Nim:21042389
Zaman revolusi fisik (1945-1950) merupakan suatu zaman yang paling cemerlang dalam
sejarah Indonesia, hak-hak Indonesia akan kemerdekaan ditunjukkan oleh pengorbanan-
pengorbanan yang luar biasa oleh bangsa Indonesia. Revolusi yang menjadi alat tercapainya
kemerdekaan bukan hanya merupakan suatu kisah sentral dalam sejarah Indonesia melainkan
merupakan suatu unsur yang kuat di dalam persepsi bangsa Indonesia itu sendiri. Semua
usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas baru, untuk persatuan dalam
menghadapi kekuasaan asing, dan untuk suatu tatanan sosial yang lebih adil akhirnya
membuahkan hasil pada masa-masa sesudah perang dunia II. Untuk pertama kalinya di dalam
kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia segala sesuatu yang serba paksaan yang berasal dari
kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba.Tradisi nasional yang mengatakan bahwa rakyat
Indonesia berjuang bahu-membahu selama revolusi hanya merupakan sedikit dasar sejarah .
masa revolusi Indonesia merupakan masa dimana baru dibentuknya negara Indonesia sebagai
negara merdeka. Sehingga untuk menjalankannya diwarnai dengan intrik politik yang tidak
luput dari berbagai perjuangan dan aksi pertempuran.Secara sosiologis revolusi Indonesia
muncul dari keinginan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Keinginan itu
muncul sebagai bentuk perlawanan membebaskan diri dari belenggu penjajahan dengan cara
berjuang merebut kemerdekaan dan kebebasan. Akhirnya keinginan tersebut berhasil
dilaksanakan melalui proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-
Hatta.4 Menurut Djenderal T.B Simatupang proklamasi merupakan tindakan yang sangat
revolusioner. Dimana dengan satu kalimat saja Indonesia menyatakan berdirinya satu negara
nasional yang menghapus hak-hak penjajah atas negara Indonesia.5 Dengan kalimat
proklamasi tersebut, maka berakhirlah masa pendudukan Jepang dan terbentuklah sebuah
bangsa yang merdeka.
Bapak bangsa Indonesia sering disebut sebagai The Founding Fathers adalah julukan bagi 68
orang tokoh Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan
bangsa asing dan berperan dalam perumusan bentuk atau format negara yang akan dikelola
setelah kemerdekaan. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia sebagaimana yang
diteladankan oleh para pendiri negara tersebut harus terus dipupuk dan dikobarkan dalam diri
setiap warga negara Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga dan
dipertahankan. Seseorang yang memiliki semangat kebangsaaan akan merasa bangga sebagai
warga negara Indonesia.Bapak Bangsa atau the founding fathers yang menjadi tokoh
pengusul perumusan Pancasila adalah Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
The founding father pertama adalah Muhammad Yamin yang mengusulkan lima dasar negara
Indonesia merdeka secara lisan pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Usulan
Muhammad Yamin tentang dasar negara Indonesia yaitu:
1. . Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Rumusan dasar negara Muhammad Yamin lalu disampaikan secara tertulis kepada ketua
sidang BPUPKI. Usulan tersebut berbeda dengan rumusan yang disampaikan Muhammad
Yamin secara lisan. Usulan rumusan dasar negara Muhammad Yamin secara tertulis yaitu:
The founding father pengusul rumusan dasar negara selanjutnya yaitu Soepomo. Ia
mengusulkan rumusan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.
Usulan rumusan dasar negara Soepomo didasarkan pada pemikiran bahwa negara Indonesia
yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik atau negara persatuan. Karena itu, usulan
rumusan dasar negara Soepomo berisi lima prinsip berikut:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
The founding father ketiga yang mengusulkan rumusan Pancasila yaitu Soekarno. Usulan
dasar negara Soekarno berisi lima dasar yang disampaikan lewat pidato pada sidang pertama
BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Berikut usulan rumusan dasar negara Soekarno:
1. Kebangsaan Indonesia
4. Kesejahteraan sosial
Soekarno juga mengusulkan perumusan nama dasar negara. Semula, ia hendak menamai
dasar negara usulannya sebagai Panca Darma. Atas saran ahli bahasa sekaligus temannya,
Soekarno menggunakan menamakan rumusan dasar negara tersebut sebagai
Pancasila.Soekarno juga mengusulkan kemungkinan peringkasan lima sila dasar negara
menjadi Tri Sila sebagai berikut:
2. Sosio Demokrasi, yaitu gabungan dari mufakat (demokrasi) dan kesejahteraan sosial
3. Ketuhanan
Soekarno juga mengusulkan kemungkinan Tri Sila diringkas menjadi Eka Sila dengan sila
gotong royong.Setelah pengusulan rumusan dasar negara, Pancasila tidak langsung disahkan.
Sembilan perumus dasar negara sekaligus anggota BPUPKI ditunjuk sebagai Panitia
Sembilan. Panitia Sembilan bertugas untuk menampung berbagai aspirasi tentang
pembentukan dasar negara.Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar
negara yang disebut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan dasar negara dalam
Jakarta Charter sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi para pemeluk-pemeluknya
3. Persatuan Indonesia
Revolusi kemerdekaan 1945-1949 adalah salah satu periode terpenting dalam perjalanan
sejarah Bangsa Indonesia. Periode ini dimulai dari kekalahan bala tentara Jepang terhadap
sekutu, Proklamasi kemerdekaan hingga perlawanan terhadap pendudukan NICA yang
membonceng sekutu, baik perlawanan melalui jalur atau fisik.
Zaman revolusi fisik (1945-1950) merupakan salah suatu zaman yang paling cemerlang
dalam sejarah Indonesia. Hak-hak Indonesia akan kemerdekaan ditunjukan oleh pengorbanan
yang luar biasa oleh bangsa Indonesia. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan
bukan hanya merupakan suatu kisah sentral dalam sejarah Indonesia melainkan merupakan
suatu unsur yang kuat di dalam persepsi bangsa itu sendiri. Semua usaha yang tidak menentu
untuk mencari identitas-identitas baru, untuk persatuan dalam menghadapi kekuasaan asing,
dan untuk suatu tatanan sosial yang lebih adil akhirnya membuahkan hasil pada masa-masa
sesudah perang dunia II.
Selama masa revolusi fisik (1945-1950)Indonesia berada dalam kondisi “darurat perang”.
Kondisi-kondisi seperti inilah yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia selama masa
revolusi fisik. Ketidakstabilan kehidupan sosial muncul di berbagai tempat diwilayah
Indonesia.
Kedaulatan dan persatuan bengsa masih harus terus diuji karena masih adanya ancaman dari
luar negeri seperti dari Belanda yang mengandalkan tentara NICA. Begitu pula dari dalam
negeri belum sepenuhnya stabil karena adanya ancaman keamanan dimana-mana.Mengenai
orang-orang Indonesia yang mendukung revolusi, maka ditarik perbedaan antara kekuatan-
kekuatan perjuangan bersenjata dan kekuatan-kekuatan diplomasi, antara mereka yang
mendukung revolusi dan merekayang menentangnya, antara generasi muda dan generasi
muda dan generasi tua,antara golongan kiri dan golongan kanan, antara kekuatan-kekuatan
Islam dan kekuatan sekuler, dan sebagainya. Hal ini merupakan suatu gambaran mengenai
suatu masa ketika perpecahan menimpa bangsa Indonesia berbentuk beraneka ragam dan
terus-menerus berubah. Sedangkan, bagi para pemimpin revolusi Indonesia, tujuannya adalah
melengkapi dan menyempurnakan proses penyatuan dan kebangkitan nasional yang telah
dimulai empat dasawarsa sebelumnya.
5.Dampak Revolusi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dikatakan sama besarnya dengan revolusi yang
dilakukan negara besar lainnya seperti Amerika, Prancis, Rusia, maupun China. Karena
terbebas dari jajahan negara lain, sehingga tujuan ke depannya guna menata kehidupan
berbangsa dan bernegara yang adil dan menghargai hak rakyatnya.
Namun, hal tersebut tidak serta merta membawa dampak yang positif bagi Indonesia
melainkan ada dampak yang harus dihadapi dan dibayar mahal karena adanya revolusi.
Dimana, dengan adanya revolusi di Indonesia maka berdampak pada memburuknya kondisi
perekonomian dengan kurangnya bahan makanan yang tersedia maupun kurangnya bahan
bakar untuk transportasi.
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwjCl_Kki573AhX27HMBHSEgBF0QFnoECDsQAQ&url=http%3A%2F%2Fstaffnew.uny.ac.id%2Fupl
oad%2F197408092008121001%2Fpenelitian%2FB-
1.PENELITIAN.pdf&usg=AOvVaw2AUrI5iWP1QtZ01_hNrkxK
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwiqjezGip73AhXeILcAHToYD6YQFnoECAMQAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsgd.ac.id%2F173
96%2F3%2F4_BAB%2520I.pdf&usg=AOvVaw0IqIDOSN4azX1gcXGS5SfZ
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwi5g62xjp73AhUoUGwGHRewAfoQFnoECAoQAw&url=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fedu
%2Fdetikpedia%2Fd-5657865%2Fmau-tahu-siapa-the-founding-fathers-yang-merumuskan-
pancasila-ini-jawabannya&usg=AOvVaw2X_XCerTeoNaoiyV84ru9U
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwitttjylJ73AhWkRmwGHW-
QCEoQFnoECBEQAQ&url=https%3A%2F%2Fjournal.unnes.ac.id%2Fsju%2Findex.php%2Fjih%2Farticl
e%2Fview%2F19720%2F9320&usg=AOvVaw2BW7ZAj86BzCKwIu-yjzlf