Anda di halaman 1dari 11

SUPERVISI PEKERJAAN SOSIAL

Supervisi pekerjaan sosial adalah suatu proses penjaminan agar pekerja sosial dapat
bekerja dengan benar. Di dalam supervisi pekerjaan sosial ini terdapat tiga fungsi yaitu
administratif, edukatif, dan supportif(DUKUNGAN MORAL)

Peran pekerja sosial yaitu sebagai konselor, motivator, mediator, pelindung, educator,


dan fasilitator.

Apa tanggung jawab saya sebagai pekerja sosial?


Peran dan Tanggung Jawab

Menghubungkan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat


dengan lembaga pemberi pelayanan masyarakat. Menyampaikan informasi
dengan baik dan benar serta mudah diterima oleh individu-individu, kelompok-
kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran perubahan.

Peran dan Tanggung Jawab

- Membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat dalam

mengakses sumber daya yang ada.

- Mengidentifikasi masalah dan mengembangkan kapasitas sumber daya yang

ada agar dapat mengatasi masalah untuk pemenuhan kebutuhannya.

- Menghubungkan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat

dengan lembaga pemberi pelayanan masyarakat.

- Menyampaikan informasi dengan baik dan benar serta mudah diterima oleh

individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran

perubahan.

- Mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang dihadapi individu-

individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.


- Melakukan analisis terhadap data masalah sosial dan menyajikan alternatif

tindakan yang rasional dalam mengakses sumber daya yang ada.

pengertian, fungsi dan peran pekerja sosial

Pengertian Pekerja sosial


Pengertian pekerjaan sosial yang dikemukakan oleh Charles Zastrow (1982), yang
dikutip oleh Dwi Heru Sukoco (1995:7) sebagai berikut:
"Pekerjaan sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki  kemampuan
mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan
mereka mencapai tujuan".
dari pengertian di atas, maka seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi
masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap keberfungsian elemennya yang
menjadi para pemeran berbagai peran yang ada di dalam masyarakat. menciptakan kondisi
masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada didalamnya untuk bisa memberikan
keterikatan di antara para pemegang peran tersebut.

Pengertian Peran
Definisi peran menurut Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan (1997) adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki
oleh orang yang memiliki kedudukan di masyarakat.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1990) mendefinisikan peranan sebagai : Suatu
konsep perihal apa-apa yang dapat dilakukan oleh individu  dalam masyarakat sebagai suatu
organisasi. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi/tempat
seseorang dalam masyarakat.

Fungsi Pekerja Sosial


Heru Sokoco (1995:22-27) menjelaskan fungsi dan peran pekerja sosial sebagai berikut
:
. Fungsi-fungsi Pekerjaan Sosial
a.   Membantu orang meningkatkan dan menggunakan kemampuannya secara efektif untuk
melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan memecahkan masalah-masalah sosial yang mereka
alami.
b.   Mengkaitkan orang dengan sistem-sistem sumber
c.   Memberikan fasilitas interaksi dengan sistem-sistem sumber
d.  Mempengaruhi kebijakan sosial
e.   Memeratakan atau menyalurkan sumber-sumber material.

Peranan Pekerjaan Sosial


a.       Sebagai pemercepat perubahan (enabler)
Sebagai enabler, seorang pekerja sosial membantu individu-individu, kelompok-kelompok
dan masyarakat dalam mengakses Sistem sumber yang ada, mengidentifikasi masalah dan
mengembangkan kapasitasnya agar dapat mengatasi masalah untuk pemenuhan
kebutuhannya.
b.      Peran sebagai perantara (broker)
Peran sebagai perantara yaitu menghubungkan individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat dengan lembaga pemberi pelayanan masyarakat dalam hal ini; Dinas Sosial dan
Pemberdayaan Masyarakat, serta Pemerintah, agar dapat memberikan pelayanan
kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat yang membutuhkan bantuan
atau layanan masyarakat.
c.       Pendidik (educator)
Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, community worker diharapkan mempunyai
kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan benar serta mudah diterima
oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran
perubahan.
d.      Tenaga ahli (expert)
Dalam kaitannya sebagai tenaga ahli, pekerja sosial dapat memberikan masukan, saran, dan
dukungan informasi dalam berbagai area (individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat).
e.       Perencana sosial (social planner)
Seorang perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang
dihadapi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menganalisa dan
menyajikan alternative tindakan yang rasional dalam mengakses Sistem sumber yang ada
untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat.
f.       Fasilitator
         Pekerja sosial sebagai fasilitator, dalam peran ini berkaitan dengan menstimulasi atau
mendukung pengembangan masyarakat. Peran ini dilakukan untuk mempermudah proses
perubahan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menjadi katalis untuk
bertindak dan menolong sepanjang proses pengembangan dengan menyediakan waktu,
pemikiran dan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam proses tersebut.

      Menurut Jim Ife,2002, peran pekerja sosial antara lain:


a.       Peranan Fasilitatif
              Peranan praktek yang dikelompokan ke dalam peranan fasilitatif merupakan peranan
yang dicurahkan untuk membangkitkan semangat atau memberi dorongan kepada individu-
individu, kelompok-kelompok dan masyarakat untuk menggunakan potensi dan sumber yang
dimiliki untuk meningkatkan produktivitas dan pengelolaan usaha secara efisien. Melakukan
mediasi dan negosiasi, yaitu pekerja sosial memerankan diri sebagai mediator dalam
pemanfaatan lahan dengan pihak lain untuk memperluas aktivitas kerjasama dengan
menguntungkan pihak-pihak yang terlibat. Memberikan support/dukungan, yaitu
memberikan dukungan untuk memperkuat, mengakui dan menghargai nilai yang dimiliki
oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menghargai kontribusi dan
kerja mereka. Dukungan ini dapat bersifat formal dan informal. Membangun consensus
dengan sesama pihak untuk melakukan kerjasama dalam rangka pengembangan
potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Memfasilitasi individu-
individu, kelompok-kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan produktivitas dan
pemasaran hasil produksi.
b.      Peranan Educational
               Pekerja sosial memainkan peranan dalam penentuan agenda, sehingga tidak hanya
membantu pelaksanaan proses peningkatan peningkatan produktivitas akan tetapi lebih
berperan aktif dalam memberikan masukan dalam rangka peningkatan pengetahuan,
keterampilan serta pengalaman bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.
Peran pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kesadaran, memberikan informasi,
mengkonfrontasikan, melakukan pelatihan bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat.
c.       Peranan-peranan Representasional
             Pekerja sosial melakukan interaksi dengan badan-badan di masyarakat yang bertujuan
bagi kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peranan ini
dilakukan, antara lain dengan : mendapatkan sumber-sumber dari luar tetapi dengan berbagai
pertimbangan yang matang, seperti bantuan modal usaha, pelatihan pengembangan potensi
dan produktivitas  dari berbagai donator. Melakukan advokasi untuk membela kepentingan-
kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat seperti mendukung
upaya implementasi program dan berupaya merealisasikan program tersebut. Memanfaatkan
Media Masa untuk memperkenalkan hasil produksi. Selain itu juga bertujuan menerima
dukungan dari pihak lain yang lebih luas; membuka jaringan kerja, dengan mengembangkan
relasi dengan berbagai pihak, kelompok dan berupaya mendorong mereka untuk turut serta
dalam upaya pengembangan potensi, seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat’ selain
itu pula, pekerja sosial berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan stakeholder.
d.      Peranan Teknis
            Di sini pekerja sosial melakukan pengumpulan dan analisis data,  kemampuan
menggunakan komputer, kemampuan melakukan presentasi secara verbal maupun tertulis,
manajemen serta melakukan pengendalian finansial, dan melakukan need
assessment terhadap pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat. Peran-peran ini dapat dilakukan  pekerja sosial bersama individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat melakukan mendapatkan informasi dan data yang dapat
digunakan baik untuk mengundang perhatian dari stakeholders untuk mengembangkan
potensi tetapi juga membantu mempromosikan.
              Dengan demikian, pekerjaan sosial  memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.

      Menurut Dorang Luhpuri dkk (2000) adalah :


a.       Fasilitator
                Merupakan peranan yang bertujuan untuk mempermudah upaya pencapaian tujuan
sehat dengan cara menyediakan atau memberikan kesempatan dan fasilitas yang diperlukan
klien untuk mengatasi masalahnya, memenuhi kebutuhannya, dan mengembangkan potensi
yang dimilikinya dengan cara:
      1)      mendampingi klien dalam setiap tindakan
    2)      memberikan dukungan emosional yang diperlukan klien agar klien merasa   diperhatikan
dan terpenuhi kebutuhan emosionalnya
     3)       berupaya membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya
b.      Mediator
                   Memberikan layanan mediasi jika klien mengalami konflik dengan pihak lain atau
orang lain agar dicapai kesesuaian antara tujuan dan kesejahteraan diantara kedua belah
pihak.
c.       Advokator
              Memberikan layanan pembelaan bagi klien yang berada dalam posisi yang dirugikan
sehingga memperoleh haknya kembali.
d.      Liason
               Memberikan informasi yang diperlukan keluarga mengenai kondisi klien dan kondisi
lembaga agar dapat memberikan pertimbangan yang tepat dalam menentukan tindakan demi
kepentingan klien.
e.       Konselor
             Memberikan pelayanan konsultasi kepada klien yang ingin mengungkapkan
permasalahannya. Pekerja sosial harus menyadari permasalahannya serta melihat potensi dan
kekuatan yang dimiliki klien. Ia juga harus memberikan alternatif-alternatif pemecahan
masalah.
f.       Penghubung
                   Merupakan peranan yang menghubungkan antara klien dengan keluarga, antara klien
dengan lembaga terkait, maupun penghubung antara klien dengan sumber lain yang dapat
membantu dalam usaha pemecahan masalah klien. Selain itu, harus memberikan informasi –
informasi yang diperlukan oleh keluarga tentang kondisi klien pekerja sosial harus mampu
memberikan informasi tentang kondisi keluarga demi kepentingan klien.
g.      Pembimbing Sosial Kelompok
                 Memberikan intervensi pada sejumlah klien yang berkumpul dan berbagi berbagai isu
(topik yang mereka minati) melalui pertemuan yang teratur dan kegiatan yang dirancang
untuk mencapai tujuan yang telah disusun bersama.

pekerjaan sosial
Klarifikasi pelaksana kesejahteraan sosial (pekerja sosial)
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial
menjelaskan bahwa ada tiga jenis pelaksana kesejahteraan sosial diantaranya :

1. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara profesional
untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang
yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di
bidang kesejahteraan sosial.

2. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun
swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan
sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan
sosial untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial.

3. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar belakang
pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri
dengan atau tanpa imbalan.

definisi tenaga kesejahteraan sosial (TKS)

1.      Definisi tenaga kesejahteraan sosial (TKS)

Tenaga kesejahteraan sosial (TKS) adalah adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara

profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial dan/atau

seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di

bidang kesejahteraan sosial. Menurut Peraturan Menteri Sosial RI No. 108/HUK/2009 tentang Sertifikasi

Bagi Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial menyatakan bahwa Tenaga

Kesejahteraan Sosial adalah mereka yang berlatarbelakang pendidikan pekerjaan sosial atau sarjana non

pekerjaan sosial yang memiliki pengalaman pelayanan sosial minimal 3 (tiga) tahun dan telah mengikuti

pelatihan di bidang kesejahteraan sosial. Keberadaan Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial sama pentingnya dengan Pekerja Sosial Profesional sebagaimana

ditetapkan dalam UU No 11 tahun 2009 tentang Kesejahteran Sosial dan UU 13 tahun 2011 tentang

Penanganan Fakir Miskin bahwa TKS adalah salah satu SDM dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Menutur Dra. Umi Ratih Santoso dalam bukunya menjelaskan bahwa tenaga kesejahteraan sosial

adalah seseorang yang atas dasar sukarela mengabdikan dirinya di bidang usaha kesejahteraan sosial di

tingkat akar rumput.

Dari definisi di atas bisa di simpulkan bahwa tenaga kesejahteraan sosial adalah seorang yang

memiliki kualitas pendidikan non pekerja sosial yang memiliki pengalaman dalam bidang kesejahteraan

sosial dan dididik serta dilatih dalam bidang kesejahteraan sosial.


2.      peran-peran tenaga kesejahteraan sosial

a.       Peran tenaga kesejahteraan sosial yang ada di P2TP2A Jawa Barat menurut profil dan buku pedoman

pelaksanaan teknis P2TP2A Jawa Barat

1)       Konsultan, memberikan solusi-solusi bagi korban trafiking yang di jaring oleh P2TP2A.

2)    Medis, dalam kasus trafiking tidak sedikit korban menerima perlakuan kekerasan yang menimbulkan luka

fisik, sehingga harus ada penanganan sesegera mungkin sebelum dilarikan ke rumah sakit.

3)    Psikolog, penanganan psikologis dilakukan kepada korban karena banyak korban yang mengalami trauma.

4)    Spiritual, dimaksudkan untuk penguatan mental korban trafiking karena seringkali bahkan kebanyakan

korban mengalami droup dan membutuhkan penguatan mental.

5)   Pendamping hukum, sebagai bentuk advokasi terhadap korban, sehingga pendampingan hukum dilakukan

agar tidak terjadi kesemenaan dalam penagakan hukum terhadap korban.

6)  Pelatih, pelatihan dilakukan sebelum korban dikembalikan kepada keluarga, hal ini dimaksudkan agar

ketika korban kembali kepada keluarga, korban bisa kembali menjalankan fungsi sosialnya.

7)   Terapis dan pemulih, terapi dan pemulihan korban trafiking secara berkelanjutan, baik dilakukan di

P2TP2A tingkat kabupaten dan di bantu oleh para relawan.

b.      Peran Tenaga Kesejahteraan Sosial menurut Departemen Sosial RI, 2005

1)      Pembimbing masyarakat.

Membimbing dan mendorong masyarakat dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha kesejahteraan

sosial.

Kegiatannya meliputi :

a)      Bersama masyarakat mengidentifikasi masalah yang di hadapi.

b)      Bersama masyarakat mengidentifikasi potensi yang dimiliki.

c)      Bersama masyarakat memecahkan masalah yang dihadapinya.

d)     Bersama masyarakat menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial.

2)      Penggerak masyarakat
a)  Menggerakan dan mencari peluang serta sumber sosial bagi pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial.

b)    Menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa mereka memiliki potensi dan kekuatan.

c)  Menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa mereka mampu mengatasi masalah yang

dihadapinya baik dengan memanfaatkan sumber yang tersedia di lingkungan masyarakat maupun yang

ada di luar masyarakat.

3)      Pendamping masyarakat

a)   Melaksanakan, mendampingi, memfasilitasi masyarakat dalam rangka pelaksanaan usaha kesejahteraan

sosial.

b)      Melakukan lobi kepada pihak-pihak tertentu akan hak dan kewajiban masyarakat.

c)      Menjadi juru bicara yang mewakili kepentingan masyarakat.

d)     Memberikan saran-saran akternatif menyelenggarakan program usaha kesejahteraan sosial dan bidang

lainnya dari instansi terkait.

e)      Keterlibatan dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang dilaksanakan masyarakat.

c.   Menurut Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Integrasi Sosial Bapak Dr. Sahawiah Abdullah, M.Si dalam

penelitiannya (2011) menerangkan peran tenaga kesejahteraan sosial sebagai berikut :

 Penyedia data dan informasi di tingkat lokal.


 Membantu melakukan seleksi calon penerima program bantuan sosial.
 TKS melakukan pendamping kepada KUBE untuk meningkatkan pendapatan warga miskin.
 Memberikan motivasi kepada masyarakat penerima program bantuan sosial.
 Memberikan bimbingan sosial dan motivasi kepada penerima program agar dapat melakukan perilaku
yang lebih baik.
 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang PMKS
 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
 TKS membantu masyarakat sebagai tenaga penghubungan antara kebutuhan masyarakat dengan
kepentingan pemerintah. Namun demikian peran tersebut belum optimal.
 TKS menggerakkan masyarakat untuk memelihara adat istiadat setempat sebagai dasar melakukan
kegiatan masyarakat. 
 TKS mendirikan pusat pelayanan kesejahteraan sosial (Puspelkesos) di tingkat kecamatan sebagai tempat
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
 TKS memelihara semangat kesetiakawanan sosial dengan membangun kesadaran di kampung-kampung,
mengumpukan dana dari masyarakat.
 TKS melakukan pendataan PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) dengan baik.
 TKS melalukan pendampingan dan sebagai fasilitator kegiatan masyarakat dengan tulus.
 Sebagai penyuluh dan fasilitator dalam upaya pelestarian dan penguatan nilai-nilai sosial.
SISTEM SUMBER DALAM PEKERJAAN SOSIAL

Sebutkan sistem sumber apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh pekerja sosial?
Sistem Sumber Menurut Allen Pincus and Anne Minahan
 Sistem Sumber Informal atau Alamiah. ...
 Sistem Sumber Formal. ...
 Sistem sumber kemasyarakatan.

Sistem sumber adalah segala yang memiliki nilai, yang berada dalam simpanan atau telah
tersedia, dimana orang dapat menggali dan menggunakan sebagai alat sehingga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah (Siporin, 1975: 22).
21 Mei 2016

Sumber adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan


keberfungsian sosial .
Sumber menurut Max Siporin
a. Sumber internal dan eksternal
1) Sumber internal : Sumber yang ada didalam diri kelayan (individu, kelompok,
masyarakat). Contoh :kemampuan intelektual, kebersamaan, gotong royong

2) Sumber eksternal : Sumber yang ada diluar diri kelayan (individu, kelompok, masyarakat).
Contoh : kekayaan, prestise, mata pencaharian, sanak saudara yang kaya, teman yang
berpengaruh, hak-hak jaminan

b. Sumber offisial/ formal dan Sumber non offisial/ non formal


1) Sumber offisial : tokoh formal, organisasi-organisasi yang secara formal mewakili
masyarakat, guru, pekerja sosial, badan konseling, badan sosial pemberi pelayanan

2) Sumber non offisial : dukungan emosional maupun sosial dari kerabat, teman, tetangga.
Sumber non offisial merupakan bagian dari sistem sumber pertolongan alamiah

c. Sumber manusia dan non manusia


1) Sumber manusia : orang-orang yang mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk digali
dan dimanfaatkan untuk membantu memecahkan permasalahan klien
2) Sumber non manusia : sumber-sumber material atau benda

d. Sumber simbolik partikularistik, kongkrit universal dan pertukaran nilai


1) Sumber simbolik partikularistik : berupa simbol yang tidak bisa diraba
Contoh : informasi dan status sosial seseorang. Informasi dan status sosial di masyarakat
mempunyai arti simbolik yang khusus dan dapat dipergunakan sebagai sumber yang dapat
digali dan dimanfaatkan

2) Sumber kongkrit universalistik : berupa hal yang nyata dan umum. Contoh :
pelayanan,benda kongkrit Sumber pertukaran nilai : kasih sayang, uang

Sumber menurut Allen Pincus dan Anne Minahan


a. Sumber Informal / alamiah
Dapat berupa keluarga, teman, tetangga, orang lain yang bersedia membantu, dukungan
emosional, kasih sayang, nasehat, informasi, pelayanan kongkrit lainnya

b. Sumber Formal
Keanggotaannya dalam suatu organisasi atau asosiasi formal bertujuan untuk meningkatkan
minat anggota mereka. Sistem sumber dapat juga membantu anggotanya untuk
bernegosiasi dan memanfaatkan sistem sumber kemasyarakatan.

c. Sistem Sumber Kemasyarakatan


Berupa rumah sakit, badan adopsi, program latihan kerja, pelayanan resmi. Orang dalam
kehidupannya terkait dengan sistem sumber kemasyarakatan, seperti sekolah, pusat
perawatan anak. Orang juga terkait dengan badan-badan pemerintah dan pelayanan umum
lainnya, misal kepolisian, tempat rekreasi, perpustakaan umum dll.

Anda mungkin juga menyukai