Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PROYEK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

PEJUANG MUDA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

DISUSUN OLEH

Fahim Ahmad P (PM190501)

Fani Indriani (PM190502)

M. Hengki Pradana (PM190503)

Marlon Pura Tanya (PM190504)

Nabilla Banuati (PM190505)

Yohana Aplonia P. (PM190506)

Sinta Nuryati (PM190507)

Talitha Zafirah (PM190508)

Vinexa Alwendzani (PM190509)

Vinka Adella (PM190510)


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan dan Manfaat Proyek Sosial...........................................................2

BAB 2 METODE PELAKSANAAN......................................................................3

2.1. Lokasi Proyek...............................................................................................3

2.2. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan...................................................................3

2.3. Alat dan Bahan..............................................................................................3

2.4. Pelaksanaan Proyek.......................................................................................3

2.5. Gambaran Desain Proyek/Bagan/Alur Proyek.............................................4

BAB 3 PERENCANAAN PELAKSANAAN.........................................................5

3.1. Gambaran Detail Pelaksanaan......................................................................5

3.2. Hasil Proyek Sosial.......................................................................................6

3.3. Penerima Manfaat.........................................................................................6

BAB 4 ENCANA ANGGARAN BIAYA...............................................................7

4.1. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan.....................................7

BAB 5 EBERLANJUTAN PROYEK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL................11

5.1. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial.....................................................11

5.2. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan.........................................11

5.3. Pelaksanaan Pasca Proyek..........................................................................11

BAB 6 KESIMPULAN DAN PENUTUP.............................................................12

6.1. Ukuran Keberhasilan Proyek......................................................................12

6.2. Penutup........................................................................................................12

ii
HASIL TENUNAN

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Alasan pokok mengapa proyek sosial ini penting: (1) Perlunya meningkatkan
pendapatan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan; (2) Pentingnya menjaga kelestarian
alam; (3) Sedang terjadinya wabah Covid-19. Berikut ini adalah elaborasi dari ketiga alasan
pokok tersebut.

Tenun adalah salah satu cara yang mudah untuk membantu perekonomian masyarakat
Di samping itu, dalam kondisi pandemi Covid-19, dibutuhkan produk-produk yang dapat
membantu meningkatkanpenghasilan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
Pada umumnya, tenun adalah salah satu mata pencaharian ibu rumah tangga di Timor
Tengah Utara karna dengan adanya keahlian dari ibu rumah tangga maka memudahkan
dalam proses pembuatan.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana potensi memanfaatkan keahlian dan potensi ibu rumah
tangga di Banuan?
 Bagaimana masyarakat TTU memanfaatkan media sosialnya untuk
difungsikan untuk pemasaran produk hasil tenunan?
 Bagaimana produk hasil tenunan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat setempat?

1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek Sosial


Proyek sosial ini memiliki tiga tujuan utama, di antaranya:
 Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dengan penjualan
hasil tenunan
 Mengembangkan kemampuan berwirausaha mengikuti
perekembangan teknologi
 Mendapatkan sumber bahan baku dan menciptakan budidaya sumber
bahan hasil tenun

3
BAB 2

METODE PELAKSANAAN
2.1. Lokasi Proyek
Desa Banuan, Kecamatan Insana Fafinesu daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
2.2. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan proyek sosial akan dilakukan dalam estimasi waktu yang di tentukan
2.3. Alat dan Bahan
 Benang

 Pewarna

 Tali

 Sekoci
2.4. Pelaksanaan Proyek
Dalam pelaksanaan proyek dibutuhkan peran media sosial, seperti YouTube,
Shopee, Instagram untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas.

4
2.5. Gambaran Desain Proyek/Bagan/Alur Proyek

Iklan

Media Sosial Pesanan


Produk

Pengiriman

5
BAB 3

PERENCANAAN PELAKSANAAN

3.1. Gambaran Detail Pelaksanaan


Kunjungan di kecamatan Insana Fafinesu tepatnya desa Banuan dengan melihat potensi
ibu rumah tangga yang sangat bagus namun terkendala dengan pemasaran maka kami
sebagai pejuang muda di kabupaten Timor Tengah Utara ingin membantu ibu rumah
tangga denga cara menjual produk hasil tenunan lewat berbagai media sosial dan aplikasi
online shoping lainnya Jadi dengan adanya tenun banyak manfaatnya bagi masyarakat
dalam meningkakan ekonomi keluarga sehingga dapat dikatakan ini sangat membantu.
Kunjungan ke tokoh tenunan dengan paket oleh-oleh ini diharapkan mampu memunculkan
minat pengunjung pada berbagai motif yang. ditawarkan dari hasil tenunan Hasil Proyek
Sosial

3.2. Hasil Proyek Sosial

 Output yang dihasilkan dari proyek ini adalah terjualnya hasil tenunan
 Terarah proses penjualan tanpa harus kesana-kemari untuk mencari pembeli.
 Tersedianya lapangan kerja bagi semua rumah tangga
3.3. Penerima Manfaat
Masyarakat Setempat
Proyek ini membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya dengan
penjualan produk hasil tenunan. Hasil penjualan berupa pendapatan yang bisa dialokasikan
untuk pengembangan proyek sosial. Pengembangan ini juga membantu masyarakat selain
itu juga menyejahterakan ekonomi masyarakat.

6
BAB 4

RENCANA ANGGARAN BIAYA


4.1. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan
Biaya Produksi Kain Tenun Kabupaten TTU :
Untuk produksi kain tenun dibutuhkan :
 Modal bangunan minimal seluas 62 m2, yaitu untuk 2 m2 untuk pengelosan dan pemaletan
benang, 20 m2 untuk penyekiran benang, 20 m 2 untuk penenunan dan 20 m2 untuk penyimpanan
bahan dan produk
 Sumber daya manusia yang dibutuhkan terdiri atas 1 orang pewarna benang, 1 orang dari
pengolos benang, 1 orang penyekir dan 5 orang penenun
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi menenun : 3 minggu – 1 bulan atau
tergantung model dari kain tenun tersebut
Perhitungan Biaya Bahan Baku Menggunakan Metode Sederhana
1. Bahan : Benang Katun Kombet
Kuantitas : 5 gulung
Harga Satuan : Rp 80.000
Jumlah : Rp 400.000
2. Bahan : Benang Perak
Kuantitas : 3 gulung
Harga Satuan : Rp 240.000
Jumlah : Rp 720.000
3. Bahan : Benang Emas
Kuantitas : 3 gulung
Harga (Satuan) : Rp 1.000.000
Jumlah : Rp 3.000.000
4. Bahan : Benang Sutra
Kuantitas : 3 gulung
Harga (Satuan) : Rp 200.000
Jumlah Rp 600.000
TOTAL KESELURUHAN : Rp 4.720.000
 Upah Tenaga Kerja : Rp 6.000.000 untuk 5
bulan
 Biaya Overhead : Rp 180.000 ( 1 kali jalan)
7
BAB 5

KEBERLANJUTAN PROYEK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL


5.1. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial
Produk sosial ini berfokus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta menjaga
konservasi alam lingkungan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Tindakan konservasi
dilakukan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi dan penghasilan.
Beberapa tindakan yang diambil guna menjaga keberlanjutan proyek sosial ini adalah:
(1) Dengan terus mengembangkan produk Minuman hasil tenunan ibu rumah tangga serta
menjaga keberlangsungan produksinya; (2) Agar proses produksi tetap berjalan, maka perlu
disediakan modal dan stokan bahan (3) Melakukan kerja sama dalam kegiatan menenun di
masyarakat (di sisi lain juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat); (4)
Dilakukan pengembangan destinasi ekowisata sebagai bentuk promosi dan memanfaatkan
media sosial sebagai media promosi.
5.2. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan
Sumber dana untuk operasional keberlanjutan berasal dari :
1. Alokasi keuntungan dari penjualan hasil tenunan
2. Hasil penjualan dari krativitas dan keahlian ibu rumah tangga

3. Hasil pendapatan Tenunan

5.3. Pelaksanaan Pasca Proyek


Perlu dilakukan evaluasi proyek untuk perbaikan kedepannya. Setelah dilakukan evaluasi,
selanjutnya dilakukan analisis kendala dan permasalahan yang mungkin terjadi. Setelah
analisis permasalahan dilakukan, maka hasil evaluasi tersebut akan digunakan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.

8
BAB 6

KESIMPULAN DAN PENUTUP


6.1. Ukuran Keberhasilan Proyek
1. Tersedianya lapangan kerja bagi ibu rumah tangga.
2. Menambah ekonomi dan penghasilan masyarakat
3. Berfungsinya media sosial dalam bentuk Instagram, Facebook, dan kanal
Youtube untuk promosi produk hasil tenunan ibu rumah tangga
6.2. Penutup
Tujuan akhir proyek ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat melalui
penjualan produk motif hasil tenunan. Dengan rancangan seperti itu, maka bisnis sosial ini
diharapkan memberi solusi terkait peningkatan pendapatan masyarakat dan konservasi alam
dan pada saat bersamaan menghasilkan nilai finansial.

Anda mungkin juga menyukai