Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nasywa Nurlatifa Riski Kurniasari

Nim : 210 58166


Prodi : pendidikan sosiologi antropologi

TUGAS MENGANALISIS PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA


No FAKTOR YANG UPAYA
FENOMENA/ FAKTA PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI MEMPENGARUHI PENANGGULANGAN
INDONESIA BERKEMBANGNYA PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
1 Pemerataan Pendidikan di Kalimantan Selatan Keterbelakangan Sarana Sistem pamong
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Masyarakat kita yang (pendidikan oleh
Pemerataan Pendidikan di Kalimantan Selatan, umumnya berada di daerah masyarakat, orang tua,
https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/01/18/pemerataan- terpencil, yang ekonominya dan guru) ke beberapa
pendidikan-di-kalimantan-selatan. lemah, dan kurang terdidik provinsi.
Editor: Didik Trio akan mengalami a) SD kecil pada
keterbelakangan sarana daerah terpencil
kehidupan. letak geografis b) Sistem guru
Indonesia. Seperti yang kunjung
kita ketahui bahwa c) SMP terbuka
Indonesia mempunyai
wilayah yang sangat luas Pengelolaan
dan ini mungkin akan Pendidikan
berdampak pada tidak Ketenagaan Pendidikan
meratanya pendidikan di Tenaga kependidikan
Indonesia khusunya daerah antara lain pada
terpencil. peningkatan
Faktor SDM (Sumber Daya kualifikasinya
Manusia), faktor ini sangat memberikan
mementukan dalam kesejahteraan kepada
pemerataan pendidikan. seorang guru,
Kekurangan SDM seperti mengirimkan tenaga
tenaga pendidik akan pengajar yang berkualitas
memicu permasalahan ke daerah yang
pendidikan. kekurangan tenaga
pendidik. Serta
peningkatan SDM tenaga
pendidik yang sudah ada.
Perbaikan Fasilitas
Banjarmasin Post edisi Jumat (17/1/2020), ada tiga isu pendidikan Kekurangan atau
yang diangkat di hari yang sama. Pertama mengenai ketiadaan Kerusakan fasilitas
tempat pendidikan di Dusun Bantumin, Desa Uren, Kecamatan pendidikan jelas akan
Halong, Balangan. Kedua adanya keluhan dari guru di Kabupaten mempengaruhi kualitas
Banjar terkait Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dan ketiga pendidikan karena secara
mengenai kekurangan tenaga guru di Banjarmasin yang jumlahnya psikologis seorang anak
mencapai 1.500 orang untuk SD dan SMP. harus belajar padan
lingkungan yang
Bila dikupas lebih dalam, bisa jadi ada lebih banyak lagi persoalan kondusif dan didukung
pendidikan di Banua. Tak terhitung berapa kali berita mengenai oleh sarana yang
sekolah rusak, atau kekurangan fasilitas dan guru yang menjadi lengkap.
perhatian publik.
2 Masalah kuantitas dan kualitas pendidikan Faktor yang mempengaruhi Upaya penanggulangan
Permasalahan kuantitas pendidikan menyangkut banyak murid yang awalnya adalah karena yang saya lihat di
harus ditampung di dalam sistem pendidikan, hal ini membuat banyaknya anak-anak di lapangan langsung
banyak nya masalah pendidikan Indonesia karena keterbatasan daya Indonesia yang tidak bisa adalah pilihan kedua
tampung, keterbatasan daya tampung ini membuat banyak sekolah melanjutkan sekolah yaitu sekolah-sekolah
melakukan tes uji masuk kepada siswa wa yang dianggap layak karena tidak dapat lulus tes swasta. Anak-anak yang
bersekolah, namun justru hal ini ini membuat makin banyak anak uji yang dilakukan sekolah tersingkir karena faktor
yang buta huruf dan rendah pendidikan di Indonesia. yang dituju. Karena itu usia akan mencari
berarti sekolah hanya sekolah-sekolah swasta
menerima murid murid yang dinilai berkualitas
pintar saja, ini membuat untuk pendidikan.
banyak sekali anak Banyak juga sekolah-
Indonesia tidak sekolah swasta yang
mendapatkan pendidikan kualitasnya bagus bahkan
dan tersingkir oleh murid- kadang melebihi sekolah
murid yang lebih pintar. negeri, namun justru
Dengan tidak kemerataan akan timbul masalah
pendidikan di Indonesia baru yaitu biaya yang
ini, pemerintah ingin dikeluarkan. Tidak
semua anak Indonesia semua anak-anak pintar
Baru-baru ini pemerintah mengadakan sistem zonasi sekolah untuk dapat bersekolah, dan yang masih muda ini
memberantas buta huruf dan rendah pendidikan untuk anak-anak di memberantas buta huruf di memiliki biaya ya lebih
Indonesia, namun sistem zonasi ini menuai banyak sekali protes Indonesia. Namun karena untuk mendapatkan
warga karena hanya menerima siswa berdasarkan usianya, banyak sistemnya adalah mengacu sekolah swasta yang
anak-anak yang sudah lulus SD dan SMP P6 untuk tidak bisa lanjut pada usia, tentu usia usia baik.
ke jenjang berikutnya karena umur mereka yang belum cukup. tua akan menyingkirkan
Dalam website news.detik.com puluhan orang tua murid melakukan banyak usia usia muda
aksi unjuk rasa di depan balai kota Jakarta pada 23/6/2020 yang keduanya pun
https://news.detik.com/foto-news/d-5064516/aturan-zonasi- memang sudah pantas
berdasarkan-usia-menuai-protes-warga? untuk bersekolah, banyak
_ga=2.171103592.919957687.1639229123- orang tua yang tidak terima
1718122371.1639110385 karena anaknya sudah
belajar untuk uji tes selama
bertahun-tahun namun
malah tidak lulus hanya
karena faktor usia.
3 Masalah efisiensi pendidikan Faktor penyebabnya ada Upaya yang bisa saya
Masalah efisiensi pendidikan ini mengacu pada pendayagunaan bermacam-macam, tergiur sarankan dalam hal ini
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti nya dengan dana ini adalah harus
yang kita tahu salah satu sumber daya yang ada untuk pendidikan pendidikan mungkin diperketat nya lagi
adalah dana BOS, dan apakah dana BOS ini sudah digunakan menjadi salah satunya. laporan dana dana yang
dengan baik dan dapat mencapai tujuan pendidikan? Dana pendidikan yang ada untuk pendidikan,
besar, dikelola oleh orang- dan diseleksi nya lagi
orang yang mempunyai orang-orang yang akan
pikiran buruk memang memegang kuasa dalam
akan menimbulkan pendidikan.
masalah. Masalah ini juga
terjadi mungkin
dikarenakan kan kurangnya
pelajaran dan efek jera ada
orang-orang yang
berpotensi sebagai pelaku.

Pada laman news.Detik.com, disebutkan bahwa kepala sekolah


SMKN 53 Jakarta ta karena terkait kasus korupsi penyalahgunaan
dana biaya operasional sekolah dan biaya operasional Pendidikan
tahun anggaran 2018. Widodo dan stafnya Muhammad Faisal
terbukti merugikan keuangan negara senilai Rp. 2,3 miliar. Jelas
masih banyak orang-orang di dalam pendidikan yang
menyalahgunakan pendayagunaan sumber daya yang ada, yang
seharusnya mencapai tujuan pendidikan namun malah digunakan
untuk kepentingan pribadinya. Hal ini tidak sesuai dengan efisiensi
pendidikan karena digunakan secara tidak tepat dan tidak hemat.
https://news.detik.com/berita/d-5767451/kejari-jakbar-tahan-eks-
kepala-smkn-53-terkait-korupsi-dana-bos?
_ga=2.183770606.919957687.1639229123-
1718122371.1639110385
4 Masalah efektivitas pendidikan Faktor yang membuat ujian Menurut saya hal ini
Masalah ini mengacu pada pelaksanaan pendidikan di mana hasil Nasional ini dihapus merupakan upaya yang
yang dicapai sesuai dengan rencana atau program yang telah adanya anggapan bahwa paling bagus untuk
ditetapkan. Masalah pelaksanaan pendidikan yang programnya tidak ujian nasional dianggap dijalani, karena dengan
sesuai dengan yang telah ditetapkan and1 bisa disebut gagal tidak efektif dalam dihapusnya ujian
nampaknya masih sering terjadi di Indonesia. meluluskan siswa karena nasional pada siswa akan
sistemnya hanya berupa lebih mengedepankan
hafalan namun tidak dapat proses yang mereka
diterapkan dan jalani, dan akan berusaha
dilaksanakan secara semaksimal mungkin
langsung. Dengan adanya untuk menerapkan apa
ujian nasional, siswa-siswa yang sudah mereka
yang sudah belajar sekian pelajari. Bukan hanya
tahun, justru ditentukan tentang menghafal pada
kelulusannya melalui ujian detik-detik ketika mau
yang dilakukan dalam ujian saja. Seharusnya
seminggu atau dua minggu sistem ini dari dulu
saja. Harusnya kelulusan diterapkan agar siswa-
seseorang ditentukan dari siswa yang lulus dapat
proses yang selama ini memenuhi kualitas anak
telah dia jalani bukan sekolah di Indonesia.
Salah satu pilihan yang diambil untuk mengatasi salah satu hanya dari hasil selama
kegagalan ini adalah penghapusan ujian Nasional menjadi asesmen beberapa hari saja.
nasional yang menilai kemampuan literasi dan numerasi siswa. Hal
ini tentu mengherankan karena itu berarti ujian Nasional dahulu
dianggap gagal dan tidak efektif dalam meluluskan siswa. Menurut
nadiem Makarim, sistem pendidikan Indonesia yang dulu digunakan
masih belum berhasil membangun kesadaran siswa dan orang tua
terkait pentingnya peristiwa-peristiwa wa di Indonesia salah satunya
adalah perubahan iklim dan lingkungan hidup, karena para siswa
hanya berfokus pada metode menghafal dan ujian berbasis hafalan
sesuai sistem pendidikan pada saat itu.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211117122944-20-
722350/nadiem-sistem-pendidikan-kita-gagal-edukasi-perubahan-
iklim

5 Masalah relevansi pendidikan. Faktor yang mempengaruhi kurikulum saat itu tentu
Masalah ini mencakup apakah sistem pendidikan di Indonesia dapat hal ini ini tentu saja karena sudah dirubah pada saat,
sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Salah satu masalah yang kurikulum pada saat itu menurut saya kurikulum
terjadi mengenai hal ini adalah kurikulum Indonesia yang dianggap hanya mengedepankan pada saat ini sudah cukup
gagal. hafalan dan hafalan saja, bagus dalam
para siswa tidak diberi beri mengembangkan
pekerjaan langsung karakter para siswa di
mengenai tugasnya, para Indonesia, kurikulum
siswa juga tidak diberi saat ini lebih
fasilitas untuk mengedepankan proses
mengembangkan karakter dan praktek yang terjadi.
dan minat bakat nya. Kurikulum saat ini tentu
Karena hal itu membuat membuat para siswa
para siswa terkukung oleh terlibat langsung dan
kurikulum. melaksanakan langsung
apa apa yang mereka
Kurikulum di Indonesia masih dianggap gagal karena tidak dapat pelajari, mereka jadi tahu
mengembangkan mindset dan karakter siswa nya. Kurikulum buatan minat bakat nya ke arah
pemerintah dinilai belum mampu membuat para siswa memimpikan mana dan mulai
hal besar, tidak berani memiliki cita-cita dan tidak mempunyai tokoh mengembangkannya
idola. Salah satu website radarbogor.id pada tahun 2017 melakukan
survei kepada ratusan pelajar SD SMP dan SMA, survei hanya
mempertanyakan sesuatu yang sederhana yaitu cita-cita mereka dan
siapa tokoh idola. Sebagian besar anak-anak memilih cita-cita
sebagai dokter dan guru, dan idola mereka adalah mamah Dedeh dan
Ir. Soekarno. Saya tidak menyalahkan cita-cita mereka yang mulia
dan idola-idola mereka yang berprestasi namun dilihat dari begitu
menontonnya jawaban mereka, itu berarti mereka masih belum
berani bercita-cita, mereka memiliki cita-cita dan tokoh idola hanya
sesuai dengan apa yang mereka lihat di media massa dan apa yang
mereka dengar di bangku sekolah.
https://www.radarbogor.id/2017/08/22/kurikulum-gagal-
kembangkan-mindset/
6 Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Tentu faktor yang menjadi Saya rasa ada dua hal
Masalah tenaga pendidik tentu tidak ada habis-habisnya kita bahas satu-satunya hal ini terjadi yang bisa dilakukan
karena pada masa ini banyak sekali masalah yang terjadi mengenai adalah pelaku itu sendiri. dalam menangani
tenaga pendidik. Hal yang marak terjadi adalah pemerkosaan, salah Untuk masalah hal ini, masalah-masalah seperti
satu yang akan saya bahas disini adalah pemerkosaan seorang tentu pelaku adalah oknum ini, yang pertama adalah
pemilik pondok pesantren kepada 12 santriwatinya. yang tidak pantas disebut ditangani hukum dengan
sebagai tenaga pendidik baik, seharusnya hal-hal
karena perilakunya. seperti ini bisa dikenakan
Seorang tenaga pendidik hukuman dan sanksi
harusnya mendidik siswa yang membuat para
dan siswi nya dengan baik, pelaku pelaku
namun pemilik ponpes ini selanjutnya nanti jera.
memang mempunyai hati Namun selama ini para
yang keji karena sanggup pelaku pemerkosaan
memperkosa 12 belum dihukum dengan
santriwatinya dan semestinya, tidak
melakukan penganiayaan setimpal dengan masa
atas alasan menuruti guru. depan dan keadaan
Menurut saya, psikologis para korban.
kemungkinan tenaga Yang kedua adalah,
pendidik seperti ini meskipun orang tua telah
mempunyai kelainan jiwa menitipkan anaknya
dan nafsu berlebih yang dibangku pendidikan
tidak didasari logika, maupun ponpes, orang
kemanusiaan, dan iman tua tetap harus
karena sanggup mengawasi secara penuh
memperkosa dan dan mendampingi anak-
Awalnya saya mendapat berita ini dari aplikasi Tik tok, lalu saya
menganiaya anak didiknya anaknya dalam
telusuri lebih lanjut pada YouTube dan website kompas.com.
sendiri bahkan sampai ke perkembangan dan
sejujurnya banyak sekali website yang membahas berita ini dan saya
anak-anaknya. pertumbuhan anak-anak.
baca sekilas namun tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Kasus ini
Tentu menjadi tanda
terjadi di pesantren Bandung, dan dilakukan sejak 2016. 4 di antara
tanya dari tahun 2016
12 korban sampai hamil dan melahirkan 8 bayi, dari banyak nya
sampai sekarang
berita yang saya baca, anak-anak dari santriwati ini bahkan dijadikan
mengapa baru bisa
alat untuk meminta sumbangan, santri santriwati ini dipaksa harus
terungkap hal keji seperti
menuruti perintahnya sebagai guru, korban juga di diperkosa saat
ini, mengapa para orang
sedang menstruasi, dan yang lebih parahnya adalah wah para korban
tua korban tidak dari
dipaksa untuk menjadi kuli bangunan di pondok pesantren, selain itu
dulu dan dari awal
dana KIP milik korban juga diambil. Nama-nama dan tempat selain
mengusut kasus ini
pelaku disamarkan dan dijaga dengan baik karena para korban
dengan lebih dalam
banyak yang masih dibawah umur dan tentu psikologis nya
dibantu aparat, namun
terguncang.
baru sekarang dimana
sudah banyak korban dan
berlarut waktunya
Rujukan : Syafril, Zelhendri Zen, 2017.. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai