Anda di halaman 1dari 15

CASE

CONFERENCE II
PRAKTIK PEKSOS BERBASIS
INSTITUSI
17.04.405

SATPEL PSA GARUT


HELPING INDAH K
17.04.405
ZAI
IDENTITAS
KLIEN 1
Inisial Nama : Fitri Wulandari
Jenis Kelamin : Perempuan
T.TL : Kualasimpang, 18 Oktober
2006
Umur : 13 Tahun
Asal Daerah : Aceh
Agama : Islam
Kelas : 6 SD
Cita-cita : Polwan
IDENTITAS
KELUARGA
• Fitri merupakan seorang anak yatim piatu yang
berasal dari Aceh. Kedua orangtuanya telah
meninggal dunia ketika fitri masih bayi.
• Fitri diasuh oleh almarhum bibi “FA”
• Nama Fitri dicantumkan dalam Kartu Keluarga
Pak Dede (Pembimbing Asrama Nyi Ageung
Serang) karena klien tidak memiliki KK untuk
memenuhi admisnitrasi lembaga.
• Keluarga Pak Dede sudah dianggap oleh Fitri
sebagai keluarga sendiri di Satpel PSA Garut.
RENCANA
INTERVENSI
TUJUAN UMUM
Agar klien mampu mengendalikan
emosinya dengan baik.
TUJUAN KHUSUS
1. Agar klien tidak mudah tersulut
emosi marah.
2. Agar klien mengurangi perilaku suka
berkata kasar.
3. Agar klien mengurangi menjahili atau
mengganggu teman.
4. Agar klien mau mengalah dan
meminta maaf kepada teman.
PELAKSANAAN INTERVENSI (berlangsung pada tanggal 2-9 November 2020)
SASARAN INTERVENSI INTERVENSI
Fokus Gejala PERUBAHAN PERILAKU
Teknik Kegiatan
Masalah Masalah
1. Mudah Mengetuk-ngetuk titik meridian sambil mengucapkan Klien memahami bahwa klien mudah
PENGENDALIAN EMOSIONAL

tersulut kalimat-kalimat positif misalnya ‘saya sadar saya mudah marah. Klien berjanji untuk berusaha
emosi atau marah, saya sadar teman-teman menjauhi saya karena mengontrol emosi marahnya tersebut.
mudah EFT saya mudah marah, saya harus menenangkan perasaan
marah. saya, saya harus berdamai dengan perasaan saya, saya
tidak boleh marah-marah’.

2. Sering  Praktikan dan klien berdiskusi tentang bentuk-bentuk • Klien memahami konsekuensi dari
berkata perilaku yang baik dan yang tidak baik. Praktikan dan perilaku berkata kasar.
kasar. klien juga berdiskusi konsekuensi atau dampak apabila • Berdasarkan informasi dari
seseorang sering berkata kasar. pembimbing asrama, sampai saat ini
 Praktikan mengajari klien untuk menggunakan kata-kata klien lumayan jarang berkata kasar
baik ketika berbicara kepada orang lain bahkan ketika seperti memaki temannya.
CBT marah klien tidak boleh mengumpat atau berkata kasar. Pembimbing asrama juga
Selain itu, praktikan juga mengajari klien untuk selalu mengatakan bahwa klien jarang
berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan. membantah atau bertingkah ketika
klien ditegur ataupun dinasehati oleh
 Praktikan memberikan tugas untuk melakukan suatu
pembimbing karena telah berkata
kebaikan seperti membantu teman, memuji teman dan
kasar
sebagainya.
PELAKSANAAN
INTERVENSI
SASARAN INTERVENSI INTERVENSI
PERUBAHAN
Fokus Gejala PERILAKU
Teknik Kegiatan
Masalah Masalah
3.Tidak  Praktikan dan klien berdiskusi tentang kenapa seseorang ketika marah Klien secara perlahan-
PENGENDALIAN EMOSIONAL

mampu tidak mampu mengontrol emosinya dengan baik, serta apa saja lahan memulai untuk
mengontrol dampak ketika seseorang tidak mampu mengontrol emosinya dengan mengontrol emosinya,
emosi baik. walaupun kadang-kadang
ketika  Praktikan mengajari klien untuk mengontrol emosinya dengan cara khilaf.
marah mengambil waktu sejenak untuk mengambil nafas dan mensugesti diri Ketika klien khilaf
CBT memarahi teman, maka
dengan berkata “saya harus sabar, saya tidak boleh cepat marah, saya
sudah berjanji mau berubah”. klien secepatnya sadar
 Praktikan juga mengajari klien untuk berpikir terlebih dahulu sebelum dan langsung meminta
maaf.
bertindak. Klien tidak boleh secepatnya marah ketika seseorang
mengganggu klien. Mungkin teman tersebut hanya mengajak bermain
ataupun bercanda dengan klien, bukan untuk mengajak berantem.
4.Suka • Praktikan dan klien berdiskusi tentang dampak apabila seseorang Klien jarang menggagu
menjahili menjahili atau mengganggu teman. atau menjahili temannya
atau • Praktikan menjelaskan kepada klien bahwa setiap orang tidak dapat lagi.
menggangg CBT diperlakukan sama, ada orang yang dapat diajak untuk bercanda,
u teman. namun ada juga orang yang menganggap bahwa candaan tersebut
mengganggu perasaannya. Oleh sebab itu, klien harus berhati-hati
ketika bercanda dengan orang-orang sekitarnya.
PELAKSANAAN
INTERVENSI
SASARAN INTERVENSI INTERVENSI
PERUBAHAN
Gejala PERILAKU
Fokus Masalah Teknik Kegiatan
Masalah
3.Tidak mau • Praktikan dan klien berdiskusi tentang kapan saja seseorang Klien meminta maaf
mengalah harus meminta maaf dan kenapa seseorang harus meminta ketika berbuat salah
dan susah maaf.
PENGENDALIAN • Praktikan memberikan tugas untuk meminta maaf kepada
untuk CBT
EMOSIONAL meminta pembimbing.
maaf • Praktikan memberikan tugas untuk meminta maaf kepada salah
duluan. satu teman yang di panti.
TERMINASI & RUJUKAN
 Terminasi
Terminasi dengan klien terlaksana pada tanggal 11 November 2020, berlangsung
secara daring melalui media videocall whatsapp.
 Rujukan
1. Pekerja Sosial
• Melakukan kegiatan bimbingan tentang “bagaimana saya dapat mengendalikan
luapan emosi?. Kegiatan bimbingan tersebut dibentuk dalam sebuah kelompok.
Masing-masing kelompok mempraktekan (role play) cara mengontrol emosi
yang baik dan benar. Pemberian materi selain dijelaskan secara lisan, pekerja
sosial dapat menggunakan media video atau poster/ilustrasi gambar untuk
menjelaskan bagaimana cara yang baik dan benar dalam mengendalikan emosi.
Hal tersebut dilakukan agar membuat anak tidak mudah bosan ketika mengikuti
kegiatan tersebut.
• Klien memiliki latar belakang masalalu dibesarkan dengan tegas atau dengan
keras. Ketika klien dimarahi atau diberi nasehat dengan intonasi yang keras,
secara tidak sadar klien akan memberikan perlawanan. Oleh sebab itu, Contoh poster tentang pengendalian emosi
sebaiknya pekerja sosial maupun pembimbing mengajari atau
menegur/memarahi klien dengan intonasi yang lembut atau tidak menyinggung
perasaan klien.
2. Psikolog
• Melakukan konseling individu.
• Memberikan terapi yang sesuai untuk menangani emosional seseorang seperti
EFT, CBT dan sebagainya
IDENTITAS
KLIEN 2
Inisial Nama : Rismawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 15 Tahun
T.TL : Tasikmalaya, 12 Desember
2004
Agama : Islam
Kelas : 1 SMP
Suku : Sunda
Hobby : Bola voli, badminton, jogging
IDENTITAS
KELUARGA
Hubungan
Nam
No JK Usia Pendidikan Pekerjaan Dengan
a
Klien
Tamatan Buruh
59
1. A L SD/Sederaja Harian Ayah
Tahun
t Lepas
Tamatan Buruh
56
2. M P SD/Sederaja Harian Ibu
Tahun
t Lepas
Tamatan
22
3. IP L SMP/Sederaj Karyawan Kakak
Tahun
at
15
4. R P SMP Pelajar Klien
Tahun
RENCANA
INTERVENSI
TUJUAN UMUM
Agar klien tidak menarik diri dari
lingkungannya.
TUJUAN KHUSUS
1. Agar klien berbaur dengan temannya
di Satpel PSA Garut.
2. Agar klien mampu berinteraksi
dengan lawan bicara.
3. Agar klien mampu memulai
pembicaraan dengan lawan bicara.
4. Agar klien terbuka dengan orang lain.
PELAKSANAAN INTERVENSI (berlangsung pada tanggal 2-11 November 2020)
SASARAN INTERVENSI INTERVENSI
Fokus PERUBAHAN PERILAKU
Gejala Masalah Teknik Kegiatan
Masalah
1. Sering • Praktikan memberikan tugas untuk berbicara Klien masih terlihat menyendiri
menyendiri dan bercerita dengan orang lain.
2. Lebih banyak • Praktikan menasehati kalian agar klien • Klien mulai terbiasa berinteraksi dengan
diam atau jarang bergaul dengan teman-teman yang lain. teman-teman di Asrama Dewi Sartika
berbicara • Praktikan memberikan saran kepada klien (asrama klien).
PERILAKU dengan orang untuk meminta bantuan kepada orang lain • Klien masih malu-malu untuk
MENARIKDIRI lain apabila klien mendapatkan tugas yang susah berinteraksi dengan teman-teman dari
DARI Token dikerjakan. asrama lain.
LINGKUNGAN Ekonomi • Praktikan memberikan tugas untuk meminta • Klien masih malu-malu ketika memulai
3. Kurang mampu & tanda tangan pembimbing. pembicaraan dengan orang lain.
dalam memulai Advice Giving • Praktikan selalu menawarkan klien untuk
pembicaraan bertanya kepada praktikan atau menawarkan
and
dengan orang apakah klien mempunyai cerita untuk
Counseling
lain. diceritakan.
4. Jarang terbuka • Praktikan mengajak klien untuk lebih banyak Praktikan merasakan bahwa klien sudah mulai
dengan orang berbicara atau bercerita seputar kegiatan terbuka dengan praktikan. Klien menceritakan
yang telah dilakukan hari ini, tugas-tugas bahwa tugas klien sangat banyak, klien sangat
lain.
sekolah, hobby, cerita tentang keluarga, susah dalam mengerjakan pelajaran matematika,
teman dekat, dan sebagainya. klien rindu keluarga, klien berencana pulang
kampung bulan desember, klien dihubungi oleh
keluarga minggu lalu, dan sebagainya.
PELAKSANAAN INTERVENSI
Tabel kumulatif point yang klien peroleh tanggal 3-12 November 2020:
Keterangan:
Tanggal Total NO TUGAS NILAI
Point 1 ORANG TEMAN
Bentuk Tugas 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 BERCERITA/BERBICARA YG DI AJAK BICARA
Per- 1
DENGAN TEMAN DPT POIN
Perolehan Nilai
tugas (3)
BERKUMPUL/BERMAIN
Berbicara atau 2 (4)
DENGAN TEMAN
bercerita dengan 6 9 3 9 3 3 6 6 3 3 51 BERANI BERBICARA DI
orang lain DEPAN ORANG BANYAK
SEPERTI MENJAWAB
Berkumpul atau 3 PERTANYAAN ATAU (5)
bermain dengan - - 4 - - - - 4 - - 8 BERTANYA KEPADA GURU
teman KETIKA BIMBINGAN
BELAJAR DI PANTI.
Berani berbicara
didepan orang HADIAH POINT YANG HARUS
banyak atau berani - - - - - - - - - - 0 DICAPAI
bertanya kepada
JAM ALARM BIRU 50
guru bimbel
Tugas tambahan: BUKU RAHASIA
80
Mengambil tanda 8 - - - 8 PINK
tangan pembimbing
BONEKA
100
Total Point Keseluruhan 67 DORAEMON
TERMINASI & RUJUKAN
 Terminasi
Terminasi dengan klien terlaksana pada tanggal 12 November 2020, berlangsung secara daring melalui media
videocall whatsapp.
 Rujukan
1. Pekerja Sosial
• Mengajak klien berbicara atau bercerita.
• Bekerjasama dengan anak-anak panti untuk membantu klien terbiasa bergaul atau berbicara dengan teman-
teman baik didalam maupun diluar asrama klien. Misalnya klien diajak untuk berjalan-jalan dan bermain
dengan teman-teman di asrama kartini/martha/nyi ageung serang/cut nyak dien.
2. Psikolog
• Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengukur tingkat kecerdasan klien melalui tes IQ.
• Melakukan konseling individu.
• Melakukan kegiatan groupwork recreation: setiap kelompok berisi perwakilan anak sd, smp, dan sma dari
asrama yang berbeda-beda. Psikolog bersama dengan pekerja sosial memfasilitasi anak untuk menggambar
atau mewarnai profesi atau cita-cita mereka. Kegiatan tersebut terbagi atas 2 sesi. Sesi 1: masing-masing
anggota kelompok saling sharing tentang cita-cita/harapan/impian mereka. Sesi 2 kelompok menunjuk 1-2
orang anak menjadi perwakilan untuk menceritakan profesi mereka didepan kelas atau didepan kelompok lain.
3. Guru Bimbingan Belajar
Secara kognitif, kemampuan klien tergolong rendah. Klien mengalami hambatan dalam memahami
pelajaran secara daring terutama pelajaran matematika, karena materi tersebut dipelajari sendiri.
Sebaiknya, guru bimbel memastikan klien dan juga anak-anak yang lain, dapat memahami materi pelajaran
mereka dengan baik dan membantu klien apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai