“Bencana merupakan
fenomena yang terjadi
karena komponen-
komponen ancaman dan
kerentanan bekerjasama
secara sistematis yang
“Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
didorong oleh pemicu yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
sehingga menyebabkan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
terjadinya risiko bencana faktor alam, dan/atau faktor non alam maupun faktor
pada komunitas” manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
(United Nation Development jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
Programme And benda dan dampak psikologis”
Government Of Indonesia, (Undang-undang No. 24/2007 tentang
penaggulangan Bencana)
2012)
Abstraksi Konsep Bencana dengan teknik CATWOE
Actors
Transformations
Customers
Disasters root
definition
(CATWOE)
Environment Worldview
Operators
Legitimasi
Kekuasaan Keadilan
Kekuasaan
(Power) (Justice)
(Legitimacy)
Perkembangan Terhadap bencana
Fase kehidupan Pra Modernisasi Masyarakat Masyarakat
Industri Modern
Tipologi Risiko A Decional Risk Calculus Redicalized Risk
Asal usul Risiko Bencana Alam, bahaya Bencana alam Risiko bencana yang
dan kerusakan lainnya ditambah lingkungan disebabkan oelh
seperti kelaparan, gempa dengan kondisi kerja, kondisi sosial, politik,
bumi, dan bentuk industri, risiko. ekonomi, serta berasal
bencana alam lainnya dari operasionalisasi
tekonlogi dan industri.
Bencana TIDAK YA TIDAK
Sebagia Bagian Bencana merupakan Bencana merupakan Bencana hadir dalam
Fungsi dari bentuk kuasa dari Tuhan hasil dari kolektif, yaitu dari
Kehidupan industrialisasi dan proses alam dan proses
penggunaan pengembangan
Manusia teknologisiasi teknologi
Lingkup Masyarakat, kota, Dibatasi Ruang , Tidak terbatas, risiko
Kerusakan negara, dan wilayah waktu, dan semuanya bencana tidak bisa
Bencana spasial lainnya telah diperkirakan dan idtanggulangi
dikontrol oleh asuransi melainkan direduksi
karena risiko bencana
sifatnya menurun
antargenerasi
Fase Pra Masyarakat Masyarakat
Kehidupan Modernisasi Industri Modern
Tipologi Risiko A Decional Risk Calculus Redicalized Risk
Perhitungan Tidak tentu dan Dapat diprediksi Tidak bisa dijadikan
Risiko Bencana tidak pasti karena dan dapat standar yang pasti
bencana sendiri dikalkulasi level untuk mengukur
merupakan bentuk bencana dan tingkat tingkat kerusakan
penghakiman dan kerusakannya. dan level bencana
hukuman Tuhan
terhadap manusia
Letak Tidak Ada Ada Ada dan Tidak
Pertanggung Karena kejadian Tergantung dari Ada
Jawaban yang berupa takdir kesepakatan antar Tergantung dari
dan kekuatan dari pemangku tingkat kerusakan
Tuhan kepentingan yang ditimbulkan
dari bencana
tersebut
Budaya
Lingkungan
KONSEP BENCANA
Sosiologi
Agama
• Pada Tsunami Aceh Desember 2004, berkat kearifan lokal yang disebut
“Smong” , korban meninggal di Pulau Semulue Jauh Lebih sedikit
daripada di daratan Banda Aceh. Menurut catatan, korban meninggal
di pulau Simeuleue tidak sampai 10 orang. Sedangkan Di Banda Aceh
mencapai ratusan ribu orang.
• Smong adalah pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi
dan tsunami yang terjadi pada tahun 1907.
• Setelah kejadian tersebut, secara turun temurun kisah bencana alam
tersebut diceritakan kembali dalam bentuk syair yang berisi kejadian
gempa bumi, air laut pasang, dan bagaimana kita harus bertindak.
• Dalam syair tersebut dipesankan, apabila ada guncangan bumi yang
kuat, segeralah lari ke tempat yang lebih tinggi.
• Smong telat menyelamatkan banyak nyawa masyarakat di Pulau
Semeulue Aceh
Perspektif Budaya
Perspektif Sosiologi
• Perspektif Sosiologi terhadap bencana
“Setiap manusia atau
adalah bagaimana manusia atau kelompok
kelompok masyarakat masyarakat menilai suatu kejadian.
mempunyai • Persepektif ini dapat dijadikan proses
saling memahami antar pihak terkait
pengetahuan dan cara
penyusunan kegiatan program.
untuk menghadapi • Jika srategi manajemen bencanan menjadi
lingkungan demi acuan dalam tanggapan perilaku manusia
atau kelompok sosial dalam menghadapi
kelangsungan
suatu ancaman bencanan menjadi lebih
hidupnya” efektif, srategi tersebut perlu
(Pramono, 2016) dikembangkan dan diterapkan menjadi
bagian hidup manusia atau kelompok yang
mengalami suatu ancaman bencana dalam
kehidupan sehari-hari
Perspektif Psikologi
Dinamika
psikologis dalam
fase bencana
(Pramono, 2016)
1. Pra Bencana 5. Rekonstruksi
2. Kejadian 4. Dislusi
3. Bulan Madu
• Fase Pra Bencana; misalnya orang yang diliputi perasaan tidak
berdaya, ketakutan dan rentan.
• Fase Kejadian; Dengan terjadinya bencana yang mungkin
akibat kerugian harta benda dan nyawa sanak saudara maka hal
yang terjadi adalah perasaan shock, ketidakpercayaan,
kebingungan, dan panik.
• Fase Bulan Madu; banyak aksi penyelamatan sehingga muncul
solidaritas, harapan, dan hubungan dengan pihak-pihak terkait.
• Fase Disilusi; Biasanya dialami oleh korban bencana pada
setelah terjadinya bencana. Pada tahao ini munculnya
kekecawaan, hilang harapan, kelelahan fisik, ketidak percayaan,
duka yang mendalam, frustasi, bahkan konflik.
• Fase Rekonstruksi; ketika kehidupan telah menjadi pulih,
meskipun tidak seperti sediakala maka muncul harapan terhadap
hidup dan memulai hidup baru.
Dilihat dari perspektif ekologi, bencana adalah
perubahan sumber daya lingkungan yang dapat Perspektif
menyebabkan ketidak pastian dan konflik dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Ekologi
Perspektif lingkungan yang memandang
bencana disebabkan oleh perilaku manusia
yang tidak sesuai dengan prinsip ekologi
(Mitchell, 1997)