Anda di halaman 1dari 9

TERAPI BEHAVIOR

Terapi behavior adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang
berakar pada berbagai teori tentang belajar. Berlandaskan teori belajar, modifikasi
tingkah laku dan terapi tingkah laku adalah pendekatan pendekatan terhadap
koseling dan psikoterapi yang berurusan dengan perubahan tingkah laku. 1
A. Konsep Konsep
Suatu pendekatan tentu akan semakin mudah untuk diterapkan apabila
memiliki konsep. Atas dasar tersebut, kiranya konsep pendekatan behavior
dapat diketahui mencangkup 4 hal, yakni:
1. Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau
jelek. Manusia mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau
buruk, tepat atau salah berdasarkan bekal keturunan dan lingkungan
(nativisme dan empirisme), terbentuk pola-pola bertingkah laku yang
menjadi ciri-ciri khas kepribadiannya.
2. Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri,
menangkap apa yang dilakukannya dan mengatur serta mengontrol
perilakunya sendiri.
3. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola
tingkah laku yang baru melalui suatu proses belajar. Kalau pola-pola
lama dahulu dibentuk melalui belajar,pola-pola itu dapat diganti melalui
usaha belajar yang baru.
4. Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya
dipengaruhi oleh perilaku orang lain.2
B. Ciri Ciri
1

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT.
Refika Aditama, 2013, hal 193.

https://sindyarsita.wordpress.com/2013/04/29/behavior-therapy/. Diakses
pada: Sabtu, 1 Oktober 2016, pukul 13.45 WIB.

Salah satu pembeda dari pendekatan satu dengan yang lainnya terletak
pada ciri-ciri pendekatannya. Sedangkan untuk ciri-ciri pendekatan behavior
sendiri antara lain:
1. Pemusatan perhatian kepada tingkah laku yang tampak dan spesifik.
2. Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.
3. Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan
dengan masalah.
4. Penaksiran objektif atas hasil-hasil terapi.3
C. Proses Terapiutik
1. Tujuan Terapi
Tujuan-tujuan konseling dan psikoterapi menduduiki suatu tempat
yang sangat penting dalam terapi tingkah laku. Klien menyeleksi tujuantujuan terapi yang secara spesifik ditentukan pada permulaan terapiutik.
Penaksiran terus-menerus dilakukan sepanjang terapi untuk menentukan
sejauh mana tujuan-tujuan terapiutik itu secara efektif tercapai.4
Terapi perilaku bertujuan untuk mengubah perilaku mausia yang bisa
diamati dan diukur. Perubahan-perubahan itu dipilih oleh terapis bersama
kliennya.
Tujuan terapi tingkah laku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru
bagi proses belajar. Dengan asumsi bahwa pemebelajaran dapat
memperbaiki masalah perilaku. Sedangkan terapi perilaku kontemporer
menekankan peran aktif klien dalam menentukan tentang pengobatan
mereka.
2. Fungsi dan Peran Terapis
a. Peran terapis yakni adalah menerapkan pengetahuan ilmiah pada
pencarian pemecahan masalah-masalah manusia, para kliennya.

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT.
Refika Aditama, 2013, hal 196
Ibid, hal. 199

b. Menurut Krasner seorang terapis memiliki peran sebagai mesin


penguat, pada dasarnya terapis terlibat dalam pemberian perkuatanperkuatan sosial, baik positif maupun negatif.
c. Menurut Krasner peran terapis adalah

memanipulasi

dan

mengendalikan psikoterapi dengan pengetahuan dan kecakapannya,


menggunakan teknik-teknik belajar dalam suatu situasi perkuatan sosial
d. Terapis berfungsi sebagai guru, pengarah dan ahli dalam mendiagnosis
tingkah laku yang maladaptive dan dalam menentukan prosedurprosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkah laku
yang baru dan adjustive.5
3. Pengalaman Klien dalam Terapi
Salah satu dari sumbangan terapi behavioral yang unik adalah bahwa
terapi memberikan kepada terapis suatu system prosedur yang terdefinisi
dengan baik untuk digunakan dalam konteks peranan yang terdefinisi
dengan baik pula. Klien juga diberi peranan yang jelas, dan ditekankan
akan pentingnya kesadaran dan partisipasi klien dalam proses terapeutik.
Klien secara aktif terlibat dalam penyaringan dan penentuan sasaran.
Mereka harus dimotivasi untuk mau berubah dan harus bersedia untuk
bekerja sama dalam pelaksanaan aktivitas terapeutik, baik selama sesi
terapi maupun dalam kehidupan. Apabila klien tidak dilibatkan dengan
cara seperti ini, kemungkinan terapi itu akan berhasil adalah kecil.6
Klien didorong untuk bereksperimen dalam memperluas repetoar
perilaku adaptif. Mereka ditolong untuk menggeneralisasi dan mentransfer
hasil belajar dalam situasi terapeutik ke situasi di luar terapi. Konseling
belum dianggap lengkap kecuali jika verbalisasi ditindaklanjuti dengan
perbuatan.

Klien

diharapkan

untuk

berbuat

lebih

dari

sekedar

mengumpulkan pemahaman, mereka perlu memiliki kemauan untuk


membuat perubahan. Sukses dan kelambanan dalam usaha untuk
5

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT.
Refika Aditama, 2013, hal. 204.

http://ilmuhackers.blogspot.co.id/. Diakses pada: Minggu, 2 Oktober 2016,


pukul 13.00 WIB

mengambil perilaku baru merupakan bagian yang vital dari petualangan


terapeutik.7
4. Hubungan antara Terapis dan Klien
Pembentukan hubungan pribadi yang baik adalah salah satu aspek
yang esensial dalam proses terapeutik, peran terapis yang esensial adalah
peran sebagai agen pemberi perkuatan. Para terapis tingkah laku
menghindari bermain peran yang dingin dan impersonal sehingga
hubungan terapeutik lebih terbangun daripada hanya memaksakan teknikteknik kaku kepada para klien.
5. Teknik - Teknik dan Prosedur Terapiutik
Terapi behavior memiliki teknik-teknik yang utama, yaitu :8
a. Desentisasi Sistematik
Digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara
negatif, dan ia menyertakan pemunculan tingkah laku atau respons
yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan itu.
Desensitisasi diarahkan pada mengajar klien untuk menampilkan suatu
respons yang tidak konsisten dengan kecemasan.

b. Terapi Implosif dan Pembanjiran


Teknik

pembanjiran

berlandaskan

paradigma

mengenai

penghapusan eksperimental. Terapis memunculkan stimulus-stimulus


penghasil kecemasan, klien membayangkan situasi, dan terapis
berusaha mempertahankan kecemasan klien. Stampfl mengembangkan
teknik yang berhubungan dengan teknik pembanjiran, yang disebut
terapi implosif : seperti halnya dengan desensitisasi sistematik, terapi
7

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT.
Refika Aditama, 2013, hal. 204.

http://henimarizalita.blogspot.co.id/2013/04/psikoterapi-behaviortherapy.html. Diakses pada: Minggu 2 Oktober 2016, pukul 13.15 WIB

implosif

berasumsi

bahwa

tingkah

laku

neurotik

melibatkan

penghindaran terkondisi atas stimulus-stimulus penghasil kecemasan.


c. Latihan Asertif
Pendekatan behavioral yang dengan cepat mencapai popularitas
adalah latihan asertif yang bisa diterapkan terutama pada situasi-situasi
interpersonal, di mana individu mengalami kesulitan untuk menerima
kenyataan, bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah tindakan
yang layak atau benar. Latihan asertif akan membantu bagi orang-orang
yang:
1) Tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan tersinggung
2) Menunjukan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang
lain untuk mendahuluinya

3) Memiliki kesulitan untuk mengatakan tidak


4) Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan respon-respon
positif lainnya

5) Merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan


pikiran-pikiran sendiri

Dimana cara yang digunakan dalam latihan asertif ini adalah


menggunakan prosedur permainan peran, disini konselor bertindak
sebagai fasilitator. Selain itu diskusi kelompok juga sangat bermanfaat
dalam latihan asertif ini, untuk saling membantu satu sama lain dalam
membantu klien untuk mengembangkan cara berhubungan yang lebih
langsung dalam situasi interpersonal.
d. Terapi Aversi
Teknik pengondisian aversi yang telah digunakan secara luas untuk
meredakan gangguan-gangguan behavioral

yang

spesifik, yang

melibatkan mengasosiasikan tingkah laku simtomatik dengan suatu

stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yang tidak diinginkan


terhambat kemunculannya. Stimulus-stimulus aversi biasanya berupa
hukuman dengan kejutan listrik atau [pemberian listrik. Kendali aversi
bisa melibatkan penarikan pemerkuat positif atau penggunaan berbagai
bentuk hukuman.
e. Pengondisian Operan
Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang memancar yang
menjadi ciri organisme aktif. Ia adalah tingkah laku yang beroperasi di
linkungan untuk menghasilkan akibat-akibat. Tingkah laku operan
merupakan tingkah laku yang paling berarti dalam kehidupan seharihari, yang mencakup membaca, berbicara, berpakaian, berpakaian,
makan dengan alat-alat makan, dsb. Menurut Skinner jika tingkah laku
diganjar, maka probabilitas kemunculan kembali tingkah laku tersebut
di masa mendatang tinggi.
f. Perkuatan Positif
Pembentukan suatu pola tingkah laku dengan memberikan
ganjaran atau perkuatan segera setelah tingkah laku yang diharapkan
muncul adalah suatu cara yang ampuh untuk mengubah tingkah laku.
Pemerkuat-pemerkuat, baik primer maupun sekunder, diberikan untuk
rentang tingkah laku yang luas.

g. Pembentukan Respon
Dalam pembentukan respon, tingkah laku secara bertahap diubah
dengan memperkuat unsur-unsur kecil dari tingkah laku baru yang
diinginkan secara berturut-turut sampai mendekati tingkah laku akhir.
Pembentukan respon berwujud pengembangan suatu respon yang pada
mulanya tidak terdapat dalam perbendaharaan tingkah laku individu.
h. Penghapusan

Apabila suatu respon terus menerus dibuat tanpa perkuatan, maka


respon tersebut cenderung menghilang. Dengan demikian, karena polapola tingkah laku yang dipelajari cenderung melemah dan terhapus
setelah suatu periode, cara untuk menghapus tingkah laku yang
maladaptif adalah menarik perkuatan dari tingkah laku maladaptif itu.
i. Percontohan
Dalam percontohan, individu mengamati seorang model dan
kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkah laku sang model.
j. Token Economy
Digunakan untuk membentuk tingkah laku apabila persetujuan dan
pemerkuat yang tidak bisa diraba lainnya tidak memberikan pengaruh.
Dalam token economy, tingkah laku yang layak bisa diperkuat dengan
perkuatan-perkuatan yang bisa diraba, yang nantinya bisa ditukar
dengan objek atau hak istimewa yang diinginkan.

Setelah kita mengetahui teknik dari terapi Behavior, maka selanjutnya kita
perlu mengetahui perihal prosedur-prosedurnya. Tokoh aliran psikologi
behavior John D. Krumboltz dan Carl Thoresen menempatkan dalam empat
kategori, diantaranya:9
1. Belajar operan (operant learning), adalah belajar didasarkan atas

perlunya pemberian ganjaran (reinforcement) untuk menghasilkan


perubahan tingkah laku yang diharapkan.
2. Belajar mencontoh (imitative learning), yaitu cara dalam memberikan

respons baru melalui menunjukkan atau mengerjakan model-model


perilaku yang diinginkan sehingga dapat dilakukan oleh klien.
3. Belajar kognitif (cognitive learning), yaitu belajar memelihara respons

yang diharapkan dan boleh mengadaptasi perilaku yang lebih baik


melalui instruksi sederhana.
4. Belajar emosi (emotional learning), yaitu cara yang digunakan untuk

mengganti respons-respons emosional klien yang tidak dapat diterima


menjadi respons emosional yang dapat diterima sesuai dengan konteks
(clasical conditioning).

http://www.portalkonseling.com/2015/07/prosedur-konseling-behavioristikmakalah.html. Diakses pada: Senin, 3 Oktober 2016 pukul 18.45 WIB

D. Kelebian dan Kekurangan


1. Kelebihan Terapi Behavioral:
a) Pembuatan tujuan terapi antara konselor dan konseli diawal dijadikan
acuan keberhasilan proses terapi.
b) Memiliki berbagai macam teknik konseling yang teruji dan selalu diper
baharui.
c) Waktu konseling relatif singkat
d) Kolaborasi yang baik antara konselor dan konseli dalam penetapan
tujuan dan pemilihan teknik.
2. Kekurangan Terapi Behavioral:
a) Dapat mengubah perilaku tetapi tidak mengubah perasaan
b) Mengabaikan faktor relasional penting dalam terapi
c) Tidak memberikan wawasan
d) Mengobati gejala dan bukan penyebab
e) Melibatkan kontrol dan manipulasi oleh konselor.10

10

http://farhananggriawan.blogspot.nl/2016/07/kelebihan-dan-kekurangan-

terapi-behavior.html. Diakses pada: Senin, 3 Oktober 2016 pukul 18.50 WIB

Anda mungkin juga menyukai