Anda di halaman 1dari 16

Pengenalan Terhadap Afeksi dan Kognisi

Kelompok 2 :
1. Adetya putri wulandari (B11.2019.05605)
2. Aran nicgari citra I w (B11.2019.05634)
3. Septiani putri ayuningtias (B11.2019.05884)
4. Ristania diah ayu pratiwi (B112019.05759)
5. Leony novitasari (B11.2019.05920)
AFEKSI

Afeksi adalah perasaan atau reaksi emosional terhadap objek tertentu.


Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak suka.
Konsumen yang menyukai suatu produk merupakan hasil dari emosi
atau evaluasi afektif dari suatu produk.
KOGNISI

Kognisi adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan


dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang
dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi
pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami,
menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
HUBUNGAN ANTARA AFEKSI DAN
KOGNISI

Afeksi dan kognisi merupakan jenis respon psikologis berbeda yang


dilakukan oleh konsumen dalam situasi seperti berbelanja kelontong.
Dua jenis respon mental yang ditunjukkan konsumen terhadap stimulus
dan kejadian disekitar mereka
Jenis-Jenis Respon afektif

•Respon emosi, seperti ketakutan dankemarahan mengakibatkan respon


fisiologis seperti berkeringat, detak jantung meningkat.
•Perasaan khusus, seperti sedih. Mengakibatkan respon fisiologis yang
kurang kuat
•Suasana hati, seperti bosan, kecewa. Dan melibatkan tingkatan
intensitas perasaan yang lebih rendah
•Evaluasi, seperti lebih suka/ tidak suka
JENIS-JENIS PROSES KOGNISI
• Perhatian
Perhatian adalah proses kognitif yang memungkinkan orang untuk fokus pada
rangsangan tertentu di lingkungan.
• Bahasa
Perkembangan bahasa adalah proses kognitif yang melibatkan kemampuan untuk
memahami dan mengungkapkan pikiran melalui kata-kata lisan dan tertulis. Ini
memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain dan memainkan
peran penting dalam pemikiran.
• Pembelajaran
Pembelajaran membutuhkan proses kognitif yang terlibat dalam menerima hal-hal baru,
mensintesis informasi, dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan sebelumnya .
STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran adalah bagian dari lingkungan serta terdiri dari


berbagai rangsangan fisik dan sosial. Termasuk di dalam rangsangan
tersebut adalah produk dan jasa, materi promosi atau iklan, tempat
pertukaran atau toko eceran, dan informasi harga atau label harga yang
ditempel pada produk
IMPLIKASI PADA PEMASARAN

Loyalitas pelanggan mempunyai pengaruh yang penting bagi


kesinambungan penjualan perusahaan pada kondisi persaingan yang
kompetitif. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan untuk
mencapai hal tersebut adalah dengan menciptakan merek yang kuat
melalui memperkuat brand equity yang meliputi: brand equity, brand
awareness, brand perceived quality, brand loyalty dan brand association.
Posisi brand equity suatu produk dapat diketahui dengan melakukan
kegiatan riset terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui hasilnya dan
berimplikasi pada strategi pemasaran yang harus diputuskan perusahaan.
PROSES KOGNITIF DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• LINGKUNGAN
Konsumen harus menafsirkan atau memahami informasi/stimulus di lingkungan.
Pada prosesnya, mereka menciptakan pengetahuan, arti, dan kepercayaan baru
mengenai lingkungan.
• PROSES INTERPRETASI
Membutuhkan proses kognisi yaitu perhatian dan pemahaman dalam memaparkan
informasi.
Perhatian: mengatur cara konsumen memilih informasi kan di tafsirkan ataukah
akan di abaikan
Pemahaman: cara konsumen menentukan arti subjektif terhadap suatu informasi,
kemudian menciptakan pengetahuan, arti dan kepercayaan personal.
PROSES PERHATIAN
Perhatian atau atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil
informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi
didapatkan dari pengindraan, ingatan maupun proses kognitif lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERHATIAN
1.Psikologi Memainkan Peran Utama Konsumen memilih produk
dan merek berdasarkan bagaimana mereka berpikir, merasakan,
dan bernalar. Menganalisis apa yang mendorong emosi dan
tanggapan konsumen melalui riset dapat membantu perusahaan
menempatkan produk atau layanan mereka untuk lebih sering
dipilih.
2. Pengaruh lingkunganSeperti pada penjelasan faktor perilaku
konsumen diatas, Konsumen membeli berdasarkan apa yang
mereka lihat dan dengar. Faktor-faktor seperti budaya, keluarga,
iklan dan media membentuk keputusan. Misalnya, remaja ingin
membeli pakaian seperti yang dipakai teman-teman mereka.
PEMAHAMAN
pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara
memahami.Sedangkan secara terminologi, para ahli pendidikan
memberikan definisi pemahaman, diantaranya:Menurut Anas Sudjiono
pemahaman adalah “kemampuan seseorang untuk mengerti sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai
segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemahaman
Motivasi (motivation) merupakan suatu desakan yang hadir dalam diri manusia untuk
sampai tujuan tertentu.
Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau
perihal benarnya yang diterimanya berlandaskan informasi dan pengalamannya
terhadap rangsangan tersebut.
Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang hadir dalam diri
seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
Integrasi (integration) merupakan kesatuan selang sikap dan tindakan.Integrasi
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang
untuk memainkan pembelian dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad
seseorang untuk tidak memainkan pembelian produk tersebut.
JENIS-JENIS PENGETAHUAN
• Pengetahuan immediate adalah pengetahuan langsung
yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran
dan pikiran.
• Pengetahuan mediated adalah hasil dari pengaruh
interpretasi dan proses berpikir serta pengalaman-
pengalaman yang lalu.
• Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan
diraih melalui indra-indra lahiriah.
• Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari
pengetahuan indrawi.
Kasus Tentang Analisis Pengaruh Motif Kognitif dan Motif Afektif Terhadap
Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Pakaian Jadi (Studi Kasus Gerai
Bloop Jakarta)
Globalisasi yang terjadi sekarang ini telah memperketat persaingan yang terjadi hampir di setiap industri, termasuk industri
produk pakaian jadi. Salah satu ritel pakaian yang saat ini sedang berkembang di Indonesia dan ikut terkena dampak
globalisasi adalah distribution outlet. Sebagai salah satu distribution outlet yang berdiri di Jakarta, Bloop harus melakukan
kegiatan pemasaran dengan orientasi konsumen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya. Salah
satu caranya adalah dengan mempelajari motif pembelian. Tapi masalahnya adalah berapa besar motif pembelian berpengaruh
terhadap keputusan konsumen. Dengan melihat permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi
motif kognitif dan motif afektif konsumen yang mempengaruhi konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian produk
pakaian jadi yang dijual di gerai Bloop; (2) Menganalisis motif kognitif dan motif afektif yang berpengaruh secara serempak
dan parsial terhadap pembuatan keputusan pembelian produk yang dijual di gerai Bloop; (3) Menganalisis motif yang
berpengaruh paling dominan terhadap pembuatan keputusan pembelian produk pakaian jadi yang dijual di gerai Bloop. Tipe
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari hasil kuesioner dan
wawancara dengan store manager Bloop. Responden kuesioner ini adalah konsumen gerai Bloopyang melakukan kegiatan
pembelanjaan saat penelitian sedang berlangsung. Data sekunder berasal dari literatur dan internet. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis faktor, regresi linear berganda, uji F, and uji t. Data diproses menggunakan Microsoft
Excel, Minitab 14 dan SPSS 15.00 untuk Windows. Dalam analisis faktor, diketahui bahwa atribut motif kognitif yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen adalah kualitas bahan baku sedangkan atribut motif
afektif yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen adalah kualitas yang terasa memuaskan.
Dari analisis regresi linear berganda, diketahui bahwa keputusan pembelian konsumen pada gerai Bloop dapat dijelaskan oleh
motif kognitif dan motif afektif sebesar 32,3 persen. Persamaan regresi berganda yang diperoleh dari hasil pengolahan data
adalah Y = 1,232 + 0,517 X1 + 0,035 X2. Dari koefisien regresi tersebut dapat diketahui bahwa motif kognitif berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian, terbukti dari koefisien regresi motif kognitif yang lebih besar dibandingkan dengan

Anda mungkin juga menyukai