TEMA
PERSEPSI SOSIAL MENGENALI DAN MENGERTI ORANG LAIN
DI SUSUN
OLEH
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nyalah
penulis bisa menyelesaikan penulisan makalah Psikologi Sosial dengan judul Persepsi Sosial
Mengenali dan Mengerti Orang Lain dengan tepat waktu. Isi dari makalah ini membahas
mengenai persepsi sosial setiap individu terhadap sesuatu hal yang ada di sekitarnya, baik itu
orang lain maupun lingkungannya. Karena cara orang dalam memersepsikan orang lain yang
baru ia kenal itu berbeda satu sama lain. Di dalam memersepsikannya orang lain seseorang
juga melihat beberapa faktor-faktor tertentu yang melekat pada orang tersebut. Seperti
pakaiannya, gaya rambut, cara berbicaranya, maupun lingkungannya.
Penulis berharap penulisan makalah ini bisa bermanfaat untuk pembaca, dan
diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca bisa lebih paham dan mengetahui
bagaimana memersepsikan orang lain yang sering kita temui di dalam kehidupan kita sehari-
hari, bagaimana menilai mengenai kepribadiannya dan juga kehidupannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 2
Sistematika Penulisan 2
BAB II Pembahasan
1. Pengertian Persepsi Sosial 3
2. Persepsi Sosial sebagai Proses 4
3. Faktor-Faktor Persepsi Sosial 5
4. Tingkah Laku dan Komunikasi Nonverbal 5
5. Teori Atribusi 8
6. Bias-Bias Persepsi Sosial 10
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Persepsi sosial dalam arti mengenali dan mengerti orang lain, merupakan
aktivitas yang sangat kompleks karena orang lain juga merupakan sesuatu yang sangat
kompleks. Tidak mudah untuk mengenali dan mengerti orang lain sebab karakter yang
dimiliki orang sangat banyak dan berbeda. Prilaku seseorang tidak selalu menampilkan
diri apa adanya dan selalu menyembunyikan apa yang dirasakannya.
Kegiatan persepsi sosial perlu dilakukan karena peran orang lain sangat
penting dan brpengaruh dalam hidup kita. Setiap manusia membutuhkan orang lain untuk
berdampingan, berkomunikasi, dan berinteraksi. Dunia manusia adalah dunia untuk hidup
bersama dan saling membutuhkan satu sama lain. Persepsi sosial juga berhubungan
dengan kesehatan mental ditandai dengan fungsi sosial dari individu. Syarat
kemampuannya untuk mengenali emosional diri sendiri maupun orang lain, sehingga
diperlukan juga kemampuan menganalisis ekspresi wajah.
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan persepsi
sosial maupun penggolongannya di dalam kehidupan masyarakat dan sebagai bahan
diskusi untuk presentasi mata kuliah Psikologi Sosial yang dibimbing oleh Ibu
2
BAB II
PEMBAHASAN
5
Dalam keadaan tersebut , untuk memahami orang lain kita
mengandalkan informasi dari fisik mereka seperti mengenali tingkah laku
nonverbal, perubahan ekspresi wajah , kontak mata , postur tubuh , dan gerakan
badan. Tingkah laku nonverbal bisa membantu kita untuk mencapai tujuan
menurut Patterson (1983) yaitu:
A. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi antarindividu tanpa
melibatkan isi bahasa lisan, namun mengandalkan bahasa-bahasa nonlisan
melalui ekspresi wajah, kontak mata, gerakan badan, postur, dan sentuhan.
Komunikasi nonverbal adalah proses penyampaian pesan-pesanoleh seseorang
yang dilakukan tidak dengan kata-kata/ bahasa verbal, melainkan melalui
petunjuk-
6
petunjuk atau tanda-tanda lain yang terjadi pada tubuh seseorang
(http://humanpedia.weebly.com/komunikasi-non-verbal.html). Perilaku nonverbal
tidak bisa dikekang dan sulit dikontrol.
Petunjuk nonverbal yang ditampilkan seseorangdapat memengaruhi perasaan kita,
mskipun kita tidak secara sadar memerhatikan petunjuk ini, ataupun sengaja
membaca perasaannya.
Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah mengungkapkan emosi secara pribadi juga kombinasi
emosi seperti marah bercampur kaget atau sedih bercampur gembira.
Kontak Mata
Secara sadar atau tidak sadar , orang selalu melakukan aktivitasnya
melalui kontak mata. Dalam beberapa konteks , pertemuan antara dua
mata dapat membangkitkan emosi yang sangat kuat .Adapula kontak
mata yang membuat kesalahpahaman antara satu dengan yang lainnya.
Contohnya yaitu kontak mata yang menunjukkan ketertarikan dianggap
suatu nafsu belaka. Kontak mata sangat penting digunakan apalagi
dalam hubungan intim,percintaan, dan ketertarikan.
Gerakan Badan
Seseorang menampilkan gerakan badannya pada saat ia marah
ataupun sedih. Gerakannya berubah-ubah baik dari bentuk maupun
kecepatannya. Gerakan badan mencerminkan keadaan emosionalnya
sehingga dapat dikenali dan dimengerti keadaan emosional orang lain.
Banyaknya gerakan memberi kita petunjuk tentang terangsangnya
keadaan yang dialami orang tersebut. Contohnya menggaruk-garuk
badan, menghentakkan kaki ke lantai.
Sentuhan
Sentuhan bisa menjadi petunjuk dari afeksi, kepedulian, minat
seksual. Sentuhan untuk suatu pengenalan serta pemahaman merupakan
kegiatan yang kompleks. Contoh bentuk sentuhan yang secara umum
dilakukan oleh orang yaitu, berjabat tangan ketika bertemu dengan
kerabat karib.
7
2.5 Atribusi
Atribusi adalah memperkirakan apa yang menyebabkan orang lain itu
berperilaku tertentu. Atribusi penting untuk dipelajari, sebab dengan
mempelajari atribusi, kita juga dapat melihat bias-bias yang terjadi ketika
seseorang menjelaskan perilaku orang lain, yang kemudian pada gilirannya
memengaruhi perilaku mereka sendiri.
A. Teori Atribusi Menurut Fritz Heider Tahun 1958
Kajian tentang atribusi pada awalnya dilakukan oleh Frizt
Heider pada Tahun 1958. Heider mengemukakan bahwa apabila kita
mengamati perilaku sosial, maka yang pertama kali harus kita lakukan
adalah menentukan terlebih dahulu apa yang menyebabkannya, yakni faktor
situasional atau personal (http://apriansyah18.blogspot.com/2012/12/teori-
atribusi-eksternal.html#.UpAyO9LxrB4).
8
1. Atribusi Internal atau Disposisional
Kita dapat menyimpulkan bahwa tingkah laku seseorang disebabkan
oleh sifat-sifat atau disposisi ( unsur psikologis yang mendahului tingkah
laku ).
2. Atribusi Eksternal atau Lingkungan
Kita menyimpulkan bahwa tingkah laku seseorang disebabkan oleh
situasi tempat orang tersebut berada
9
C. Teori Kepribadian Tersirat
10
3. Bias Korespondensi
Kecenderungan untuk menjelaskan sumber prilaku orang lain dari disposisi-
disposisi yang ada. Bahkan bila penyebab situasionalnya jelas-jelas hadir.
Contohnya : ketika Andi memegang kopi, tiba-tiba saja kopi yang
dipegangnya jatuh, lalu kita memersepsikan bahwa “si Andi orangnya
memang teledor”, padahal bisa saja kop yang dipegangnya terlalu panas.
4. Kesalahan Atribusi Fundamental
Kecenderungan menunjukkan faktor disposisional sebagai penyebab
tampilnya tingkah laku, bahkan dalam situasi yang jelas penyebabnya.
Kecenderungan ini muncul dari dari konteks yang luas dan cukup umum
terjadi diberbagai situasi. ( Gilbert dan Malone : 1979 )
5. In-Group Bias
Dengan kata lain, kita cenderung menyukai anggota-anggota kelompok
sendiri dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok lain.
6. Efek Kambing Hitam
Efek kambing hitam adalah kebalikan dari In-group bias. Ketika
kelompoknya melakukan melakukan sesuatu yang baik, maka dia juga akan
merasa baik tentang dirinya. Namun jika kelompoknya tadi melakukan
tindakan yang buruk maka dia juga akan merasa buruk. Bisa saja hal
tersebut terjadi karena dia mengetahui bahwa orang lain akan menilai
dirinya berdasarkan tingkah laku anggota- anggota kelompok tempat dia
bekerja.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persepsi sosial merupakan aktivitas memersepsikan orang lain dan apa yang
membuat mereka dikenali. Persepsi sosial ini bisa di dapat melalui pengamatan kita
kepada orang lain, dengan melihat kepada tingkah laku, cara berbicara, berjalan,
berpakaian, dan masih banyak faktor-faktor lain yang bisa menjadi pendorong
persepsi sosial.
3.2 Saran
Saran penulis adalah, persepsi sosial merupakan hak setiap orang untuk
memersepsikan sesuatu apapun, namun perlu juga diketahui bersama bahwa persepsi
sosial juga bukan hal yang dibuat tanpa sesuatu hal ataupu informasi-informasi yang
konkret. Oleh karena itu, perlu juga dipertimbangkan, hingga pada akhirnya tidak
akann menimbulkan salah paham
12
DAFTAR PUSTAKA
http://apriansyah18.blogspot.com/2012/12/teori-atribusi-eksternal.html#.UpAyO9LxrB4
http://alvitasusukan.wordpress.com/2011/10/27/resume-psikologi-sosial/
http://annisaavianti.wordpress.com/tag/bias-korespondensi/
http://garslandi.blogspot.com/2013/01/persepsi-sosial_283.html
http://guruberbagirasa.blogspot.com/2012/04/psikologi-teori-teori-atribusi-menurut.html
http://psi-sosial.blogspot.com/2011/10/persepsi-sosial.html
http://rafinajjah.blogspot.com/2012/02/makalah-psikologi-sosial.html
http://susisitisapaah.blogspot.com/2011/09/atribusi-sosial.html
http://yaallahakubanyakdosa.blogspot.com/2012/09/pengertian-atribusi.html
http://books.google.co.id/books?
id=Z3LWSxbTv4C&pg=PA124&lpg=PA124&dq=teori+kepribadian+tersirat&source=bl&ots=4NIu
s4RgIQ&sig=tf2A7x65a7SURzIYAVMbAoYtN5U&hl=id&sa=X&ei=6C6QUu7LII79rAfnyYC4Dw&re
dir_esc=y#v=onepage&q=teori%20kepribadian%20tersirat&f=false