Ketentuan Tugas:
❖ Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
❖ Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
❖ Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai
berikut: NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
❖ Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda
mendownloadnya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
❖ Selamat mengerjakan tugas.
Pertanyaan:
1. Bagaimana kedudukan syariah dalam agama Islam? Menjelaskan
2. Bagaimana konsep ibadah dalam Islam ? menjelaskan
3. Jelaskan fungsi syariah daalam kehidupan? Analisis
4. Jelaskan tingakatan mashlahat yang dapat diwujudkan oleh syari`ah? Analisis
Jawab:
1. sebagai Pokok Syariat Islam di mana Al- Quran itu asas pertama Syara` dan
Hadis itu asas kedua syara’. Sifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam
seluruh dunia di mana pun berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad ﷺhingga
akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat.
2. Ibadah dalam terminologi Islam adalah kepatuhan kepada Tuhan yang
didorong oleh rasa kekaguman dan ketakutan. ... Tanpa memasukkan unsur
itu maka tidak akan ditemui ibadah sebagaimana telah diciptakan Allah bagi
mahkluk, dan dengan cinta pula Allah mengutus Rasul dan menurunkan al
kitab.
3. Dharuriyah (kebutuhan primer), kebutuhan hajiyah (kebutuhan Sekunder),
dan kebutuhan tahsiniyah (kebutuhan tersier). Selain itu, Asy-Syatibi juga
membagi kebutuhan primer menjadi tiga meliputi kebutuhan agama,
memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kehormatan/ keturunan, dan
memelihara harta. Kebutuhan primer tersebut merupakan kebutuhan yang
wajib dipenuhi oleh umat dan agama mengaturnya dengan sangat baik
sehingga terciptalah kehidupan yang harmonis. Aturan-aturan yang ada dalam
agama meliputi melarang membunuh tanpa suatu alasan yang dibenarkan,
melarang mencuri (dihukum potong tangan), melarang zina, tidak
memaksakan suatu agama, dan lain sebagainya yang semuanya ada dalam Al
Qur’an dan As Sunah.
Selain itu, untuk fungsi dan tujuan syariat islam juga mengatur lain dalam
kebutuhan sekunder dimana kebutuhan ini merupakan kebutuhan kedua
setelah terpenuhinya kebutuhan primer. Meskipun begitu, islam tetap
memberikan hukum agar manusia bisa melakukannya dengan sangat baik
dalam tindakan mereka. Dalam islam kita kenal dengan istilah rukhsah
(keringanan) yang merupakan salah satu bukti dari syari’at islam untuk
mempermudah dalam urusan manusia khususnya dalam hal ibadah. Aturan
tersebut sangat membantu manusia dalam melakukan ibadahnya, contohnya
menqashar/ menjamak sholat bagi orang yang sedang bepergian, tidak puasa
bagi orang sakit atau menyusui, dan lain sebagainya. Hal itu dikarenakan
tujuan syariat islam pada dasarnya tidak memberatkan umatnya.
Selain itu, islam juga mempermudah saat seseorang terkena sangsi hukuman
bagi sangsi pembunuhan tidak sengaja atau bahkan membatalkan hukum
potong tangan untuk pencuri jika saat mereka mencuri merupakan hal yang
terpaksa bukan untuk menimbun kekayaan. Sedangkan fungsi dan tujuan
syariat islam yang terakhir yang berhubungan dengan tahsiniyah/ tersier
merupakan kebutuhan pelengkap yang tidak harus didapatkan oleh umat. Hal
itu bisa berupa pakaian yang bagus, sepatu mahal, mobil mewah, dan lain
sebagainya.
Dengan begitu, fungsi dan tujuan syariat islam ternyata tidak hanya untuk
umat islam saja namun dalam penetapan syariat, tujuannya adalah untuk
kemashlahatan manusia. Artinya, bisa untuk manusia muslim ataupun non-
muslim. Hal itu bisa dilihat dari manfaat setelah menjalankan hukum-hukum
tersebut. Aturan-aturan tersebut juga ada beberapa negara atau daerah
tertentu yang mengambilnya sebagai aturan negara atau aturan daerah
mereka seperti di Arab saudi, di aceh (hukum cambuk bagi pezina), dan
negara lainnya.
4. Membagi maslahat menjadi tiga; yaitu maslahat mu’tabarah, maslahat
mulghah dan maslahat mursalah