Oleh:
KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM 1 MIKRO
Mengetahui,
Ketua Jurusan PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT.Karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga Penyusun diberikan kekuatan dan kesempatan
menyelesaikan laporan Praktikum 1 Mikro terlaksana dengan baik.
Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak
peradaban sekarang ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari tantangan
dan hambatan.Namun, berkat kerja keras dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak
langsung yang memperlancar jalannnya penyusunan laporan ini.Olehnya itu, secara mendalam
Penyusun menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan Laporan ini.
Secara istimewa, penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus, ikhlas dan suci kepada:
1. Bapak Drs.Abdul Wahab Rachman sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah praktikum I
Mikro.
2. Bapak ketua Yayasan dan Pengurus LKSA Wahyu Mandiri
3. Saudara(i) binaan LKSA Wahyu Mandiri yang senantiasa menjadi tuan rumah selama kegiatan
praktikum.
4. Rekan-rekan Praktikum 1 Mikro mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Alauddin
Makassar Angkatan 2013.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati Penyusun menyadari bahwa hanya kepadaNyalah
kami menyerahkan segalanya.Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridho dari-Nya,
Amin.
Samata, Gowa 01 Januari 2016
Penyusun,
Muh. Riskar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dinyatakan Johnson dan Schwartz (1991) ada tiga bidang keterampilan
yang harus dikuasai oleh social worker, yaitu: (1) interpersonal helping skills, (2) social worker
process skill, dan (3) evaluation and accountability skill, kelemahan pada keterampilan tersebut
akan berpengaruh pada penguasaan bidang praktik social worker yang lebih luas seperti praktik
pengembangan masyarakat praktik manajemen organisasi pelayanan. Dalam kenyataannya,
praktik pengembangan masyarakat dan manajemen organisasi pelayanan juga membutuhkan
keterampilan-keterampilan mikro (focus pada individu dan kelompok), yaitu kemampuan untuk
menangkap dan mengkaji masalah, kemampuan mendengarkan, mengamati, bernegosiasi dan
keterampilan social mikro lainnya yang diupergunakan dalam rangka melakukan perubahan
perilaku orang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penguasaan keterampilan social pada tingkat
mikro bagi mahasiswa tidak hanya membantu pemecahan persoalan pada level tersebut tetapi
juga memberikan efek positif pada aktivitas-aktivitas pada level makro yaitu pengembangan
masyarakat dan manajemen pelayanan. Berdasarkan uraian tersebut maka praktikum mikro
mutlak dibutuhkan dalam rangka membekali mahasiswa dengan berbagai keterampilan pada
level tersebut.
B.Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu untuk bersikap professional sesuai dengan prinsip-prinsip praktik dan nilai-
nilai social work dalam menilai, merancang dan memecahkan persoalan-persoalan disfungsi
social pada level individu.
b. Mahasiswa mampu menentukan pengetahuan, pendekatan, teknik dan keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pelayanan kepada
klien perseorangan dan kelompok
c. Mahasiswa mampu mengembangkan dan memadukan secara kreatif sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam praktik mikro.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menerapkan keterampilan-keterampilan kmonukasi dan mendengarkan,
diantaranya mendengarkan secara aktif, mengamati dan terlibat secara aktif baik verbal, dalam
setting individu.
b. Mahasiswa mampu menerapkan keterampilan hubungan pertolongan, menyadari untuk
memanfaatkan kemampuan diri, termasuk menerapkan sikap dan nilai kejujuran, keterbukaan,
kepercayaan, kehormatan, kerahasiaan, serta sikap tidak menilai (non judgemental) yang akan
mendukung kemantapan hubungan pertolongan.
c. Mahasiswa mampu melakukan Keterampilan wawancara-konseling dasar diantaranya: leading,
reflecting, paraphrasing, confronting, summarizing, klarifikasi, interpretasi, informing, serta
berbagai metode dan teknik terapi atau pengembangan diri lain yang sudah dipelajari di ruang
kelas.
d. Keterampilan evaluasi dan akuntabilitas, sejak kontak awal, selama proses pertolongan, hingga
terminasi pelayanan diantaranya melakukan berbagai keterampilan pencatatan dan pelaporan
dalam praktik mikro (individu).
e. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai keterampilan social (social skill) dalam rangka
membantu, mengarahkan dan mengembangkan hubungan social yang fungsional dalam
kelompok.
C. Objek (Sasaran)
Objek praktikum ini adalah individu atau kelompok.Individu yaitu klien sedangkan
kelompok yang dimaksud adalah kelompok yang menjadi penunjang untuk penyembuhan dan
pemecahan masalah klien seperti kelompok dalam pendidikan, kelompok bermain, kelompok
dalam pengembangan keterampilan dan semua kelompok yang ada di lingkungannya
Intinya adalah semua jenis kelompok yang menjadi media perubahan perilaku individu
atau yang dimanfaatkan dalam rangka peningkatan atau perbaikan perilaku individu.Keberadaan
jenis-jenis kelompok dapat berada dalam masyarakat, setting suatu organisasi pelayanan social
atau bentuk orgnasisasi social lainnya.
D. Model Praktikum
Kegiatan praktikum ini menggunakan model concurrent placement artinya praktikan
tidak harus tinggal terus mendampingi klien di panti, akan tetapi praktikan dapat membuat
kesepakatan kepada klien dan pengurus lembaga untuk mengatur jadwal pertemuan praktikan
dan klien secara teratur dan efektif. Selain itu perkembangan yang dialami klien dapat di kontrol
melalui media komunikasi yang dilakukan oleh praktikan dan pengurus lembaga sehingga
perkembangan klien dapat terus di ketahui meskipun tidak bertemu.
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan praktikum ini di awali di dalam kampus (indoor) yaitu praktikan mengikuti
pembekalan yang diberikan oleh dosen pembimbing selama dua bulan setelah itu praktikum
dilakukan di luar kampus (outdoor, yakni praktikan melakukan praktik di lembaga yang telah
diajak kerjasama oleh masing masing kelompok. Adapun waktu praktikum di lembaga adalah
dua bulan, jadi totalnya empat bulan. kegiatan praktikum di Laksanakan di Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak ( LKSA) WAHYU MANDIRI atau Panti Asuhan WAHYU yang
terletak di Jalan Tanggul Taman Bunga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi
Sulawesi Selatan yang mudah dijangkau oleh mahasiwa dengan metode concurrent placement.
Praktikan berada di lapangan dalam 3 (tiga) hari jam kerja dalam seminggu, selama 2 (dua) bulan
sehingga praktikan berada di lokasi praktikum sekitar 30 hari jam kerja, dengan 1 kali case
conference/bimbingan bersama dengan supervisor praktikum dalam seminggu.
F. Sifat Penugasan
Sifat penugasan adalah perorangan. Tugas setiap praktikan adalah melakukan proses
intervensi pada klien individu saja. Kemudian setiap individu praktikan membuat catatan sesuai
dengan besaran kliennya yaitu catatan kasus (case record) jika memilih klien individu.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
B. Visi Dan Misi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Wahyu Mandiri
1. Visi:
Mewujudkan peningkatan kondisi, fungsi, dan kualitas sosial sebagai sumberdaya manusia yang
berguna, produktif, dan berkualitas.
2. Misi:
a. Memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang lebih baik.
b. Membangun semangat, moral, dan sikap mental sosial, serta meningkatkan keterampilan kerja
dan ilmu pengetahuan.
c. Meningkatkan kualitas SDM pengelolaan panti sehingga dapat memberikan pelayanan prima.
d. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan berbagai lembaga/instansi terkait.
BAB IV
PROSES PENANGANAN KASUS
Pada proses ini praktikan memilih satu anak binaan panti yang memiliki permasalahan
sosial, maka “sk“ menjadi salah satu klien praktikum dalam proses intervensi pekerjaan sosial
pada kegiatan praktikum program studi PMI kons. Kesejahteraan Sosial strata satu UIN
Alauddin Makassar angkatan 2013. Klien “sk“ merupakan anak yang mendapatkan perlakuan
yang tidak sepantasnya dari salah satu keluarganya.
A. HasilAssesment
Berdasarkanhasil assessment yang praktikanlakukan, makadapat dijelaskan data
kliensebagaiberikut.
IdentitasKlien‘’sk’’
Nama : SulmiatiKarim
Jeniskelamin : Perempuan
Umur : 17 tahun
KeadaanFisik : Normal
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Anakkedari : 4 dari 4 bersaudara
Alamat : Jl. Tanggul taman bunga
IdentitasOrangtuaKlien‘’sk“
Bapak
Nama : Ismail Karim
JenisKelamin : Laki -laki
Umur :-
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Nelayan
Agama : Islam
Jumlahanak : 4 ( empat )
t : Umapura, Kel. Ternate, Kec Alor Barat laut, Kab. Alor, Prov.Nusa Tenggara Timur (NTT)
Ibu
Nama : Halipa Karim
JenisKelamin : Perempuan
Umur :-
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Jumlahanak : 4 ( empat )
t :Umapura, Kel. Ternate, Kec Alor Barat laut, Kab. Alor, Prov.Nusa Tenggara Timur (NTT)
B. LatarBelakangPermasalahan
Klien “sk“ adalah anak perempuan bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Ismail
Karim dan Halifa Karim. “sk” merupakan anak yang peduli dengan pendidikan, maka dari itu
setelah menyelesaikan pendidikan SD di kampungnya,tepatnya di Pandai, NTT “sk” mempunyai
rencana untuk melanjutkan pendidikan di Makassar atas dukungan dari keluarga dan salah satu
kakaknya menyarankan “sk“ masuk pesantren. maka “sk“ berangkat dari NTT ke Makassar
bersama dengan sepupunya yang bernama Hendra yang kebetulan kuliah di salah satu Perguruan
Tinggi yang ada di Makassar. Setelah sampai di Makassar “sk“ berharap segera di masukkan ke
pesantren dan bertemu dengan teman teman barunya di pesantren.Akan tetapi sepupunya malah
membawanya ke Panti Asuhan tanpa memberitahukan kepada “sk” sebelumnya. Dari kejadian
tersebut “sk“ merasa kecewa dengan sepupunya yang bernama Hendra tersebut akan tetapi “sk“
tidak bisa berbuat apa apa, karna ayahnya sudah meninggal jadi otomatis perekonomian keluarga
melemah sehingga dia harus bertahan di panti demi melanjutkan pendidikannya.
C. Gejala Masalah
Setelah praktikan melakukan wawancara terhadap klien “sk” maka gejala-gejala masalah
yang dapat disimpulkan bahwa klien menyimpan rasa kecewa yang mendalam karena apa yang
dia dapatkan tidak sama dengan apa yang dia harapkan. Akan tetapi klien berusaha untuk tegar
dan sabar, terlihat dari ekspresi wajahnya saat praktikan melakukan wawancara dengan klien,
sepertinya “sk“ menyembunyikan sesuatu yang bersifat kerahasiaan, dan terkadang klien merasa
gugup saat diberikan pertanyaan.
D. Fokus Masalah
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan praktikan terhadap klien dan pengumpulan
data dokumentasi serta observasi terhadap klien yang dirumuskan dalam hasil assessment;
praktikan dapat merumuskan fokus masalah terhadap klien ”sk” adalah rasa kecewa terhadap
sepupu yang membawanya kepanti dan rasa rindu dengan keluarga yang ada dikampung.
Meskipun sering melakukan komunikasi lewat telepon akan tetapi klien rindu dengan suasana
kumpul bersama dengan keluarga. Akan tetapi klien berusaha bertahan dalam kondisi yang dia
alami sekarang sampai klien menyelesaikan pendidikan SMA.
E. Rencana Intervensi
1. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran sebagai pedoman praktikan dalam melakukan intervensi selama berada di panti
adalah :
a. Dukungan sosial dapat dianggap sebagai sesuatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya. Dari keadaan tersebut individu akan mengetahui
bahwa orang lain memperhatikan, menghargai, dan mencintainya.
b. Orang yang memiliki banyak dukungan sosial cenderung untuk memiliki usia yang lebih
panjang. Selain itu, juga relatif lebih tahan terhadap stress yang berhubungan dengan penyakit
daripada orang yang memiliki sedikit dukungansosial.
F. Pelaksanaan intervensi
Pelaksanaan pemecahan masalah praktikan berpedoman pada rencana intervensi yang
telah dirumuskan. Pelaksanaan pemecahan masalah dilakukan melalui metoda casework dan
groupwork. Proses pemecahan masalah klien yang dilakukan praktikan dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Penjalinan relasi
Saat praktikan telah ditawarkan klien oleh pekerja sosial maka penjalinan relasi juga
mulai dilaksanakan. Sebagai langkah awal penjalinan relasi praktikan dibantu pekerja sosial
sekaligus pembimbing di LKSA Wahyu Mandiri”. Small talk, teknik ini digunakan untuk
menjalin keakraban antara klien “sk” dengan praktikan. Hal ini dilakukan dari mulai awal
praktikan bertemu sebagai kontak awal pada jam 15:00 wita, hari senin tanggal 11November
2015 pada saat pelaksanaan dinamika kelompok. Tujuannya untuk mengawali kontak agar tidak
terjadi kekakuan dan dengan harapan akan terciptanya hubungan yang akrab, relasi dan
komunikasi yang baik untuk mempermudah kontak-kontak selanjutnya antara praktikan, klien,
dan lingkungan panti. Praktikan meyakinkan klien untuk menganggap praktikan sebagai teman
atau kakak.
b. Konseling
Konseling dilakukan dengan tujuan menenangkan perasaan klien seperti marah, kecewa,
jenuh dan lain lain. selain itu klien diharapkan agar dapat menerima keadaan hidup yang di alami
sekarang dengan lapang dada dan penuh semangat, sehingga bisa menjalani hari harinya tanpa
adanya beban. Konseling ini dilakukan pada tanggal 12 November 2015 pukul 16.00 wita.
Adapun tahapan konseling yang dilakukan oleh praktikan:
a. Tahapan awal
Pembukaan
Praktikan mengawali dengan sambutan yang ramah, santai, dan humoris seperti sapaan
terhadap keluarga, teman dan sahabat
Menyampaikan maksud dan tujuan konseling
Praktikan memanggil klien untuk mengikuti konseling setelah mendapat ijin dari
pengurus panti.
Memberi ruang kepada anak panti agar bersifat terbuka dalam segala masalah yang dihadapi.
Praktikan mengajak klien untuk shering dan bercerita tentang aktivitas sehari hari klien
sampai pada persoalan pribadi klien.
b. Tahapan Inti
Eksplorasi kondisi konseling
Praktikan mencoba mengobservasi dan mengeksplorasi kondisi klien pada saat klien
mengungkapan permasalahan atau tekanan yang dihadapinya. Nampak dari ekspresi wajahnya
saat praktikan bertanya mengenai sepupu yang telah membawanya ke panti, sepertinya klien
kecewa tetapi ia berusaha sabar dan tegar meskipun sebenarnya klien merasa tidak nyaman
tinggal dipanti.
Identifikasi masalah dan penyebabnya
Praktikan melakukan pendataan dari fokus masalah dan mencari tahu latar belakang
terjadinya masalah klien.
1). Klien rindu dengan keluarga yang ada dikampung halamannya
2). Klien merasa jenuh tinggal di panti
Mengembangkan alternatif pemecahan
Praktikan memberikan beberapa alternative pemecahan masalah yang diharapkan klien
kelak memilih dan mengimplementasikan.
1. Klien mencoba untuk berinteraksi dengan baik terhadap orang orang yang ada di lingkungan
panti, sehingga klien dapat terhibur dan merasakan suasana kekeluargaan dalam panti.
2. Klien diharapkan bisa ikut aktif dalam bimbingan keterampilan sehingga ia tidak merasa bosan
dan jenuh.
c.Tahap Akhir
Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling, Praktikan
bersama klien merumuskan bahwa klien rindu dengan suasana hangat bersama dengan keluarga
yang ada di kampung halamannya.
Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu ;
1). Klien nampak sedikit lega dan tenang setelah mencurahkan segala masalah yang dirasakan dan
dihadapinya.
2). Klien berharap agar keluarga yang ada dikampung datang menjenguknya di panti.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
UIN Alauddin Makassar. 2015. Buku Pedoman Praktikummikro-makro. UIN Alauddin press. Makassar
Budhi Wibhawa, Santoso T. Raharjo dan Meilany Budiarti s. 2010. Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial.
Widya padjadjaran: Bandung.
Judy Baker and Deborah Hodes, 2007, The Child Mind: A Child Protection Handbook, United State of
America: Routledge, hal. 3. 2.
Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2011, Standar Nasional Pengasuhan untuk Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak .
Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1979 pasal 2 ayat 1
Departemen Sosial Republik Indonesia
Http://.blogspot.com/ncr/Ilmu Pengertian Organisasi.htm (Desember 2015)
Https://id.wikipedia.org/wiki/Anak (Desember 2015)
Http://kurniawan-ramsen.blogspot.co.id/2013/06/definisi-anak-terlantar.html (Desember 2015)
Https://zaldym.wordpress.com/2010/07/17/peran-dan-fungsi-orangtua
(Desember 2015)