NIM 20004113
Prodi Teknologi Pendidikan
Selain suami, istri juga harus menjalankan kewajibannya terhadap suami dan
menjadi hak untuk suami, yaitu:
1) Menaati suami
Kewajiban pertama istri pada suami adalah taat pada suami. Contoh taat
Misalnya, istri patuh ketika suami menyuruhnya untuk beribadah, menutup
aurat, dan lain-lainnya. Namun, istri wajib taat kecuali dalam hal-hal yang
melanggar aturan agama dan/atau kesusilaan. Dalam al-Quran, surat An-Nisa
ayat 34, terjemahannya berbunyi sebagai berikut: "Kaum laki-laki itu
pemimpin wanita. Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-
laki) alas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan harta mereka. Maka wanita yang salehah ialah mereka yang
taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada menurut
apa yang Allah kehendaki......"
2) Melayani suami
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas istri enggan
memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu shubuh.” HR.
Bukhari dan Muslim.
3) Menjaga harta, rumah dan kehormatan suami
Istri wajib merawat dan menjaga harta yang suaminya berikan. Seorang istri
tidak boleh keluar rumah tanpa izin dari suaminya, dan tidak boleh membawa
laki-laki lain masuk ke dalam rumah saat suami sedang tidak ada.
Selanjutnya menjaga kehormatan suami adalah dengan nggak menyebarkan
aib suaminya. Allah SWT berfirman, “Wanita shalihah adalah yang taat
kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah
telah memelihara mereka.” (QS. Annisa:34).
4) Menunjukkan wajah yang manis dan menyenangkan suami
Sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah pernah bersabda: “Sebaik-
baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau melihatnya,
engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan
jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya.”
Perceraian memang tidak dilarang dalam agama Islam, tapi Allah membenci
sebuah perceraian. Artinya, perceraian menjadi pilihan terakhir bagi suami istri
ketika memang tidak ada lagi jalan keluar dalam menghadapi masalah dalam
rumah tangga sehingga menimbulkan dampak-dampak yang sangat merugikan.
Talak dihukumkan sunnah apabila isteri tidak mau patuh kepada hukum-hukum
Allah SWT dan tidak mau melaksanakan kewajibannya, baik sebagai hamba
Allah SWT (seperti shalat dan puasa) maupun sebagai isteri (tidak mau melayani
suami). Misalnya jika si istri tidak melaksanakan tanggung jawabnya seperti
tidak bisa menjaga kehormatannya, atau dia adalah wanita yang meremehkan
kewajibannya kepada Allah, dan suami tidak bisa mengajari atau memaksanya
untuk menjalankan kewajiban seperti sholat, puasa, atau lainnya. Bahkan
sebagian ulama mengatakan bahwa dalam keadaan yang kedua ini wajib untuk
menceraikannya. Selanjutnya misalnya jika suami tidak melaksanakan
kewajibannya untuk menafkahi istri dalam waktu yang lama apalagi sampai
bertahun-tahun sehingga istri tidak mendapatkan hak nafkah dan membuat istri
kesusahan, maka dalam hal ini istri diperbolehkan untuk mengajukan gugatan
perceraian ke Pengadilan Agama.