Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Etika Bisnis dalam Wirausaha


Dosen Pengampu : Dr. Asmar Yulastri, M.Pd.

Oleh :

Anggun Rahma Auwldhani 17043095

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A. Etika dan Norma-norma Bisnis

Etika bisnis dan moral dalam berbisnis merupakan salah satu aspek yang harus
mendapatkan perhatian yang serius dalam upaya mengelola suatu kegiatan bisnis.
Karena hal ini akan mampu menjamin kepercayaan serta loyalitas dari seluruh
unsur yang berpengaruh terhadap perusahaan (stakeholders), yang berarti sangat
menentukan maju-mundurnya suatu perusahaan.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah “Suatu kode tik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi”.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis adalah
norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22) ada tiga tingkatan norma etika,yaitu :
1. Hukum. Hukum berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur
mana perbuatan yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh
dilakukan. Hukum hanya mengatur standar perilaku minimum
2. Kebijakan dan Prosedur Organisasi. Kebijakan dan prosedur organisasi
memberi arahan khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam
mengambil keputusan sehari-harinya. Para karyawan akan bekerja sesuai
dengan kebijakan dan prosedur perusahaan/organisasi
3. Moral Sikap Mental Individu. Sikap mental individu sangat penting untuk
menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal. Nilai
moral dan sikap mental individual biasanya berasal dari keluarga, agma,
dan sekolah. Sebagian lagi yang menentukan etika perilaku adalah
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Kebijakan dan aturan perusahaan
sangat penting terutama untuk membantu, mengurangi, dan mempertinggi
pemahaman karyawan tantang etika perilaku.

B. Prinsip-prinsip Etika dan Perilaku Bisnis

Menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip oleh Zimmerer


(1996:27-28), secara universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku,
yaitu :
1. Kejujuran (honesty), yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-
sungguh, terus-terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan,
dan tidak berbohong
2. Integritas (integrity), yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang
terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak
bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya
3. Memelihara janji (promise keeping), yaitu mentaati janji, patut diperccaya,
penuh komitmen, patuh, jangan mengiterpretasikan persetujuan dalam
bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan
4. Kesetiaan (fidelity), yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman,
karyawan, dan negara; begitu juga dalam suatu konteks profesional yang
bebas dan teliti, hindari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan
5. Kewajaran/keadilan (fairness), yaitu berlaku adil dan berbudi luhur,
bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perhatikan komitmen keadilan,
persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan
bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas
dari kesalahan atau kemalangan orang lain
6. Suka membantu orang lain (caring for others), saling membantu, berbaik
hati, belas kasihan, tolong-menolong, kebersamaan, dan menghindari
segala sesuatu yang membahayakan orang lain
7. Hormat kepad aorang lain (respect for others), menghormati martabat
manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri
bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, dan
jangan merendahkan martabat orang lain
8. Warga negara bertanggung jawab (responsibility citizenship), yaitu selalu
metaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses
demokrasi dalam mengambil keputusan
9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence), yaitu mengejar keunggulan
dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun
pertanggungjawaban profesional,tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin
penuh komitmen, melakukan dan mempertahankan tingkat kompetensi
yang tinggi
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu memiliki tanggung
jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan
selalu memberi contoh

C. Cara-cara Mempertahankan Standar Etika

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai


perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder
2. Kembangkan kode etik, topik-topik khas yang ada pada suatu kode etik
biasanya memuat tentang :
a) Ketulusan hati secara fundemental dan ketaatan pada hukum
b) Kualitas dan keamanan produk
c) Kesehatan dan keamanan produk
d) Konflik kepentingan
e) Praktik dan latihan karyawan
f) Praktik pemasaran dan penjualan
g) Kegiatan berpolitik
h) Pelaporan finansial
i) Hubungan dengan pemasok
j) Penentuan harga, pengajuan rekening, dan kontrak
k) Jaminan dagang/insider information
l) Pembayaran untuk mendapatkan usaha
m) Perlindungan lingkungan
n) Informasi pemilikan
o) Keamanan kemasan
3. Jalankan kode tik secara adil dan konsisten
4. Lindungi hak perorangan
5. Adakan pelatihan etika, balai kerja (workshop) merupakan alat untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan
6. Lakukan audit secara periodik untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika.
Hasil evaluasi tersebut akan memberikan suatu sinyal kepada karyawan
bahwa etika bukan sekedar bercanda
7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika

D. Tanggung Jawab Perusahaan

Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggungjawaban sosial


perusahaan. Menurut Ronald J Ebert dan Ricky M Griffin (2000:83), etika sangat
berpengaruh pada tingkah laku individual. Tanggung jawab sosial yang mencoba
menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial
seperti pelanggan, perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung jawab
sosial menyeimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda. Menurut Zimmerer
ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu :
1. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus
memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan
2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan
cara :
a) Dengarkan para karyawan dan hormati pendapat mereka
b) Minta input kepada karyawan
c) Berikan umpan balik baik yang positif maupun negatif
d) Ceritakan selalu kepada mereka tentang kepercayaan
e) Biarkan mereka mengetahui sebenar-benarnya apa yang mereka
harapkan
f) Berilah imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik
g) Beri kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas dan memberikan harga
produk dan jasa yang adil dan wajar. Menurut Ronald J Ebert ada empat
hak pelanggan yang harus dipertanggungjawabkan, yaitu :
1) Hak untuk mendapatkan produk yang aman
2) Hak untuk mendapatkan informasi segala aspek produk
3) Hak untuk didengar
4) Hak untuk memilih apa yang akan mereka beli
Sedangkan menurut Zimmerer (1996) hak-hak pelanggan yang harus
dilindungi ada lima, yaitu :
1) Hak keamanan barang dan jasa
2) Hak untuk mengetahui barang dan jasa yang mereka beli
3) Hak untuk didengar
4) Hak atas pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan
memelihara produk dan memperoleh informasi mengenai barang
dan jasa tersebut
5) Hak untuk memilih barang dan jasa yang mereka perlukan
4. Tanggung Jawab terhadap Investor
Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan
pengembalian (return) investasi yang menarik diantaranya dengan
memaksimumkan laba.
5. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan dan
menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di
lokasi tersebut.

E. Mengapa Pentingnya Etika Bisnis dalam Berwirausaha


Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder
dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan
masalah persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua keputusan perusahaan
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder. Stakeholder adalah
semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada
keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja stakeholder perusahaan :
1. Para pengusaha dan mitra usaha
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
5. Bank penyandang dana perusahaan
6. Investor penanam modal
7. Masyarakat umum yang dilayani
8. Pelanggan yang membeli prouduk
Dengan memiliki etika dan nilai-nilai bisnis, maka bisnis yang dijalankan tidak
hanya menghasilkan keuntungan secara materi, namun juga non material seperti
citra positif, kepercayaan, dan keberlangsungan bisnis itu sendiri. Pentingnya
etika bisnis dalam berwirausaha dapat memberikan beberapa manfaat bagi
perusahaan, yaitu :
1. Menciptakan Kepercayaan Konsumen
Perusahaan yang memegang teguh etika bisnis dan nilai-nilai moral dalam
menjalankan usahanya akan menciptkan konsumen yang loyal. Loyalitas
ini timbul karena adanya trust dari konsumen bahwa perusahaan tidak
melakukan kecurangan atau hal-hal negatif yang dapat merugikan
konsumen.
2. Image Perusahaan yang Baik di Mata Konsumen
Citra perusahaan yang baik akan mendapatkan tanggapan yang positif dari
konsumen. Dengan adanya respon positif dari konsumen maka perusahaan
tersebut akan dikenal dan produknya akan mengalami peningkatan
penjualan.
3. Sebagai Motivasi Karyawan
Karyawan yang bekerja di perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan
nilai-nilai moral akan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Mengingat
perusahaan dimana mereka bekerja mendapatkan kepercayaan dan respon
positif di mata masyarakat, tentunya akan membuat para karyawan ini
merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Kebangaan inilah
yang akan melecut semangat karyawan untuk termotivasi bekerja dengan
semakin lebih baik.
4. Menghasilkan Profit Bagi Perusahaan
Dengan tingginya kepercayaan konsumen pada bisnis anda, yang akan
menaikkan citra perusahaan dan didukung dengan motivasi karyawan,
maka tidak sulit bagi perusahaan anda untuk menghasilkan profit yang
signifikan.
Perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis dan nilai-nilai moral akan
mencegah pihak lain mengalami kerugian yang diakibatkan oleh perusahaannya.
Contohnya, perusahaan akan segera menarik produknya dari pasaran saat
diketahui bahwa produk tersebut cacat atau bahkan dapat membahayakan
konsumennya.
Pada prinsipnya, tujuan dari aktivitas bisnis ini tidak semata-mata
mendapatkan keutungan sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara,
tapi perilaku etis tidak boleh diabaikan oleh perusahaan. Perusahaan yang
menerapkan etika bisnis tidak berarti tidak mampu bersaing dengan kompetitor,
tapi untuk dinilai masyarakat sebagai perusahaan yang berperilaku etis serta
bermoral.
Adapun alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnisnya
secara etis, yaitu :

 Memenuhi ekspektasi publik agar perusahaan beroperasi secara


etis. Dimana perusahaan yang mengabaikan masalah etika akan
menjadi sorotan, sasaran kritik, bahkan hukuman
 Mencegah agar perusahaan tidak melakukan tindakan yang
merugikan stakeholder lainnya
 Meningkatkan kinerja perusahaan
 Meningkatkan kualitas hubungan bisnis dengan menerapkan etika
bisnis seperti menepati janji, kejujuran, dan menolak suap
 Mencegah perusahaan agar terhindar dari penyalahgunaan yang
dilakukan oleh karyawan atau [esaing
 Menghindarkan pelanggaran hak-hak pekerja yang dilakukan oleh
pemberi kerja
 Menghindarkan perusahaan dari sanksi hukuman akibat tidak
dipenuhinya etika bisnis
Mendapatkan keuntungan dari hasil bisnis yang tidak menerapkan etika
bisnis dalam perusahaan serta ketidakjujuran karyawan dapat menyebabkan
kebangkrutan usaha. Sementara perusahaan yang memperhatikan kepentingan
semua pihak yang terlibet dalam bisnisnya akan berhasil dan mempertahankan
kegiatan bisnisnya. Terlebih lagi menjalankan bisnis dengan etika, nilai-nila
kejujuran, dan amanah akan membuat bisnis tersebut lebih berkah, tidak hanya
bagi konsumen atau penggunanya saja, tapi juga bagi orang-orang yang terlibat
didalamnya.

F. Contoh Perilaku Pengusaha yang Tidak Mencerminkan


Etika Bisnis dalam Berwirausaha

a. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan


dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun
sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak
pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak
perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan
kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah
dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak
mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor
telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi
bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak
pengembang.
b. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat
SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar
Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini
diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah
diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah
memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut
digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai
oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini
Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
c. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron.
Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu
perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah
Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan
memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil
menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi
informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki
profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming
indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy
merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita
pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan
yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron
meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena
melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika
terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001. 
Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis
adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus
dipelajari oleh semua perilaku bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat
penting untuk beretika dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis.
kita dapat melihat di contoh diatas pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam
berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik.
sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan
penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.
G. Upaya yang akan Dilakukan Agar Seluruh Wirausaha
Mampu Mengaplikasikan Etika Bisnis dalam
Berwirausaha
Upaya yang dapat saya lakukan agar seluruh wirausaha mampu megaplikasikan
etika bisnis dalam berwirausaha adalah dengan menekankan seluruh prinsip-
prinsip etika bisnis yang ada kepada seluruh wirausaha, agar mereka tau betapa
pentingnya kalau bisnis itu dijalankan dengan dilandaskan etika bisnis dan nilai-
nilai moral. Etika bisnis dan nilai-nilai moral juga dapat ditanamkan melalui
pelatihan-pelatihan mengenai pentingnya etika bisnis dan nilai-nilai moral untuk
menjalankan suatu usaha. Supaya wirausaha menjadi sukses dan unggul dalam
usahanya, wirausaha harus wajib menerapkan beberapa etika bisnis, yaitu :
1. Jujur dan tidak berbohong
2. Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam cara berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
5. Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi atau emosional
7. Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
Perilaku etika dalam bisnis diatas hanyalah sebagian dari etika bisnis yang harus
kita miliki. Selain itu, kita juga harus memiliki etika lainnya yang tentunya yang
dibutuhkan dalam mengendalikan diri, bisnis, dan moral/perilaku wirausaha. Etika
lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan akan tanggung jawab secara sosial
3. Mempertahankan jati diri dan tidak terombang ambing oleh pesatnya akan
perkembangan informasi serta teknologi
4. Bersaing secara sehat
Daftar Pusataka
Modul 5 KWU Etika Bisnis dalam Wirausaha
Slide Presentasi Materi 5
https://www.kompasiana.com/ellakumala9953/5b37855116835f43ea3505c2/etika
-bisnis-yang-wajib-dimiliki-pengusaha
https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/etika-bisnis/
https://www.wartaekonomi.co.id/read167670/10-etika-bisnis-ini-wajib-dimiliki-
pengusaha-agar-jadi-pebisnis-sukses
http://shellaryana05.blogspot.com/2017/04/makalah-kewirausahaan-tentang-
etika.html

Anda mungkin juga menyukai