Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah yang dihadapi dunia pendidikan sangat luas dan kompleks, karena
sifat sasarannya yaitu manusia. Pendidikan harus mengantisipasi hari depan yang juga
mengundang banyak pertanyaan padahal pemahaman hari depan sangat penting karena
menjadi acuan untuk masa depan. Oleh karena itu masalah dalam pendidikan yang
bersifat pokok yang dapat disajikan acuan bagi pemecahan masalah-masalah praktis
yang timbul dalam praktek pendidikan. Dengan dikemukakannya masalah-maslah
pokok pendidikan di Indonesia, faktor-faktor juga akan mempeengaruhi
perkembangannya.
Seperti permasalahan pendidilan dan upaya penanggulangannya diharapkan
para pendidik memahami lebih baik masalah pendidikan yang dihadapi,
merumuskannya serta mencari cara pemecehannya. Masyarakat luas perlu diberikan
informasi yang sifatnya memperjelas tentang makna pendidikan dasar. Permasalahan
pokok pendidikan yang telah dibicarakan pada bagian terdahulu dan merupakan
masalah yang terjadi dalam bidang pendidikan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor perkembangan nilai budaya dan seni?
2. Apa faktor laju pertumbuhan penduduk?
3. Apa faktor aspirasi masyarakat?
4. Apa faktor keterbelakangan budaya dan sarana?
C. Tujuan
1. Mengetahui faktor perkembangan nilai budaya dan seni
2. Mengetahui faktor laju pertumbuhan penduduk
3. Mengetahui faktor aspirasi masyarakat
4. Mengetahui faktor keterbelakangan budaya dan sarana.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan IPTEK dan Seni
a. IPTEK
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara
sistem dan terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan
yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek itu,
misalnya sering suatu teknologi baru yang dugunakan dalam suatu proses produksi
menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja,
dan mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan
bahan-bahan varu, sistem pelayanan baru, sampai berkembangnya gaya hidup baru,
kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan
metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan , otomatis juga
sarana penunjangnya seperti sarana laboratorium dan ketenangan. Semua tersebut
tentu membawa masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit memakan biaya.
b. Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun
kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan
hisup manusia. Malalui kesenian manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi
(mencipt) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan dorongan spontanitas dalam
menemukan keindahan. Seni membutuhkan pengembangan.
Aktivitas kesenian mempunyai andil yang cukup besar dalam membetuk
manusia Indonesia seutuhnya. Secara khusus kesenian dapat mengembangkan
domain dari peserta didik. Dunia seni telah mengalami perkembangan yang pesat
dan semakin mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat.

2
B. Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:
a. Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991: 18) Gambaran pertambahan
penduduk adalah sebagai berikut:
Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi
pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan berhasil. Sebabnya karena
tingkat kematian menurun labih cvepat yaitu sebesar 4.5 % dari turunnya tinggi
kelahiran, yait6u sebesar 3,5 %. Hal tersebut juga mengakibatkan berubahnya
susunan umur penduduk. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka
penyedian prasarana dan sarana pendidikan serta komponen penunjang
terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan
nasional menjadi bertambah. Dan juga terjadi pergeseran permintaan akan fasilitas
pendidikan, yaitu untuk sekolah lanjutan cenderung lebih meningkat dibanding
dengan permintaan akan fasilitas sekloah dasar. Sebagai akibat lanjutan,
permintaan untuk lanjut ke perguruan tinggi juga meningkat, khusus untuk
penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu disediakan pendidikan
nonformal.
b. Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah
yang dapat penduduk, terutama dikota-kota besar dan daerah yang padat penduduk,
terutama dikota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu didaerah
pedalaman khususnya didaerah terpencil yang berlokasi dipegunungan dan pulau-
pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam
hal penyediaan dan penempatan guru. Disamping sebaran penduduk seperti
digambarkan itu dengan pols yang static (di kota padat, di desa jarang) juga perlu
diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi)
yang terusw menerus terjadi. Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan
labil yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan sarana pendidikan. Pola yang
labil ini juga merusak pola pasaran kerja yang seharunya menjadi acuan dalam
pengadaan acuan dalam pengadaan tenaga kerja.

3
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan berkembangnya
masalah pendidikan, misalnya masalah pemerataan. Dengan pertumbuhan penduduk
yang pesat maka jumlah anak usia sekolah akan semakin besar. Jika daya tampung
sekolah tidak bertambah maka sebagian dari mereka terpaksa antri atau tidak sekolah.

C. Aspirasi Masyarakat
Dalam dua warsa terakhir ini, aspirasi masyarakat dalam banyak hal meningkat,
khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan,
kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Pendidikan
dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga
social. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua
mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nantinya anak-anaknya memperoleh
pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya sendiri. Apa akibat yang timbul dari
perubahan social tersebut? Gejala yang timbul ialah membanjinya pelamar pada
sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, di samping pendidikan
formal mulia bermunculan beraneka ragam penidikan nonformal.
Kecenderungan aspirasi masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Masyarakat sudah melihat bahwa pendidikan akan lebih menjamin memperoleh
pekerjaan yang layak dan menetap atau akan meningkatkan status sosial mereka.
Peningkatan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan ini akan mengakibatkan anak-
anak akan menyerbu dan membanjiri sekolah. Kondisi seperti ini akan menimbulkan
berbagai masalah seperti sistem seleksi siswa, rasio guru-siswa.

D. Keterbelakangan Budaya dan Sarana


Keterbelakang budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok
masyarkat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung
suatu budaya, kebudayaanya dipadang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas
dari kenyataan apakah kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan
zaman. Karena itu penilaian dari masyarakat luar itu dianggap subjektif. Semestinya
masyarakat luar bukan harus menilainya hanya melihat bagaimana kesesuaia n
kebudayaan tersebut dengan tuntutan zaman. Dan bukankah pendidikan mempunyai

4
misi sebagai transformasi budaya (dalam hal ini adalah kebudayaan nasional). Sebab
sebagai system pendidikan yang tangguh adalah yang bertumpu pada initnya sehingga
tidak pernah ketinggalan zaman. Jika system pendidikan dapat menggapai masyarakat
terbelakang kebudayaannya berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam
pembangunan.
Masyarakat kita umumnya berada di daerah terpencil yang ekonominya lemah
dan kurang sarana dan prasarana yang baik karena kurang terdidik dan mengalami
keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Keadaan seperti ini akan menimbulkan
permasalahan antara lain bagaimana cara menyadarkan mereka dari keterbelakangan
nya, bagaimana cara menyediakan sara kehidupan dengan lebih baik.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia
1. Perkembangan Iptek dan Seni
Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan
terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang
direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual
ataupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah.
2. Perkembangan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan
berkembangnya masalah pendidikan, misalnya masalah pemerataan.
3. Aspirasi masyarakat
Kecenderungan aspirasi masyarakat semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Masyarakat sudah melihat bahwa pendidikan akan lebih menjamin
memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap atau akan meningkatkan
status sosial mereka.
4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan
Masyarakat kita umumnya berada di daerah terpencil yang ekonominya
lemah dan kurang sarana dan prasarana yang baik karena kurang terdidik
dan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
B. Saran
Bahwasannya pendidikan di usia dini itu sangatlah penting dari berbagai
masalah pendidikan yang ada di Indonesia. Kita sebagai masyarakat harus ikut
menanggulangi adanya masalah-masalah pendidikan tersebut. Jadi pihak siapapun
terutama masyarakat Indonesia mengantisipasi yaiti bagaimana semua warga
negara dapat menikmato kesempatan pendidikan serta bagaimana cara
menanggulangi sarana dan prasarana pendidikan yang tidak efisien yang berakibat
kurang matangnya perencanaan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Diten Dikti, Depdikbud. 1992. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud
Henry, Levin. M. 1983. Cost Effectiveness A Primer London. Sage Publications
Sjafei, Mohammad.1979. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: yayasan Proklamasi CSIS
Santoso, Slamet Imam. 1980. Laporan Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional.
Jakarta:Depdikbud
Syafril, Zelhendri Zen, dkk. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana

Anda mungkin juga menyukai