Konsep, metode dan tehnik yang diperlukan untuk tujuan pertama tersebut
diberikan dalam Statistika Deskriptif. Dikatakan pula bahwa agar para mahasiswa
pada tahap ini memahami proses induksi tahap pertama. Pelajaran untuk tujuan
kedua diberikan dalam Statistika Inferens. Diharapkan di sini mahasiswa memahami
proses induksi tahap kedua. Kemudian, pengajaran Biostatistika pada tahap yang
lebih lanjut tertuju pada tehnik-tehnik analisis data yang lebih khusus.
Data
Data adalah pokok bahasan utama Biostatistika, baik sebagai ilmu maupun sebagai
metode. Lebih tepat lagi, pokok bahasan yang dimaksud adalah data biologis
termasuk data mengenai kesehatan. Kata data berasal dari Bahasa Latin. Kata asing
tersebut bersifat jamak, yang bentuk tunggalnya adalah datum. Sedangkan kata
yang sudah diambil menjadi istilah dalam Bahasa Indonesia adalah data, yang
bermakna jamak tersebut. Dengan demikian untuk menyebutkan angka-angka yang
banyak dalam Bahasa Indonesia cukup dengan kata ‘data’, dan tidak perlu dengan
kata ‘data-data’.
Jenis data dapat kita tentukan bermacam-macam data antara lain
1.Data kualitatif: data yang dalam bentuk kualitas seperti baik, sedang kurang, atau data
berbentuk pernyataan seperti terhadap KB (keluarga berencana) setuju, kurang setuju, tidak
setuju, atau data dalam bentuk kategori rendah, sedang, tinggi.
2.Data kuantitatif: data dalam bentuk bilangan (numerik) misal, jumlah pengunjung
puskesmas per hari, berat badan balita, tinggi badan ibu hamil, dll.
Data
Data yang berbentuk bilangan dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
a. Data diskrit: data yang dalam bentuk bilangan bulat Misal,jumlah anak
dalam keluarga, Jumlah penderita penyakit TBC, jumlah kecelakaan di jalan
raya, lama hari rawat, dll.
b. Data kontinu: data yang dapat merupakan rangkaian data, nilainya dapat
dalam bentuk desimal, misalnya tinggi badan 162,5 cm, berat badan 63,8 Kg
Ditinjau dari sumber data, dapat dibagi menjadi data Primer dan data
Skunder, data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri,
sedang data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan
biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang
punya data.
Peran Statistik dalam Pengambilan Keputusan
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli dan bulat.
Contohnya adalah jumlah anak, lain-sebagainya. Sedangkan Data
kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu
atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya
penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya.
Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang
lebih 850 ton.
Jenis data
Data kategorik adalah data kualitatif sehingga untuk dapat dianalisis dengan menggunakan
rumus matematika/statistika perlu diberi kode (coding) berupa angka. Analisis
matematika/statistika yang digunakan adalah berdasarkan hasil membilang (counting) pada
setiap kategori/pasangan kategori. Data kategorik disebut juga data nonmetric atau data yang
bukan merupakan hasil pengukuran. Klasifikasinya: Nominal dan Ordinal
Data numerik adalah data metric atau data yang merupakan hasil pengukuran. Jika data hasil
pengukuran eksakta menghasilkan data metrik murni (pure metric data), maka pada
pengukuran sosial – humaniora, data yang dihasilkan bukan data metrik murni. Pada
pengukuran sosial-humaniora, suatu variabel dikonstruk sedemikian rupa dalam beberapa
indikator yang kemudian menjadi dasar pembuatan item pengukuran. Pada setiap item
disediakan beberapa pilihan jawaban yang pada dasarnya berbentuk kategorik ordinal. Untuk
jawaban yang dipilih pada setiap indikator diubah ke bentuk angka yang disebut scoring.
Klasifikasinya: Ordinal (skoring), Interval dan Ratio
Konsep Teknik Statistik didasarkan pada asumsi distribusi
Tugas 1
Buat daftar skala pengukuran dari data anda minimal
10 variabel pada masing-masing skala
Presentasikan