
tersebut dikarenakan peserta didik yang datang ke sekolah berasal dari berbagai latar
belakang sosial budaya yang masing – masingnya berbeda.

5) Landasan Psikologis Pendidikan


Keberhasilan pendidik dalam berbagai peranannya antara lain akan dipengaruhi
oleh pemahamannya tentang perkembangan peserta didik, serta kemampuan
mengaplikasikannya dalam praktek pendidikan.

Pernyataan ini mengacu kepada asumsi bahwa :

a. Peranan pendidik adalah membantu peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya
b. Tahap perkembangan peserta didik mengimplikasikan kemampuan dan kesiapan
belajarnya.
c. Keberhasilan peserta didik menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada tahapnya
akan mempengaruhi keberhasilan penyelesaian tugas-tugas perkembangan pada tahap
perkembangan selanjutnya
d. Pendidikan yang dilaksanakan menyimpang dari tahapan dan tugas-tugas perkembangan
peserta didik memungkinkan akibat negatif bagi perkembangan peserta didik
selanjutnya.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap
peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-
hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar
pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

c. Implikasi masing masing landasan dalam pendidikan

1) Landasan Religius Pendidikan Dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia


landasan religi terwujud jelas pada rumusan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman
2) Landasan Sosiologis
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan
dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan
KeBhinekan tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan
pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur
pendidikan luar sekolah
3) Landasan hukum/yuridis pendidikan
o Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dalam pembukaan UUD 45 dijelaskan
bahwa pendidikan harus berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
o Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
o Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
o Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
o Landasan Kultural Pendidikan Aturan dasar yang mengatur pendidikan nasional
(UUD 1945 dan UU Sisdiknas) sudah memberikan landasan yang kokoh untuk
mengembangkan keseluruhan potensi diri seseorang sebagai anggota
masyarakat dan bangsa. Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 1 ayat 2
ditegaskan juga bahwa yang dimaksud dengan SistemPendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
yangberdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
6) Landasan Psikologis Pendidikan
Penerapan landasan psikologis dalam pendidikan di Indonesia saat ini
tampak pada Kurikulum pendidikan Indonesia yang terbaru saat ini yang sedang
gencar dilaksanakan ialah Kurikulum 2013. Berdasarkan penyampaian dari pelopor
munculnya kurikulum baru ini yaitu Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MS (Wamendikbud
Nasional Indonesia bidang pendidikan), ternyata banyak aspek psikologis yang
menjadi perhatian sehingga muncullah rancangan kurikulum 2013 .
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta


Hasbullah. 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta
Pridarta, Made Prof Dr. 2009. Landasan pendidikan : stimulasi ilmu pendidikan bercorak
Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai