PENGANTAR KWU
Oleh :
CHINDY RAHMAWATI
22343089
Dosen Pengampu :
Dr. Elfizon, S.Pd.,M.Pd.T
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
WIRAUSAHA SOSIAL
Seorang wirausaha sosial berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para
pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja diharapkan mampu mengurangi
tingkat pengangguran serta memberikan pengaruh positif pada peningkatan
pendapatan perkapita.
Terdapat tiga macam kategori kewirausahaan sosial, yaitu (1) social bricoleurs,
mereka yang mengalami langsung masalah sosial di komunitasnya dan memiliki
tujuan untuk memecahkan isu sosial yang ada di komunitas; (2) social
constructionist, mereka yang dapat mengenali potensi yang ada; dan (3) social
engineers, mereka yang berfokus pada isu berskala luas (Malunga, Iwu, &
Mugobo, 2014).
Kewirausahaan sosial dan bisnis memiliki banyak kesamaan tetapi banyak aspek
yang membedakan. Ketika wirausahawan komersil ingin berinvestasi, mereka
berkepentingan untuk membuat investasi yang menguntungkan, sementara
wirausahawan sosial berinvestasi dengan pertimbangan apakah akan berdampak
yang diinginkan pada masyarakat dan lingkungan, dan apakah investasi ini akan
membantu mereka memperoleh hasil finansial. Kewirausahaan sosial karena
memiliki misi sosial tidak hanya mengejar keuntungan tetapi tetap memperhatikan
misi sosial yang memberikan dampak pada masyarakat. Kewirausahaan sosial
memiliki peran sebagai agen perubahan dalam membantu masalah sosial dalam
masyarakat.
Selain itu, keberlanjutan pertanian dan pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan juga menjadi paradigma sosial yang penting di Sumatera Barat.
Dalam kondisi di mana masyarakat semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan
lingkungan dan pemanfaatan sumber daya yang bijaksana, peluang bisnis yang
dapat muncul adalah produk-produk organik dan ramah lingkungan, seperti
makanan organik, produk perkebunan yang dihasilkan secara alami, atau
pengolahan limbah organik.
Selain itu, kearifan lokal dalam bidang kerajinan tangan juga dapat menjadi
paradigma sosial yang berpotensi memiliki nilai ekonomi. Sumatera Barat
memiliki banyak kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat,
seperti tenun songket dan ukiran kayu. Peluang bisnis yang dapat muncul adalah
pengembangan produk kerajinan tangan khas Sumatera Barat yang dapat
dipasarkan ke dalam dan luar negeri.
Meskipun sejauh ini belum mengahsilkan sesuatu yang bernilai ekonomi secara
signifikan namun perubahanperubahan terutama perubahan cara pandang
masyarakat terhadap rasa cinta budaya dan mau serta mampu mengembangkan
dan menciptakan sesuatu yang bernilai ekonomi menunjukkan perubahan baik
untuk masa yang akan datang. Ternyata masyarakat jika diberikan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dalam kesempatan dan kepercayaan serta dilibatkan dalam
pembangunan wilayah dan daerahnya akan dengan senang hati mengulurkan
tangan dan berpartisifasi aktif didalam pembangunan daerah, termasuk bangga
dan cinta terhadap budayanya
KESIMPULAN
Kewirausahaan sosial memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah
sosial dan dapat membangun kemandirian masyarakat dalam pembangunan dan
pembenahan hidup ekonomi sosial. Ada tiga kategori kewirausahaan sosial, yaitu
social bricoleurs, social constructionist, dan social engineers. Kewirausahaan
sosial juga memiliki tantangan tersendiri dalam membuat masyarakat menerima
ide yang ditawarkan. Pihak eksternal sebagai enabler harus dapat menarik
perhatian dan membangkitkan semangat dari masyarakat untuk berwirausaha
sosial.