Anda di halaman 1dari 13

WIRAUSAHA SOSIAL

A.Pengertian Wirausaha Sosial


Kewirausahaan sosial/Social Entrepreneur adalah disipilin ilmu yang
menggabungkan antara kecerdasan berbisnis, inovasi, dan tekad untuk maju ke
depan. Wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk
sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat
sekitar. Wirausaha sosial berperan menyelesaikan permasalahan di masyarakat
bukan hanya dengan social charity, tapi jauh lebih dari itu.

Ada pula yang mendefinisikan wirausaha sosial sebagai wirausaha dengan


misi sosial dan mempertimbangkan wirausaha sosial sebagai aktivitas
wirausaha dengan menanamkan tujuan sosial menekankan pada karakter dan
visi. Secara sederhana, kita dapat menarik kesimpulan bahwa wirausaha sosial
adalah orang-orang yang berusaha menyelesaikan masalah sosial dengan
pendekatan kewirausahaan, yaitu erbisnis dengan empati dan dengan social
capital (trust dan jaringan).

Pengertian dan Definisi kewirausahaan sosial:


Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari di mana ada kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mana sistem
kesejahteraan negara tidak akan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, dan orang yang bersama-sama mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan (umumnya sumber daya manusia, uang, dan tempat) dan
menggunakannya "untuk membuat perbedaan" (Thompson et al., 2000).

Wirausaha Sosial berperan sebagai agen perubahan di sektor sosial dengan


cara:
 mengadopsi sebuah misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
sosial
 mengenali dan mengejar peluang baru tanpa henti untuk melayani misi
tersebut
 terlibat dalam proses inovasi, adaptasi, dan pembelajaran yang
berkelanjutan
 bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang ada saat ini
 menunjukkan rasa pertanggungjawaban yang tinggi terhadap konstituen
yang dilayani dari hasil yang dibuat (Dees, 1998).

Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengambil risiko yang wajar atas
nama orang-orang yang dilayani oleh organisasinya (Brickerhoff, 2009).
Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru yang kuat, ia
mengkombinasikan yang ada dalam angan - angan dan kreativitas
penyelesaian masalah di dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan
sepenuhnya dimiliki oleh visinya tentang perubahan (Bornstein, 1998).

Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha, inovatif,


dan transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita,
manajemen orang, visioner yang oportunis visioner, dan membangun
perkumpulan. Mereka mengenali masalah sosial dan mengorganisasi,
menciptakan, serta mengelola usaha untuk membuatperubahan sosial
(Leadbeater, 1997).

Kewirausahaan sosial meliputi kegiatan dan proses yang dilakukan untuk


menemukan, menentukan, dan mengeksploitasi peluang, sehingga dapat
meningkatkan kekayaan sosial dengan menciptakan usaha baru atau
mengelola organisasi yang ada secara inovatif (Zahra et al., 2008).

Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengenali masalah sosial dan


menggunakan strategi kewirausahaan untuk memberanikan diri menghadapi
risiko sebagai pemimpin perubahan sosial ke arah positif.

Wirausaha sosial adalah aktivitas wirausaha yang menanamkan tujuan sosial


(Austin, Stevenson, & Wei-skillern, 2006).

B. Pentingnya Wirausaha Sosial


Penerapan kewirausahaan sosial dipandang penting, karena memilki
karakteristik yang merupakan terobosan baru dalam memecahkan
fenomena sosial melalui pendekatan selain mencari keuntungan, juga
menciptakan nilai sosial terutama bagi masyarakat miskin.

Social entrepreneurship hadir untuk menutup celah yang tidak dapat atau


tidak sempat disentuh oleh pemerintah maupun pihak swasta. Social
entrepreneurship muncul untuk menyelesaikan masalah sosial dengan langsung
terjun ke komunitas. Setidaknya, begitulah anggapan orang-orang
mengenai social entrepreneurship.

Untuk mencapai Kewirausahaan Sosial yang lebih tepat, maka seorang


wirausaha perlu lebih percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, mau untuk
mengambil risiko, kepemimpinan, kedisiplinan, berorientasi untuk masa depan,
jujur dan tekun.
Manfaat menjalankan wirausaha terbaik:
Mampu Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Salah satu keuntungan terbaik yang bisa di ciptakan untuk masyarakat ialah
untuk lapangan pekerjaan. Membuka lapangan pekerjaan tentu saja menjadi
salah satu usaha terbaik yang selalu di nantikan masyarakat. Berbagai
kegiatan usaha yang di jalankan namun mampu untuk memberikan lapangan
pekerjaan termasuk dalam bentuk Kewirausahaan Sosial yang memberikan
manfaat sangat banyak.

Mengurangi Pengangguran
Di indonesia sendiri pengangguran sudah semakin banyak, banyaknya
penduduk yang mana juga terus meningkat tentu saja membuat banyak
orang berlomba-lomba untuk menjadi pekerja terbaik. Namun tidak semua
orang mampu untuk melakukan pekerjaan, berbagai halangan tentu saja ada.
Namun ketika kita sendiri mampu membuka Kewirausahaan Sosial maka
risiko pengangguran yang ada sedikit berkurang. Apalagi dengan
kewirausahaan yang memiliki kapasitas pegawai banyak, tentu semakin
banyak orang yang tidak lagi menjadi pengangguran.

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat


Adanya peluang pekerjaan dari Kewirausahaan Sosial sangat mampu sekali
menanggulangi permasalahan tersebut. Akan tetapi semua kembali dengan
bentuk usaha yang di jalankan. Tidak mungkin bukan ketika usaha yang di
jalankan hanya dalam bentuk sederhana namun memberikan upah yang
lebih. Dengan begitu upah kerja pun sangat di sesuaikan dengan bentuk
usaha yang di jalankan.

Mampu Mengombinasikan Faktor Produksi


Alam, tenaga kerja, modal dan keahlian adalah bagian yang begitu penting
ketika menjalankan Kewirausahaan Sosial. Jika kita menjadi pendiri
wirausaha kita juga perlu memastikan jika tenaga kerja yang akan kita
rekrut sudah kompeten, atau memiliki rasa ingin bisa. Sehingga usaha yang
kita jalankan tidak lagi sia-sia dan memberikan hasil terbaik sesuai dengan
yang kita sudah rencanakan sejak awal mendirikan wirausaha tersebut.

Menjalankan Peran dan Memajukan Bangsa


Salah satu bentuk terbaik yang bisa di dapatkan dalam Kewirausahaan
Sosial ialah mampu untuk memajukan bangsa dengan memberikan
sumbangan-sumbangan. Baik dengan bidang pendidikan, budaya,
kesehatan, dan lain sebagainya yang memberikan manfaat terbaik. Apalagi
saat ini problem di indonesia yang sering terjadi adalah pendidikan,
kesehatan dan pengangguran, maka dengan mendirikan kewirausahaan tentu
memberikan manfaat yang sangat banyak untuk bangsa indonesia.
Pembayaran Pajak sebagai pPemasukan APBN APBD
Wirausaha memberikan peran yang begitu penting untuk memberikan
pemasukan di pemerintah daerah setempat. Nah pembayaran pajak yang di
lakukan di setiap wirausaha tentu saja menjadi pemasukan tersendiri bagi
masyarakat. Namun sangat di sayangkan, indonesia memiliki berbagai
macam pajak yang, seperti dengan pajak penjualan, pajak pendirian
bangunan dan lain sebagainya. Dengan banyaknya pajak yang di jalankan
tentu saja usaha juga perlu lebih di permudah. Akan tetapi pemerintah
sering kali mempersulit akan berdirinya usaha yang di jalankan tersebut

C. Paradigma Wirausaha Sosial


Paradigma kewirausahaan akhir-akhir ini mengarah secara masif kearah
peran bidang sosial. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikasi perubahan
peristilahan dan ruang lingkupnya. Kepribadian seorang wirausaha merupakan
faktor mental dan sikap yang kuat dan berani dalam berusaha dan giat pantang
menyerah. Konsep kewirausahaan dalam implementasinya di masyarakat sudak
mulai meluas ke konsep spesifik tertentu seperti pada kewirausahaan sosial
(social entrepreneurship). Social entrepreneurship terdiri dari dua kata, yaitu
social yang artinya kemasyarakatan, dan entrepreneurship yang artinya
kewirausahaan. Pengertian sederhana dari melakukan perbaikan (Santosa,
2007). Dengan kata lain,seorang social entrepreneur selalu melibatkan diri
dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus menerus
(entrepreneurial private-sector
business activities).

Paradigma sosial yang saya lihat di lingkungan saya berada, yang berpotensi
memiliki nilai ekonomis yaitu Menjual Bunga yang dilakukan dengan cara
memperbanyak menaman bibit bunga, karena ditempat saya disini mempunyai
keunikan musim bunga yaitu dimana ibu-ibu mulai mencari bunga, membeli
bunga dan menanan bunga. Upaya apa yang akan saya lakukan untuk
mengaktifkan paradigma tersebut menjadi fungsi ekonomis bagi masyarakat
melalui wirausaha sosial yaitu mulai menerapkannya dalam kehidupan
lingkungan saya, yaitu membuka bisnis sosial yang dimulai denganmelibatkan
komunitas local, seperti mma saya yang mempunya kelompok Pecinta Bunga
dilingkungan, dimana juga mama saya juga seorang pecinta bunga dan
mempunyai banyak beragam jenis bunga di teras dan halaman rumah.

Selain itu saya juga menjalankan metode bisnis yang bersifat pemberdayaan
masyarakat setempat. Bisnis sosial bisa dikembangkan di mana saja, dengan
berbagai potensi lokal yang tersedia. Prinsip utamanya, bisnis sosial lebih
memaksimalkan manfaat. "Bisnis sosial lebih mencari manfaat untuk
komunitas lokal. Kepercayaan dibangun dari aktivitas harian dan keyakinan
bukan dari nilai jaminan. Bisnis sosial juga memperlakukan pekerjanya lebih
manusiawi bisnis sosial memiliki cara pandang berbeda atas orang yang terlibat
bekerja di dalamnya. "Setiap orang diyakini memiliki keunikan, sehingga
antara satu dan lainnya tak bisa disamakan.”
D.Elemen Kewirausahaan Sosial
Dees mendefisinisikan Social Entrepreneurship sebagai aktivitas inovatif
dengan tujuan sosial baik sektor swasta (private sector) maupun sektor
nonprofit (nonprofit sector), atau keduanya. Keragaman pemikiran, perpektif,
dan definisi-definisi diatas memang mengaburkan pemahaman wirausaha
sosial, tetapi juga membantu kita dalam melihat pengertian dari arti wirausaha
sosial. Dari ragam definisi tersebut, kita bisa melihat titik temu kewirausahaan
sosial yang memiliki 4 elemen utama, antara lain:

 Social Value
Menekankan bahwa kewirausahaan sosial memiliki peran dalam
menciptakan kebermanfaatan sosial. Nilai sosial ini merujuk pada
permasalahan sosial yang diselesaikan, misalnya ekonomi, lingkungan,
kesehatan, dan pendidikan.

 Civil Society
Kewirausahaan sosial membutuhkan peran masyarakat sipil secara luas
dalam mengoptimalkan modal sosial yang ada.

 Innovation
Inovasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kewirausahaan sosial,
dimana inovasi ini dapat berupa inovasi pada model bisnis, inovasi pada
proses produksi, inovasi pada pemasaran, dan inovasi pada upaya
penyelesaian masalah yang ada.

 Economic Activity
Kewirausahaan sosial harus mampu membangun keseimbangan antara
aktivitas sosial dan aktivitas bisnis.

E. Karakteristik Kewirausahaan Sosial


Terdapat beberapa pembelajaran tentang kewirausahawan sosial beserta
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh para pengusaha sosial itu sendiri. Hal
tersebut dapat terlihat dari penelitian mengenai kewirausahaan sosial terbagi
menjadi beberapa grup sosial sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Hal ini pada dasarnya terdiri dari hal-hal yang tidak umum untuk dilakukan
dalam kegiatan usaha yang biasanya berjalan secara rutin.

Austin Stevenson dan Wei-Skillern


Berpendapat bahwa pengusaha sosial dan tradisional berbeda dengan
pengusahanya sendiri, metode, situasi, dan peluang. Tujuan utama dari
pengusaha sosial adalah melayani kebutuhan dasar masyarakat, sementara
pengusaha tradisional adalah untuk meraih pasar yang besar kesenjangan
dan memperoleh keuntungan, dalam proses bertaraf minimum untuk
kepentingan masyarakatnya.

Paul C. Light
Mengamati berbagai definisi yang ada pengusaha sosial dan memberikan
definisi yang luas yang menganggap bahwa pengusaha sosial adalah
individu, kelompok, jaringan, organisasi atau aliansi. Tapi berupaya secara
berkelanjutan melalui ide-ide yang berbeda untuk mengatasi
masalahmasalah sosial yang signifikan.

Lynn Barendsen dan Howard Gardeber


Menjelaskan bahwa Pemimpin yang baru sebagai pemimpin yang sadar
akan kewajiban mereka. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat hal-
hal yang sifatnya positif.

Gillian et al.
Berpendapat bahwa hanya keterampilan saja tidak membuat kewirausahaan
dapat dikatakan sebagai seorang pengusaha sosial. Sebaliknya seorang
pengusaha sosial juga memerlukan persimpangan virtuousness, kesempatan
sosial, pengakuan, dapat menghakimi, bersifat toleransi, dan inovasi.

Robert Ronstadt
Kewirausahaan didefinisikan sebagai proses yang sifatnya dinamis namun
dapat menciptakan kekayaan yang sifatnya penting. Dalam pandangan
pengusaha, kekayaan diciptakan oleh orang-orang yang mengambil risiko
besar dalam hal waktu, karier, dan komitmen untuk memberikan nilai dalam
beberapa produk atau layanan. Nilai diinfuskan dengan mengamankan dan
mengalokasikan keterampilan yang diperlukan dan sumber daya.

Sarah H Alvord
Membuat analisis komparatif dari tujuh kasus kewirausahaan sosial yang
secara luas telah diakui sebagai sesuatu yang dianggap sukses. Mereka
mengenali perbedaan-perbedaan dalam bentuk tujuh organisasi yang
memperkenalkan inovasi.

Thomson
Mendefinisikan pengusaha sosial sebagai orang-orang dengan sikap
pengusaha bisnis, tetapi beroperasi di masyarakat. Mereka bertindak lebih
sebagai pengasuh dari masyarakat dan bukan sebagai pengusaha yang
dengan mudah menghasilkan uang.
Gregory Dees
Mengidentifikasikan pengusaha sosial sebagai pengusaha yang langka. Dia
menggambarkan satu set ciri-ciri luar biasa pengusaha sosial dengan
menekankan bahwa masyarakat harus mendorong dan memberi balasan
kepada orang dengan kemampuan yang sifatnya unik.

F. Wirausaha Sosial Mengubah Wajah Sektor Sosial


Selama beberapa dekade terahir, banyak upaya filantropi ataupun institusi
dari sektor sosial (nonprofit sector) telah memberikan hasil dan dampak yang
jauh melampuai harapan kita dari sisi social impact dan mampu menyebarkan
kesejahteraan ke berbagai belahan dunia.

Namun sayangnya, selama ini sektor sosial dan filantropi sering dipandang
sebelah mata dengan asumsi tidak efisien, tidak efektif, dan tidak responsif.
Oleh karenanya, wirausaha sosial dibutuhkan dan diharapkan mampu
mengembangkan sebuah model dan pemikiran baru dalam pengembangan
sektor sosial di era baru ini. Dalam hal ini, wirausaha sosial dirasa mampu
mentransformasi karakter, nilai, dan prinsip dari sektor sosial ataupun
filantropi dengan memasukkan nilai-nilai kewirausahaan.

Namun, kini dengan adanya istilah, definisi, dan pengertian baru tentang
wirausaha sosial, banyak bermunculan wirausahawan sosial yang mencapai
puncak keberhasilan, kemapanan, dan kesuksesan melebihi wirausaha-
wirausaha konvensional. Lebih jauh lagi, definisi baru ini telah mampu
mengubah wajah dan positioning baru dari orang-orang yang memiliki misi
sosial untuk mampu sejajar dengan kewirausahaan yang dulu dipandang
sebelah mata oleh banyak kalangan

Hal yang harus dipahami adalah bahwa wirausaha sosial berbeda dengan
filantropi. Filantropi didefinisikan sebagai tindakan seseorang yang mencintai
sesama manusia serta nilai kemanusiaan, sehingga menyumbangkan waktu,
uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain dengan cara yang sederhana.
Namun wirausaha sosial adalah filantropi yang berwirausaha atau
menggunakan entrepreneurship untuk menjalankan fungsi filantropi.
G. Wirausaha Sosial dan Ekonomi Masyarakat
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara
internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya
beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam
menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya
tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha,
tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.

Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara:


 Menciptakan lapangan kerja
 Mengurangi pengangguran
 Meningkatkan pendapatan masyarakat
 Meningkatkan produktivitas nasional
 Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian)

H. Kunci Akselerasi Kewirausahaan Sosial


 Authentic
 Mencintai Apa yang Dikerjakan
Banyak wirausaha sukses adalah hasil dari keinginan pendiri
menyelesaikan masalah. Passion tentang solusi yang ditawarkan
membantu mereka mengomunikasikan perusahaan dengan cara yang
otentik. Tapi, tidak semua passion dapat ditranformasi menjadi bisnis.
Hanya karena anda menemukan sesuatu yang anda sukai, bukan berarti
anda akan menikmatinya sebagai bisnis atau wirausaha sosial.

 Mempekerjakan Orang-Orang yang Otentik


Passion itu sering kali mengalahkan orang - orang yang berpengalaman.
Orang - orang yang otentik, sering kali melakukan lebih dari sekedar
menyelesaikan pekerjaan. Orang - orang yang otentik ini memiliki
semangat yang menjadikan perusahaan kita bersinar melalui semua yang
mereka lakukan. Mereka lebih mungkin bertahan dalam waktu yang lebih
lama. Kelilingi diri anda dengan orang - orang yang otentik dan bisnis
anda akan terus menyala - nyala.

 Mengakui Kelemahan Kita


Tidak ada pemimpin yang sempurna. Bersikap terbuka pada kelemahan-
kelemahan anda sebagai pemimpin akan menunjukkan bahwa kita
pemimpin yang otentik. Sebagaimana ketika Mark Zuckerberg
membangun Facebook. Dia menyadari bahwa kemampuan teknologi
yang luar biasa tidak cukup untuk membangun Facebook. Dia
memutuskan untuk menagjak Sheryl Sandberg sebagai Chief Operational
Officer.

 Berbicara dengan Setiap Orang


Sering kali permasalahan perusahaan tidak bisa kita lihat secara
langsung, kecuali kita mendengar mereka secara langsung. Banyak sekali
ide yang juga berasal dari orang - orang dalam strtuktur manajemen
terbawah di perusahaan. Bahkan, sering kali masukan, permasalahan, dan
ide brilian berasal dari orang - orang di perusahaan yang berhubungan
langsung dengan pelanggan kita.

 Membuat Hubungan Otentik dengan Pelanggan


Gunakan berbagai cara untuk membuka. komunikasi yang otentik dengan
target pasar anda. Mulai bertemu dengan audiens secara langsung atau
berhubungan langsung melalui media sosial. Dengan begitu anda akan
memiliki pelanggan yang loyal.

 Boost
Kita membutuhkan energi dan sumber daya untuk mampu terus
mendorong wirausaha sosial bergerak ke depan. Yang membuat kita terus
mendorong atau terdorong adalah empati. Kita harus mampu secara
emosional merasakan tujuan dari wirausaha sosial kita. Faktor inilah yang
menjadi nilai lebih dan kekuatan dari seorang wirausaha sosial
dibandingkan wirausaha konvensional. Dalam bisnis, kecepatan untuk
mengembangkan produk, layanan, dan bisnis adalah indikator bisnis yang
penting.
Strategi mempercepat pengembangan produk, layanan, dan wirausaha
sosial:
Dapatkan Ide yang Tepat (Right)
Perusahaan harus terus melakukan hal - hal yang baru dan berbeda untuk
mempercepat pencapaian target, visi, dan misi perusahaan. Itu semua
dimulai dari ide - ide baru yang segar dan menjanjikan. Pemimpin atau
manajer pengembangan produk dapat melahirkan ide tersebut
berdasarkan permintaan dari pelanggan, usulan karyawan di semua lini,
dankesesuaian ide tersebut dengan visi dan misi perusahaan.
Menyeimbangkan Rencana dengan Sumber Daya (balance)
Kebanyakan dari kita menghadapi permasalahan antara sumber daya
dengan ide dan rencana yang diluar kemampuan perusahaan kita. Dengan
mambangun keseimbangan antara rencana dengan kapasitas, kita akan
mampu menentukan siapa yang dapat melakukan apa, kapan, dan menuju
ke arah mana.

Memetakan Rencana Pengembangan Proyek (project development)


Inovasi harus memiliki roadmap atau blueprint dengan semua tahapan,
target, dan kebutuhan yang terukur dengan jelas. Jika kita tidak memiliki
perhatian pada titik ini, kita seperti terbang dalam keadaan buta.

Memanajemen Risiko (risk management)


Sering kali yang menghambat perusahaan untuk lari kencang adalah
permasalahan yang mereka hadapi. Permasalahan atau resiko yang tidak
bisa diatasi inilah yang kerap kali menjadiakn perusahaan mengorbankan
rencana jangka panjang untuk sekedar menyelesaikan permasalahan
jangka pendek.

 Creativity
Kreativitas menjadi hal yang sangat penting dalam wirausaha sosial. Tanpa
kreativitas kita akan melakukan apa yang wirausaha lain biasa lakukan dan
kita berada dalam kerumunan yang melelahkan. Kreativitas menjadikan
perusahaan kita pergi dari kerumunan untuk bersaing dengan lebih sedikit
orang yang sama-sama punya kreativitas.

Kreativitas mempercepat perkembangan kewirausahaan sosial dengan cara:


 Menciptakan ide-ide baru untuk keunggulan kompetitif
 Memikirkan cara-cara baru untuk mengembangkan produk Anda dan
meningkatkan bisnis
 Memikirkan hal yang tidak terpikirkan
 Menemukan pola serupa di bidang yang lain
 Mengembangkan ceruk baru melalui kreativitas dan kewirausahaan
 Menciptakan ide-ide baru untuk keunggulan kompetitif
 Memikirkan cara-cara baru untuk mengembangkan produk Anda dan
meningkatkan bisnis
 Memikirkan hal yang tidak terpikirkan
 Menemukan pola serupa di bidang yang lain
 Mengembangkan ceruk baru melalui kreativitas dan kewirausahaan
I. Gerakan Memunculkan Kewirausahaan Sosial
Melakukan terapi mindset, jiwa, mental, etos wirausaha pada komunitas-
komunitas, organisasi sosial, kelompok-kelompok kecil dan Menanamkan
wawasan sosial pada investor (pemilik modal), pengusaha tradisional,
perusahaan, dan profesional di dunia usaha.
Nilai-Nilai Hidup Seorang Wirausaha:
1. Berpikir logis, praktis dan terukur
2. Berani berinisiatif untuk memulai
3. Hemat dan bergerak efisien
4. Berani mengambil risiko ketika melihat peluang dan tantangan
5. Aktif mencari peluang baru
6. Berorientasi pada kepuasan pelanggan, klien dan orang lain
7. Selalu berinovasi (kreatif) untuk meningkatkan nilai produk dan jasa
8. Gigih, pantang menyerah dan tidak cepat putus asa
9. Percaya diri untuk menunjukkan keunggulan produk dan jasa yang dibuat
10. Aktif menjaga relasi dengan semua pihak terkait dengan bisnis yang
dijalankan
11. Berpikir ke depan
Motif Utama Wirausaha dan Pegiat Sosial:
 Wirausaha
 Menghasilkan barang/jasa
 Mandiri
 Making profit
 Risk taking
 Adaptasi dan interaksi
 Inovasi
 Kreasi
 Bersaing dengan kualitas
 Bekerja sama untuk memaksimalkan keuntungan sendiri

 Pembangunana Sosial
 Memerangi kemiskinan
 Mengurangi pengangguran
 Melestarikan lingkungan
 Mewujudkan lingkungan sehat
 Memajukan kebudayaan
 Menegakkan keadilan
 Mendorong pemerataan
 Mendorong kerja sama
 Merangkul kelompok marginal

Manfaat jika Populasi Wirausahawan Sosial Besar:


 Basis dan pilar ekonomi menjadi kuat karena ekonomi bersifat inklusif dan
ketimpangan sosial-ekonomi menjadi rendah.
 Modal dan tabungan menyebar dan berakar ke bawah sehingga
memperkecil peluang pelarian modal ke luar negeri (capital outflow).
 Rasio modal terhadap penyerapan tenaga kerja besar, sehingga mengatasi
problem pengangguran dan kemiskinan.
 Kegiatan produktif menyebar di bawah sehingga daya tahan terhadap
krisis lebih kuat.
 Ciri-ciri di atas adalah modal untuk tumbuhnya kesejahteraan secara relatif
merata dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Adri.2021.Wirausaha Sosial. Padang: Universitas Negeri


Padang.

https://usahasosial.com/id/mengapa-social-entrepreneurship-penting/

https://konsultanmanajemencsr.com/kewirausahaan-sosial/

https://nasional.kompas.com/read/2011/01/28/12490569/
~Wirausaha~Tips

Anda mungkin juga menyukai