KEWIRAUSAHAAN
“WIRAUSAHA SOSIAL”
Oleh:
Ade Oktaviani Sinaga (17031001)
WIRAUSAHA SOSIAL
A. Konsep Wirausaha Sosial
Berikut ini beberapa definisi dari kewirausahaan sosial yang dapat menambah khazanah
pengetahuan kita dalam memahami keragaman pengertian kewirausahaan sosial dari sisi teoritis
maupun praktis, antara lain :
Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari di mana ada kesempatan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mana sistem kesejahteraan negara tidak akan atau tidak
mampu memenuhi kebutuhan tersebut, dan orang yang bersama-sama mengumpulkan sumber
daya yang dibutuhkan (umumnya sumber daya manusia, uang, dan tempat) dan menggunakannya
"untuk membuat perbedaan" (Thompson et al., 2000)
Wirausaha Sosial berperan sebagai agen perubahan di sektor sosial dengan cara sebagai berikut :
1. Mengadopsi sebuah misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial,
2. Mengenali dan mengejar peluang baru tanpa henti untuk melayani misi tersebut,
3. Terlibat dalam proses inovasi, adaptasi, dan pembelajaran yang berkelanjutan,
4. Bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang ada saat ini, menunjukkan rasa
pertanggungjawaban yang tinggi terhadap konstituen yang dilayani dari hasil yang dibuat.
Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengambil risiko yang wajar atas nama orang-
orang yang dilayani oleh organisasinya.Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru
yang kuat, ia mengkombinasikan yang ada dalam angan-angan dan kreativitas penyelesaian
masalah di dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan sepenuhnya dimiliki oleh visinya
tentang perubahan.
Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha, inovatif, dan
transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita, manajemen orang, visioner
yang oportunis visioner, dan membangun perkumpulan. Mereka mengenali masalah sosial dan
mengorganisasi, menciptakan, serta mengelola usaha untuk membuatperubahan sosial.
Kewirausahaan sosial meliputi kegiatan dan proses yang dilakukan untuk menemukan,
menentukan, dan mengeksploitasi peluang, sehingga dapat meningkatkan kekayaan sosial dengan
menciptakan usaha baru atau mengelola organisasi yang ada secara inovatif.
Keragaman pemikiran, perpektif, dan definisi-definisi diatas memang mengaburkan
pemahaman wirausaha sosial, tetapi juga membantu kita dalam melihat sebuah benang merah
dari arti wirausaha sosial. Dari ragam definisi tersebut, kita bisa melihat titik temu kewirausahaan
sosial yang memiliki 4 elemen utama, antara lain :
1. Social Value : Nilai sosial ini menekankan bahwa kewirausahaan sosial memiliki peran dalam
menciptakan kebermanfaatan sosial. Nilai sosial ini merujuk pada permasalahan sosial yang
diselesaikan, misalnya ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.
2. Civil Society : Kewirausahaan sosial membutuhkan peran masyarakat sipil secara luas dalam
mengoptimalkan modal sosial yang ada.
3. Innovation : Inovasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kewirausahaan sosial, dimana
inovasi ini dapat berupa inovasi pada model bisnis, inovasi pada proses produksi, inovasi pada
pemasaran, dan inovasi pada upaya penyelesaian masalah yang ada.
4. Economic Activity : Kewirausahaan sosial harus mampu membangun keseimbangan antara
aktivitas sosial dan aktivitas bisnis.