5 Masalah relevansi pendidikan. Faktor yang mempengaruhi kurikulum saat itu tentu
Masalah ini mencakup apakah sistem pendidikan di Indonesia dapat hal ini ini tentu saja karena sudah dirubah pada saat,
sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Salah satu masalah yang kurikulum pada saat itu menurut saya kurikulum
terjadi mengenai hal ini adalah kurikulum Indonesia yang dianggap hanya mengedepankan pada saat ini sudah cukup
gagal. hafalan dan hafalan saja, bagus dalam
para siswa tidak diberi beri mengembangkan
pekerjaan langsung karakter para siswa di
mengenai tugasnya, para Indonesia, kurikulum
siswa juga tidak diberi saat ini lebih
fasilitas untuk mengedepankan proses
mengembangkan karakter dan praktek yang terjadi.
dan minat bakat nya. Kurikulum saat ini tentu
Karena hal itu membuat membuat para siswa
para siswa terkukung oleh terlibat langsung dan
kurikulum. melaksanakan langsung
apa apa yang mereka
Kurikulum di Indonesia masih dianggap gagal karena tidak dapat pelajari, mereka jadi tahu
mengembangkan mindset dan karakter siswa nya. Kurikulum buatan minat bakat nya ke arah
pemerintah dinilai belum mampu membuat para siswa memimpikan mana dan mulai
hal besar, tidak berani memiliki cita-cita dan tidak mempunyai tokoh mengembangkannya
idola. Salah satu website radarbogor.id pada tahun 2017 melakukan
survei kepada ratusan pelajar SD SMP dan SMA, survei hanya
mempertanyakan sesuatu yang sederhana yaitu cita-cita mereka dan
siapa tokoh idola. Sebagian besar anak-anak memilih cita-cita
sebagai dokter dan guru, dan idola mereka adalah mamah Dedeh dan
Ir. Soekarno. Saya tidak menyalahkan cita-cita mereka yang mulia
dan idola-idola mereka yang berprestasi namun dilihat dari begitu
menontonnya jawaban mereka, itu berarti mereka masih belum
berani bercita-cita, mereka memiliki cita-cita dan tokoh idola hanya
sesuai dengan apa yang mereka lihat di media massa dan apa yang
mereka dengar di bangku sekolah.
https://www.radarbogor.id/2017/08/22/kurikulum-gagal-
kembangkan-mindset/
6 Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Tentu faktor yang menjadi Saya rasa ada dua hal
Masalah tenaga pendidik tentu tidak ada habis-habisnya kita bahas satu-satunya hal ini terjadi yang bisa dilakukan
karena pada masa ini banyak sekali masalah yang terjadi mengenai adalah pelaku itu sendiri. dalam menangani
tenaga pendidik. Hal yang marak terjadi adalah pemerkosaan, salah Untuk masalah hal ini, masalah-masalah seperti
satu yang akan saya bahas disini adalah pemerkosaan seorang tentu pelaku adalah oknum ini, yang pertama adalah
pemilik pondok pesantren kepada 12 santriwatinya. yang tidak pantas disebut ditangani hukum dengan
sebagai tenaga pendidik baik, seharusnya hal-hal
karena perilakunya. seperti ini bisa dikenakan
Seorang tenaga pendidik hukuman dan sanksi
harusnya mendidik siswa yang membuat para
dan siswi nya dengan baik, pelaku pelaku
namun pemilik ponpes ini selanjutnya nanti jera.
memang mempunyai hati Namun selama ini para
yang keji karena sanggup pelaku pemerkosaan
memperkosa 12 belum dihukum dengan
santriwatinya dan semestinya, tidak
melakukan penganiayaan setimpal dengan masa
atas alasan menuruti guru. depan dan keadaan
Menurut saya, psikologis para korban.
kemungkinan tenaga Yang kedua adalah,
pendidik seperti ini meskipun orang tua telah
mempunyai kelainan jiwa menitipkan anaknya
dan nafsu berlebih yang dibangku pendidikan
tidak didasari logika, maupun ponpes, orang
kemanusiaan, dan iman tua tetap harus
karena sanggup mengawasi secara penuh
memperkosa dan dan mendampingi anak-
Awalnya saya mendapat berita ini dari aplikasi Tik tok, lalu saya
menganiaya anak didiknya anaknya dalam
telusuri lebih lanjut pada YouTube dan website kompas.com.
sendiri bahkan sampai ke perkembangan dan
sejujurnya banyak sekali website yang membahas berita ini dan saya
anak-anaknya. pertumbuhan anak-anak.
baca sekilas namun tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Kasus ini
Tentu menjadi tanda
terjadi di pesantren Bandung, dan dilakukan sejak 2016. 4 di antara
tanya dari tahun 2016
12 korban sampai hamil dan melahirkan 8 bayi, dari banyak nya
sampai sekarang
berita yang saya baca, anak-anak dari santriwati ini bahkan dijadikan
mengapa baru bisa
alat untuk meminta sumbangan, santri santriwati ini dipaksa harus
terungkap hal keji seperti
menuruti perintahnya sebagai guru, korban juga di diperkosa saat
ini, mengapa para orang
sedang menstruasi, dan yang lebih parahnya adalah wah para korban
tua korban tidak dari
dipaksa untuk menjadi kuli bangunan di pondok pesantren, selain itu
dulu dan dari awal
dana KIP milik korban juga diambil. Nama-nama dan tempat selain
mengusut kasus ini
pelaku disamarkan dan dijaga dengan baik karena para korban
dengan lebih dalam
banyak yang masih dibawah umur dan tentu psikologis nya
dibantu aparat, namun
terguncang.
baru sekarang dimana
sudah banyak korban dan
berlarut waktunya
Rujukan : Syafril, Zelhendri Zen, 2017.. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group