Dosen Pembimbing
Oleh
AAN SUYETNO
C1B3 14 068
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nyalah sehingga Laporan Hasil Penelitian Praktikum I Kami
Dikantor Kelurahan kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari diselesaikan tepat pada waktunya
meskipun dalam bentuk yang sederhana.
Dalam penyelesaian laporan ini, kami banyak menemui hambatan dan berbagai kesulitan,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat terselesaikan meskipun
masih jauh dari kesempurnaan penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan ini masih
banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi untuk kesempurnaan laporan praktikum
berikutnya, sehingga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Akhirnya kami hanya memanjatkan doa semoga Allah SWT, akan memberikan balasan
yang setimpal kepada semua yang telah membantu kami, Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi pekerjaan sosial adalah salah satu profesi yang bersifat profesional yang tujuannya
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial sehingga tercapai yang namanya pembangunan sosial.
Mahasiswa UHO Jurusan ilmu kesejahteraan Sosial, memperoleh mata kuliah yang bersifat
teoritis, metodologis dan praktek (aplikatif). Dalam perkuliahan yang bersifat teoritis, mahasiswa
masyarakat/manusia, tingkah laku manusia maupun kebudayaannya. Sementara itu, dalam mata
kuliah yang sifatnya metodologis. Mahasiswa memperoleh berbagai materi tentang penelitian
sosial, khususnya yang berimplikasi terapan. Materi yang sifatnya teoritis dan metodologis
diberikan melalui perkuliahan dalam kelas. Sedangkan materi yang sifatnya praktikum,
mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk terjun langsung kelapangan dan mengenali objek
perkuliahan.
Kel. kambu Kec. kambu Kota kendari Praktikum ini dilaksanakan selama dua kali dalam
seminggu dan berlangsung selama satu semester dengan catatan bagi praktikum harus membuat
laporan praktikum sebagai pengganti tugas mid. Praktikum ini berlangsung dengan pengawasan
dan dukungan dari supervisi dan dosen pembimbing selama melakukan praktikum. Dengan
demikian mahasiswa diharapkan mampu mengassesment masalah yang terdapat di kel. kambu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu untuk bersikap professional sesuai dengan prinsip-prinsip praktik dan
2. Tujuan Khusus
d. Keterampilan evaluasi dan akuntabilitas, sejak kontak awal, selama proses pertolongan,
e. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai keterampilan social (social skill) dalam rangka
kelompok.
C.Manfaat Praktikum
pekerjaan sosial
Sasaran praktikum ini adalah individu atau kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah
berbagai jenis kelompok yang ada dalam masyarakat dalam rangka pengembangan dan
penyembuhan individu merupakan objek dari praktikum ini. Berbagai jenis kelompok tersebut
antara lain: kelompok pendidikan, kelompok sosialisasi, kelompok rekreasi dan pengembangan
Intinya adalah semua jenis kelompok yang menjadi media perubahan perilaku individu atau
yang dimanfaatkan dalam rangka peningkatan atau perbaikan perilaku individu. Keberadaan
jenis-jenis kelompok dapat berada dalam masyarakat, setting suatu organisasi pelayanan social
Lokasi praktikum ini diawali di dalam kampus (indoor) yaitu praktikan mengikuti
pembekalan praktikum dan luar kampus (outdoor, yakni praktikan melakukan praktik. Adapun
lamanya waktu praktikum adalah dua bulan,kegiatan praktikum di Laksanakan di kantor lurah
kambu kec. Kambu kota kendari yang mudah dijangkau oleh mahasiwa dengan metode
concurrent placement. Praktikan berada di lapangan dalam 3 (tiga) hari jam kerja dalam
seminggu, selama 2 (dua) bulan sehingga praktikan berada di lokasi praktikum sekitar 30 hari
jam kerja, dengan 1 kali case conference/bimbingan bersama dengan supervisor praktikum dalam
seminggu.
F. Proses Praktikum
tidak harus menerus tinggal dan berada di lapangan atau lokasi praktikum, namun diatur
berdasarkan kesepakatan antara klien atau pihak-pihak di lokasi praktikum dengan para
praktikan.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
Sebagaimana dinyatakan Johnson dan Schwartz (1991) ada tiga bidang keterampilan
yang harus dikuasai oleh social worker, yaitu: (1) interpersonal helping skills, (2) social worker
process skill, dan (3) evaluation and accountability skill, kelemahan pada keterampilan tersebut
akan berpengaruh pada penguasaan bidang praktik social worker yang lebih luas seperti praktik
keterampilan-keterampilan mikro (focus pada individu dan kelompok), yaitu kemampuan untuk
keterampilan sosial mikro lainnya yang dipergunakan dalam rangka melakukan perubahan
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penguasaan keterampilan sosial pada tingkat
mikro bagi mahasiswa tidak hanya membantu pemecahan persoalan pada level tersebut tetapi
juga memberikan efek positif pada aktivitas-aktivitas pada level makro yaitu pengembangan
masyarakat dan manajemen pelayanan. Berdasarkan uraian tersebut maka praktikum mikro
mutlak dibutuhkan dalam rangka membekali mahasiswa dengan berbagai keterampilan pada
level tersebut.
B. Indikator Masalah Kesejahtraan Sosial
Dalam menjalani hidup, manusia pasti pernah mempunyai masalah. Tidak ada hidup
tanpa masalah, bahkan untuk seseorang yang sangat kaya raya sekalipun. Sehingga ada pepatah
yang mengatakan "bersahabatlah dengan masalah dan masalah pun akan bersahabat dengan
kita". Masalah terjadi pada setiap bidang kehidupan. Setiap penelitian yang dilakukan juga harus
menemukan sebuah masalah yang harus diteliti dan dipecahkan. Masalah merupakan peluang
untuk perbaikan, kebalikan dari masalah adalah peluang (JEFFEY LIKER). Demikian halnya
Selama masa proses praktikum, kami sebagai praktikan menemukan beberapa masalah
yang ada dalam lingkungan kel, kambu kec. Kambu kota kendari Masalah- masalah yang kami
temukan pun beragam bentuknya. Mulai dari prilaku yang menyimpang, anak cacat, anak
terlantar, KDRT, kemiskinan, dan lansia masalah-masalah lainnya ini menjadi perhatian khusus
kami dan ini menjadi tugas kami untuk mendampingingi dan melakukan penanganan secara lisan
kebijakan dan program oleh pemerintah yang ada dilokasi pratikum antara lain
sebagai berikut :
1. P2KP
dimana pada kontes P2KP, masyarakat ditempatkan sebagai pelaku (subjek) dan
kemiskinan diwilayah/kelurahan/desanya.
2. BKM/LKM
merupakan nama “jenerik” atau istilah untuk suatu lembaga masyarakat dengan
ditingkat kelurahan/desa.
3. Raskin
Adapun kebijakan dan program oleh msyarakat/orsos yang ada di lokasi pratikum
1. Organisasi PKK
masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial (psks) adalah semua hal yang berharga yang
dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan, mendukung atau memperkuat usaha kesejahteraan
sosial (uks). Psks dapat berasal atau bersifat manusiawi, sosial, dan alam yang dapat
dimanfaatkan untuk membantu menguragi dan menyelesaikan permasalahan sosial. Potensi dan
sumber kesejahteraan sosial adalah yang ada di kelurahan kelurahan kambu sebagai berikut:
1. Karang taruna
kambu kacamatan kambu memiliki orgaisasi karang taruna akan tetapi organisasi tersebut
tidak berjalan aktif. Hal tersebut disebabkan para anggota atau pengurus yang ada di
2. Dunia usaha
Dunia usaha yang berada dikeluraan kambu adalah seseorang yang membuuat
usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya usaha menegah dan kecil
diantaranya :
- Kursus menjahit
- Maibel
- Pengelolahan sampah
3. Lembaga kemasyarakatan
Adalah jaringan proses hubugan antar manusia dan antar kelompok yang berfungi
memelihara huungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan
individu dan kelompoknya, seperti organisasi pkk, ibu-ibu arisan, ibu-ibu pengajian, dan
4. Fasilitas kelurahan
Banyak fasilitas kelurahan yang dapat dijadikan sebagai sumber yang dapat
Berdasarkan geografis kelurahan kambu merupakan salah satu kelurahan yang berada
dilingkungan kota kendari sulawesi tenggara. Kelurahan kambu memiliki wilayah seluas 1.150
Ha. Dapat dijelaskan pula bahwa menurut penggunaannya, wilayah pemukiman penduduk
memiliki luas 231,88 Ha, Perkebunan seluas 679Ha, Perkantoran seluas 16,50Ha,
Rekreasi/olahraga seluas 2Ha, dan Jalan sepanjang 28 Km. Kelurahan ini terdiri atas 9 rukun
warga(RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT). Dilihat dari topografi dan kontur tanah kelurahan
dengan luas wilayahnya 1.150 Ha. Selain itu wilayah tersebut banyak
olah raga.
Tabel 1
Kecamatan kambu
1. Perkantoran 16,50 ha
2. Jalan 28 km
3. Pemukiman 232
4. Perkebunan 679 ha
5. Rekreasi/olahraga 2 ha
Jumlah penduduk di Kelurahan kambu terdiri dari 3.622 jiwa dengan total 802 KK. Dari
3.622 jiwa penduduk Kelurahan kambu, dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 1.875 orang
dan jenis kelmin perempuan berjumlah 1.747 orang. penduduk yang berusia produktif yakni
umur dari 15- 49 tahun baik laki-laki maupun perempuan dan usia lanjut usia yang berusia 60
tahun keatas.
demografis penduduk Kelurahan Mokoau berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin
(tahun)
1. 0-5 392
2. 6-10 363
3. 11-15 327
4. 16-20 339
5. 21-25 339
6. 26-30 342
7. 31-35 291
8. 36-40 355
9. 41-45 304
Kelurahan kambu yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dan prioritas
penduduknya masih berada pada usia yag belum produktif yaitu 0-5 tahun.
Jumlah penduduk kelurahan kambu bedasarkan mata pencaharian antara lain
Tabel 3
1. Petani 150
2. Pegawai kelurahan 13
3. PNS 561
4. Abri 90
5. Guru 52
6. Bidan 36
8. Pensiunan abri/sipil 10
9. Pegawai suwasta 97
11. Warung 4
Kelurahan Kambu yang prioritasnya penduduknya adalah PNS. Nanmun terdapat juga
masyarakat yang memiliki pekerjaan yang dapat dikatan mampu untuk membuka peluang
kerja sendiri, dimana terdapat masyarakat yang mempunyai usaha rumahan atau disebut
home industri.
Sementara itu dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan antara
Tabel 4
juga data profil Kelurahan, jumlah penduduk Kelurahan kambu mayoritas menganut
Sebagian besar penduduk keluraha kambu kecamatan Kambu kota Kendari adalah
suku Muna, akan tetapi ada juga penduduk pendatang dari luar daerah yang bersuku lain
salah satunya yaitu suku Tolaki, suku bugis dan suku jawa.
Dalam keseharian juga masyarakat selalu terikat oleh adat istiadat yaang
dijunjung tinggi oleh masyarakat, salah satunya memberikan penghargaan kepada orang
tua yang dijadikan panutan dan tokoh agama yang selalu dilibatkan ketika terjadi suatu
masih memegang kearifan lokal yang walaupun sudah agak memudar, tetapi disetiap
kesempatan masih bisa ditemukan diberbagai kegiatan masyarakat seperti mereka selalu
bergotong royong dalam melakukan kegiatan apapun yang menjadi kesulitan atau
permasalahan warganya. Hal ini bisa dilihat dari kerukungan dan kegotong royongan di
dalam pembuatan sarana prasarana, hajatan-hajatan yang dilaksanakan oleh warga yag
selalu dipenuhi oleh tetangga atau warga lainnya yang berduyun-duyun datang untuk
Masyaraat sangat memegang teguh norma-norma dan adat istiadat budaya Muna
serta nilai-nilai kekeluargaan dan kesamaan seperti pada umumnya. Kedekatan hubungan
diantara mereka sangat tampak dan jelas. Hal ini dapat kelompakan pratikan lihat pada
keseharian. Kepemimpinan secara formal yang ada pada tingkat kelurahan kebawah,
masyarakat. Nilai kekerabatan dan rasa persaudaraan ini juga yang selama ini membuat
3. Nilai-nilai keagamaan
masyarakat yang sangat agamis dalam kesehariaannya. Hal ini dapat dilihat dari
melakukan aktifitas ibadah, melainkan juga sebagai tempat untuk melakukan pengajian
informasih yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang dan akan dilakukan
dikelurahan kambu.
Penguatan agama menjadi salah satu kelebihan dari kelurahan kambu dimana
terdapat sekolah agama yang menjadi salah satu sumber kelurahan kambu yang dapat
dimanfaatkan.
Untuk itu data tabel 5 dibawah ini mengambarkan data penduduk sesuai dengan
Tabel 5
No Agama Jumlah
2. Kristen 60 Orang
3. Katolitk 35 Orang
4. Hindu 25 Orang
5. Budha 30 Orang
memiliki agama islam yang berrjumlah 3.472 orang sehinga kelurahan kambu terkenal sebagai
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial (psks) adalah semua hal yang berharga yang
kesejahteraan sosial (uks). Psks dapat berasal atau bersifat manusiawi, sosial, dan alam yang
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial adalah yang ada di kelurahan kamu kecamatan
5. Karang taruna
kambu kacamatan kambu memiliki orgaisasi karang taruna akan tetapi organisasi tersebut
tidak berjalan aktif. Hal tersebut disebabkan para anggota atau pengurus yang ada di
6. Dunia usaha
Dunia usaha yang berada dikeluraan kambu kacamatan kambu adalah seseorang
yang membuat usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya usaha
- Kursus menjahit
- Maibel
- Pengelolahan sampah
7. Lembaga kemasyarakatan
Adalah jaringan proses hubugan antar manusia dan antar kelompok yang berfungi
memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan
individu dan kelompoknya, seperti organisasi pkk, ibu-ibu arisan, ibu-ibu pengajian, dan
8. Fasilitas kelurahan
Banyak fasilitas kelurahan yang dapat dijadikan sebagai sumber yang dapat
dimanfaatkan yaitu dari sekolah, tempat ibadah(mesjid), tempat pengajian, dan posyandu
balita.
kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau mengalami gangguan, tidak
dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya
(jasmani, rohani, dan sosial) secara memadai dan wajar. Dalam proses pencarian permasalahan
yang ada di kelurahan melalui studi dokumentasi, survei, observasi, dan wawancara, praktik
menemukan bebrapa permasalahan yang menjadi skala prioritas dalam proses kegiatan
praktikum I di kelurahan kambu kacamatan kambu kota kendari. Adapun permasalahan tersebut
yang menjadi rioritas yaitu: narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, anak cacat, wanita rawan
sosial ekonomi, bekas narapidana, fakir miskin, rumaah tidak layak huni, lansia dan anak
terlantar. Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dilihat jumlah pmks yang ada di kelurahan
Di Kelurahan kambu
1 Narkoba
2 KDRT
3 Anak Cacat 12
6 Fakir miskin
7 Lansia
8 Anak terlantar
1. Narkoba
psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter
yang berwenang.
kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik sebagai akibat
dengan membiarkan orang berada dalam situasi berbahaya sehingga menyebabkan fungsi
sosialnya terganggu.
3. Anak cacat
Anak cacat adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun yang
mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan
dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun
sosialnya secara layak, yang terdiri dari anak dengan disabilitas fisik, anak dengan
Wanita rawan sosial ekonomi adalah seorang perempuan dewasa menikah, belum
menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi
5. Bekas Narapidana
Seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan segera mengakhiri masa
hukuman atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami
normal.
6. Anak terlantar
Anak terlantar adalah seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18
(delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan
oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga.
7. Fakir Miskin
Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau
keluarganya.
8. Lanjut usia
Lanjut usia telantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau
Rumah tidak layak huni adalah kondisi dimana rumah dan lingkungannya tidak
memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal aik seara fisik kesehatan
maupun sosial.
pratikum
kebijakan dan program oleh pemerintah yang ada dilokasi pratikum antara lain
sebagai berikut :
4. P2KP
dimana pada kontes P2KP, masyarakat ditempatkan sebagai pelaku (subjek) dan
kemiskinan diwilayah/kelurahan/desanya.
5. BKM/LKM
merupakan nama “jenerik” atau istilah untuk suatu lembaga masyarakat dengan
ditingkat kelurahan/desa.
6. Raskin
Adapun kebijakan dan program oleh msyarakat/orsos yang ada di lokasi pratikum
1. Organisasi PKK
masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk
masyarakat menuju terwujunya keluarga yang beriman yang terdiri dari Dasa
- Maibel
- Pengelolahan sampah
2. Lembaga kemasyarakatan
Adalah jaringan proses hubugan antar manusia dan antar kelompok yang berfungi
memelihara huungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan
individu dan kelompoknya, seperti organisasi pkk, ibu-ibu arisan, ibu-ibu pengajian, dan
3. Fasilitas kelurahan
Banyak fasilitas kelurahan yang dapat dijadikan sebagai sumber yang dapat
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara dengan para pengamen jalanan dan warga di sekitar
ekonomi, sehingga mereka terpaksa melepaskan anak-anaknya di jalanan. Namun, perlu disadari
bahwa budaya „mengorbankan‟ kepentingan anak akan makin mendarah daging, bahkan
orangtua merasa menikmati hasil jerih payah anaknya yang masih di bawah umur, jika tidak
Beberapa remaja, muda terlihat sebulan mengamen, namun lima bulan kemudian terlihat
perutnya membuncit (hamil). Peneliti mengamati hal ini hampir setiap hari dalam perjalanan
kelurahan kambu,. Anak-anak ngamen dengan penampilan dekil juga berlalu lalang turun naik
angkot bahkan yang dewasa pun cukup banyak. Ada musim-musim tertentu di mana banyak
Anak-anak kecil berumur 3-5 tahun pun banyak mengamen, kadang bersama kakak
(temen yang lebih tua) atau bahkan sendirian. Peneliti menjumpai di arah kelurahan kambu,
seorang anak remaja sekitar 9 tahun masih mengempeng seperti bayi digandeng seorang nenek,
bahkan ada juga seorang anak laki-laki kerepotan menggendong bayi umur 5 bulanan mengemis.
Ketika ditanyakan kok tidak sekolah, malah mau ngemis, katanya disuruh ibunya, ibunya tidak
kerja, ayahnya tidak tahu kemana perginya. Dia menyesali kenapa jadi orang bodoh dan punya
Untuk membentuk masyarakat yang makin berdaya dan meningkat dalam mutu
kehidupan baik secara fisik maupun nonfisik, dilandasi kemapanan ekonomi dan kesadaran
hukum yang tinggi, tentu tidaklah semudah membalikkan tangan. Terwujudnya peningkatan
peran anak-anak jalanan dan masyarakat sekitarnya dalam implementasi program pembangunan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan fisik dan nonfisik, perlu digarap dengan sangat
serius.
Secara umum, anak-anak jalanan berjumlah cukup banyak, bahkan makin meningkat tiap
tahun. Masyarakat yang ada dan hidup bersama anak-anak jalanan juga sangat banyak, bahkan
mereka menyatu dengan kehidupan sehari-hari anak-anak jalanan ini. Mereka bisa bangkit dan
sadar dengan semangat baru. Pemerintah daerah dan akademisi diharapkan bisa menjadi daya
dukung yang optimal bagi revitalisasi peran ini, dan secara khusus tersedia sebagai berikut.
A. Identifikasi masalah
dalam tiga kategori, yaitu : 1. Permasalahan dibidang Sosial. a. Banyak anak yang putus sekolah.
Terdapat 115 orang putus sekolah (laki=69, peremuan=46 orang) b. Banyak pemukiman yang
kumuh dan tak layak huni. Terdapat 23 unit rumah warga tak layak huni. c. Keterampilan
masyarakat rendah, yang memiliki keterampilan hanya 2 orang. Selebihnya yang tak punya
keterampilan dunia usaha laki-laki 76 orang dan perempuan 23 orang. Tak punya keterampilan
umum 221 orang, tak mampu memasarkan hasil produksi 79 orang d. Masih banyak
pengangguran. Pengangguran 98 orang yang tak bisa datangkan penghasilan. e. Banyak orang
tua jompo dan warga masyarakat yang mengalami cacat fisik dan cacat mental yang tidak
. Penyakit TBC terdapat 22 orang (L=10 dan P=12), cacat 12 orang f. Masih banyak
Balita bergizi buruk dan tingkat kesehatan ibu hamil rendah serta warga mengidap penyakit
berpotensi menular.. Balita kurang gizi 67 orang, g. Masih banyak terdapat anak sekolah rawan
putus sekolah atau tak dapat lanjut di atasnya. Terdapat 182 orang anak rawan putus sekolah
karena orang tua tak mampu membiayai. Identifikasi masalah tersebut di atas sebagai berikut : -
Tingginya biaya sekolah - Kondisi ekonomi masyarakat yang tak mampu untuk membuat rumah
yang memenuhi kreteria rumah sehat - Belum tersentuh pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus
yang dilaksanakan pemerintah - Terbatasnya SDM dan informasi tentang lapangan kerja -
antara lain : a. Banyaknya warga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap b. Kurangnya modal
usaha masyarakat c. Penghasilan rendah dan pekerjaan tidak menentu d. Tingginya suku bunga
pinjaman yag ditawarkan oleh pemilik modal e. Kurangnya akses untuk membuka jaringan
dengan pihak lain Identifikasi permasalahan dibidang ini adalah : - Keterbatasan wawasan
manajemen, sehingga UKM yang ada tidak mampu berkembang - Kelemasan sektor permodalan
Bidang Lingkungan. Adapun masalah lingkungan yang ada di Kelurahan kambu adalah sebagai
berikut : a. Sering terjadi banjir b. Sarana air bersih sangat kurang, khususnya bagi pemukim
pada daerah terpencil c. Penataan pemukiman yang tak ramah lingkungan serta banyaknya
rumah kumuh d. Masih ada tempat permukiman yang terisolasi Identifikasi permasalahan
dibidang ini adalah : Kondisi ini berhubungan erat dengan masalah kemiskinan yang ada di
kelurahan ini karena masyarakat yang ada tidak mampu mendanai rehabilitasi atau lingkungan
permukimannya.
B. Analisis potensi
sumber daya manusia, program-program, lembaga dan lainnya. Namun potensi yang menjadi
aset di kelurahan kambu adalah adanya kerja sama, koordinasi dan kepedulian dari aparat
pemerintah, LPM, BKM dan warga untuk secara bersama-sama menanggulangi masalah
Rancangan program jangka menengah ini mencakup beberapa bagian, yakni : - Penetapan
ASI PJM tiga tahunan untuk bidang ekonomi, bidang sosial dan bidang lingkungan (terlampir) -
swadaya kegiatan yang didukung P2KP, kegiatan yang perlu diusulkan melalui APBD serta
berdasarkan pencapaian hasil serta kendala-kendala dari program-program yang telah ada tahun
anggaran 2014 s/d 2016 sebagai acuan PJM yang akan disusun. Monitoring dan pengawasan
terhadap program dilaksanakan oleh masyarakat dengan melibatkan berbagai komponen atau
A. Kesimpulan
Lembaga kelurahan kambu adalah salah satu pusat pelayanan masyarakat untuk
melindungi terjadinya resiko sosial dan pemenuhan hak untuk meningkatkan penyelenggaraan
kesejahtraan sosial. Kelurahan kambu adalah tempat kami melakukan praktikum, di dalam
proses praktikum kami menemukan masalah yang terdapat di kelurahan tersebut dari masalah
yang kami dapatkan sangatlah beragam, mulai dari sistem administrasi kelurahan yang tidak
terstruktur dengan baik sampai dengan pelayanan masyarakat yang tidak maksimal, tidak
Sebagai praktikan, permasalah yang kami dapatkan sudah menjadi tugas kami untuk
tahap akhir penyelesaian yang kami lakukan motode yang kami lakukan adalah metode yang
kami dapatkan di dalam ruangan perkuliahan, Dengan melakukan pendekatan perseorangan dan
B. Rekomendasi
kepada komunitas serta kebijakan harus dilakukan secara berkelanjutan. Sesuai dengan
perencanaan sosial yang telah dirancang oleh praktikan untuk akhirnya diaplikasikan terhadap
Di harapkan kepada pemerintah agar dapat memahami lebih jauh lagi masyarakatnya
di dalam melakukan pelayanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan
b. Masyarakat
oleh kelurahan dan juga dapat melakukan sebagai mana yang di harapkan pemerintah
setempat.