Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lisa Kurnia Putri

Nim : 21042389
Matkul : Pengantar Kewirausahaan

Resume Tentang Wirausaha Sosial

1. Konsep dan Prinsip-prinsip Wirausaha Sosial


Kewirausahaan sosial merupakan sebuah konsep baru dalam dunia bisnis yang
menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan sosial, seperti kemisikinan, kerusakan lingkungan dan lain
sebagainya. Dua prinsip utama dalam kewirausahaan sosial adalah
Ada inovasi sosial yang bisa mengubah sistem yang ada di masyarakat, serta
Adanya individu yang bervisi dan kreatif

Kewirausahaan sosial (socialentrepreneurship) dapat dikatakan sebagai seni


untuk menciptakan bisnis sosial yang bertanggung jawab yang bertujuan bukan
hanya untuk menghasilkan keuntungan semata akan tetapi juga berusaha
memecahkan berbagai permasalahan sosial dan lingkungan.

Istilah Social Entrepreneur atau yang biasa kita kenal dengan Kewirausahaan
Sosial adalah istilah yang dikenalkan oleh Bill Drayton pada tahun 1972. Bill
Drayton sender mendefinisikan wirausaha sosial sebagai berikut, “Social
entrepreneurs are not content just to give a fish or teach how to fish. They will
not rest until they have revolutionized the fishing industry”. Dari Bill Drayton
kita bisa belajar bahwa wirausaha sosial berperan menyelesaikan permasalahan
di masyarakat bukan hanya dengan social charity, tapi jauh lebih dari itu.
Wirausaha sosial melakukan perubahan besar pada tatanan yang ada untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Berikut ini beberapa definisi dari kewirausahaan sosial yang dapat menambah
khazanah pengetahuan kita dalam memahami keragaman pengertian
kewirausahaan sosial dari sisi teoritis maupun praktis, antara lain:

a. Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari di mana ada kesempatan


untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mana sistem
kesejahteraan negara tidak akan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, dan orang yang bersama-sama mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan (umumnya sumber daya manusia, uang, dan tempat) dan
menggunakannya “untuk membuat perbedaan” (Thompson et al., 2000)

b. Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru yang kuat, ia
mengkombinasikan yang ada dalam angan-angan dan kreativitas
penyelesaian masalah di dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan
sepenuhnya dimiliki oleh visinya tentang perubahan (Bornstein, 1998).

c. Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha, inovatif,


dan transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita,
manajemen orang, visioner yang oportunis visioner, dan membangun
perkumpulan. Mereka mengenali masalah sosial dan mengorganisasi,
menciptakan, serta mengelola usaha untuk membuatperubahan sosial
(Leadbeater, 1997).

Kewirausahaan sosial adalah kegiatan inovatif dengan tujuan sosial baik


dalam sektor keuntungan kelembagaan, seperti dalam usaha komersial tujuan
sosial dalam kewirausahaan sosial perusahaan di sektor nirlaba, lintas sektor,
seperti bentuk struktural hibrida yang menggabungkan pendekatan laba dan
nirlaba. Tiga istilah yang saling berhubungan dengan kewirausahaan sosial. yaitu
sosial enterpreneurship (kewirausahaan sosial), sosial enterpreneur (wirausaha
sosial atau orang yang melakukannya) dan sosial enterprise (lembaga/institusi
atau perusahaan sosial yang menaungi aktivitas kewirausahaan sosial)
Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
Menurut Para Ahli Menurut Dhidiek D. Machyudin prinsip dalam berwirausaha
adalah sebagai berikut:
Harus optimis
Ambisius
Dapat membaca peluang pasar
Sabar
Jangan putus asa
Jangan takut gagal
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda

Seorang wirausaha sosial juga harus dapat mengenal dan memahami pentingya
empat prinsip bisnis (ERAT), yaitu Ethical (menjalankan bisnis sesuaietika,
nilai/norma yang berlaku), Responsible (bertanggung jawab terhadapseluruh
pemangku kepentingan), Accountable (tata kelola pelaporan yang baik), dan
Transparent (keterbukaan kejelasan informasi).
Crisan menyatakan beberapa sifat dari kewirausahaan sosial yaitu :
a) Mereka adalah agen perubahan.
Kewirausaan sosial merevolusi reformasi sosial, membuat perubahan mendasar
dalam fungsi sistem sosial. Mereka fokus pada bagaimana meningkatkan
masyarakat dan lingkungan melalui implementasi visi mereka (Yunus, 1982).

b) Untuk kewirausahaan sosial, misi sosial adalah yang terpenting.


Mereka mengadopsi misi yang dicirikan oleh nilai-nilai seperti menciptakan dan
mempertahankan nilai sosial (dan bukan keuntungan pribadi). Inilah elemen
dasar yang membedakan wirausaha sosial dengan wirausaha komersial.

c) Terdapat orang (tokoh) yang percaya diri dan dikenal dalam komunitas tempat
mereka beroperasi serta memiliki kualitas kepemimpinan yang baik.

Untuk mendukung kewirausahaan sosial perlu dilakukan kegiatan yang


transparan, sesuai dengan prinsip etika dan moral karena hanya dengan demikian
akan menarik banyak pengikut. d) Dapat menghilangkan penyebab masalah
sosial dan memecahkannya bukan hanya mengatasi gejala
Karakteristik yang dimiliki oleh wirausahawan sebagai berikut (Crisan-mitra &
Borza, 2011):
Kreativitas; keinginan secara kontinu untuk mengambil inisiatif
Semangat inovatif; membutuhkan pandangan yang konstan untuk menerapkan
kreativitas
Berani mengambil resiko (Pengambil risiko); pemilik harus
mempertimbangkan risiko awal yang dikenakan, dengan asumsi potensi kerugian
atau potensi kegagalan bisnis.
Keinginan untuk mencapai kinerja setinggi-tingginya; harapan tinggi pada
keuntungan dan peningkatan yang diinginkan
Tanggung jawab; memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap hasil
bisnis mereka; bersemangat untuk mengontrol dan menggunakan sumber daya
yang mereka miliki untuk mencapai tujuan

2. Wirausaha Sosial Sebagai Tanggung Jawab Dalam Membangun Ekonomi


Masyarakat
Kewirausahaan sosial dan bisnis memiliki banyak kesamaan tetapi banyak aspek
yang membedakan. Ketika wirausahawan komersil ingin berinvestasi, mereka
berkepentingan untuk membuat investasi yang menguntungkan, sementara
wirausahawan sosial berinvestasi dengan pertimbangan apakah akan berdampak
yang diinginkan pada masyarakat dan lingkungan, dan apakah investasi ini akan
membantu mereka memperoleh hasil finansial. Kewirausahaan sosial karena
memiliki misi sosial tidak hanya mengejar keuntungan tetapi tetap
memperhatikan misi sosial yang memberikan dampak pada masyarakat.
Kewirausahaan sosial memiliki peran sebagai agen perubahan dalam membantu
masalah sosial dalam masyarakat.

Kewirausahaan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, peran


kewirausahaan adalah sebagai mesin pendorong dalam produksi barang dan jasa.
Banyak penelitian tentang penelitian kewirausahaan yang telah dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dua jenis
kewirausahaan. Penelitian menggunakan studi literatur yang berhubungan
dengan pendefinisian kewirausahaan komersial dan kewirausahaan sosial. Kata
kunci : Definisi, kewirausahaan komersial, kewirausahaan sosial.

Konsep implementasi Tanggung jawab Sosial perusahaan atau CSR (Corporate


Social Responsibility) juga mengalami perubahan paradigma, dari kegiatan yang
bersifat derma, menjadi kegiatan yang lebih produktif. Mohr et al. (2001)
membedakan CSR dalam dua kategori; pertama, membahas relasi CSR dengan
pemangku kepentingan perusahaan dan; kedua, membahas CSR dalam kaitannya
dengan pemasaran sosial. Mendukung kategori kedua, Sellos dan Mair (2005)
dalam

studinya menyimpulkan bahwa keterkaitan antara kewirausahaan sosial dengan


upaya implementasi CSR dapat menjadi model yang menjanjikan dalam kerangka
pencapaian dampak untuk mewujudkan tujuan-tujuan dari Millenium
Development Goals. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam
perkembangannya mulai menekankan pada dimensi keuntungan investasi sosial
daripada penekanan biaya investasi yang tidak profitable dalam jangka panjang

Daftar Bacaan
1. https://www.impactindonesia.id/apa-itu-wirausaha-sosial
2. Ice Suci Sri Rahayu, S.Pd, M.Pd.E (2021). Prinsip Dan Konsep Wirausaha
Sosial
3. DR Dedi Rianto Rahadi. Implementasi Konsep Kewirausahaan sosial Sebagai
Model
4. Sartono, SE., MM. Kewirausahaan Komersial dan Sosial (Studi Literatur)
5. Muhammad Isnan Nurfaqih (2016). Social Entrepreneurship (Kewirausahaan
Sosial)
dalam Perspektif Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai