PEMBIMBING:
Oleh:
NRP 17.04.325
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung
Dr.AEP RUSMANA,S.Sos,MSi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa praktikan ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmatnya sehingga praktikan dapat menyelesaikan kegiatan
praktikum III dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, dan mampu
menyelesaikan laporan yang berjudul Pemberdayaan PRSE Perkasa
(Perempuan Kepala Keluarga Sejahtera) melalui Pelatihan Membuat Kriuk
Labu Siam ‘KRIUK LEZET’ di Dusun 4 Desa Bandasari Kecamatan
Cangkuang Kabupaten Bandung ini dengan tepat waktu.
Dalam melaksanakan kegiatan Praktikum III selama kurang lebih dua
setengah bulan ini, yang dimulai pada tanggal 8 Februari 2021 dan berakhir pada
16 April 2021, praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang
berharga terutama tentang pengalaman praktik pekerjaan sosial makro yang
berbasis masyarakat.
Pada kesempatan ini praktikan ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu selama proses kegiatan Praktikum III
hingga penulisan laporan ini, yaitu kepada :
1. Dr. Marzuki, M.Sc selaku Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
2. Dr. Aep Rusmana, S.Sos, M.Si., selaku Kepala Prodi Pekerjaan Sosial
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
3. Dr. Pribowo, M.Pd., selaku Kepala Laboratorium Pekerja Sosial Politeknik
Kesejahteraan Sosial Bandung.
4. Drs. Tukino, M.Si selaku dosen pembimbing praktikum yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan dan dukungan
dengan begitu sabarnya kepada praktikan selama pelaksanaan praktikum dan
penyelesaian laporan ini.
5. Drs. Benny Setia Nugraha, M.Pd selaku liaison yang telah memberikan
berbagai arahan, masukan dan dukungan kepada praktikan selama ini.
i
6. (Alm) H.Agus Salim selaku Kepala Desa Bandasari yang telah menerima
dan mengizinkan praktikan melakukan Praktikum II
7. Bapak Ayi Cahyoe beserta staff dan jajarannya selaku Kepala Seksi
Kesejateraan yang telah membantu praktikan dalam melakukan orientasi di
kantor desa.
8. Ibu Dita selaku Ketua TKM PRSE dan seluruh TKM yang terlibat dimana
sudah kooperatif bersama-sama menjadi penggerak dalam program
pemberdayaan PRSE.
9. Orang tua praktikan atas doa dan dukungan baik secara materi maupun non-
materi yang diberikan kepada praktikan, sehingga praktikan dapat
menyelesaikan laporan ini dengan sebagaimana mestinya.
10. Meitha Rizki , rekan praktikum yang telah bersama-sama kompak berjuang
dari awal hingga akhir.
11. Sasdilla Fieren, Veggy Livian, Novia Tri, Raisha Putri, dan Landhita sahabat-
sahabat tercinta yang selalu mendengar keluh kesah, memberikan support
serta solusi kepada praktikan.
12. Moch. Diva Gilang Pratama yang selalu menemani, terimakasih atas
kesetiaan, nasehat, dukungan serta motivasi yang telah diberikan sehingga
praktikan dapat menyelesaikan laporan ini.
13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan
penyusunan laporan ini.
Semoga berkah, karunia dan RahmatNya dilimpahkan kepada bapak, ibu dan
saudara serta mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa.
Praktikan mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca
pada umumnya dan khususnya bagi praktikan sendiri dalam aspek pengalaman
praktik sebagai pekerja sosial profesional.
Bandung, Mei 2021
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum ............................................................... 5
1.3 Fokus Praktik, Metode, Strategi dan Taktik Praktik Pekerjaan Sosial yang
Digunakan .................................................................................................8
1.4 Teknologi Praktik Pekerjaan Sosial Makro yang Digunakan, Peran Pekerja
Sosial, Proses Supervisi, Langkah-Langkah Kegiatan Praktikum .............9
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Praktikum .............................................21
iii
BAB IV : PELAKSANAAN PRAKTIKUM
4.1 Inisiasi Sosial ...........................................................................................95
4.2 Pengorganisasian Sosial .........................................................................101
4.3 Asesmen ...............................................................................................104
4.4 Rencana Intervensi .................................................................................112
4.5 Pelaksanaan Intervensi ...........................................................................119
4.6 Evaluasi ...............................................................................................123
4.7 Terminasi dan Rujukan ..........................................................................126
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan praktikum, manfaat praktikum, fokus praktik, metode, strategi dan taktik
adalah calon pekerja sosial yang harus memiliki kompetensi intervensi yang
pekerjaan sosial dilaksanakan dalam aras mikro, messo, dan makro. Praktikum
salah satu dari tiga kegiatan praktikum yang wajib dilaksanakan oleh
meliputi target group serta interest group, organisasi lokal, serta pembuat
kebijakan di tingkat pemerintahan lokal. Selain itu, praktikum III juga dijadikan
dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dari berbagai mata kuliah dalam
kesatuan praktik di lapangan dalam kehidupan nyata yang menjadi arena praktik
lapangan yang setara dengan 510 jam praktik dengan peserta sebanyak 380
Salah satu desa yang menjadi lokasi praktikum yaitu Desa Bandasari
Bandasari.
dilakukan pada bulan Februari 2021 oleh petugas Desa Bandasari dibantu oleh
terbagi kedalam empat dusun. dimana PRSE di Desa Bandasari belum pernah
potensinya.
buruh tani, petani dan pedagang. Di Dusun 4 yang terdiri dari 2 RW yaitu RW
ladang labu siam, cabai dan tomat. Di dusun 4 sendiri memiliki potensi
dataran tinggi serta bagian paling ujung Desa Bandasari dan berbatasan dengan
Desa Ciwidey. Dusun 4 terkenal dengan melimpah ruahnya panen labu siam
(waluh) dengan kualitas yang sangat baik, serta para PRSE di dusun 4 memiliki
sumberdaya alam yang ada menjadi sesuatu yang bernilai jual untuk menambah
Hal tersebut dapat dilihat dari melimpahnya sumberdaya alam yaitu labu siam
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal terutama PRSE yang ada di
dalam praktikum III Praktik Pekerjaan Sosial berbasis masyrakat ini, praktikan
praktik pekerjaan sosial dengan komunitas yaitu community work dan dapat
lokal, dalam hal ini Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang menjadi
Tujuan Praktikum III ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
lokal.
komunitas/masyarakat lokal.
1. Mahasiswa
sosial.
pendidikanpekerjaan sosial
Manfaat praktikum III bagi masyarakat dan pemerintah lokal antara lain:
masyarakat di lingkungannya.
di tingkat lokal.
8
1.3 Fokus Praktik, Metode, Strategi dan Taktik Pekerjaan Sosial yang
Digunakan
1. Kolaborasi (Collaboration)
menyelesaikan masalah.
2. Kampanye (Campaign)
wilayah untuk mengenali sumber dan masalah sosial secara umum di wilayah
yang dilintasi. Tujuan dari teknik ini yaitu menyadarkan masyarakat untuk
1. Fasilitator
2. Motivator
yaitu Perempuan Rawan Sosial Ekonomi agar terus berjuang dalam usaha
kondisi demografi, jumlah penduduk, dan jumlah kartu keluarga yang ada
2. Supervisi kedua dilaksanakan via daring melalui zoom meetings pada hari
Terdapat dua tahapan atau proses pada praktikum III yakni tahap pra
praktikum atau biasa disebut tahap persiapan. Pada tahap ini ada beberapa
berikut:
1. Pembekalan Praktikum
Januari 2021 pukul 14.00-15.00 WIB yang dihadiri oleh Bapak Pribowo
pada hari Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 11.00-13.00 WIB via daring melalui
zoom meetings dengan pemateri Edi Suharto, Ph.D selaku Direktur Jendral
yang bertempat tinggal di Desa Bandasari yaitu Jastias dan Meitha. Praktikan
satu kegiatan dalam pra lapangan adalah dengan supervisor dan liaison.
aggrement yang berisi terkait maksud dan tujuan praktikum, kajian teoritis
15.30-17.00 WIB melalui daring via zoom meetings, yang dihadiri oleh
Liason yaitu Bapak Benny serta supervisor dan praktikan yang liasonnya
1. Penerimaan awal
pukul 13.00 WIB melalui daring via zoom meetings yang dhadiri oleh
Desa Bandasari Bapak Ogi selaku perwakilan dari Sekretaris Desa dan Kasi
Kesejahteraan yang pada saat itu sedang ada rapat. Setelah penerimaan,
kunjungan ini ditrmani oleh Bapak Ogi dan Ibu Rena selaku pendamping
Bandasari.
2. Proses Praktikum
berikut:
a. Inisiasi sosial
masyarakat.
b. Pengorganisasian sosial
ketua RW, kepala dusun serta beberapa masyarakat yang ada di Desa
Bandasari.
c. Asesmen Sosial
Ekonomi. Serta ditemukan pula PSKS yang ada di Desa Bandasari yaitu
d. Perencanaan Intervensi
tahap ini, praktikan juga dibantu oleh Tim Kerja Masyarakat yang
Bandasari.
e. Pelaksanaan Intervensi
sesuai dengan jadwal yang telah disusun dalam matriks rencana kegiatan.
f. Evaluasi
20
yang sudah dilaksanakan baik dari segi proses maupun pencapaian hasil.
Waktu yang digunakan pada moneva ini yaitu selama 5 hari dengan
kegiatan intervensi.
sistem sumber.
kerjasama TKM.
3. Tahap Pengakhiran
kepada Aparat Desa Bandasari. Hal tersebut berkaitan dengan hasil intervensi,
evaluasi dan rujukan agar dapat ditindaklanjuti baik oleh Tim Kerja
BAB I : PENDAHULUAN
pihak terkait.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga
kota, suku, atau bangsa yang berinteraksi satu sama lain sehingga dapat
lain. Jim Ife dan Frank Tesoirero (2008) menyatakan ciri-ciri dari komunitas
1. Skala Manusia
Sebagai lawan dari struktur-struktur yang besar, tidak bersifat pribadi dan
dari itu proses perkenalan perlu untuk dilakukan dalam sebuah komunitas.
komunitas yang memliiki arti memiliki, penerimaan oleh yang lain dan
3. Kewajiban-kewajiban
jawab, dan sebuah komunitas juga menuntut kewajiban tertentu dari para
4. Gemeinschaft
warga ketimbang sebagai peran atau katagori yang terbatas dan tetap.
5. Kebudayaan
1. Modal Fisik
Modal fisik merupakan salah satu modal dasar yang terdapat dalam setiap
masyarakat yang modern. Modal fisik terdiri dari dua kelompok utama yaitu
jembatan, jalan kereta api, sarana pembuangan limbah, sarana air bersih, dan
jaringan telepon.
2. Modal Finansial
Aset komunitas yang kedua yaitu modal finansial yang merupakan dukungan
komunitas.
3. Modal Lingkungan
28
Modal lain yang juga mempunyai nilai penting dalam suatu perencanaan
belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya
pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari
4. Modal Teknologi
teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk masyarakat dan bukan sekedar
teknologi digital yang canggih, akan tetapi belum tentu bermanfaat bagi
selalu berarti teknologi yang canggih dan kompleks seperti apa yang
5. Modal Manusia
Modal manusia yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang berkualitas
canggih.
6. Modal Sosial
Sementara itu, modal sosial adalah norma dan aturan yang mengikat warga
masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga
dalam dan antar kelompok, Aiyar dalam Isbandi Rukminto Adi (2008)
b. Bridging capital, yang merupakan salah satu bentuk modal sosial yang
7. Modal Spiritual
bantuan empati dan perhatian, kasih sayang dan unsur utama dari kebijakan
dan papan).
dan terpencil)
(tanah tidak subur, lkasi terpencil, ketiadaan infrastruktur jalan, listrik, air)
fasilitas umum)
pendidikan dan keluarga atau tidak adanya perlindungan sosial dari negara
dan masyarakat)
31
Dalam perspektif yang lebih luas lagi, David Cox dalam Edi Suharto
globalisasi.
dan terpencil).
kecacatan pribadi, dalam arti fisik, mental (attitude), malas, tidak jujur,
Oscar Lewis di Amerika Latin: bahwa memang ada apa yang disebut
5. Faktor struktural, menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil, tidak
petani, nelayan, dan pekerja sektor informal terjerat oleh, dan sulit keluar
lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus dapat
menumpuk kekayaan.
Perempuan yang dengan kondisi demikian biasa disebut sebagai PRSE. Peran
PRSE di dalam rumah tangga terkait dengan tanggung jawab baik dari segi
hidup dalam rumah tangga. Dilihat dari kelompok umur selama kurun waktu
tahun 2009 sampai dengan 2011, separuh lebih perempuan yang menjadi
kepala keluarga berusia 45-59 tahun (Data Badan Pusat Statistik 2011).
34
Kondisi ini amat berat bagi perempuan sebagai penanggung jawab ekonomi
rumah tangga, terlebih di usia tersebut secara fisik mulai menurun tingkat
produktifitasnya.
menikah, belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup
Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) adalah seorang perempuan dewasa baik yang
sudah menikah, belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan
menurut Akhmad Purnama (2018) dan Alia Fajarwati (2017) dibagi menjadi
dua yaitu faktor internal dan eksternal dari PRSE tersebut. Berikut adalah
1. Faktor Internal
tangga
2. Faktor eksternal
terhadap gender
bencana sosial.
sembilan) tahun;
layak.
dapat ditinggali oleh suatu kelompok masyarakat. Secara umum, desa terdiri
Umum.
1. Kepala Desa
Desa (BPD). Masa jabatan Kepala Desa adalah enam tahun, dan dapat
diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki
bersama BPD. Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa
Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga (Ketua RW), pemangku adat,
golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya.
Masa jabatan anggota BPD adalah enam tahun dan dapat diangkat atau
3. Sekretaris Desa
Pemerintahan Desa.
keuangan desa.
39
yang yang dibuat untuk merespon isu-isu yang bersifat publik, yakni
sosial. Tujuan sosial ini mengandung dua pengertian yang saling terkait,
terjadi di masyarakat.
1. Pengembangan sumber-sumber
2. Pengalokasian status
3. Pendistribusian hak
masyarakat.
Ekonomi
Pancasila.
kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah 6 tahun dari
bentuk beras serta telur dan mencegah penurunan konsumsi energi dan
program KUBE adalah keluarga miskin produktif (orang yang sama sekali
warga negara, serta mempunyai kontrol terhadap diri dan proses pengambilan
5. Sekoper Cinta
pengembangan masyarakat.
masyarakat untuk mencapai kondisi sosial, ekonomi, budaya yang lebih baik,
lembaga sukarela.
dapat dilakukan dengan sangat baik melalui suatu partisipasi aktif dari
Peranan dari pekerja sosial yang menonjol dalam model ini adalah enabler,
yang beragam secara bebas, akan tetapi model ini juga yakin bahwa
dirugikan oleh pihak tertentu lainnya. Tujuan dan sasaran utama aksi sosial
komunitas dapat digunakan oleh pekerja sosial makro. Jim Ife (2008)
1. Prinsip Ekologis
masyarakat dalam bentuk yang lebih berorientasi pada proses, dan memiliki
lain dan oleh sebab itu sangat penting menggunakan perspektif sistemik
bahwa satu masyarakat tidak harus sama seperti masyarakat lainnya dan di
lingkungan.
yang lebih dapat bertahan lama tetapi juga dunia yang lebih adil. Berikut
untuk menghadapi dan melawan penindasan ini dalam cara apapun yang
sebagian lainnya.
penting.
dari luar. Gagasan ini berupaya memanfaatkan semua bentuk sumber daya,
dari dalam masyarakat, dengan cara yang sesuai dengan konteks yang
spesifik dan sangat peka terhadap budaya masyarakat lokal, tradisi dan
lingkungan. Prinsip ini tidak berdasarkan atas paksaan dari berbagai pihak.
4. Prinsip-prinsip Proses
bukan akibat/ hasil, tentang titik awal, bukan titik akhir, dan oleh sebab itu
proses.
a. Proses hasil dan visi. Untuk menghubungkan tujuan jangka pendek dan
hanya relevan dengan yang lain, tetapi juga sangat diperlukan untuk
visi atau hasil menyangkut isu-isu tersebut seperti keadilan sosial dan Hak
kerjasama, bukan konflik. Mufakat adalah salah satu dari tujuan ini.
masyarakat yang otonom, aktif dan partisipatif dalam rentang waktu yang
pendek.
berseberangan.
berinteraksi.
datang dari orang lain yaitu anggota masyarakat, rekan kerja, atau
supervisor.
tertentu yang akan diterapkan agar strategi dapat berjalan sebagaimana yang
diharapkan. Dalam hal ini setidaknya ada tiga strategi yang dapat dilakukan
57
digunakan, yaitu:
1. Kolaborasi
2. Kampanye
belum memberikan alokasi sumber. Strategi ini relatif masih berfokus pada
kelompok sasaran agar mereka mampu menerima apa yang akan dilakukan
dan bersedia terlibat secara aktif. Persuasi adalah taktik untuk membujuk atau
kegiatan yang sangat bermanfaat. Pemanfaatan media masa yaitu taktik untuk
media masa yang ada atau media yang mudah diakses oleh kelompok sasaran.
3. Kontes
menawar dan negoisasi. Advokasi adalah taktik yang dilakukan oleh pekerja
tertentu.
(NSS) adalah nama lain dari home visit atau kunjungan rumah yang
masyarakat dan untuk melengkapi data hasil assesmen yang sudah ada
dengan kaum lelaki dan keluarga dimana mereka berada. MPA merupakan
salah satu metode dalam menggali suatu informasi yang dilakukan secara
partisipatif atau melibatkan peran pihak lain. Metode ini biasa digunakan
b. Mengidentifikasi masalah.
Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-
61
masyarakatnya.
kepada kemampuan orang secara umum dan kelompok rentan dan lemah
secara khusus seperti fakir miskin, perempuan serta lanjut usia sehingga
di muka umum, terbebas dari kelaparan, kebodohan, serta terbebas dari segala
atau jasa yang mereka perlukan. Tak hanya itu, kelompok rentan juga dapat
mereka selanjutnya.
62
masyarakat, memperkuat potensi yang ada baik dari dalam diri masyarakat
seperti keterampilan yang mereka miliki ataupun potensi dari luar diri
masyarakat itu sendiri seperti potensi alam serta terciptanya kemandirian dari
kelompok rentan dengan cara menggali potensi dan sumber daya lokal yang
dimilikinya.
loss", seseorang yang bertanggung jawab atas sebuah bisnis dengan memikul
63
social entrepreneur adalah mereka yang berjuang merajut hidup demi dan
1. Peran Fasilitatif
masyarakat.
orang lain.
2. Peranan Edukasional
Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dari peran seorang pekerja
berukut:
merupakan hal yang besar dan bahwa kelompok atau masyarakat tidak
tindakannya.
3. Peranan Representasi
luas.
4. Peranan Teknikal
surat.
memiliki latar belakang atau pengalaman sedikit dalam hal ini, dan
mungkin akan lebih baik bila ia mencari asisten yaitu orang yang
BAB III
yang merupakan penggabungan dari dua desa, yaitu Desa Cikuya dan Desa
dari dua desa tersebut. Kepala desa pertamanya yaitu Bapak Karta Winata
sampai tahun 1940. Pada tahun 1975 Desa Bandasari kembali mengalami
pemekaran menjadi dua desa yaitu Desa Bandasari dengan Desa Pananjung.
Suhu rata-rata di Desa Bandasari adalah 19º C dengan curah hujan 1979 mm
dan mempunyai iklim kemarau dan hujan. Hal ini mempunyai pengaruh
Cangkuang.
memiliki luas area pemukiman 132.744 HA dan area sawah 126.464 HA. Hal
ini dapat dilihat bahwa lahan yang digunakan untuk pekarangan lebih luas
Cangkuang
70
digunakan untuk pekarangan lebih luas yaitu sebesar 330.850 Ha. Pekarangan
dalam hal ini adalah perkebunan sayur mayur seperti labu siam, tomat, cabai,
laki dan perempuan serta kepala keluarga yang ada dapat dilihat pada tabel
penduduk yang terbesar berada pada golongan umur 16-60 Tahun. Sedangkan
ke tingkat selanjutnya, hal ini dapat dilihat pada tabel yang tamat akademik
dan perguruan tinggi/sederajat hanya 243 dan 20 jiwa saja. Hal tersebut
dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah biaya dan keinginan untuk
SMA-nya hanya beberapa orang, yaitu di dusun 4. hal ini disebabkan oleh
jumlah 978 Orang. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang lebih memilih
setelah lulus pendidikan SMP atau SMA untuk bekerja sebagai buruh tani di
kebun atau sawah milik sendiri maupun milik orang lain. Hal tersebut pula
lahan untuk pemukiman adalah sebesar 132.744 Ha. Untuk lahan di Desa
wilayah RW 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 09, 11, 12, 13, dan 15. Pemukiman di
74
Desa Bandasari lebih banyak merupakan wilayah yang bersifat non komplek
yang bersifat komplek tertata dengan rapi dan teratur dan rumah-rumah
kondisi dan letak rumah yang tersusun rapi dengan jalan yang cukup besar
dan cukup bersih. Keadaan rumah tergolong layak huni bahkan terdapat
terdapat sebagian rumah yang tergolong kumuh atau tidak layak huni
tergolong tidak layak huni. Kondisi rumah tidak layak huni sendiri
hampir roboh dan memakai dinding yang terbuat dari tripleks, bambu ataupun
tembok yang telah usang dengan luas rumah yang sangat minim. Jarak antara
satu rumah dengan rumah yang lain saling berdekatan bahkan berdempetan
longsor.
karena pada wilaah pegunungan yaitu RW 05, 06, 08 dan 13 adalah sumber
mata air Desa Bandasari. Pada daerah tersebut air yang digunakan dari mata
desa yang dibantu oleh beberpa orang staff, guna memperlancar kegiatan
Tugas yang ditunjuk dari Kecamtan Cangkuang pun belum ada dan belum
ditugaskan di Desa Bandasari. Hal tersebut masih dalam proses saat ini.
nilai budaya yang lekat dengan masih digunakannya nilai budaya di dalam
umumnya merupakan Suku Sunda untuk warga asli atau pribumi. Budaya
sehari – hari.
hari – hari besar dan penyambutan tamu dengan menggunakan adat sunda.
berdasarkan kesadaran dan kebutuhan masyarakat itu sendiri dan antara satu
menjadi Karang Taruna Desa dan Karang Taruna Unit, selain itu juga
kegiatan ibu – ibu kader PKK yang selalu aktif, serta penyelenggaraan
kebutuhan pokok seperti beras dan telur di warung yang telah di tunjuk (e-
Pelayanan ini diselenggarakan pada setiap RW oleh bidan desa yaitu Ibu Mei
Posyandu setiap bulan pada tiap dusun. Kegiatan Posyandu dilakukan dengan
serta konsultasi kesehatan oleh bidan desa. Sasaran Posyandu yakni anak
berusia 0 sampai dengan 5 tahun dan ibu hamil. Pelayanan yang diberikan
PKH merupakan salah satu program yang berasal dari Kementerian Sosial
pemberdayaan kaum ibu dan mendorong agar anaknya tetap sehat dan
bersekolah sesuai dengan data yang ditetapkan oleh BPS (Badan Pusat
merubah perilaku Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang relatif kurang
dapat menerima pula kartu BPJS. Program ini bertujuan untuk memberikan
yaitu suatu lembaga atau badan yang mengelola jaminan tersebut. Pendanaan
jaminan kesehatan ini disubsidi oleh pemerintah lewat APBN, jika jaminan
jaminan sosial yang lebih terfokus pada sistem iuran yang dimana para peserta
bulannya.
kebutuhan rumah layak huni sebagai unsur kesejahteraan sosial. Konsep dari
yang telah menerima bantuan ini. Untuk dapat menerima bantuan ini, pemilik
sehingga sistem pelayanan agama yang tersedia adalah masjid atau mushola.
kurban, pengelolaan zakat, majlis ta’lim dan perayaan hari besar keagamaan.
Cangkuang dan memiliki masyarakat yang terbuka akan hal-hal yang baru.
respon yang baik terhadap rencana kerja yang akan dilakukan oleh praktikan.
kekerabatan atau masih ada ikatan keluarga antara tetangga satu sama lain,
terlihat ketika warga yang saling bertegur sapa, saling membantu dan saling
hubungan keluarga yang dekat. Kondisi ini menyebabkan warga akan saling
membantu apabila ada warganya yang memiliki acara hajatan pernikahan atau
sebagainya. Tetangga atau warga lainnya akan membantu acara tersebut mulai
merupakan salah satu ajang silaturahim antar warga satu dengan yang lain
selain sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berbagai lapisan
masyarakat hadir dalam setiap pengajian yang diadakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Selain itu keakraban lainnya terlihat pada saat kegiatan
masyarakat disetiap dusun nya selalu ada perwakilan untuk mengikuti kegiatan
1. Kemiskinan
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan juga
yang signifikan, dimana terdapat kategori baru yaitu masyarakat miskin baru
(misbar) di Desa Bandasari. Dimana masyarakat misbar ini adalah mereka yang
2. Lansia Terlantar
85
usia pada bab I pasal 1 ayat 2, yang dimaksud lanjut usia adalah seseorang yang
potensi dan sumber kesejahteraan sosial lanjut usia telantar adalah seseorang
yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau lebih, karena faktor faktor tertentu
kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan; dan terlantar secara psikis
dan sosial.
c. Brunner dan Suddart (2001) dalam Lilik Ma’rifatul Azizah (2011) “Orang
Dari pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa lanjut usia adalah
seseorang yang berusia 60 tahun keatas yang sudah mengalami penurunan baik
3. Pernikahan Dini
yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan
anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia 19 tahun. Menurut United
adalah pernikahan yang dilaksanakan secara resmi atau tidak resmi yang
7 ayat 1 menyatakan bahwa pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah
mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu
ikatan keluarga. Remaja itu sendiri adalah anak yang ada pada masa peralihan
perubahan cepat disegala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk
badan, sikap,dan cara berfikir serta bertindak,namun bukan pula orang dewasa
pernikahan, pada hakikatnya di sebut masih berusia muda atau anak- anak yang
umur di bawah usia reproduktif yaitu kurang dari 20 tahun pada wanita dan
kurang dari 25 tahun pada pria. Pernikahan di usia dini rentan terhadap masalah
saat persalinan dan nifas, melahirkan bayi prematur dan berat bayi lahir rendah
nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan awal
(sakinah) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta dan kasih
keluarga.
4. Disabilitas
kata bahasa Indonesia yang berasal dari kata serapan bahasa Inggris disability
aktivitas.
jelasnya sehingga orang lain tidak merasa enak atau tidak mampu berinteraksi
cacat, bahwa mereka dipandang tidak mampu dalam segala hal merupakan
penyebab dari berbagai masalah. Dalam keadaan yang serba terbatas dan
asumsi negatif dari orang lain, ada sebagian dari mereka yang terus berusaha
mempunyai sesuatu yang luar biasa yang secara signifikan memebedakan nya
tersebut dapat merupakan sesuatu yang positif, dapat pula yang negatif.
untuk tetap berada dalam komunitas lokal. Para penyandang disabilitas harus
masyarakat tertentu.
dengan penderitaan, distress dan menimbulkan hendaya pada lebih atau satu
gangguan jiwa pola perilaku/ sindrom, psikologis secara klinik terjadi pada
akibat distorsi emosi sehingga ditemukan tingkah laku dalam ketidak wajaran.
Hal tersebut dapat terjadi karena semua fungsi kejiwaan menurun (Nasir,
6. Kejahatan / Kriminalitas
Kartono (1999), kejahatan secara yuridis formal adalah bentuk tingkah laku
KUHP pencurian pada pasal 362 KUHP penganiayaan pada pasal 351 KUHP.
Sementara itu secara sosiologis yang disebut kejahatan adalah semua bentuk
ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang secara ekonomis, politis, dan sosial-
90
pidana).
7. Birokrasi
organisasi yang sangat cepat dan pesat sehingga dalam birokrasi setiap orang
akan mendapat posisi yang tepat dan sadar untuk menjalankan roda organisasi
dengan baik. Akan tetapi, apabila roda organisasi tidak berjalan tertib, orang
Potensi dan Modal Sosial yang dimiliki Desa Bandasari bila ditinjau
Kabupaten Bandung dimana masih dalam wilayah yang sanagat asri. Terdapat
beberapa wilayah yang berada di pegunungan yang masih alami serta hampir
seluruh kepala keluarga memiliki kebun atau sawah. Melihat letak yang berada
Bandasari.
2. Aneka jenis usaha dari industri rumah tangga yang sebenarnya bisa
3. Lembaga kesejahteraan sosial Panti Rehabilitasi Bina Laras dan NAPZA Bumi
Desa Bandasari memiliki aset yang lengkap dari tujuh jenis aset yang
ada. Semuanya dimiliki oleh Desa Bandasari. Berikut paparan mengenai jenis-
kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang
sosial yang muncul dan diambil fokus oleh masing-masing praktikan meliputi
93
Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Anak Putus Sekolah, Sampah dan Karang
Taruna.
di Desa Bandasari. PRSE juga merupakan salah satu masalah sosial yang
jarang didatangi. Selain itu, jumlah dari PRSE yang ada di Dusun 4 Desa
sebagai petani dan buruh tani di kebun atau sawah. Dalam mencukupi
panen yang sering setiap harinya adalah labu siam, singkok dan umbi-umbian
lainnya. PRSE di Dusun 4 bekerja dari pukul 06.00 – 13.00 WIB. Setelah
Keluarga Harapan (PKH) serta program rumah tidak layak huni (Rutilahu)
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Bab IV ini membahas tentang pelaksanaan praktikum yang terdiri dari tahap
intervensi komunitas, evaluasi, terminasi, dan rujukan sosial. Adapun uraian dari
tahap ini adalah tahap awal praktikan melakukan kegiatan praktikum di Desa
proses awal yang dilakukan oleh praktikan untuk saling mengenal dengan
masyarakat dan perangkat yang ada, dan mengumpulkan data atau informasi
mengenai Desa Bandasari. Tujuan dari inisiasi sosial membangun akses serta
Sasaran dari kegiatan inisiasi sosial ini yaitu aparat Desa Bandasari,
tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RW, ketua RT,kader PKK, kader
sosial ini dilakukan selama 4 hari terhitung dari tanggal 9 Februari 2021 sampai
1. Proses Inisiasi
kebutuhan dan kekuatan. Proses inisiasi ini terdapat beberapa kegiatan yang
profil desa terbaru dan peta wilayah Desa Bandasari. Aparat Desa yang
b. Transect Walk
Februari 2021.
c. Home Visit
langsung kepada sasaran home visit yaitu ketua RT, Ketua RW, Kadus, serta
tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi media untuk menjalin relasi serta
Rehabilitasi Sosial NAPZA dan Bina Laras Bumi Kaheman yang berada di
dengan para klien dan juga pekerja sosial yang sedang berkegiatan bersama
Februari 2021.
d. Community Involvement
dapat menjalin relasi dengan baik. Praktikan ikut serta melebur dengan
bantuan sosial covid-19 yaitu pembagian BPNT dan pembagian BST yang
Hasil dari inisiasi sosial di Desa Bandasari yang telah dilakukan oleh
perangkat Desa Bandasari. Tak hanya itu, para perangkat desa juga
100
dusun, RW serta RT yang ada di Desa Bandasari. Selain itu, praktikan juga
antara lain area persawahan yang luas dan subur, dan juga kebun sayur serta
buah-buahan.
Praktikan diterima dengan baik oleh ketua RT, Ketua RW, Kadus
ramah, praktikan selalu dijamu saat melakukan home visit. Selain itu,
Maksud dan tujuan praktikum juga tersampaikan kepada setiap ketua RT,
ketua RW serta kepala dusun yang ada di Desa Bandasari. Tak hanya itu,
di Desa Bandasari
rembug warga.
lobbying. Pada saat masyarakat sudah setuju dengan berbagai informasi yang
akan digali, serta berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh praktikan
Desa Bandasari, Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT, serta Potensi dan
a. Praktikan melakukan home visit ke Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT,
Karang Taruna serta tokoh mayarakat yang ada di Desa Bandasari. Home
visit dilakukan selala beberapa hari dan didampingi oleh Kepala Dusun di
Sosial Ekonomi.
4.3 Asesmen
menemu kenali masalah, potensi dan sumber yang ada di masyarakat, terutama
Sasaran asesmen sosial ini meliputi target group dan interest group. Target
group praktikan yaitu Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) dan interest
group praktikan yaitu kepala dusun, ketua RW, ketua RT, Badan
menjadi data awal dalam asesmen lanjutan. Proses asesmen awal, praktikan
Bandasari pada hari Jumat, 26 Februari 2021 dengan mengundang para tokoh
105
meeting juga dibantu oleh pihak Desa Bandasari serta para Kepala Dusun yang
menggali masalah dan potensi yang ada di Desa Bandasari. Setiap praktikan
meeting ini.
(PPKS) dan masalah sosial lainnya yang ada di Desa Bandasari yaitu
No PSKS Keterangan
1 Pekerja Sosial Masyarakat 5 orang
2 TAGANA 1 tim
3 Lembaga Kesejahteraan Sosial 1
4 Karang Taruna 1 komunitas
5 Keluarga Pioneer 2 KK
Wanita Kesejahteraan Pemimpin Kesejahteraan
6 Sosial 11 orang
7 TKSK 1 orang
8 Dunia Usaha 30
Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang ada di Desa Bandasari. Hal tersebut
dan kekuatan komunitas yang akan diintervensi untuk memperoleh data yang
a. Wawancara
PRSE Desa Bandasari dengan sasaran kadus, ketua RW, Kader dan TKM.
dengan didampingi oleh kadus, ketua RW, Kader dan TKM. Kegiatan ini
data yang tidak sesuai dengan kriteria PRSE dan menambahkan beberapa
data yang menjadi rekomendasi dari para TKM ataupun kader untuk
5) Fasilitator : Praktikan
dalam FGD.
109
yang jelas.
sehari-hari.
Desa Bandasari. Berikut adalah data PRSE Desa Bandasari hasil pendataan
berikut:
para PRSE. Masalah dan kebutuhan yang ditemukan akan dijadikan sebagai
Permasalahan dan kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel 4.4.
111
No Masalah Kebutuhan
1 Kurangnya Keterampilan
Kurangnya Penghasilan dalam PELATIHAN
2 KETERAMPILAN
memenuhi Kebutuhan Keluarga
Tidak ada wadah untuk DAN STRATEGI
3 DALAM
mengembangkan diri
KEWIRAUSAHAAN
Tidak ada program kebijakan bagi
4
PRSE
Sumber : Hasil Diskusi Terpadu Desa Bandasari Tahun 2021
yang bisa membantu PRSE dalam mengembangkan diri serta tidak adanya
Adapun kebutuhan yang dirumuskan oleh TKM dan PRSE melihat dari
besar bermata-pencaharian sebagai buruh tani di kebun milik orang lain dan
tak sedikit pun yang memeiliki kebun sendiri. Rata-rata di Dusun 4 setiap
sayur mayur, yang paling sering panen adalah labu siam. Labu siam di
Dusun 4 sangat melimpah dan hampir setiap hari dipanen oleh para petani.
Dalam hal ini dengan memanfaatkan sumberdaya alam labu siam yang
membantu penghasilan PRSE dan juga menjadi makanan ciri khas Dusun 4
Desa Bandasari.
dengan kebutuhan, potensi, dan sumber yang ada di dalam lingkup PRSE.
Kegiatan pertemuan ini dilakukan di Rumah salah satu TKM yaitu Ibu
mengelola labu siam menjadi produk makanan. Tentu ini sangat mudah didapat
dengan keadaan masalah dan kebutuhan. Nama program yang dipilih yaitu
2) Menentukan Tujuan
ini dibagi menjadi tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya ialah
kelompok PRSE.
3) Menentukan Sasaran
kegiatan. Sasaran dirumuskan secara jelas, fokus, dan nyata melalui diskusi
Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang sudah terdata dan bersedia mengikuti
dengan kader PKK sebagai pelatih serta narasumber dan tim kerja
masyarakat PRSE.
114
masih dapat berubah, sangat bergantung kepada situasi dan kondisi yang
dihadapi. Rencana kegiatan yang telah tersusun untuk tahap awal ialah
tergabung di dalam Tim Kerja Masyarakat (TKM) itu sendiri. Tim Kerja
hari Minggu, 4 April 2021 berlokasi di Rumah Ibu Dita Ketua TKM.
maknanan lainnya seperti kue bolu, cireng, kriuk lezet dan masih banyak
lagi.
8) Langkah-langkah Program
e) Praktik pembuatan produk kriuk lezet (labu siam) oleh PRSE di mulai
f) Logo produk dan kemasan di desain oleh praktikan dan juga Kang Rivi
9) Indikator Keberhasilan
Proses :
Hasil :
berkurang.
pemberdayaan PRSE
f) Kriuk lezet (labu siam) menjadi produk khas Dusun 4 Leweung Datar.
118
Waktu PJ/
No Kegiatan Tujuan Langkah-langkah
Pelaksanaan TKM
1. Pelatihan Peningkatan Menyediakan Minggu, 4 Ibu Dita
dan Praktik kesejahteraan dan tempat April 2021
pembuatan kemandirian bagi pelaksanaan yaitu (15.00 s/d
di rumah Ibu Dita
Kriuk Labu PRSE. 18:00)
Menyediakan
Siam peralatan
‘KRIUK pelatihan
LEZET keterampilan.\
Latihan membuat
KRIUK LEZET
berikut:
ada ide untuk membuat olahan maknana dari labu siam di Desa Bandasari.
banyak sekali labu siam serta mengingat PRSE di Dusun 4 tidak memiliki
membuat olahan produk makanan yang bernilai jual. itu sangat di butuhkan
setiap kali ada hajatan. Mengingat alat dan bahanyang diperlukan mudah
persetujuan dari kepala desa, target group, TKM dan seluruh stakeholder yang
bersangkutan.
1. Proses Intervensi
dan berdasarkan hasil cross cek praktikan dilapangan saat melakukan home
a. Pengembangan masyarakat
makanan olahan dari labu siam yang bernama ‘Kriuk Lezet Lewewung Datar
06’ Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan lancar tanpa hambatan dan
selesai tepat pada waktunya. Berikut susunan acara pada kegiatan intervensi
pengembangan masyarakat :
penghasilan PRSE.
dikarenakan selama ini belum ada program yang khusus ditujukan untuk
121
berharap semoga program ini bisa menjadi acuan Desa Bandasari untuk
labu siam secara langsung dengan praktik, dan diharapkan PRSE mampu
cireng, bolu dan lainnya. Selain itu, dalam kelompok Perkasa (Perempuan
TKM.
b. Pendampingan Sosial
praktikan berupa :
1) Pemberian motivasi
2) Penyadaran kolektif
4.6 Evaluasi
yang telah dilakukan. Pelaksanaan evaluasi ini yaitu terkait dengan evaluasi
proses yang sudah dilakukan dan evaluasi tentang hasil yang yang telah
dicapai.
1. Evaluasi proses
b. Jarak rumah antar PRSE cukup jauh sehingga dalam pertemuan datang
c. Cuaca yang tidak menentu, ketika hujan PRSE kadang tidak bisa datang
pada pertemuan
124
2. Evaluasi Hasil
a. Adanya kerjasama dukungan yang baik antara PRSE dengan TKM dan
dan cerita.
pendapatan
seluruh piihak yang ada di Desa Bandasari baik pemerintah desa, TKM, target
4.7.1 Terminasi
program sudah harus dihentikan sesuai dengan jangka waktu yang telah
selain praktikan serta mampu mencari sistem sumber lain di luar Desa
Proses ini dilakukan pada Rabu, 21 April 2021 dengan menyampaikan hasil
kegiatan praktikan bersama dengan TKM selama dua bulan setengah berada
dilakukan darirng via zoom meetings dihadiri oleh supervisor dan liasion
4.7.2 Rujukan
Rujukan yang diberikan kepada TKM yaitu TKM harus menjaga dan
yaitu agar selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh PRSE untuk
terlaksana.
129
BAB V
REFLEKSI PELAKSANAAN PRAKTIKUM
memuat tentang pencapain tujuan dan manfaat praktikum yang dirasakan oleh
yang sudah dilakukan sudah berjalan sesuai dengan tujuan praktikum atau
praktikum berlangsung.
yang menunjukkan refleksi bahwa praktik ini membawa manfaat yang besar
bagi warga Desa Bandasari pada umumnya dan PRSE Desa Bandasari pada
praktikan merasa kurang percaya diri tetapi penerimaan masyarakat yang baik
tawaran bantuan dari pihak aparat dan masyarakat Desa Bandasari kepada
menjelaskannya.
dengan PRSE yang ada di Desa Bandasari. Asesmen sosial ini berjalan baik
Kerjasama yang baik antara praktikan dengan TKM dan PRSE membuat
pelatihan dan pembuatan produk olahan makanna dari labu siam ;KRIUK
maupun potensi yang dimiliki oleh komunitas itu sendiri. Praktikan dapat
tersebut dapat berlanjut, sehingga dapat memberikan nilai yang positif untuk
warga secara umum dan orang yang mengalami masalah sosial khususnya
Praktikan sangat didukung oleh masyarakat baik dari aparat desa maupun
2. Kendala Jarak
Wilayah Desa Bandasari yang begitu luas serta letak geografis Dusun
tiba, disaat masih terang dan belum terlalu sepi agar tidak terjadi hal-hal yang
warga tersebut bekerja mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB.
apabila melakukan pertemuan dengan warga atau wawancara pada pagi hari.
4. Cuaca
dilakukan oleh praktikan karena ketika menjelang siang atau sore hari sekitar
pukul 14.00 WIB sampai menjelang malam hari sering terjadi hujan. Hal
dilakukan oleh praktikan selama kegiatan praktikum. Tak hanya itu, aparat
desa juga memberikan kepercayaan penuh kepada praktikan untuk ikut serta
masyarakat dalam hal pencarian informasi dan sebagai sumber dukungan bagi
praktikan, baik dukungan materil maupun non materil. Selain itu, masyarakat
yang baik dan ramah kepada praktikan membuat praktikan dapat merasa
4. Teman Praktikan
diskusi bersama dalam hal melaksanakan tugas dan hal-hal yang berkaitan
praktikum III yang singkat dan bersamaan dengan penyusunan skripsi. Hal ini
terkait sarana prasarana di desa tidak selalu ada, sehingga membuat praktikan
baik lagi.
137
BAB VI
berisi tentang praktik pekerjaan sosial makro, hasil yang telah dan belum dicapai
6.1 Kesimpulan
dari pihak Desa Bandasari, dimulai dari aparat desa, tokoh masyarakat hingga
tiap elemen masyarakat yang ada di Desa Bandasari sehingga praktikan dapat
hangat itu juga memudahkan praktikan untuk melebur bersama warga dan
mencari jalan keluar untuk berbagai permasalahan yang ada di Desa Bandasari.
keunikan yang ada di Desa Bandasari, mulai dari gotongroyong warga, adat
138
istiadat serta berbagai norma yang dipegang teguh oleh warga Desa Bandasari.
hasil asesmen lanjutan diketahui bahwa ada 45 orang PRSE yang teridentifikasi
Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai buruh tani dan ibu rumah tangga.
Penghasilan mereka hanya sekitar Rp 20.000 sampai 40.000 per hari dengan
keterampilan membuat produk oalahan makanan dari labu siam yaitu KRIUK
kreatifitas karena memang sumberdaya alam terutama labu siam paling sering
dipanen setiap hari oleh petani yang ada di dusun 4 sehingga dusun 4 terkenal
akan labu siamnya. Disamping memanfaatkan sumberdaya alam yang ada oleh
6.2 Rekomendasi
Rujukan yang diberikan kepada TKM yaitu dalam hal ini TKM
PRSE, selain itu TKM juga diharapkan dapat memantau dan memonitoring
mereka.
menerima bantuan, masyarakat tidak pasrah akan keadaan yang ada, dan
dilingkungannya.
141
DAFTAR PUSTAKA
Aditama
Alia Fajarwati, dkk. 2017. Strategi untuk Mengatasi Permasalahan Wanita Rawan
http://destiwd.blogspot.com/2012/02/kewirausahaan-sosial-social.
http://dp3akb.jabarprov.go.id/
Edi Suharto. 2008. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta
Aditama.
Peraturan Menteri Sosial Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan
15(1): 47-62
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Kesbangpol Jawa Barat
Lampiran 2 Surat Penjajakan Praktikum Desa Bandasari
Lampiran 3 Matriks Kegiatan Praktikum Desa Bandasari
Lampiran 4 Daftar Hadir Bimbingan Pra Lapangan
Lampiran 5 Daftar Hadir Praktikan di Lapangan
Lampiran 6 Peta Desa Bandasari dan Persebaran PPKS
Lampiran 7 Skenario MPA dalam Rembug Warga
Hasil dari Pelatihan yaitu Olahan Makanan dari Labu Siam yitu “KRIUK LEZET”
TKM PRSE PERKASA Kerajinan Gerabah Desa Bandasari
Komentar
No Hari/Tanggal Waktu Rencana Kegiatan Hasil Kegiatan
Supervisor
1 Senin, 8 13.00 – Melakukan serah Diterimanya
Februari 2021 14.00 terima dengan mahasiswa sebagai
WIB pihak Desa praktikan di Desa
Bandasari di Bandasari.
dampingi
supervisor
dilakukan secara
daring melalui
zoom meetings.
14.15 - Melakukan Praktikan bersama
16.00 kunjungan ke Panti residen Bumi
WIB Rehabilitasi Sosial Kaheman mengenal
NAPZA dan Bina satu sama lain.
Laras ‘Bumi Terjadinya
Kaheman’ yang komunikasi antara
berada di wilayah praktkan dan
RW 08 Desa residen.
Bandasari ditemani
oleh salah satu
aparat desa.
16.00 – Memperkenalkan Terjalinnya
17.00 praktikan kepada komunikasi antara
WIB ketua RW 13 yang praktikan dan bapak
kebetulan sedang ketua RW 13.
ada di Kantor Desa.
2 Rabu, 10 09.00 – Pembagian BPNT Praktikan
Februari 2021 15.00 di Kantor Desa. membantu jalannya
WIB pembagian BPNT
kepada KPM yang
berlangsung di
Kantor Desa
Bandasari.
3 Kamis, 11 09.00 – Praktikan Praktikan
Februari 2021 15.00 melakukan mendapatkan
WIB transecwalk dan permasalahan dan
home visit kepada potensi apa saja
setiap RW ditemani yang ada di setiap
oleh salah satu RW..
aparat desa yaitu
Bapak Ogi.
4 Jum’at, 12 09.00 – Praktikan Praktikan
Februati 2021 14.00 melakukan mendapatkan
WIB transecwalk dan permasalahan dan
home visit kepada potensi apa saja
setiap RW ditemani yang ada di setiap
oleh salah satu RW..
aparat desa yaitu
Bapak Ogi.
16.00 – Input data Tersusunnya data
18.00 permasalahan dan permasalhan dan
WIB potensi dari setiap potensi dari setiap
RW RW di exel.
5 Minggu, 14 18.00 – Mengerjakan profil Terselesaikannya
Februari 2021 20.00 desa yang sudah profil Desa
WIB didapat melalui Bandasari
studi dokumentasi
6 Senin, 15 09.00- Melakukan takziah -
Februari 2021 11.00 ke rumah
WIB Alm.Kepala Desa
15.00 – Pembagian Praktikan
16.00 Bantuan Sosial membantu jalannya
WIB Tunai (BST) di pembagian BST
Aula Desa kepada KPM.
Bandasari
7 Selasa, 16 13.00- Melakukan Studi Praktikan
Februari 2021 15.00 Literatur dimendapatkan
WIB Perpustakaan beberapa referensi
Poltekesos untuk proses
praktikum 3.
8 Rabu, 17 13.00- Validasi data Tervalidasinya data
Febuari 2021 14.00 kepada Kasi Kesra permaslahan serta
WIB potensi Desa
dan juga Puskesos Bandasai oleh Kasi
Desa Bandasari kesra dan puskesos.
9. Selasa, 23 10.00- Bimbingan Praktikan
Februari 2021 11.00 bersama supervsior mendapatkan
WIB dan liason bimbingan dan
arahan terkait
tahapan proses
praktikum yang
telah dilewati, serta
persiapan
Community
Meetings
10 Rabu, 24 13.00 – Konsultasi terkait Praktikan
Februari 2021 14.00 CM kepada kasi mendapatkan
WIB kesra yaitu pa ayi di arahan dari kasi
kantor desa kesra terkait waktu
yang pas untuk
mengadakan CM
19.00 Pembuatan surat Terselesaikannya
WIB undangan CM surat CM
11 Kamis. 25 09.00 – Koordinasi dengan Praktikan selesao
Februari 2021 13.30 kasi kesra dan memagikan surat
WIB Pembagian surat dan juga
mendapatkan
arahan terait acara
CM besok hari.
13.30 – Persiapan Praktikan
18.00 kelompok untuk mempersiapkan
WIB CM di esok hari alat-alat dan juga
mematangkan
susunan acara CM
12 Jum’at, 26 13.00 – Community Terselenggaranya
Februari 2021 16.00 Meetings di Aula Community
WIB Desa Bandasari Meetings
13 Rabu, 3 Maret 13.00 – Koordinasi kepada Praktikan
2021 13.30 kasi kesra dan mendapatkan
WIB meminta jadwal kontak
posyandu penangungjawab
posyandu dan juga
karang taruna
14 Kamis, 5 Maret 13.00 – Kajian literatur Praktikan
2021 14.30 melakukan kajian
WIB litelatur terkait
fokus masalah yang
aka diambil di
perpustakaan
kampus
14.30 – Pembahasan Praktikan
16.00 pembagian fokus melakukan diskusi
WIB masalah di kantin pembahasan fokus
poltekesos masalah yang akan
diambil
15 Senin, 8 Maret 13.00- Konsultasi kepada Kasi Kesra
2021 13.30 Kasi Kesra terkait memberikan arahan
WIB Fokus Masalah kepada praktikan
yang akan diatasi dimana lokasi
dusun yang cocok
untuk diatasi
permasalhannya
16 Kamis, 11 11.00- Konsultasi ke Praktikan akan
Maret 2021 12.00 rumah Kadus 4 dan mengatasi
WIB Ibu Dita Kader di permasalhsan
Dusun 4 PRSE dan Anak
Putus Sekolah di
Kadus 4
17 Jum’at 12 11.00 Membentuk TKM Terbentuknya TKM
Maret 2021 WIB via WA PRSE
18 Senin, 15 08.00 Membuat Video -
Maret 2021 WIB untuk Asesor dalam
meningkatkan
ststaus akreditasi
kampus
19 Selasa, 16 10.00 Membuat Video -
Maret 2021 WIB untuk Asesor dalam
meningkatkan
ststaus akreditasi
kampus
20 Rabu, 17 Maret 14.00 Rapid Test untuk -
2021 WIB Kuliah Umum
Menteri sosial
21 Kamis, 18 08.00 Kuliah Umum -
Maret 2021 WIB Meteri sosial di
Kampus Poltekesos
22 Sabtu, 20 14.00- FGD dalam rangka Hasil FGD yang
Maret 2021 16.00 Asesmen Lanjutan terdapat dalam
WIB notulensi FGD
23 Kamis, 25 14.00 - Pembahasan Diadakannya
Maret 2021 15.00 Rencana Intervensi pelatihan
WIB pembuatan KRIUK
LEZET
24 Rabu, 31 Maret 13.00 – Case Conference Arahan rencana
2021 14.00 via zoom meetings intrvensi bersama
WIB supervison dan
liason
25 Kamis, 1 april 10.00 Intervensi Pemasangan banner
2021 WIB permasalahan jangan buang
sampah sampah
sembarangan oleh
adit
26 Sabtu, 3 April 13.00 Intervensi Penyuluhan
2021 WIB permasalahan peningkatan
Karang Taruna oleh kapasitas karang
boy taruna
27 Minggu, 4 15.00 – Intervensi Pelatihan
April 2021 18.00 permasalahan Pembuatan KRIUK
WIB PRSE oleh Jastias LEZET oleh PRSE
PERKASA
29 Senin, 5 April 14.00 Intervensi Penyuluhan
2021 WIB permasalhan anak penyetaraan paket
putus sekolah oleh bagi anak putus
Meitha sekolah
30 Kamis, 8 April 15.00 Evaluasi bersama Tercitanya Hasil
2021 WIB TKM Evaluasi
31 Jum’at, 16 10.00 Pembuatan plakat -
April 2021 WIB
33 Rabu, 21 April 10.00- Terminasi dan Berakhirnya proses
2021 12.00 Perpisahan praktikum di
WIB memlaui zoom lapangan dengan
meetings bersama peneyrahan plakat
supervisor, liason di Desa Bandasari
dan kasi kesra Desa
Bandasari.