Anda di halaman 1dari 39

Indang Trihandini

Statistik dan Biostatistik


Berbasis Bukti (Evidence based)
Pengambilan keputusan itu harus memperhitungkan
segala aspek, sehingga keseimbangan tujuan dapat
tercapai. Pada Perkembangannya untuk mengambil
keputusan harus didasari pada hal yang ilmiah dan juga
fakta
Ilmiah sesuatu yang bersifat ilmu, sedangkan ilmu adalah
kumpulan pengetahuan yang kemudian disusun dan
membentuk pola yang teratur (sistematis), dan diperoleh
melalui penggunaan akal dan kencendekiaan.
Penyediaan informasi harus dengan pendekatan ilmiah
diharapkan akan memiliki keputusan yang obyektif
Apa arti Statistika dan apa yang
mendasari ilmu Statistika?

 Statistika adalah ilmu yang mempelajari data. Statistika adalah


suatu ilmu, demikian dikatakan sebelumnya antara lain oleh Fisher
(1950), Mainland (1963) dan Rees (1995), dan ilmu ini berurusan
dengan data. Sebagai suatu ilmu, Statistika mempunyai
serangkaian metode untuk dapat mempelajari data tersebut.
 Pengertian lain, bahwa Statistika adalah suatu metode. Kendall dan
Stuart (1963) mengatakan bahwa statistika adalah metode ilmiah.
Mainland (1963) menyebutkan sebagai art, yang mempunyai
makna adanya cara-cara yang sistematik untuk menangani data
tersebut. Selanjutnya Kendall dan Stuart (1963) mengatakan bahwa
data itu diperoleh dengan menghitung atau mengukur, sehingga
data tersebut berbentuk angka-angka.
Metode ilmiah

 Sebagai ilmu yang mengurusi dan mempelajari data, Statistika


dilandasi oleh Matematika, seperti yang telah disebutkan pula
sebelumnya oleh Fisher (1950).
 Dengan Matematika ketidak-tentuan tersebut dihitung dengan
teori Probabilitas.
 Bagian Matematika yang juga sering dipelajari untuk mendalami
Statistika adalah Kalkulus.
 Bahasan dari Matematika inilah yang mendasari perkembangan
ilmu Statistika.
 Selain sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari tersendiri, dalam
penerapannya Statistika lebih sering dipakai sebagai suatu
metode yang disebut pula sebagai metode ilmiah.
Metode Statistika
 Sebagai metode, yaitu Metode Statistika, sistematika langkah-
langkahnya adalah pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian data dan analisis data serta penarikan
 Langkah-langkah demikian sering pula dipakai sebagai
batasan Statistika dalam pengertian yang sederhana, seperti
yang dikemukakan sebelumnya oleh Rees (1995). Metode ini
kerap pula disebut sebagai manajemen data di mana
dilakukan transformasi data menjadi informasi.
 Dengan proses ini terjadi penyederhanaan atau peringkasan
data seperti juga disebutkan dalam definisi Statistika
sebelumnya oleh Fisher (1950) dan Kruskal (1968).
Biostatistika
 Statistika sebagai ilmu dan metode sebagaimana pengertian yang telah
diuraikan sebelumnya, dipakai secara luas di banyak bidang, seperti pendidikan,
ekonomi, psikologi, ilmu-ilmu sosial, biologi, genetika, dan pertanian serta
pemerintahan.
 Disebut sebagai Biostatistika, ketika ilmu statistika digunakan dalam ilmu-ilmu yang
menyangkut kehidupan (Life Sciences), termasuk Ilmu-ilmu Kesehatan (Health
Sciences). Zar (1984, p. 1) menyebutkan bahwa Statistics applied to biological
problems is simply called Biostatistics.
 Begitu pula Fisher and van Belle (1993, p. 2) mengatakan bahwa Biostatistics is the
study of statistics as applied to biological areas. Hal senada disampaikan pula
oleh Daniel (1995). Biostatistika sering pula disebut sebagai Biometri (Biometry),
yang secara harfiah berarti pengukuran hal-hal yang bersifat biologis.
‘Pengukuran’ memang merupakan satu pengertian yang utama dalam
Biostatistika. Malahan pengukuran khususnya untuk ilmu-ilmu kesehatan tidak
jarang dipakai pula untuk mendefinisikan Biostatistika.
Biostatistika
 Penamaan Biostatistika secara khusus adalah untuk membedakan
penggunaan Statistika yang ditujukan bagi bidang tersebut,
khususnya Ilmu-ilmu Kesehatan. Fisher and van Belle (1993)
mengatakan ada tiga alasan untuk mempelajari Biostatistika.
Pertama, terdapat beberapa metode statistika yang lebih banyak
dibahas di Biostatistika dari pada di Statistika sendiri. Misalnya, metode
life table untuk analisis data survival. Kedua memahami bagaimana
aplikasi metode statistika di bidang kesehatan. Ketiga, menerapkan
metode dan tehnik yang dibahas pada materi utama mereka yaitu
kesehatan.
 Dewasa ini khususnya di Universitas Indonesia, Biostatistika banyak
digunakan di lingkungan Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kesehatan
Masyarakat, Keperawatan, Farmasi, dan Tehnik Penyehatan
Biostatistika
 Pendidikan yang pertama mendasari program studinya pada pendekatan
ilmiah, dan yang kedua bersifat profesional dengan pendekatan masalah.
 Pendekatan ilmiah dilakukan proses deduksi dan proses induksi yang senantiasa
dilakukan berulang untuk menghasilkan berbagai temuan ilmiah, yang
berfaedah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 Melakukan deduksi, adalah melakukan upaya pikir menarik kesimpulan khusus
untuk suatu kasus tertentu dari pengertian yang besifat umum.
 Melakukan induksi, berarti melakukan upaya pikir menarik kesimpulan umum
dari berbagai kasus nyata yang bersifat individual.
 Peranan Biostatistika dalam pendekatan ilmiah terutama dalam proses induksi
tersebut. Sebenarnya Biostatistika juga mempunyai peran yang tidak kurang
pentingnya pada setiap tahapan proses deduksi, antara lain ketika menyusun
statistical modeling untuk suatu permasalahan.
Proses penelitian/pengamatan yang sistematis
Logika - induksi / deduksi

Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan


sebagai akibat dari alasan-alasan yang diajukan
berdasarkan hasil analisis data.
Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi
didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid.
Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan alasan-alasan
yang valid atau dengan menguji hipotesis dengan
menggunakan data empiris disebut proses deduksi
(deduction) dan metodenya disebut metode deduktif
(deductive method) dan penelitiannya disebut penelitian
deduktif (deductive research).
Proses penelitian/pengamatan yang sistematis
Logika - induksi / deduksi

Induksi adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan


berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari fakta-fakta
khusus. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan
dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk
dari metode berpikir induktif.
Elemen Kunci Statistik dalam Analisis Keputusan Bisnis

Keakuratan data dan informasi yang dikumpulkan, pilihan desain


statistik atau model statistik untuk menganalisis data tersebut,
penyajian temuan dan kesimpulan yang jelas, dan akhirnya adalah
rekomendasi manajerial tentang bagaimana mengambil tindakan
korektif berdasarkan temuan dan kesimpulan ini.
Biostatistika

 Konsep, metode dan tehnik yang diperlukan untuk tujuan pertama tersebut
diberikan dalam Statistika Deskriptif. Dikatakan pula bahwa agar para mahasiswa
pada tahap ini memahami proses induksi tahap pertama. Pelajaran untuk tujuan
kedua diberikan dalam Statistika Inferens. Diharapkan di sini mahasiswa memahami
proses induksi tahap kedua. Kemudian, pengajaran Biostatistika pada tahap yang
lebih lanjut tertuju pada tehnik-tehnik analisis data yang lebih khusus.
Data
 Data adalah pokok bahasan utama Biostatistika, baik sebagai ilmu maupun sebagai
metode. Lebih tepat lagi, pokok bahasan yang dimaksud adalah data biologis
termasuk data mengenai kesehatan. Kata data berasal dari Bahasa Latin. Kata asing
tersebut bersifat jamak, yang bentuk tunggalnya adalah datum. Sedangkan kata
yang sudah diambil menjadi istilah dalam Bahasa Indonesia adalah data, yang
bermakna jamak tersebut. Dengan demikian untuk menyebutkan angka-angka yang
banyak dalam Bahasa Indonesia cukup dengan kata ‘data’, dan tidak perlu dengan
kata ‘data-data’.
 Jenis data dapat kita tentukan bermacam-macam data antara lain
 1.Data kualitatif: data yang dalam bentuk kualitas seperti baik, sedang kurang, atau data
berbentuk pernyataan seperti terhadap KB (keluarga berencana) setuju, kurang setuju, tidak
setuju, atau data dalam bentuk kategori rendah, sedang, tinggi.
 2.Data kuantitatif: data dalam bentuk bilangan (numerik) misal, jumlah pengunjung
puskesmas per hari, berat badan balita, tinggi badan ibu hamil, dll.
Data
 Data yang berbentuk bilangan dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
a. Data diskrit: data yang dalam bentuk bilangan bulat Misal,jumlah anak
dalam keluarga, Jumlah penderita penyakit TBC, jumlah kecelakaan di jalan
raya, lama hari rawat, dll.
b. Data kontinu: data yang dapat merupakan rangkaian data, nilainya dapat
dalam bentuk desimal, misalnya tinggi badan 162,5 cm, berat badan 63,8 Kg

 Ditinjau dari sumber data, dapat dibagi menjadi data Primer dan data
Skunder, data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri,
sedang data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan
biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang
punya data.
Peran Statistik dalam Pengambilan Keputusan

Beberapa Teknik statistik dapat digunakan untuk membantu dalam


pengambilan keputusan yg disesuaikan keuntungan dan kerugian dari
pilihan
Analisis statistik data yang lebih ketat dapat memberikan informasi
yang berguna.
Statistik juga dapat memverifikasi apakah keputusan tersebut dibuat
cukup benar, Ilmu statistika berguna untuk membantu dalam
pengambilan keputusan atas masalah tertentu.
Peran Statistik dalam Pengambilan Keputusan

Pada prinsipnya statistika dapat diartikan sebagai kegiatan untuk


a. Mengumpulkan data dan pengukuran data
b. Meringkas dan menyajikan data
c. Menganalisis data dengan metode tertentu
d. Mengiterprestasikan hasil analisis data
e. Menyimpulkan hasil analisis untuk pengambilan keputusan
Biostatistik adalah turunan statistik
 Biostatistik adalah (biologi) matematika statistik untuk penelitian dan
analisis data biologi dan medis sedangkan statistiknya (tunggal dalam
konstruksi) adalah ilmu matematika yang berkaitan dengan pengumpulan
data, presentasi, analisis , dan interpretasi.
 Biostatistik lebih pada penerapan pengetahuan statistik di bidang biologi /
kedokteran. Sebagian besar data yang dianalisis berasal dari genetika,
bioinformatika, epidemiologi, uji klinis, dan sebagainya. Meskipun
biostatistik lebih cenderung menjadi bidang terapan.
 Pada studi medis perlu dirancang dan dianalisis, namun seringkali tidak
banyak variasi dalam teknik statistik yang dilakukan. Penekanan lebih pada
latar belakang dan kasus penggunaan umum untuk model tertentu.
Lingkup Biostatistik
 Biostatistik membantu menerjemahkan data menjadi jawaban (bagaimana biostatistik sesuai
dengan kesehatan masyarakat), melalui penerapan metode statistik yang sesuai. Untuk
melakukan biostatistik maka diperlukan penentuan instrumen pengumpulan data yang
tepat, memastikan metode pengumpulan data yang tepat, dan menilai apakah hasil
sesuai untuk menjawab pertanyaan yang diminati.
 Aspek utama dari peran Biostatistik adalah mengumpulkan dan menafsirkan data kesehatan
masyarakat dengan penalaran statistik. Penafsiran yang ketat memerlukan penalaran statistic
 Secara keseluruhan, statistik adalah menyangkut strategi, seperti berikut
 1) Dukungan untuk suatu keputusan
 2) Membuat Koneksi
 3) Memastikan Kualitas
Pengukuran
 Pengukuran, yang mempunyai pengertian sebagai proses mengidentifikasi
besar kecilnya gejala, dilakukan dengan cara menjumlah (counting) atau
mengukur (measuring). Sebagai ilustrasi, katakanlah ingin diketahui berapa
banyak kunjungan harian ibu hamil ke suatu Puskesmas, dan ada pula
pertanyaan mengenai bagaimana kondisi anemi diantara mereka. Misalnya,
diperoleh sejumlah 15 orang ibu hamil yang berkunjung pada suatu hari, dan
terukur bahwa kadar Hb seorang ibu adalah 10 g/100ml.

 Data Collecting: suatu proses kegiatan yang disebut sebagai pengumpulan


data.
 Pelaksanaan pengumpulan data ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu siapa pengumpul data, bagaimana cara pengumpulannya, menggunakan
instrumennya apa, dan apa nilai hasil pengukuran variabel tersebut.
Contoh batasan operasional

Contoh batasan operasional variabel tekanan darah sistolik :


Data yang diambil dari pengukuran dengan alat
sfigmomanometer air raksa di daerah lengan atas kanan,
pada posisi duduk, dengan pasien terlebih dulu telah
istirahat 5 menit sebelumnya. Pembacaan sistolik ditandai
dengan terdengarnya bunyi detak pertama kali melalui
stetoskop. Hasil ditulis dalam mmHg, dengan akurasi satu
digit dibelakang koma.
DATA MENTAH DAN TERMINOLOGI DASAR

 Data adalah bentuk kata jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah


datum. Data diperoleh melalui pencatatan (recording) terhadap berbagai
hal di institusi pelayanan kesehatan, jumlah dan jenis obat-obatan yang
diberikan kepada pasien, jumlah dan jenis bahan laboratorium yang
dipakai, besarnya uang yang dikeluarkan untuk pembelian barang, jumlah
kejadian infeksi nosokomial pada pasien
 Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau karakteristik elemen
yang dilakukan pada tahap pengumpulan data. Agar data yang telah
dikumpulkan tersebt lebih berguna maka perlu diolah. Data olahan adalah
data yang didapat dari hasil pengamatan dan sudah diolah melalui proses
atau metode tertentu.
sudut pandang statistik
1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan
angka (sifat) atau bilangan. misalnya luas tanah, jumlah penduduk, dan
lainnya. jenis data ini perlu dilakukan perhitungan atau operasi
matematika dan data kuantitatif ini nilainya dapat berubah sesuai dengan
variabelnya.
2. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka
yang diasumsikan sebagai informasi dalam bentuk pernyataan “bilangan”
yang didasarkan pada hasil perhitungan. misalnya data kepuasan para
pelanggan dalam sebuah rumah makan, apakah pelanggan rumah
makan tersebut puas dengan layanan yang diberikan, tidak puas,
ataupun sangat puas. Tidak perlu melakukan perhitungan secara
matematika dan jenis data ini disebut dengan data atribut.
Data kuantitatif

Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli dan bulat.
Contohnya adalah jumlah anak, lain-sebagainya. Sedangkan Data
kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu
atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya
penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya.
Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang
lebih 850 ton.
Jenis data

 Pada prinsipnya jenis data diklasifikasikan menjadi 2 yaitu data


kategorik dan numerik.
 Data kategorik dalam pembagian setiap jenjang tidak selalu
jaraknya sama.
 Data numerik dalam pembagian setiap jenjang jaraknya
sama.
 Pembagian data kategorik dan numerik mengacu pada
konsep skala data
Sumber data

Data di rumah sakit atau puskesmas atau klinik dapat


dikumpulkan secara rutin, dan dapat disebut sebagai data rutin.
Hal ini dikenal dalam sistem pencatatan dan pelaporan rumah
sakit. Namun kadang kala institusi tersebut mengadakan
pengumpulan data yang sifatnya temporer, atau sewaktu saja,
hal ini dapat sebut sebagai data ad hoc. Survei yang dilakukan
sewaktu-waktu saja menghasilkan data ad hoc.
Data Primer vs Data Sekunder

Data primer adalah data yang diperoleh dari proses


pengumpulan yang dilakukan sendiri langsung dari sumber
datanya yaitu subyek yang diteliti.

Data sekunder adalah data diperoleh dari institusi yg telah


mengumpulkan datanya, atau tidak langsung dikumpulkan
dari sumber data yaitu subyek yang diteliti.
Data Individu vs Data Agregat

Data yang diperoleh melalui pengukuran pada satu


subyek atau individu dapat disebut sebagai data individu.
Contohnya seperti pengukuran kadar hemoglobin, lama
hari rawat pasien, biaya perawatan tiap pasien.
Data persen pasien infeksi nosokomial tiap bangsal
perawatan. unitnya adalah bangsal perawatan, maka
dikatakan sebagai data agregat, yaitu berupa agregasi
(kumpulan) pasien dalam setiap bangsal.
Data Berpasangan vs Data Berkelompok

Data diperoleh dari pengukuran berulang (repeated measures)


pada subyek yang sama (data berpasangan) atau dependen
(paired data). Misalnya data tekanan darah pasien sebelum diberi
obat dan sesudah diberi obat,
Data yang diperoleh dari subyek kelompok yang berbeda,
misalnya data lama hari rawat pasien pada kelompok yang
dirawat di ruang kelas satu dan kelas dua atau data berkelompok
atau data independen.
Cara Pengambilan data

 Data pengukuran adalah data yang didapat dari penentuan besaran,


dimensi atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan
pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi
juga diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa
dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian atau kepercayaan konsumen.
 Data simulasi adalah data dari suatu proses peniruan dari sesuatu yang
nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Pengamatan
simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci
dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu.
 Data pengamatan adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan atau
observasi dengan proses pengambilan data dalam penelitian di mana
peneliti atau pengamatan melihat situasi penelitian.
Skala Pengukuran

Pengamatan terhadap suatu karakteristik biasanya


menghasilkan nilai data yang beragam atau bervariasi,
sehingga karakteristik itu dapat disebut sebagai variabel.
Terdapat empat macam skala pengukuran (scaling)
variabel tersebut, yaitu nominal, ordinal, interval, dan
rasio.
Nominal

Pengukuran hanya membedakan satu pengamatan dengan


pengamatan lain.
Contohnya adalah variabel jenis kelamin:
Membedakan satu orang dengan orang lainnya. Jenis kelamin adalah
laki-laki dan perempuan;
Nilai (value) variabelnya adalah hy untuk membedakan laki-laki dan
perempuan.
Ordinal

Pengukuran membedakan serta mengurutkan satu pengamatan dengan


pengamatan lainnya (order=urutan).
Misalnya:
1. Biaya Kelas Perawatan, memperlihatkan nilai satu pasien dirawat di ruang
kelas satu
Praktis lebih tinggi biaya rawatnya dibanding kelas dua, dan kelas tiga.
2. Status gizi pasien, membedakan dan mengurutkan pasien berdasarkan
nilai status gizi baik, sedang dan buruk.
Interval

Pengukuran membedakan, mengurutkan, serta melihat besar beda antara


tiap nilai variabel.
Tidak adanya nilai nol mutlak.
1. Subyek bersuhu 50 derajat Celsius tidak dua kali
lebih panas dari pada subyek bersuhu 25 derajat
Celsius
2. Pasien A bersuhu 36,0 derajat Celsius, dan Pasien B bersuhu 38,5 derajat
Celsius, 41 derajat Celsius.
Interval
Jelas
Bahwa antara pasien A dan B terdapat beda suhu, dan suhu badan pasien
B lebih tinggi dari pasien A (dapat diurutkan). Besar beda suhu 2,5 derajat
Celsius Namun tidak dapat dikatakan kelipatannya secara mutlak
Ratio

Pengukuran membedakan, mengurutkan, memperlihatkan besar beda,


serta juga dapat memperlihatkan kelipatannya. Terdapat nilai variabel 0
(nol) yang mutlak.
Contohnya
• Variabel jumlah anak, bila diperoleh nilai 0 (nol) berarti
memang tidak ada anaknya.
• Seorang pasien berat badannya 100 kg, Dua kali lebih
berat dari pada pasien yang berat badannya 50 kg.
• Biaya pemeriksaan laboratorium seorang pasien yang
Rp.100.000,- adalah dua kali lebih mahal dari pada yang
biayanya Rp50.000,-.
Kesimpulan Skala Pengukuran

Skala Variabel Hasil Contoh


Nominal Beda Jenis-kelamin
Ordinal Beda, Urut Status gizi
Interval Beda, Urut, Besar-beda Suhu badan
Rasio Beda, Urut, Besar-beda, dan Kelipatan Berat badan
JENIS DATA BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN

 Data kategorik adalah data kualitatif sehingga untuk dapat dianalisis dengan menggunakan
rumus matematika/statistika perlu diberi kode (coding) berupa angka. Analisis
matematika/statistika yang digunakan adalah berdasarkan hasil membilang (counting) pada
setiap kategori/pasangan kategori. Data kategorik disebut juga data nonmetric atau data yang
bukan merupakan hasil pengukuran. Klasifikasinya: Nominal dan Ordinal
 Data numerik adalah data metric atau data yang merupakan hasil pengukuran. Jika data hasil
pengukuran eksakta menghasilkan data metrik murni (pure metric data), maka pada
pengukuran sosial – humaniora, data yang dihasilkan bukan data metrik murni. Pada
pengukuran sosial-humaniora, suatu variabel dikonstruk sedemikian rupa dalam beberapa
indikator yang kemudian menjadi dasar pembuatan item pengukuran. Pada setiap item
disediakan beberapa pilihan jawaban yang pada dasarnya berbentuk kategorik ordinal. Untuk
jawaban yang dipilih pada setiap indikator diubah ke bentuk angka yang disebut scoring.
Klasifikasinya: Ordinal (skoring), Interval dan Ratio
Konsep Teknik Statistik didasarkan pada asumsi distribusi
Tugas 1
Buat daftar skala pengukuran dari data anda minimal
10 variabel pada masing-masing skala
Presentasikan

Anda mungkin juga menyukai