Anda di halaman 1dari 2

Konsep Pluralisme, Multi Kulturalisme dan Pembangunan Perdamaian

OPINI | 21 April 2011 | 08:23 Dibaca: 2370 Komentar: 0 1 inspiratif Pluralisme dan multikulturalisme memegang peranan penting dalam upaya pencapaian pembangunan perdamaian. Pluralism berasal dari kata plural yang berarti jamak atau lebih dari satu. Pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk berkaitan dengan system social dan politik. Pluralisme adalah gagasan mengenai kemajemukan, yaitu keberadaan kesadaran mengenai keanekaragaman sebagai suatu keniscayaan yang hidup dan tumbuh dalam sebuah masyarakat. Pluralisme (pluralism) adalah is framework of interaction in which groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they fruitfully coexist and interact without conflict or assimilition. Dari definisi tersebut dapat dikemukakan beberapa hal berkaitan dengan pluralism yaitu [1] sebagai sebuah interaksi (social) antar kelompok dalam suatu masyarakat; [2] meniscayakan adanya penghormatan dan toleransi diantara kelompok tersebut; [3] mengembangkan hidup berdampingan (ko-eksistensi; dan [4] dalam berinteraksi dilakukan tanpa (keinginan) berkonflik dan pembauran. Kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan keanekaragaman kepentingan dalam pembentukkannya saling berinteraksi, mempengaruhi dan membentuk budaya bersama. Interaksi tersebut tidak selalu harmonis atau akur, gesekan atau benturan merupakan kewajaran karena masing-masing kelompok mempunyai karakteristik unik. Disharmoni tidak menutup peluang terjadinya budaya bersama yang merupakan hasil kesepakatan bersama dalam menjalin interaksi. Kesadaran bahwa masing-masing kelompok berbeda akan mendorong mencari persamaan yang bisa berguna untuk membangun budaya bersama. Harmoni social dapat terbentuk ketika masing-masing kelompok dan individu dalam kelompok tersebut mengembangan penghormatan dan toleransi. Toleransi menjadi inti penting dalam pluralisme. Pluralisme tanpa toleransi adalah jargon atau lips service. Toleransi (toleration) adalah the practice of deliberately allowing or permitting a thing of which one disapproves . Penghargaan terhadap pluralisme juga harus disertai dengan semangat toleransi, tanpa toleransi maka pluralisme tidak akan terjadi atau terjaga dalam sebuah masyarakat. Kelompok-kelompok masyarakat memiliki aneka budaya. Dan setiap budaya mempunyai hak untuk hidup dan berkembang. Penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dikenal dengan multikulturalisme. Multikulturalisme berasal dari kata multi (banyak/beragam) dan cultural (budaya/kebudayaan), yang secara etimologi berarti keanekaragaman budaya. Pengertian multikulturalisme memiliki tiga unsure yaitu budaya, keragaman budaya dan cara khusus untuk mengantisipasi keragaman budaya. Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai

kebanggaan untuk memeprtahankan kemajemukan tersebut. Multikulturalisme bergerak dari arah pluralisme ke pemahaman kebangsaan. Pemahaman kebangsaan yang bercita-cita untuk melanggengkan dan menghargai kemajemukan. Konsep pluralism dan multikulturalisme mempunyai benang merah yaitu pengakuan dan penghormatan terhadap keaneka ragaman. Termasuk didalamnya adalah kesadaran atas keanekaraman yang hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesadaran ini seharusnya mendahului adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman. Tanpa kesadaran, maka yang terjadi adalah fanatisme terhadap keberadaan yang serba tunggal dan tiada pengakuan terhadap ko-eksistensi liyan yang berada dalam kehidupan bermasyarakat. The Alliance for Peacebuilding mendefinisikan peacebuilding sebagai berikut the set of initiatives by diverse actors in government and civil society to address the root causes of violence and protect civilians before, during and after violent conflict. Peacebuilders use communication, negotiation, and mediation instead of belligerence and violence to resolve conflict. Effective peacebuilding is multi-faceted and adapted to each conflict environment. There is no one path to peace, but pathways are available in every conflict environment. Peacebuilders help belligerents find a path that will enable them to resolve their differences without bloodshed. The ultimate objective of peacebuilding is to reduce and eliminate the frequency and severity of violent conflict (www.wikipedia.org). Dari definisi peacebuilding tersebut mengemuka beberapa aspek yaitu [1] para pihak yang terlibat dalam pembangunan perdamaian; [2] tujuan pembangunan perdamaian; dan [3] strategi pembangunan perdamaian. Pihak yang terlibat untuk melakukan pembangunan perdamaian adalah negara dan masyarakat sipil. Negara (Indonesia) dalam Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa kehadirannya untuk memberikan perlindungan seluruh tumpah darah Indonesia. Perlindungan berarti memberi rasa aman bagi warga negaranya. Rasa aman dapat terbentuk apabila ada perdamaian dalam relasi antara negara dengan masyarakat, maupun antar masyarakat. Perlindungan untuk memberi rasa aman juga membutuhkan kontribusi masyarakat sipil. Tujuan pembangunan perdamaian adalah mencari atau menggali akar penyebab kekerasan/konflik dan melindungi masyarakat sipil sebelum, selama dan sesudah terjadinya kekerasan. Masih maraknya teror bom menunjukkan bahwa belum selesainya penyelesaian konflik yang terjadi. Atau negara dan masyarakat sipil belum berhasil menemukan penyebab kekerasan yang termanifestasi dalam bentuk bom. Penggalian akar kekerasan menjadi proses berkesinambungan yang diinisiasi negara dan masyarakat sipil. Sehingga tanpa upaya mencari akar kekerasan maka solusi yang dilakukan bersifat reaktif dan koersif. Dalam masyarakat yang plural dan multicultural, konflik atau kekerasan dapat terjadi, karena aneka perbedaan menjadi akarnya. Kampanye dan strategi pembangunan perdamaian harus menjadi prioritas sekaligus bagian dari solusi untuk mengatasi kemajemukan dalam segala bidang. Konflik dan kekerasan yang tidak teratasi akan semakin menjauhkan dari kemajemukan dan mendekatkan pada semangat penunggalan dan segregasi social yang berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai