“ASAS-ASAS PENDIDIKAN”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR – DASAR ILMU
PENDIDIKAN
Pembimbing:
Drs. Wisroni M. Pd
Klompok 2
1. Herlin Setyawan (16063066)
2. Alimah Zikra Tampal (160630 )
3. Ananda Imam Nugraha (160630 )
Asas Tut Wuri Handayani Sebagai asas pertama, Tut wuri handayani merupakan inti
dari sistem among dari Perguruan Nasional Taman Siswa. Asas Tut wuri handayani yang
dikumandangakan oleh Ki Hadjar Dewantara itu mendapat tanggapan positif dari Drs. R.M.P.
Sostrokartono (filsuf dan ahli bahasa) dengan menambah dua semboyan untuk
melengkapinya, yakni Ing Ngarso Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa. ( Raka Joni,
et. Al., 1985 : 38; Wawasan Kependidikan guru, 1982 :93 )
Jadi ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, yaitu :
1. Ing Ngarsa Sung Tulada ( Jika di depan, menjadi contoh )
2. Ing Madya Mangun Karsa ( Jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat, atau
Motivasi )
3. Tut Wuri Handayani ( Jika dibelakang, mengikuti dengan hati-hati ).
Ada sebuah hadis Nabi Saw beliau bersabda yang artinya: ”Tuntutlah ilmu dari
buaian sampai meninggal dunia”.
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat
meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal
dan horisontal.
Ø Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar
tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Ø Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup. Pendidikan seumur hidup merupakan a concept. (P.
Lengrand,1970) yang new significance of an old idea (Dave,1973). Oleh karena itu UNISCO
Institute for Education (UIE Hamburg) menetapkan suatu difinisi kerja yakni
pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus:
1. Meliputi seluruh hidup individu setiap individu
2. Mengarah kepada pembentukan,pembaruan, peningkatan dan sikap yang dapat meningkatkan
kondisi hidupnya
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (Self fulfilment) setiap individu
4. Meningkatkan kemampuan dan motifasi untuk belajar sendiri
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi.
Asas Kemandirian Dalam Belajar Di dalam Asas Tut wuri handayani maupun Belajar
sepanjang hayat secara langsung sangat erat kaitannya dengan asas Kemandirian dalam
belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, mungkin dapat dikembangkan kemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk membantu
apabila diperlukan. Adapun dalam asas belajar sepanjang hayat hanya dapat diwujudkan
apabila didasarkan pada pendapat bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri dalam
belajar, oleh karena itu tidak mungkin seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu
tergantung dari bantuan guru atau pun orang lain.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran
utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang
dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa
Aktif).
Alam takambang jadi guru adalah pepatah yang berasal dari Minangkabau. Kalau
dijadikan bahasa Indonesia, kira-kira menjadi ” alam terkembang dijadikan guru . !e"asa
ini, pepatahtersebut masuk dalam moto pembelajaran untuk guru. #ntah siapa yang
memasukkan, yang jelas perangkat pembelajaran tersebut telah digandakan oleh banyak guru
dan se$ara tidak langsung menyebarluaskan pepatah alam takambang jadi guru. %yatanya
bagi banyak guru pepatah ini sudah &amiliar juga
Alam Takambang Jadi Guru pengertian yang paling pas untuk itu adalah “alam”
(sama juga dengan bahasa Indonesia) yang “Takambang” (membentang luas) ini atau alam
raya ini dengan segala isinya. Jadi Guru diartikan di jadikan sebagai “guru ” ( sama dengan
bahasa Inonesia ). “ Guru ” maksudnya adalah apa yang ada yang dapat memberikan
pelajaran kepada kita atau apa yang dapat kita pelajari padanya. Maka guru disini bermakna
luas, berlaku untuk semua baik berupa orang dan alam sekitar di segala tempat dan keadaan.
Dengan kata lain maksud guru itu adalah sumber belajar, baik untuk disekolah maupun diluar
persekolahan. Anak dapat belajar dirumah dengan buku dan internet, anak dapat belajar
dengan binatang piaraan dan tanaman dikebun atau air yang mengalir disungai. Orang
dewasa juga demikian belajar kapan saja dan dimana saja sumber belajarnya tetap saja apa
yang ada di lingungannya.