Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRANSECT WALK DAN SOCIAL MAPPING

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk pemenuhan tugas pada mata kuliah Teknologi
Intervensi Komunitas

Dosen Pengampu:
Dra. Helly Ocktilia, MP

Disusun oleh Kelompok 1:


1. Silvy Dwi Fazriyah (21.03.005)
2. Harrissyah Putra Perangin Angin (21.03.020)
3. Winanda Purnamasari Siadari (21.03.048)
4. Futihat Daviani Fitria (21.03.059)
5. Valcarelia Hereira (21.03.088)

2C PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL


PROGRAM STUDI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL
POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah tentang “Transect Walk dan Social Mapping” dapat diselesaikan. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Intervensi Komunitas.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik
terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf. Demikian yang dapat penulis
sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung, 31 Januari 2023

Kelompok 1
PEMBAHASAN

A. Transect Walk
a. Pengertian Transect Walk
Transect walk merupakan metode untuk mengasesemen masyarakat
dan melakukan penelusuran ke masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi yang ada di masyarakat. Ada dua poin yang harus diperhatikan dalam
hal ini yaitu melakukan pemetaan dan pendampingan oleh pihak lokal.
Dimana dalam melakukan transect walk perlu adanya pihak lokal untuk
mendampingi kia dalam melakukan asesmen atau pihak lokal ini sebagai key
person yang dipercaya masyarakat, yang mengerti keadaan masyarakat
setempat dan dapat diterima oleh mayasrakat tersebut, dan juga pihak lokal
ini pun dapat membantu untuk melakukan pemetaan.
Transect walk adalah teknologi yang dapat digunakan pekerja sosial
komunitas (community worker) untuk menggambarkan dan menunjukkan
lokasi dan sebaran sumber daya, kawasan, penggunaan dan status lahan.
Transect walk merupakan salah satu teknik Participatory Rural
Appraisal (PRA) yang digunakan untuk melakukan pengamatan langsung
terhadap lingkungan dan sumber daya masyarakat. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa dan mengikuti suatu lintasan
tertentu yang telah disepakati bersama (Mikkelsen dan Britha 2011).
Transect walk bisa memakan waktu dua hingga tiga jam. Setelah
berjalan, diagram transect walk dibuat dan dianalisis dengan anggota
masyarakat. Untuk area yang lebih luas di mana transek berjalan
membutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk menghasilkan diagram,
disarankan untuk membaginya menjadi segmen-segmen transect walk yang
lebih kecil yang kemudian dapat digabungkan kemudian.
Terlibat dalam percakapan di sepanjang transect walk menawarkan
kesempatan untuk memahami bagaimana anggota masyarakat memandang
karakteristik fisik dan sosial di lingkungan mereka.

b. Jenis-Jenis Transect Walk


Transect Walk berdasarkan jenis informasi (kajian)
1. Transect walk Sumber Daya Desa (Umum)
2. Transect walk Sumber Daya Alam
3. Transect Walk Topik-topik lain
Transect Walk berdasarkan lintasan garis
1. Transect Lintasan Garis Lurus. Transect Walk adalah latihan
pemetaan yang menggunakan jalan sistematis di sepanjang jalur
yang ditentukan dalam komunitas dengan masyarakat lokal. Ini
adalah metode penelitian partisipatif yang mengeksplorasi sumber
daya, kondisi, dan sistem lingkungan dan sosial dengan
mendengarkan, bertanya, mengamati dan membuat diagram
transek bersama anggota masyarakat.
2. Transect Garis Lurus
3. Transect Lintasan Saluran Air (Sumber Air). Transect Walk
menyoroti penggunaan lahan dan lokasi serta distribusi sumber
daya seperti air dan area komunal. Informasi yang dikumpulkan
dapat digunakan untuk mengungkap praktik penggunaan lahan,
bahaya dan kerentanan untuk menginformasikan mitigasi bencana
dan pengelolaan air.
c. Tujuan Transect Walk
1. Mengetahui kondisi yang ada di masyarakat
2. Sebagai pemberdayaan masyarakat
3. Mengetahui Potensi Sumber Daya Alam
4. Mengenali kondisi geografis wilayah dan lingkungan desa
5. Mengkaji permasalahan dan potensi sumber bersama masyarakat
d. Tools Transect Walk
Pekerja sosial harus benar-benar mengenal dan memahami kondisi
desa untuk mengetahui langkah intervensi selanjutnya.
e. Proses Transect Walk
1. Mengidentifikasi sekelompok informan.
2. Diskusikan tujuan transect walk
3. Bersama anggota masyarakat, putuskan rute yang akan dilakukan
4. Kembangkan kriteria observasi dan parameter apa yang harus
digunakan untuk pencatatan
5. Lakukan transek dengan terlibat dalam percakapan sepanjang dan
berhenti di tempat yang relevan/penting
6. Buat peta transect walk dan temuan utama bersama anggota
masyarakat
f. Alat-alat yang digunakan Transect Walk
1. Alat tulis dan Buku
2. Media Elektronik
3. Tempat dan Perlengkapan
g. Contoh Peta Transect Walk
Setelah menyelesaikan transect walk, duduklah bersama peserta
untuk menggambar garis besar area yang dilalui. Dorong peserta untuk
merenungkan berbagai bidang untuk memahami bagaimana komunitas
berfungsi. Kisi-kisi yang menjelajahi berbagai area transek dapat membantu
mengatur dan menganalisis informasi.

Transect walk melibatkan tim peneliti dengan komunitas lokal,


penduduknya, dan wilayahnya. Ini dapat membantu mengidentifikasi masalah
dan kemungkinan yang dirasakan oleh berbagai kelompok analis lokal
mengenai penggunaan sumber daya dan akses ke sumber daya di berbagai
bagian transek yang dikunjungi.
Ini memberikan pemahaman tentang praktik dan kebiasaan setempat,
dan juga dapat mendukung pemilihan lokasi, seperti di mana menempatkan
toilet umum, unit pengomposan, sumur, dll.

B. Social Mapping
a. Pengertian Social Mapping
Pemetaan Sosial adalah satu metode visual yang menunjukkan lokasi
relatif suatu komunitas atau kelompok yang dilakukan untuk menemukenali
dan mendalami kondisi sosial komunitas tersebut.
Social Mapping adalah teknik untuk membuat gambar kondisi sosial
ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber
mata pencaharian, jalan, pelayanan kesehatan dan sarana-sarana umum.
Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang
menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik, sehingga
dapat digunakan untuk menganalisa dan mendalami bersama masyarakat
untuk memunculkan topik-topik dan tema-tema tertentu.
b. Pemetaan Sosial Sebagai Salah Satu Alat Ansos
1. Ansos merupakan alat dasar dan bantu dalam usaha kita untuk
menempatkan dan memahami suatu masalah tertentu
2. Pemahaman atas masalah diletakkan pada konteks realitas sosial
jangkauannya relatif lebih luas
3. Cakupannya, diantaranya meliputi rentang waktu (biasa disebut
dengan historical), struktur (kondisi atau keadaan sosial, ekonomi,
politik, kultural), kaitan nilai, serta space (baik aras lokal-global).
c. Langkah-langkah Pemetaan Sosial
1. Memilih dan menentukan objek analisis
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada
pertimbangan rasional dalam arti realitas yang dianalisis merupakan
masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi
atau misi organisasi.
2. Pengumpulan data atau informasi penunjang
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu
didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan
relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi
maupun investigasi langsung di lapangan. Recek data atau
informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.
3. Identifikasi dan analisis masalah
Merupakan tahap menganalisis objek berdasarkan data yang
telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan
aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama dilakukan pada tahap
ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat
memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan
antara aspek.
4. Mengembangkan presepsi
Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau
terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas
masalah sesuai cara pandang yang objektif. Pada tahap ini akan
muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek
masalah, serta pengembangan beberapa alternatif sebagai
kerangka tindak lanjut.
5. Menarik kesimpulan
Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang ; akar masalah,
pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan
dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan
ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk
proses perubahan sosial.
d. Tujuan Social Mapping
Pemetaan Sosial bertujuan untuk memahami dan mendapatkan
gambaran utuh kondisi sosial masyarakat lokal. Kegiatan ini sangat penting
untuk dilakukan, karena setiap masyarakat memiliki kondisi sosial yang
berbeda-beda, serta memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda pula.
e. Objek yang dipetakan dalam Social Mapping
Beberapa objek yang dipetakan dalam kegiatan Pemetaan Sosial
antara lain:
1. Posisi geografis wilayah sasaran,
2. Sarana dan prasarana,
3. Demografis wilayah,
4. Penyebaran – konsentrasi masyarakat miskin,
5. Kegiatan-kegiatan kelompok masyarakat,
6. Relasi sosial; hubungan antar kelompok,
7. Profesi dan pekerjaan-mata pencaharian,
8. Status kepemilikan harta (kaya, menengah, miskin),
9. Persepsi terhadap program yang dilaksanakan pemerintah- non
pemerintah,
10. Keterlibatan sosial dalam program, dan
11. Penyelesaian-penyelesaian persoalan dan pengambilan keputusan
sosial, ekonomi, dan budaya.
f. Jenis Pemetaan Sosial
Social mapping sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan
tahu data apa yang akan dicari dan bagaimana mencarinya. Serta
kemampuan komunikasi dan menggali data di lapangan. Untuk itu
dipecahkan menjadi dua bentuk:
1. Internal, Social mapping dilakukan oleh pihak bagian dari lembaga
itu sendiri, diantaranya oleh: Person In Charge, Community
development Officer, Petugas lapangan.
2. Independent. Dilakukan oleh pihak luar seperti: Akademi, LSM,
Lembaga penilitian.
g. Gambar Social Mapping
KESIMPULAN

Transect Walk adalah teknologi yang digunakan pekerja social komunitas untuk
menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan sebaran sumber daya, Kawasan,
penggunaan, dan status lahan. Terdapat tiga jenis transect walk berdasarkan jenis informasi
dan tiga jenis berdasarkan lintasan garis. Transect walk bertujuan untuk mengetahui dan
mengkaji kondisi yang ada di masyarakat juga sebagai pemberdayaan masyarakat.
Social mapping adalah teknik untuk membuat gambar kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Terdapat lima Langkah dalam pemetaan social yaitu; memilih dan menentukan
objek analisis, pengumpulan data atau informasi penunjang, identifikasi dan analisis
masalah, mengembangkan persepsi, menarik kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

https://sswdstks.wordpress.com/tag/transect-walk/ż
https://ichords.org/ichords-research-methods-series-transect-walk/
https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/842/mod_resource/content/2/pengerti
an_pemetaan_sosial.html#:~:text=Pemetaan%20Sosial%20adalah%20satu%20met
ode,mendalami%20kondisi%20sosial%20komunitas%20tersebut.
https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/842/mod_resource/content/2/langkahl
angkah_pemetaan_sosial_masyarakat.html

Anda mungkin juga menyukai